6 -Kau Laki Laki?!

"Hei, kenapa kau menangis?" Ucap Li Xiang setelah beberapa saat.

"Hiks.. hiks.." Xiao Xing Fu tidak menjawab. Ia malah menutup matanya dengan kedua tangan.

Li Xiang yang bingung pun akhirnya turun ke bawah dan mendekat pada Xiao Xing Fu, "Apa kau sangat takut dengan ulat sampai sampai menangis seperti ini?" Ia kini berada tepat di hadapan Xiao Xing Fu.

"Hiks.. hiks.." Xiao Xing Fu tidak menggubris.

Li Xiang menjadi bimbang dan sedikit merasa bersalah. "Ayolah, tadi aku hanya bercanda saja. Jangan menangis~" Ia pun mengusap kepala Xiao Xing Fu.

Bughh

"Dasar bodoh!" Teriak Xiao Xing Fu.

Tubuh Li Xiang langsung membentur pohon di belakangnya cukup keras setelah mendapatkan pukulan dari Xiao Xing Fu. Daun daun berjatuhan mengenai tubuh remaja itu. "Uhk.."

Tatapan Xiao Xing Fu terlihat marah ketika memandang Li Xiang. Namun matanya masih terlihat agak sembab.

Li Xiang melihat Xiao Xing Fu dan tersenyum sinis, "Kau menipuku dan berpura pura menangis?"

"Apa aku terlihat berpura pura?! Guru bodoh! Menyebalkan!" Teriak Xiao Xing Fu. Setelah mengatakan itu, ia langsung berlari pergi.

Li Xiang memegangi perutnya dan memandang kepergian Xiao Xing Fu, "Anak itu.. sepertinya dia tanpa sadar menggunakan kekuatan yang kuberikan padanya saat itu."

Flashback~

"Aku.. i-ingin.. h-hidup.."

"Pilihan yang bagus!" Ucap Li Xiang sambil tersenyum senang.

Mata anak kecil di hadapan Li Xiang pun menutup mata setelah mengatakan itu.

Li Xiang mengangkat sebelah alisnya. Ia pun mengecek nafas dan detak jantung anak itu. Namun ia tak merasakannya sama sekali. Anak itu sudah mati.

"Ah~ bagus sekali. Aku bisa menjadikannya percobaan untuk benda ini." Li Xiang tersenyum senang. Ia mengeluarkan sebuah benda bulat sebesar kelereng dengan warna hitam pekat dari cincin ruang miliknya.

Cincin ruang adalah cincin yang memiliki ruang di dalamnya. Benda ini bisa menyimpan banyak benda, tergantung dengan ukuran ruang yang dimiliki cincin dan benda yang ingin dimasukkan ke dalamnya. Ruang yang ada dalam cincin memiliki ukuran berbeda beda. Semakin luas ruang, maka semakin mahal dan langka cincin itu.

Benda bulat yang dipegang Li Xiang mengambang di atas telapak tangannya dan remaja itu pun menutup mata, memusatkan banyak Qi pada benda bulat itu. Kekuatannya yang sudah tersisa setengah dari yang asli karena diberikan pada orang lain, kini berkurang kembali sekitar 40% dari setengah kekuatan yang tersisa.

Li Xiang pun memasukkan benda bulat yang ia pegang ke dalam mulut anak itu dan menggunakan Qi nya agar mayat anak itu bisa mencernanya.

Setelah benda bulat itu masuk, tubuh anak itu mulai dikelilingi oleh cahaya putih yang membuat Li Xiang menutup mata.

Setelah beberapa detik, cahaya mulai redup dan Li Xiang bisa membuka matanya kembali. "Apakah berhasil?" Gumamnya. Ia langsung mengecek nafas dan detak jantung anak itu. Senyuman mulai mengembang di bibirnya, "Hahahaha, ternyata benda itu memang benar benar bisa menghidupkan manusia jika diisi oleh banyak Qi. Lalu sekarang.. aku akan memberikan sebagian kekuatanku padanya. Jika aku tidak memiliki kekuatan sama sekali, maka mungkin aku bisa benar benar mati."

Setelah itu, Li Xiang menyalurkan seluruh kekuatannya yang tersisa pada anak itu dengan cuma cuma.

Mungkin orang lain akan berfikir bila Li Xiang adalah orang terbodoh yang ada di dunia ini, karena memberikan seluruh kekuatannya begitu saja pada seorang anak tak dikenal. Padahal semua orang pun tahu bila Qi di dalam tubuh seorang kultivator benar benar habis, maka dia akan mati. Jadi Li Xiang sama saja menyerahkan hidupnya pada anak itu.

Flashback End~

"Hah.. rasanya sulit sekali untuk mati. Bahkan setelah aku menghabiskan Qi ku untuknya, aku tetap hidup kembali, walaupun tanpa Qi. Huftt.. percuma saja aku menghabiskan kekuatanku. Sekarang aku harus memulai semua dari awal.

Aku memang memiliki kecepatan mendapatkan Qi yang lebih cepat dan banyak daripada orang lain sekarang ini, tapi bukan berarti aku ingin mengulang pelatihanku dari awal." Batin Li Xiang sambil menghela nafas. "Tapi sudahlah, lagi pula untuk apa aku menjadi semakin kuat? Yang kuinginkan hanyalah mati."

Li Xiang perlahan berdiri, "Sekarang.. dimana anak itu?" Ia melihat ke depan. "Apa aku susul saja dia? Hah.. merepotkan. Aku malas menyusul. Tapi aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya."

Li Xiang berjalan menuju ke arah dimana Xiao Xing Fu pergi tadi.

***

"Kenapa aku ceroboh sekali?! Sekarang pakaianku jadi kotor karena lumpur, hah.." Gumam Xiao Xing Fu. Ia saat ini berada di genangan lumpur. Saat tadi ia berlari, ia tak sengaja terpeleset masuk ke turunan jalan dan di bawah tempatnya terjatuh terdapat genangan lumpur yang membuat tubuh dan pakaiannya kotor.

"Ini semua gara gara dia! Jika saja dia tidak berbohong tentang ulat itu, mungkin aku tidak akan berakhir di tempat ini." Kesal Xiao Xing Fu. Ia tadi memang benar benar menangis karena takut. Namun sekarang dia sudah berhenti menangis.

Xiao Xing Fu akhirnya memilih untuk mencari sungai untuk membersihkan diri.

"Hufftt.. akhirnya aku menemukan sumber air, walaupun ini bukan sungai. Tapi aku bisa menggunakannya." Ucap Xiao Xing Fu setelah beberapa saat mencari dan menemukan danau. Ia langsung melepas pakaian atasnya dan menyimpannya di atas batu yang tak jauh dari tempatnya berada. Ia juga melepaskan hiasan rambut yang ia pakai. Sekarang dirinya hanya memakai celana panjang.

Setelah itu, Xiao Xing Fu masuk ke dalam danau. Ia tidak masuk terlalu jauh, karena jika ia terlalu dekat dengan tengah danau, maka air terlalu dalam untuknya.

"Rasanya sedikit dingin. Apa karena sekarang terlalu pagi?" Gumam Xiao Xing Fu. Ia menghela nafas lelah. Karena memikirkan gurunya, ia menjadi ingat dengan kejadian 1 bulan lalu, "Huft.. bagaimana bisa saat itu aku menginginkan dia menjadi guruku? Bahkan aku merasa dia sangat keren. Sepertinya saat itu mataku sedang rusak, jadi tidak bisa melihat kenyataan dia yang sebenarnya."

Flashback~

Seorang anak perempuan terlihat tergeletak di atas sebuah batu di dalam gua. Matanya yang terpejam perlahan membuka. Ia mengerjap pelan. "Aku dimana?" Gumamnya. Tiba tiba, ia merasakan sakit di kepalanya dan hal ini membuatnya langsung mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk. Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing.

"Kau sudah sadar? Kau sangat pulas sekali tertidur." Ucap seseorang.

Anak kecil itu melihat ke sumber suara, "S-siapa?"

"Heee? Bagaimana bisa kau melupakan aku? Aku adalah orang yang menolongmu kemarin malam. Kau tidak sadarkan diri selama sehari." Ucap remaja yang saat ini ada di hadapan anak perempuan. Ia adalah Li Xiang.

Anak kecil di hadapan Li Xiang tak lain adalah Xiao Xing Fu. Ketika mendengar ucapan Li Xiang, tiba tiba ia teringat dengan kejadian dimana desanya terbakar dan saat itu ia melihat kedua orang tuanya dibunuh di depan matanya.

"Bagaimana keadaanmu seka–hei, kau kenapa? Apa ada yang sakit? Apa kau pusing?" Ucap Li Xiang dengan bingung. Ia sedikit menundukkan tubuhnya untuk melihat keadaan Xiao Xing Fu.

Xiao Xing Fu menangis ketika mengingat apa yang terjadi, "Ibu.. Ayah.. Hiks.."

"Bukankah kedua orang tuamu sudah mati saat itu? Kau tidak perlu memikirkan mereka lagi." Ucap Li Xiang.

Xiao Xing Fu tetap menangis sesegukan.

Li Xiang menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia merasa bingung bagaimana cara mengatasi anak di hadapannya, "Sudahlah, jangan menangis.. aku masih ada di sini. Kau tidak sendirian."

Xiao Xing Fu mendongak ke atas, menatap Li Xiang dengan mata sembab, "Tapi ayah.. ibu.. hiks.."

"Jangan menangis lagi.. ada aku di sampingmu." Ucap Li Xing kembali. Ia mengelus kepala Xiao Xing Fu dan tersenyum kekanakan.

Xiao Xing Fu akhirnya berhenti menangis. Ia menatap wajah Li Xiang. Ia ingat jika orang yang ia lihat sebelum menutup mata adalah Li Xiang. Walaupun ia tidak melihat mata orang yang menolongnya pada saat itu, namun ia bisa mengetahui bila itu adalah Li Xiang. "T-terimakasih karena sudah.. menolongku."

"Hehe, itu tidak masalah. Lagi pula–"

"Tolong jadikan aku muridmu, guru!" Potong Xiao Xing Fu sebelum Li Xiang menyelesaikan ucapannya.

"Hah? Guru? Tidak, tidak. Aku tidak mau."

"Kumohon guru.. jadikan aku muridmu." Ucap Xiao Xing Fu dengan tatapan memelas.

Flashback End~

"Hufftt.." Xiao Xing Fu menghela nafas. "Aku saat itu begitu bodoh karena ingin dia menjadi guruku. Bahkan aku sampai memaksanya dan memohon mohon."

Xiao Xing Fu menyentuh dadanya yang tertutupi air, "Sejak aku terbangun saat itu, tanda ini tiba tiba muncul. Aku ingin menanyakannya pada dia. Tapi ketika aku baru saja akan memperlihatkannya, dia bertingkah aneh dan malah pergi begitu saja. Sebenarnya apa yang dia pikirkan?" Kesalnya.

"Hei, kau siapa? Tidak biasanya ada orang lain di hutan ini kecuali diriku dan muridku. Bahkan bisa dikatakan tidak pernah ada orang yang berada di dalam hutan ini sejak bertahun tahun lalu."

Xiao Xing Fu yang mendengar suara Li Xiang langsung berbalik, menatap ke arah Li Xiang yang saat ini berdiri tepat di dekat batu dimana ia menyimpan pakaiannya.

"Hee? Bukankah ini hiasan rambut muridku? Kenapa bisa ada di sini dan.. pakian ini.. ini miliknya. Bagaimana bisa ada di sini? Apa kau bisa menjelaskan semua ini?" Ucap Li Xiang sambil memandang Xiao Xing Fu sebagai orang asing.

Xiao Xing Fu berkedip beberapa kali ketika mendengar ucapan Li Xiang. "Apa maksudnya? Apa dia tidak mengenali muridnya sendiri?"

Xiao Xing Fu berjalan menuju ke tepi danau. Setelah itu, ia langsung berdiri di hadapan Li Xiang, "Apa kau tidak mengenali muridmu sendiri?! Dasar bodoh!" Kesalnya. "Orang yang kau cari ada di hadapanmu saat ini!"

Li Xiang nampak mencerna ucapan Xiao Xing Fu beberapa saat. Namun tiba tiba, ia mencengkram kedua pundak Xiao Xing Fu dengan kuat. "Kau siapa? Jangan membual. Orang yang kucari adalah muridku. Dia perempuan!"

"Apa yang kau katakan? Siapa yang kau katakan murid perempuan? Aku ini laki laki dan aku adalah murid yang kau cari itu! Perhatikan aku baik baik!"

Li Xiang melepaskan kedua tangannya dari pundak Xiao Xing Fu. Ia mundur beberapa langkah ke belakang. Tatapannya terlihat sangat terkejut. "Suara itu.. kau.. kau.. dia.. tapi.. tapi bagaimana.. bagaimana.. k-kau.. kau laki laki?!" Ucapnya dengan terbata bata.

Jangan Lupa Like, Komen, Vote, Favorite Jika Suka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***