Li Xiang perlahan membuka matanya. Ia mengerjap pelan, "Eh, apa ini akhirat? Tapi kenapa tidak seperti yang kupikirkan? Tempat ini seperti.. gua?"
Saat Li Xiang melihat ke samping, ia terkejut karena Xiao Xing Fu sudah berada di sana. Ia langsung mengubah posisinya menjadi duduk bersila. "Kau sudah kembali? Cepat sekali! Sejak kapan kau kembali?" Ucapnya.
"Sejak kau pingsan di sini." Ucap Xiao Xing Fu dengan datar. "Aku takut jika kau tidak akan bangun sampai matahari terbenam. Jika itu terjadi, maka usahaku untuk mendapatkan kelinci itu akan sia sia. Jadi aku memberimu 'udara buatan' dan ternyata tidak butuh waktu lama kau bangun, walaupun harus menghabiskan waktu cukup lama untuk melakukannya."
Li Xiang berekspresi terkejut. Ia sontak langsung menyentuh bibirnya yang sedikit membengkak. "A-apa.. apa maksudnya adalah nafas buatan? Apa dia memberikanku nafas buatan dan jika dia melakukannya maka.. sudah jelas kenapa bibirku agak membengkak. A-aku tidak menyangka akan dicium oleh perempuan, walaupun dia masih kecil. Aku benar benar tidak menyangka.. gadis kecil yang terlihat agak polos ini mengatakan hal seperti itu tanpa beban sama sekali. Dia bahkan tidak merasa malu setelah melakukan itu padaku!" Batinnya. Wajahnya mulai memerah. Ia memandang Xiao Xing Fu dengan tidak percaya.
"Sebenarnya apa yang dipikirkan Si bodoh itu?" Batin Xiao Xing Fu dengan mata yang memandang Li Xiang aneh. "Aku sebenarnya ingin meminta maaf karena telah melakukan 'itu' padanya. Tapi melihat reaksinya.. sepertinya itu bukan masalah."
Flashback~
"Rasanya.. jika aku melakukan hal ini padanya kurang pantas. Tapi apa boleh buat? Aku harus membangunkannya sebelum matahari terbenam bagaimanapun caranya." Ucap Xiao Xing Fu.
Xiao Xing Fu yang duduk di samping Li Xiang sedikit menunduk, mendekat pada Li Xiang. "Maaf.. tapi mungkin ini memang pantas untukmu."
Setelah mengatakan itu, Xiao Xing Fu membuka mulut Li Xiang yang terkatup rapat. Ia pun memasukkan air panas yang ia masak tadi ke dalam mulut Li Xiang dengan bantuan sendok aduk yang terbuat dari setengah batok kepala.
"Karena keinginanmu adalah mati, jadi kubantu. Mungkin dengan air panas ini kau bisa mati." Ucap Xiao Xing Fu datar. "Tapi sebaiknya kau tidak mati begitu saja. Apalagi tanpa mengajariku kultivasi. Jika satu sendok saja tidak cukup, maka aku akan memasukkan semua air panas yang kumasak tadi ke dalam mulutmu."
Sebagian air panas yang dimasukkan Xiao Xing Fu tumpah ke wajah Li Xiang. Bahkan bibirnya yang terkena air panas langsung sedikit membengkak.
Flashback End~
"Biasanya kulit yang terkena air panas akan melepuh. Tapi bibirnya yang terkena air panas tadi menjadi bengkak. Bukan melepuh. Bahkan wajahnya yang kusiram air panas tidak melepuh." Batin Xiao Xing Fu.
"Ternyata kau tidak selugu kelihatannya!" Ucap Li Xiang dengan wajah yang masih agak merah. Ia menutupi mulutnya.
"Hah? Apa yang kau maksud? Aku tidak mengerti." Ucap Xiao Xing Fu dengan heran. "Kenapa wajahnya agak merah? Apa ini akibat dari memberikannya air panas tadi?"
"Huh! Kenapa kau terus berekspresi seperti itu, padahal kau sudah menciumku!" Li Xiang tampak kesal.
Xiao Xing Fu memiringkan kepalanya dan memandang Li Xiang aneh, "Siapa yang mau mencium orang gila sepertimu? Aku saja tidak sudi!"
Ucapan Xiao Xing Fu sangat tajam. Bahkan terasa seperti menusuk bagi orang yang ia maksud, "Kau jahat sekali mengatakan hal seperti itu pada gurumu sendiri. Dasar tidak berperasaan!" Li Xiang mendengus kesal. Ia menurunkan tangan dari wajahnya.
"Kalau kau tidak menciumku, lalu apa yang kau lakukan tadi?" Ucap Li Xiang masih dengan raut kesal.
Xiao Xing Fu memandang ke arah lain, seakan menghindari tatapan dari Li Xiang. "Aku menyiram air panas ke dalam mulutmu." Ucapnya.
"A-apa? Apa yang kau katakan? Coba katakan sekali lagi!" Li Xiang tampak tidak percaya ketika mendengar ucapan Xiao Xing Fu.
"Aku memasukkan air panas ke dalam mulutmu. Uap panas yang keluar dari air itu sama saja seperti udara bagiku. Saat itu orang tuaku mengatakan, hal yang harus dilakukan pertama kali untuk menolong orang yang berhenti bernafas adalah dengan cara memberikan udara buatan. Seingatku begitu. Jadi aku membuat udara buatan dari uap air panas." Ucap Xiao Xing Fu dengan cuek.
Li Xiang langsung berdiri dari posisi duduknya. Ia langsung menarik telinga Xiao Xing Fu, "A-aduuhh.. Aduhh.. Sshhh.. Lepaskan tanganmu dari telingaku!" Xiao Xing Fu tampak kesakitan.
Li Xiang tidak mempedulikan ringisan Xiao Xing Fu. Ia tetap menarik telinga anak itu, "Seingatmu? Astaga.. apa orang tuamu tidak salah mengatakan udara buatan?! Jika saja aku manusia biasa, mungkin aku akan mati dengan luka bakar di mulutku! Bukannya orang itu akan sadar, tapi kau malah akan membuatnya tidur selamanya!"
"Aku tidak tahu! Orang tuaku yang mengatakannya! Sshhh.. Aduhhh.. Lepaskan!" Xiao Xing Fu berekspresi kesakitan.
Li Xiang akhirnya melepaskan tarikan tangannya dari telinga Xiao Xing Fu. Ia mendengus kesal. "Kau keterlaluan pada gurumu sendiri! Apa kau tidak merasa kasihan padaku? Kau sudah memasukkan air panas ke dalam mulutku, bagaimana bila mulutku mendapat luka bakar yang parah?"
Xiao Xing Fu menggelembungkan pipinya sambil mengelus telinganya, "Biarkan saja. Jika mulutmu tidak bisa digunakan, kau tidak akan cerewet!" Ia membuang muka kesal.
"Dasar kerdil tidak berperasaan. Kecil kecil sudah menjadi cabe!" Li Xiang menjentikkan jarinya di dahi Xiao Xing Fu, hingga membuat kepala anak itu sedikit tersentak ke belakang.
Xiao Xing Fu langsung berdiri di hadapan Li Xiang, "Aku ini masih dalam masa pertumbuhan! Jangan memanggilku kerdil!"
"Heh, lihatlah. Bahkan tinggimu hanya sampai perutku." Li Xing memukul mukul dadanya sambil memandang Xiao Xing Fu remeh.
"Itu bukan perut! Tinggiku tidak sekecil itu!" Prostes Xiao Xing Fu. Ia menendang kaki Li Xiang karena kesal.
"A-aduh.. aduh.. sakitnya.." Li Xiang bereskpresi seolah kesakitan. Ia tersenyum sinis, "Kau ingin aku mengatakan itu, kerdil?"
Wajah Xiao Xing Fu memerah karena kesal. "Sudah kukatakan tadi! Jangan memanggilku kerdil!" Ia berniat memukul perut Li Xiang. Namun, tangannya langsung dicengkram oleh Li Xiang dengan mudah.
"Ayo, ayo.. Ingin memukulku? Ayo pukul wajahku. Tidak sampai? Heh, sudah kukatakan kau itu kerdil. Jadi kau tidak akan bisa memukul wajahku." Li Xiang sedikit menundukkan tubuhnya ke bawah untuk mensejajarkan tingginya dengan Xiao Xing Fu. Ia masih saja tersenyum remeh pada anak itu.
Wajah Xiao Xing Fu semakin merah karena kesal. Ia pun dengan cepat menampar pipi Li Xiang menggunakan satu tangannya yang lain.
Li Xiang langsung melepaskan cengkramannya dari tangan Xiao Xing Fu. Ia mengelus pipinya yang sedikit merah, "Sakitnya.. Walaupun tanganmu kecil, tapi tamparanmu cukup menyakitkan, sshhh..."
Xiao Xing Fu melipat kedua tangannya di dada. Ia membuang muka kesal, "Apa kau ingin kutampar lagi? Dengan senang hati akan kulakukan sampai ratusan kali!"
"Heee.. kau sudah menamparku begitu saja dan kau tidak meminta maaf. Bahkan kau mengatakan kata kata seperti itu padaku. Kau kasar sekali. Padahal saat kau memberikanku roti dan koin perak saat itu, kau sangat manis. Sikapmu juga baik. Kenapa tiba tiba berubah? Bahkan saat pertama kali tinggal denganku saat itu kau masih bersikap baik." Li Xiang cemberut sambil mengelus pipinya yang perlahan kembali normal. Bibirnya pun tidak bengkak lagi saat ini.
"Hmph, memangnya kenapa? Tidak perlu mengatur diriku." Ketus Xiao Xing Fu. "Aku sudah menangkap kelinci yang kau minta sebelum matahari terbenam. Jadi kau harus menepati kata katamu."
Li Xiang berhenti mengelus pipinya. Ia menatap ke atas, seakan menghindari tatapan Xiao Xing Fu, "Hah? Aku tidak mengerti. Kata kataku? Apa yang kau bicarakan? Memangnya aku mengatakan apa?" Ucapnya dengan ekspresi bodoh.
"Jangan berpura pura tidak tahu! Kau mengatakan akan mengajariku cara berkultivasi jika aku bisa menangkap monster kelinci itu sebelum matahari terbenam!" Xiao Xing Fu menunjuk mayat kelinci yang berada dekat dengan guci.
"Begitukah? Aku pernah mengatakan itu padamu?" Li Xiang memandang Xiao Xing Fu.
"Jangan lupakan janjimu itu! Kau sudah berjanji dan sekarang aku sudah mendapatkan kelinci itu sebelum matahari terbenam!"
Li Xiang menghela nafas. Ia pun berlutut di hadapan Xiao Xing Fu dan langsung menarik kedua telapak tangan anak itu. Ia mengelus kedua telapak tangannya. "Jika kau sudah mulai mengenal dunia kultivator, maka kau akan sulit kembali." Ucapnya dengan nada agak sedih.
"Hah? Apa maksudmu?" Xiao Xing Fu menaikkan sebelah alisnya, bingung.
"Tanganmu yang lembut dan putih ini akan terkotori. Aku tidak mau anak manis sepertimu berubah menjadi pembunuh." Ucap Li Xiang.
Xiao Xing Fu mencerna ucapan Li Xiang beberapa saat. Setelah mengerti, ia pun menatap ke arah lain, "Tujuanku tetap hidup adalah karena aku ingin membalas perbuatan 'orang itu'. Aku ingin membunuhnya. Jadi percuma saja jika kau mengatakan hal seperti itu padaku. Aku ingin menjadi kuat untuk membunuhnya." Ia kembali menatap ke arah Li Xiang dengan tekad kuat.
Jangan Lupa Like, Komen, Rate⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, Vote And Favorite.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Moga tdk berhenti ditengah jalan
2023-09-05
0
🌺BaiFumei🌼
bakal panjang
2022-01-13
3
Mikha Benny
ini cerita drama yaah....wakakakkaa
2021-12-24
1