Saat Xiao Xing Fu sedang termenung memikirkan ucapan Li Xiang, tiba tiba seseorang mencubit pipinya dari belakang.
Sontak Xiao Xing Fu langsung berbalik dan terkejut ketika melihat gurunya ada di belakangnya dengan senyum khas kekanakan. "K-kau.."
"Ada apa? Kau melihatku seperti melihat hantu saja. Apa yang sedang kau pikirkan?" Li Xiang langsung duduk sambil menopang dagunya dengan kedua tangan.
Xiao Xing Fu mengerjap pelan, "Apa kau benar benar guru?"
"Tentu saja ini aku. Memang siapa lagi kalau bukan aku, gurumu?" Li Xiang tersenyum bangga.
Xiao Xing Fu mengerutkan kening.
Plaakkk
Anak itu langsung menampar pipi Li Xiang dengan keras, "Hm.."
Li Xiang langsung memegangi pipinya yang terkena tamparan, "Akkhh, apa yang kau lakukan bodoh?!" ia menatap Xiao Xing Fu dengan mata sedikit berair.
"Aku hanya ingin mengetes saja. Apakah kau benar benar dia atau bukan. Tapi sepertinya kau memang guru, karena saat kutampar, kau kesakitan." Ucap Xiao Xing Fu tanpa rasa bersalah.
Tyeengg
Li Xiang langsung memukul kepala Xiao Xing Fu ketika mendengar ucapan anak itu, "Dasar bodoh! Seharusnya kau menampar pipimu sendiri jika ingin membuktikannya, bukan menamparku!"
Xiao Xing Fu mengelus kepalanya yang sedikit benjol, "Aakhh, kau sangat kejam. Kau memukul anak kecil tak berdosa sepertiku." Matanya terlihat berkaca kaca.
"Cih, kalau ingin mengatakan itu, bercerminlah pada dirimu sendiri!" Li Xiang berdecak kesal, "Dan lagi, ada apa dengan tatapan polos tak berdosa itu, huh?!"
Xiao Xing Fu masih mengelus kepalanya dengan satu tangan, ia pun mendengus, "Kemana saja kau selama seharian ini?" Ia mengubah topik pembicaraan.
Pipi Li Xiang yang tadi sedikit merah kini kembali normal, "Heh, apa urusannya denganmu? Kau tidak perlu tahu. Tapi yang pasti aku masih berada di hutan ini tadi."
Xiao Xing Fu menggelembungkan pipinya dan menurunkan tangan dari kepalanya, "Lalu kenapa kau tiba tiba pergi begitu saja? Kenapa kau tidak mau mengajariku berkultivasi lagi? Padahal kau mengatakan akan mengajarinya padaku saat kemarin. Lalu kenapa baru sekarang kau kembali?"
Li Xiang menghela nafas, "Aku sadar jika kau pasti takkan mengerti dengan yang kukatakan tadi. Lagi pula, kau itu masih kecil dan kau takkan mengerti apapun yang kumaksud. Maka dari itu aku kembali."
"Untuk menjelaskannya?"
Li Xiang menggelengkan kepala, "Tidak. Aku kembali karena akan mengajarimu cara berkultivasi sesuai dengan apa yang kukatakan kemarin."
"Lalu bagaimana dengan maksud ucapanmu–"
"Tidak perlu membahasnya. Lagi pula, jika dipikir pikir, untuk apa aku peduli dan malah meninggalkanmu begitu saja hanya karena jawaban yang kau berikan padaku." Li Xiang berucap dengan enteng, seolah tidak ada beban apapun.
"Jadi.. kau akan mengajarkanku cara berkultivasi lagi?" Mata Xiao Xing Fu berbinar ketika mengerti maksud Li Xiang kembali kemari.
Li Xiang mengangguk, "Begitulah.. Jadi aku ingin kau bersiap untuk besok."
"Waaahh, terimakasih guru!" Xiao Xing Fu tersenyum senang. Bahkan karena saking senangnya, ia malah memukul wajah Li Xiang.
"Akkhh, apa yang kau lakukan?!" Teriak Li Xiang.
"Hehe, aku tak sengaja melakukannya."
Tyeengg
Li Xiang langsung memukul kepala Xiao Xing Fu, "Tak sengaja kepalamu!"
***
Pada pagi harinya, Xiao Xing Fu diperintahkan untuk mengelilingi hutan, tentu Li Xiang menandai arah mana saja yang harus dilewatinya. Jadi Xiao Xing Fu tidak akan tersesat.
Walaupun Li Xiang menyuruh Xiao Xing Fu mengelilingi hutan sebanyak 20 kali, anak itu tidak menanyakan alasannya sama sekali. Padahal saat kemarin anak itu pernah sempat menanyakan kenapa ia tidak langsung diajarkan cara berkultivasi.
"Ayolah, kenapa kau begitu lembek? Jangan membuat alasan dengan mengatakan bila kau masih kecil. Karena aku tidak menerima alasan seperti itu." Teriak Li Xiang dari atas pohon. Ia duduk sambil memakan pisang yang tadi diambil olehnya.
Xiao Xing Fu yang berada di bawah tak jauh dari Li Xiang mendongak ke atas. Ia sedikit terkejut ketika melihat Li Xiang ada di atas pohon, "Heh, kau mengikutiku?"
"Aku mengawasimu. Kau baru melakukan 3 putaran. Cepat lakukan lagi! Kali ini lebih cepat! Sebelum siang, kau harus menyelesaikannya. Jika tidak maka aku akan memberimu hukuman!" Ucap Li Xiang.
"Kalau kau ingin mengawasiku, tidak perlu sambil memakan pisang! Kau sekarang menjadi sangat mirip dengan monyet!" Xiao Xing Fu menahan tawa.
"Hah? Apa yang kau katakan? Aku tidak dengar. Suaramu kecil sekali. Yah.. tapi wajar saja bila suaramu kecil, lagi pula kau itu kerdil. Jadi suaramu pun tidak akan terdengar olehku yang ada di atas tempat ini." Ucap Li Xiang dengan tatapan remeh.
"Sudah kukatakan beberapa kali, jangan memanggilku kerdil! Aku masih dalam masa pertumbuhan!" Kesal Xiao Xing Fu.
"Apa benar begitu? Bukankah tubuhmu memang kerdil, jadi kau tidak akan tumbuh sama sekali. Kau akan tetap pen-dek." Ejek Li Xiang sambil mengeja kata 'pendek'.
"Apa katamu?! Ayo turun! Akan kutendang wajahmu sampai kau tidak akan dikenali lagi!" Xiao Xing Fu berjalan menuju pohon yang dinaiki oleh Li Xiang.
"Heh, untuk apa aku menuruti ucapanmu? Seharusnya kau yang menuruti ucapanku. Aku adalah gurumu." Ucap Li Xiang.
Xiao Xing Fu melihat ke atas dengan geram. Hingga ia pun menyadari sesuatu. Perkataan Li Xiang sebelumnya yang sempat ia lupakan.
"Aku tidak akan diam saja melihatmu menyelesaikan perintahku. Jumlah yang kuberikan padamu memang sedikit dan aku tahu kau pasti bisa melakukannya. Tapi bagaimana jika aku mengulur waktu untukmu?"
Xiao Xing Fu menghela nafas saat mengingatnya. Li Xiang ingin mengulur waktu, membuatnya berdebat dengan remaja itu. "Hah.. sudahlah. Berdebat denganmu tidak akan menghasilkan apa–"
"Jika kau ingin makan pisang, lain kali kau harus melihat isinya terlebih dahulu, ada atau tidak! Jangan memakan kulit pisang, hahaha.." Li Xiang tertawa setelah melemparkan kulit pisang pada wajah Xiao Xing Fu.
Xiao Xing Fu mengambil kulit pisang yang ada di wajahnya. Kini mukanya terlihat agak merah karena kesal, "Jangan membuang sampah sembarangan padaku?!" Ia melemparkan kulit pisang ke atas kembali.
"Heh, jangan melemparkan sampah yang sudah kubuang padaku lagi." Li Xiang menangkap kulit pisang yang dilemparkan Xiao Xing Fu dengan mudah.
"Kau yang memulainya terlebih dahulu! Aku hanya mengembalikan apa yang menjadi milikmu!" Kesal Xiao Xing Fu.
"Benarkah? Kalau begitu, aku tadi memberikan ini padamu. Jadi kau seharusnya menerima ini kembali." Li Xiang melemparkan kulit pisang kembali dan kini kulit pisang berada di atas kepala Xiao Xing Fu.
"Aaarghhh!! Kemari turun! Jangan berani di atas saja!!" Xiao Xing Fu melemparkan kulit pisang ke permukaan. Ia pun menendang dan memukul pohon yang menjadi pijakan kaki Li Xiang.
Bruukk Bruuukk Bruukk
"Heh, mau merobohkannya? Kau takkan bisa melakukannya, hahaha." Li Xiang tertawa mengejek.
Setelah memukul batang pohon beberapa kali, Xiao Xing Fu merasakan sakit di kepalan tangannya. Ia pun berhenti dan meniupi tangannya yang menjadi agak merah. "Fuuhh, ssshhh.. sakit.. kenapa batang pohon ini sangat keras sekali?! Tanganku jadi sakit." Gumamnya.
"Hahaha, aku sudah mengatakannya tadi. Tapi kau tidak mau mendengarkanku. Sekarang lihatlah, tanganmu jadi merah. Apa kau ingin aku meniupi tanganmu, hahaha.." Ucap Li Xiang.
Mendengar ucapan Li Xiang, membuat Xiao Xing Fu semakin kesal.
Li Xiang langsung menggoyangkan sedikit pohon yang ia naiki hanya dengan satu jarinya. Bersamaan dengan itu, daun daun yang berada di pohon langsung berjatuhan mengenai tubuh Xiao Xing Fu.
Xiao Xing Fu menepuk nepuk kepalanya yang terkena daun daun berjatuhan, "Aakhh, jangan menjatuhkan banyak daun padaku!"
Li Xiang menunjuk bahu kiri Xiao Xing Fu, "Hii~ lihatlah, ada ulat di pundakmu! Lihat, ulat itu berjalan, menjijikan. Kau bisa gatal gatal jika terkena tubuhnya." Ia terlihat panik. Lebih tepatnya panik yang dibuat buat.
"Hah?! Mana?! Mana?! Aakhh, ulat bulu!! Pergi dariku!" Teriak Xiao Xing Fu dengan panik saat melihat sesuatu berwarna hijau di bahu kirinya, tepat dimana Li Xiang menunjuk dimana ulat berada.
Xiao Xing Fu berjalan tak tentu arah. Namun saat ia melangkah ke belakang, ia menginjak kulit pisang yang ia buang tadi dan akhirnya ia terjatuh. "Akhh.." Ia meringis kesakitan.
"Hahaha, bagaimana rasanya? Apakah enak? Dan ya.. Ulat yang kukatakan tadi tidak ada. Itu hanya daun yang kubentuk seperti ulat, hahaha!" Li Xiang menertawakan kemalangan Xiao Xing Fu dengan tawa keras. "Aku baru tahu jika kau sangat takut dengan ulat, hahaha! Saat tadi wajahmu terlihat pucat setelah mendengarnya."
Xiao Xing Fu perlahan berdiri sambil menepuk nepuk pantatnya yang sakit. "Sshh.. sakit sekali.." Ia menatap Li Xiang dengan kesal. Namun matanya terlihat agak berkaca kaca, entah karena sakit ataupun karena ingin menangis akibat ketakutan tadi.
"Huh? Ada apa dengan matamu itu? Kau kelilipan? Hahaha!"
Xiao Xing Fu menggertakkan gigi. Li Xiang mengira bila anak itu akan langsung marah marah padanya. Namun yang mengejutkan Xiao Xing Fu malah menangis tersedu sedu. "Hiks.. hiks.."
Li Xiang terdiam sejenak. Ia cukup terkejut ketika melihat Xiao Xing Fu malah menangis.
Jangan Lupa Like, Vote, Komen And Favorite
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
keren
2023-09-05
0
Norayolayora
punya cewek emang beban sih. eh tapi, gw sendiri cewek juga:v
2021-12-13
2
i'm life
lanjuuut
2021-12-13
7