"Waktumu sudah habis. Kau tidak bisa menyelesaikan pelatihan dengan baik. Padahal aku sudah menyuruhmu berkeliling 100 putaran di hutan ini. Tapi kau hanya mampu mengelilinginya 30 putaran." Ucap Li Xiang sambil melipat tangannya di dada. Ia duduk bersandar pada batang pohon.
Xiao Xing Fu saat ini tergeletak di dekat pohon. Nafasnya terengah engah. Hutan yang ia tempati ternyata sangat luas. Ia bukan hanya harus berlari saja untuk menyelesaikan perintah Li Xiang. Tetapi banyak juga tantangan yang menguras pikiran dan mental.
Setiap jalan yang harus ia lewati memiliki tantangan tersendiri. Awalnya ia dikejar kejar oleh seekor harimau yang berukuran 1 meter yang membuatnya harus lari secepat mungkin. Lalu dilanjutkan dengan jalan yang dipenuhi oleh ular. Di setiap cabang cabang pohon, dahan dahan dan di permukaan tanah banyak sekali ular. Xiao Xing Fu harus melewati tempat itu selama berkilo kilo meter. Ini membuatnya sedikit takut. Ia bahkan harus mendapatkan beberapa gigitan ular hingga membuatnya sedikit pusing. Terkadang ada ular yang melilit kaki atau tubuhnya yang lain, hingga ia sulit bergerak.
Tidak sampai di sana, setelah keluar dari tempat itu, ia harus berhadapan dengan kawanan serigala, membuatnya terus berlari dan berlari tanpa henti. Lalu ia juga harus melewati hutan dengan cairan lengket yang ada di dalamnya. Xiao Xing Fu harus cepat berjalan di genangan cairan kental berwarna kuning yang lengket. Jika ia berjalan dengan lambat, maka kakinya akan menempel pada permukaan di bagian hutan itu.
Ia juga dipaksa harus melawan seekor harimau biasa tanpa menggunakan senjata. Banyak hal yang terjadi padanya hari ini yang mengharuskannya terus berlari dan berlari. Ia bisa istirahat dengan tenang hanya saat sampai di tempat dimana Li Xiang berada saja. Ia melewati semua hal itu selama 30 kali berturut turut.
Bisa saja Xiao Xing Fu menyerah pada pelatihan yang diberikan Li Xiang hari ini. Namun ia tidak mau melakukannya. Walaupun banyak tantangan yang harus ia hadapi, sesulit apapun masalahnya, ia akan tetap hadapi agar keinginannya bisa tercapai. Ia tidak mau menyerah begitu saja tanpa berusaha lebih keras lagi dan lagi.
"Hah.. hah.. hah.. ini.. hah.. hah.. sangat.. melelahkan.." Ucap Xiao Xing Fu dengan terengah engah.
"Kalau begitu, kenapa tidak menyerah saja? Kenapa kau tidak berhenti?" Ucap Li Xiang dengan santai.
Xiao Xing Fu menggelengkan kepala, "Untuk mengalahkan orang itu, hah.. hah.. pasti aku.. harus berusaha.. hah.. hah.. sangat keras.. hah.. hah.. jika aku menyerah saat baru saja.. hah.. memulainya, maka aku tidak akan.. bisa mengalahkannya untuk.. selamanya.." Ucapnya dengan nafas tersengga sengga.
"Kalau begitu, berarti kau akan menerima hukuman yang kuberikan padamu dengan senang hati." Li Xiang tersenyum.
Xiao Xing Fu melirik Li Xiang yang duduk di dekatnya. Ia tidak tahu hukuman apa yang akan diberikan gurunya. "Hukuman.. apa?"
"Kau akan mengetahuinya. Untuk sekarang kau bisa tidur terlebih dahulu."
Xiao Xing Fu mengangguk dengan ragu. Ia pun memejamkan matanya dan langsung tertidur dengan cepat.
"Baiklah, sekarang aku harus memikirkan hukuman yang tepat untukmu." Ucap Li Xiang sambil menatap wajah Xiao Xing Fu. "Tapi sepertinya aku harus mengobatimu terlebih dahulu dan memberimu pil penawar racun."
Li Xiang berdiri dari duduknya. Ia pun mengangkat tubuh Xiao Xing Fu dan menggendongnya di punggung. Ia berjalan sambil membawa Xiao Xing Fu menuju gua tempat mereka biasa tinggal.
Sambil berjalan, Li Xiang juga memikirkan hukuman untuk Xiao Xing Fu nanti.
***
Pada malam hari, Xiao Xing Fu terbangun. Ia menguap dan melihat sekitar. "Eh, aku dimana?" Gumannya. Ia langsung terduduk. Tatapannya menelusuri sekitar. Langit malam disinari oleh banyak bintang dan bulan sabit yang terang. Jadi Xiao Xing Fu dapat sedikit melihat di kegelapan ini. "Bukankah aku tadi bersamanya? Lalu kenapa sekarang aku berada di tempat ini?"
Brakk Braakk Braakk
Xiao Xing Fu berdiri ketika mendengar suara hentakan kaki yang kuat menuju ke arahnya. Ia melihat ke sumber suara. Secara samar samar, ia bisa melihat sesuatu yang besar berlari ke arahnya, seakan hendak menyerang. "Apa ini?!"
Xiao Xing Fu yang tidak siap langsung terpental dan menabrak pohon yang berada di belakangnya. "Akhh.." Ia meringis.
Tidak berhenti di sana, makhluk besar yang menyerang Xiao Xing Fu kembali menyerangnya dan membuat Xiao Xing Fu lagi lagi terpental. Namun kali ini ia menghantam permukaan tanah dengan keras. "Aakhh, sshh.. s-sebenarnya apa itu? K-kenapa dia menyerangku?"
"Hukuman sudah dimulai. Jadi nikmatilah!"
Xiao Xing Fu dapat mendengar suara dari seseorang yang sangat ia kenal. Ia menoleh ke atas sebuah dahan pohon. Ia melihat seseorang berdiri di sana dan tak salah lagi. Dia pasti Li Xiang.
Xiao Xing Fu berdiri perlahan dan menghadap pada Li Xiang, "Apa maksudmu?!" Kesal Xiao Xing Fu sambil memegangi perutnya yang sakit.
"Heee, tentu saja sekarang adalah waktu hukuman untukmu. Karena kau tidak bisa menyelesikan latihan tadi, maka sekarang kau harus menghadapi monster badak besar di depanmu." Ucap Li Xiang dengan suara yang terdengar santai. "Aku sudah menggiringnya kemari. Jadi kau harus menerima hadiah dariku itu."
Mendengar ucapan Li Xiang, Xiao Xing Fu terkejut. Ia juga merasa kesal. "Kenapa aku harus melawan monster?! Aku bahkan tidak membawa senjata apapun! Bagaimana bisa aku mengalahkannya?!"
"Gunakan saja lenganmu. Selama lengan ataupun kakimu masih utuh, kau bisa bertarung. Jadi tidak ada alasan untuk menghindar dari pertarungan. Bahkan jika lenganmu patah, kau masih memiliki kaki untuk bertarung." Ucap Li Xiang. "Aku tidak akan menghentikan ini sebelum kau bisa mengalahkannya ataupun kau sekarat dan pingsan."
Kini Xiao Xing Fu menyadari sesuatu. Li Xiang bukan hanya maniak bunuh diri. Tapi remaja itu sepertinya tidak segan dalam melatihnya. Bahkan bisa dikatakan, Li Xiang memiliki cara tersendiri untuk bersikap kejam.
Xiao Xing Fu menatap monster badak yang ada di hadapannya. Monster itu berukuran 1 setengah meter. "Bagaimana mungkin aku bisa mengalahkan monster?!" Batinnya.
Badak yang berdiri di hadapan Xiao Xing Fu kembali berlari menuju ke arah anak itu. Ia dengan culanya yang tajam dan kuat hendak mendorong Xiao Xing Fu.
"Hah?!" Xiao Xing Fu terkejut ketika badak itu berlari ke arahnya. Ia langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada untuk melindungi diri. Ia tak sempat menghindar, karena badak itu sudah berada dekat dengannya.
Bruuakkk
Xiao Xing Fu menggertakkan gigi. Ia terdorong beberapa langkah ke belakang. Namun itu tak lama, karena ia langsung terpental akibat perbedaan kekuatan antara dirinya dan badak itu.
"Akhh, sshh..." Xiao Xing Fu meringis saat punggungnya menghantam batang pohon. Tangannya juga terasa sangat sakit setelah menahan badak itu.
"Ayolah, jangan hanya diam dan mengamati saja. Jika kau hanya diam terus seperti itu, maka kau akan kalah tanpa perlawanan sama sekali." Ucap Li Xiang dengan santai. Ia pun duduk di dahan pohon yang menjadi tempatnya berdiri. Ia mengeluarkan sebuah roti dari dalam cincin ruang miliknya, "Selagi kau bertarung, lebih baik aku mengisi perutku dulu." Ia pun memakan rotinya dengan senang hati.
Karena cincin ruang tidak terdapat hukum waktu di dalamnya, maka berapa lama pun makanan yang disimpan di dalam cincin ruang tidak akan basi. Roti yang Li Xiang ambil pun memang masih belum lama ia beli. Karena ia membelinya saat pulang dari penginapan yang ia tinggali sehari bersama Xiao Xing Fu saat itu.
"Jika hanya melawan monster badak saja kau kalah, maka jangan berpikir untuk bisa mengalahkan dalang dari kebakaran dan pembunuhan yang terjadi di desamu!" Teriak Li Xiang.
"Tck!" Xiao Xing Fu perlahan berdiri. Apa yang dikatakan Li Xiang ada benarnya. Jika ia kalah tanpa perlawanan saat melawan badak ini saja, maka bagaimana bisa ia menjadi semakin kuat untuk bisa mengalahkan orang yang ia benci?
Monster badak berlari ke arah Xiao Xing Fu dengan sangat cepat, hingga tanah di sekitarnya sedikit bergetar. Ia berniat menabrak Xiao Xing Fu dengan culanya dan membuat anak itu mati di tempat.
Saat cula badak hampir menusuk Xiao Xing Fu, anak itu melompat dengan tinggi ke atas dan bersamaan dengan itu, ia mengepalkan tangannya sekuat mungkin. "Aku akan mengalahkanmu!"
Boomm
Tubuh Xiao Xing Fu terjun ke bawah dan kepalan tangannya menghantam tubuh badak besar hingga tubuh monster yang besar itu sedikit oleng dan mundur ke belakang.
Saat kaki Xiao Xing Fu sudah menapak di permukaan, badak di hadapannya tidak diam saja. Ia dengan sigap langsung menghantamkan culanya pada Xiao Xing Fu.
Sementara, Xiao Xing Fu yang tidak siap dengan serangan dadakan hanya bisa menggunakan kedua tangannya sebagai perisai hingga membuatnya menghantam pohon yang tepat berada di belakang, bahkan pohon yang ia hantam menjadi roboh, lalu tubuhnya masih terhempas ke belakang sampai terjatuh ke dalam semak semak.
Jangan Lupa Like, Komen, Vote, Favorite Jika Suka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
i'm life
Kalo aku yang nahan pake tangan, auto patah, hancur dan dah tuh gak punya tangan ehehe🙂
2021-12-19
1
RahmanKikip
kyak nya bakal smpai 1 rb bab nihhh
smngat trus thourrrr
2021-12-19
5
Norayolayora
bisa kah mateni badak pake tangan 😌 coba ah, otw kebon binatang
2021-12-19
1