Bab 19 Dua Jenis Vampire

Sebelum pergi bertugas para ksatria berkumpul di ruang rapat, Komandan mereka memberikan pengumuman atas perubahan regu. Hans dan Reah masuk ke regu A dimana mereka akan berjaga di wilayah sin, itu mencakup pasar hingga halte bus.

Karena beda tempat maka Hans pun harus belajar kembali cara bertarung di area yang rawan adanya manusia, bukan hal mudah karena dia bisa berada di satu kondisi yang harus melawan vampire sekaligus menjaga manusia.

Seperti biasa Reah yang akan mengajarkan hal itu kepadanya, cara bertarung yang tidak menimbulkan banyak kerusakan pada tempat.

Mereka kembali berada di pos yang sama, bisa di bilang Reah menjadi guru privat bagi Hans dan akan terus mendampinginya sampai ia bisa bertugas sendiri.

"Aku mendapat laporan beberapa waktu lalu seseorang tewas di area ini, darahnya di hisap habis dan terdapat beberapa luka benturan juga" ujar Reah memberitahu.

"Aku tak menyangka mereka bisa menyerang di kawasan yang padat penduduknya"

"Yang mereka pedulikan hanya makan, selebihnya itu terserah nanti" jawab Reah.

Di kawasan ini mereka harus berpatroli sesuai area pos masing-masing, Hans dan Reah memutuskan untuk berpencar dan akan menyalakan sinyal tanda bahaya jika menemukan vampire.

Layaknya seperti orang biasa Hans berjalan-jalan di tempat yang sepi, vampire hanya akan mencium aroma manusia dari tubuhnya tanpa mengetahui bahwa ia adalah seorang penyihir. Hal itu cukup menguntungkan karena dengan begitu ia bisa memancing vampire itu keluar dan menjebaknya.

* * *

"Sial! aku tidak mengecek persediaan ku" gumam Agler menatap botol-botolnya yang kosong.

"Bagaimana ini? sudah sebulan berlalu, tidak masalah jika hanya selama beberapa minggu saja tapi aku butuh tenagaku untuk bekerja" gumamnya.

Ia menengadah, menatap langit-langit sambil memutar otak.

"Ah.... tidak ada pilihan lagi, aku harus mencarinya" ujarnya memutuskan.

Meski hari sudah larut tapi di kota masih banyak orang berkeliaran dengan urusan masing-masing, bukan hal yang sulit untuk mencari makanan tapi untuk mendapatkannya adalah hal yang berbeda.

Agker memilih pergi ke bar, itu merupakan tempat yang paling bagus untuk mencari makanan. Ia memesan segelas minuman dan tak lama kemudian seorang wanita mendekatinya.

"Aku belum pernah melihat mu" ujar wanita itu memperhatikan.

"Aku orang baru" jawabnya.

Mereka saling menatap, hanya butuh waktu beberapa menit saja bagi Agler untuk memutuskan.

"Kau mau pergi denganku?" tanyanya.

"Tentu" jawab wanita itu yang segera tergoda ketampanan Agler meski dengan pakaian sederhana.

Agler segera membayar minumannya dan mengajak wanita itu pergi dari sana, mereka berjalan keluar bar menuju tempat yang lebih sepi. Wanita itu menawarkan apartemennya, tapi Agler tak mau memasuki kehidupan wanita itu.

Ia takut rasa kasihannya muncul di waktu yang tidak tepat, sebagai gantinya mereka pergi sebuah bangunan yang sedang dalam masa pembangunan.

"Kau yakin akan melakukannya disini?" tanya wanita itu melihat ngeri pada tempat yang gelap.

"Ini hanya sebentar"

Ah...

Secepat kilat Agler membuat wanita itu tertidur, ia merebahkannya dan segera menyayat paha wanita itu untuk mengeluarkan darahnya. Bukan hal sulit karena ia sudah terbiasa melakukannya, di goresan pertama itu ia simpan darahnya di dalam botol.

Setelah botolnya penuh ia pun mengoleskan krim khusus agar luka dari bekas sayatan itu cepat hilang, untuk menghilangkan dahaganya ia memilih bagian leher agar mudah menghisapnya.

Syyuuuuuutttt

Bruk

Entah dari mana datangnya tapi tiba-tiba seorang pria menyerangnya dengan menggunakan pedang, Agler berhasil menghindar sebab ia sempat merasakan hawa manusia yang mengancam.

Wanita itu masih dalam pelukannya dengan darah yang mengucur sebab Agler melepas hisapannya begitu saja, sadar bahwa pria itu akan menyerangnya lagi dengan cepat ia mengoleskan krim agar luka di leher wanita itu tertutup.

"Rupanya kau sungguh cepat, aku tak menyangka akan bertemu vampire yang berpakaian seperti manusia pada umumnya. Tapi mau bagaimana pun kau tetaplah monster yang harus di basmi" ujar pria itu.

"Tunggu dulu!" teriak Agler menghentikan langkah manusia itu.

'Di-dia bisa bicara!' batin Hans kaget.

'Aura vampirenya juga tidak terlalu kuat, siapa dia sebenarnya?' lanjut Hans meneliti.

"Kenapa kau tiba-tiba menyerang ku?" tanya Agler.

"Sudah jelas kan, karena kau vampire dan memangsa manusia tidak berdosa" jawab Hans mencoba fokus setelah terkejut.

Agler termangu, ia teringat akan ucapan Nick yang menjelaskan musuh bangsa vampire yaitu kaum penyihir. Dimana pun ia berada bila bertemu dengan penyihir maka hanya ada satu hal yang terjadi, perseteruan.

"Aku tidak membunuh wanita itu, kau bisa mengeceknya!" ujar Agler mencoba meluruskan kesalahpahaman itu.

"Mungkin belum" jawab Hans bersikukuh.

'Astaga.. kenapa aku harus berurusan dengannya di saat seperti ini' batin Agler bingung.

Syyuuuuuutttt

Trang

"Hei!" teriak Agler sebab tanpa ancang-ancang Hans menyerbu begitu saja.

Sebisa mungkin Agler terus menghindar, ia bukanlah vampire pada umumnya yang akan menyakiti manusia terlebih dalm dirinya sendiri pun masih ada bagian dari manusia.

Trang Trang Trang

Buk Buk Buk

'Dia kuat sekali, jika terus begini bisa gawat' batin Agler kewalahan.

Buk

Bruk

Argh

Berhasil merobohkan Hans dengan satu pukulan telak di perut dengan cepat Agler pun melarikan diri, tak ingin kehilangan Hans sendiri meluncurkan sinyal tanda bahaya. Namun saat Reah sampai ia kehilangan jejak sehingga tak dapat menemukan keberadaan vampire, ia membiarkan Hans istirahat dulu sementara dirinya menolong sang korban.

"Ini aneh" ujar Reah memeriksa kondisi pria itu.

"Ada apa?" tanya Hans yang mencoba bangkit.

"Aku tidak menemukan adanya bekas gigitan atau pun luka, tubuh wanita ini mulus lalu dari mana asalnya darah ini?"

"Apa?" tanya Hans kaget.

Dengan cepat ia memeriksa leher si wanita itu, jelas-jelas ia melihat Agler menghisap darah dari lehernya dan itulah asal dari noda darah yang ada di pakaian wanita itu.

"Hans, sebenarnya apa yang terjadi?"

"Aku akan melaporkannya kepada komandan"' jawab Hans.

Karena tidak adanya bekas luka apa pun maka Reah membawa wanita itu ke tempat yang lebih aman, ia menunggu wanita itu sadar dan menginterogasinya untuk laporan tambahan.

Saat tiba di Akademi mereka segera menemui komandan dan menceritakan apa yang telah terjadi.

Awalnya Hans merasakan aura vampire dalam diri Agler dan itulah yang menariknya untuk mengikuti kemana Agler pergi, di tambah dengan adanya seorang wanita yang bersama Agler sudah pasti ia harus membututinya.

Ia sempat kehilangan jejak saat melewati keramaian dan ketika berhasil menemukan Agler dengan jelas ia melihat Agler tengah menghisap darah wanita itu dari lehernya, mereka terlibat satu pertarungan namun sayang Hans kehilangan sang vampire.

"Yang aneh adalah tidak ada luka apa pun di leher korban begitu juga di bagian tubuh lainnya, padahal jelas ada noda darah di pakaian korban sebab saat aku berhasil menemukannya ia melepaskan taringnya sehingga darah itu keluar dari lehernya. Dan yang lebih aneh adalah.... vampire itu bisa bicara!"

"Apa? dia bicara?" tanya Reah kaget.

"Tak hanya itu, dia berpakaian seperti manusia normal dan tidak tanduknya juga seperti manusia biasa" lanjut Hans sambil mencoba mengingat.

"Bagaimana dengan laporan mu Reah?" tanya sang komandan.

"Ah itu... aku telah menginterogasi wanita yang menjadi korban, ia tidak ingat sama sekali apa yang telah terjadi. Yang ia ingat hanya bahwa dia sedang berada di bar, ia juga heran mengapa tiba-tiba ada di tempat lain"

"Begitu ya... " ujar komandan.

"Baiklah, laporan kalian aku terima. Kalian boleh pergi beristirahat" lanjut Komandan itu membubarkan.

"Siap pak!" jawab Hans dan Reah secara bersamaan.

Mereka pergi ke kamar masing-masing, setelah membersihkan diri Hans mencoba untuk tidur. Tapi meski ia sudah mengantuk matanya tak mau terpejam juga, ia masih memikirkan vampire yang semalam ia temui.

"Ah benar, guru Shishio" ujarnya mengingat bahwa Shishio pernah menceritakan jenis vampire seperti ini.

Ia pun bangun dan dengan cepat mencari keberadaan Shishio, di laboratorium tempat Shishio bekerja Hans menemukannya dan meminta waktu sebentar untuk bicara.

Ia segera menceritakan apa yang telah terjadi semalam, dan segala keanehan yang baru Hans ketahui.

"Sudah lama sekali aku tidak mendengar keberadaan mereka, semenjak timbulnya vampire ganas aku pikir semua vampire sudah berubah" sahut Shishio menanggapi cerita Hans.

"Hans, apa kau benar-benar melihat taring mencuat dari mulutnya?" tanyanya.

"Ah.. itu.... " Hans tiba-tiba berfikir, ia mencoba mengingat kembali sedetail apa wajah vampire yang ia temukan.

"Ti-tidak, tidak ada taring" ujar Hans tersadar.

"Untuk sekarang bisa di simpulkan ada dua jenis vampire di dunia ini, mereka adalah vampire ganas dan baik"

"Vampire baik? apa ada makhluk yang seperti itu?" tanya Hans tak percaya.

"Seperti yang sudah pernah ku bilang, jaman dulu jarang ada vampire yang membunuh untuk mendapatkan makanan. Bahkan sebelum peperangan terjadi para penyihir dan vampire hidup secara berdampingan"

"Apakah... perdamaian seperti itu pernah ada?" tanya Hans sebab saat ia lahir yang ia tahu dunia sudah kacau balau.

"Aku adalah salah satu yang paling beruntung, aku pernah hidup di jaman itu dan mengalami perubahan dunia yang drastis. Vampire baik yang ku maksud adalah dia yang tidak membunuh demi makanan, dia hanya membuat luka di tubuh korban dan menghisapnya dengan cukup. Setelah itu ia akan mengobati sendiri luka yang telah ia buat, karena itu kau tidak akan menemukan bekas gigitan atau luka apa pun sebab vampire itu tidak memiliki taring"

"Apa? tidak ada taring? lalu bagaimana caranya menghisap darah korban?" tanya Hans bingung.

Shishio mengangkat satu telunjuknya dan mengatakan.

"Kuku, vampire itu akan menggores kulit manusia dengan menggunakan kukunya. Setelah darah keluar dari bekas goresan yang ia buat barulah ia menghisap darah itu dengan mulutnya, vampire jenis ini tidak akan menghisap lebih dari cukup. Itulah mengapa korban tidak sadar kalau ia telah di hisap, bahkan mereka tidak ingat apa yang terjadi pada mereka sebab tidak ada luka apa pun yang mereka terima"

"Lalu.. guru apakah vampire ini berbahaya?" tanya Hans.

"Aku tidak bisa mengatakan mereka tidak berbahaya hanya dari cara mereka mencari makanan, mereka bisa bicara layaknya manusia dan berfikir secara normal. Terkadang vampire seperti ini yang justru lebih berbahaya sebab kepintarannya dapat membohongi kita"

"Jika aku bertemu lagi dengan vampire jenis ini apa yang sebaiknya aku lakukan?"

"Jangan bunuh dia, ajak dia bicara dan bawa dia padaku hidup-hidup. Dia pasti tahu apa yang mengakibatkan perubahan pada kawanannya"

"Baiklah aku mengerti" ujar Hans.

* * *

Hhhhhhhh

Agler hanya mampu menghela nafas setelah bebas dari kejaran para Ksatria, ia tak menyangka nasibnya hari itu lebih sial dari biasanya. Beruntung ia sudah mendapatkan satu botol darah untuk persediaan, dengan begitu ia bisa tenang untuk beberapa minggu saja.

Apa yang terjadi pada dirinya sungguh di luar dugaan, kembali ia mengingat pertempuran yang ia alami dengan Ksatria penyihir. Pembelajaran yang di berikan Nick ternyata benar-benar bermanfaat, tak hanya berburu tapi cara bertarung yang di ajarkan Nick pun telah membantunya terbebas dari malapetaka.

Namun ia tak tak bisa tenang meski telah aman, suatu saat dia pasti akan bertemu lagi dengan penyihir dan terlibat satu perkelahian yang tidak perlu.

Tak nyaman akan hal itu ia segera menghubungi Nick dan meminta sedikit saran darinya. Kabar yang Nick dapat tentu cukup mengejutkan, ia tidak bisa membiarkan anak tuannya dalam bahaya. Oleh karena itu ia mengatakan akan menemui Agler secepat mungkin, meski Agler hal itu tidak perlu tapi Nick tetap bersikeras sehingga mau tak mau Agler mengiyakan.

* * *

Dalam kegelapan pekat satu-satunya cahaya hanya lilin yang dalam waktu beberapa menit lagi akan mati, bau busuk bercampur dengan aroma apek yang membuat indera penciuman rusak.

Tapi bagi Alabama yang seluruh hidupnya telah ia habiskan di tempat-tempat seperti itu justru membuat otaknya lebih cair dari es yang meleleh, sensitifitas inderanya juga semakin meningkat apalagi saat penelitiannya membuahkan hasil bagus.

Berbeda dengan vampire yang baru berusia ratusan tahun, begitu masuk ke dalam ruangan itu pun ia sudah batuk-batuk tak terkendali.

Alabama memberinya masker agar ia bisa bernafas lebih baik, setelah beberapa menit berlalu vampire itu bisa jauh lebih tenang. Ia berbaring di atas ranjang yang sudah di siapkan, tangan dan kakinya di ikat dengan kencang dan dengan satu suntikan jarum semuanya mulai berubah.

Perlahan vampire itu merasakan sakit dari ujung tangannya, menjalar bersamaan dengan obat yang mulai menyebar ke segala arah kini kakinya terasa kram.

Setiap detiknya rasa sakit itu semakin bertambah, seperti terbakar dan tersayat secara bersamaan. Saat obat itu telah mencapai ke organ vitalnya matanya pun berubah keunguan, dua taring mencuat dari giginya hingga keluar dari mulutnya.

Aaaarrrrrrggggggghhhhhhh......

Teriakan itu menjadi pertanda bahwa rasa sakit itu telah mencapai puncaknya, vampire itu terus meronta tanpa henti mencoba menyingkap rasa sakit itu. Tapi apa pun yang ia lakukan adalah sia-sia, karena pada akhirnya rasa sakit itu akan menghilang setelah semua obat itu berhasil mengisi semua pembuluh darahnya.

Hhhhhhh Hhhhhhh Hhhhhhh

Lelah namun tak kehilangan tenaga, vampire itu masih bisa mengangkat sedikit tubuhnya saat Alabama menaruh darah di ujung pucung hidungnya. Aroma yang menggoda itu membuat sang vampire mengendus-endus mencari sumbernya, matanya yang keunguan menatap kiri kanan tanpa ada jiwa di dalamnya.

Episodes
1 Ucapan Author
2 Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3 Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4 Bab 3 Pelajaran Pertama
5 Bab 4 Saatnya Merantau
6 Bab 5 Tuan Muda Chad
7 Bab 6 Wanita Kuat
8 Bab 7: Hidup Di Kota
9 Bab 8 Ambisi
10 Bab 9 Awal Kehancuran
11 Bab 10 Pertemuan Kembali
12 Bab 11 Perang Dingin
13 Bab 12 Kembali Ke Akademi
14 Bab 13 Perayaan Kemenangan
15 Bab 14 Teror
16 Bab 15 Sejarah Sanwa
17 Bab 16 Aeda
18 Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19 Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20 Bab 19 Dua Jenis Vampire
21 Bab 20 Negosiasi
22 Bab 21 Hampa
23 Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24 Bab 23 Permintaan Janet
25 Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26 Bab 25 Pangeran Dingin
27 Ban 26 Bukti Cinta
28 Bab 27 Tekad Ima
29 Bab 28 Monster
30 Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31 Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32 Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33 Bab 32 Pil Ajaib
34 Bab 33 Mimpi Buruk
35 Bab 34 Berkumpul Bersama
36 Bab 35 Manager San
37 Ban 36 Putus
38 Bab 37 Jaman Era Baru
39 Bab 38 Menyelamatkan Colt
40 Bab 39 Evolusi Vampire
41 Bab 40 Bebek
42 Bab 41 Sekutu
43 Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44 Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45 Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46 Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47 Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48 Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49 Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50 Bab 49 Surat Shishio
51 Bab 50 Benang Merah
52 Bab 51 Kencan Yang Gagal
53 Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54 Bab 53 Undangan Makan Malam
55 Bab 54 Mewujudkan Impian
56 Bab 55 Agler Dan Chad
57 Bab 56 Agam
58 Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59 Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60 Bab 59 Tolong Benci Aku
61 Bab 60 Salju Pertama
62 Bab 61 Memenuhi Undangan
63 Bab 62 Jawaban Kyra
64 Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65 Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66 Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67 Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68 Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69 Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70 Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71 Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72 Bab 71 Pencarian
73 Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74 Bab 73 Penyamaran
75 Bab 74 Ritual Kontrak
76 Bab 75 Naif
77 Bab 76 Pertukaran Berharga
78 Bab 77 Strategi Kyra
79 Bab 78 Status Yang Baru
80 Bab 79 Pangeran Ke Dua
81 Bab 80 Hilang
82 Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83 Bab 82 Tamu Raja
84 Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85 Bab 84 Sang Pahlawan
86 Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87 Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88 Bab 87 Mencari Fakta
89 Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90 Bab 89 Pedang Bermata Dua
91 Bab 90 Pesta Piyama
92 Bab 91 Penjemputan Kyra
93 Bab 92 Perjodohan
94 Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95 Bab 94 Kenangan Di Kereta
96 Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97 Bab 96 Siapa Pelakunya?
98 Bab 97 Minggat
99 Bab 98 Cinta Artis Opera
100 Bab 99 Umpan
101 Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102 Bab 101 Dejavu
103 Bab 102 Lamaran Resmi
104 Bab 103 Lupakan Aku
105 Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106 Bab 105 Bukti
107 Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108 Bab 107 Kenyataan
109 Bab 108 Pil Pengikat
110 Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111 Bab 110 Pengantin Baru
112 Bab 111 Pengorbanan Hans
113 Bab 112 Warisan Balas Dendam
114 Bab 113 Misi Pembunuhan
115 Bab 114 Ramalan
116 Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117 Bab 116 Perceraian
118 Bab 117 Pasangan Bahagia
119 Bab 118 Tekad Manager San
120 Bab 119 Alasan Ku Berubah
121 Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122 Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123 Bab 122 Perjanjian Baru
124 Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125 Bab 124 Direktur Utama
126 Bab 125 Proyek Yang Sukses
127 Bab 126 Menantu Hermes
128 Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129 Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130 Bab 129 Pencarian Sekutu
131 Bab 130 Teman Lama
132 Bab 131 Anak Kedua
133 Bab 132 Manuntaskan Tugas
134 Bab 133 Kemalangan Pangeran
135 Bab 134 Teka-Teki Insiden
136 Bab 135 Penculikan
137 Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138 Bab 137 Identitas Tersembunyi
139 Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140 Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141 Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142 Bab 141 Gadis Lancangku
143 Bab 142 Sandera
144 Bab 143 Pelaku penembakan
145 Bab 144 Ikatan Kebencian
146 Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147 Bab 146 Ujian Seleksi
148 Bab 147 Ujian Terakhir
149 Bab 148 Perang Telah Pecah
150 Bab 149 Berakhir
151 Bab 150 Sisa Perang
152 Bab 151 Surat Wasiat
153 Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154 Bab 153 Menepati Janji
155 Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156 Bab 155 Pernikahan
157 Ucapan Selamat Author
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Ucapan Author
2
Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3
Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4
Bab 3 Pelajaran Pertama
5
Bab 4 Saatnya Merantau
6
Bab 5 Tuan Muda Chad
7
Bab 6 Wanita Kuat
8
Bab 7: Hidup Di Kota
9
Bab 8 Ambisi
10
Bab 9 Awal Kehancuran
11
Bab 10 Pertemuan Kembali
12
Bab 11 Perang Dingin
13
Bab 12 Kembali Ke Akademi
14
Bab 13 Perayaan Kemenangan
15
Bab 14 Teror
16
Bab 15 Sejarah Sanwa
17
Bab 16 Aeda
18
Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19
Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20
Bab 19 Dua Jenis Vampire
21
Bab 20 Negosiasi
22
Bab 21 Hampa
23
Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24
Bab 23 Permintaan Janet
25
Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26
Bab 25 Pangeran Dingin
27
Ban 26 Bukti Cinta
28
Bab 27 Tekad Ima
29
Bab 28 Monster
30
Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31
Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32
Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33
Bab 32 Pil Ajaib
34
Bab 33 Mimpi Buruk
35
Bab 34 Berkumpul Bersama
36
Bab 35 Manager San
37
Ban 36 Putus
38
Bab 37 Jaman Era Baru
39
Bab 38 Menyelamatkan Colt
40
Bab 39 Evolusi Vampire
41
Bab 40 Bebek
42
Bab 41 Sekutu
43
Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44
Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45
Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46
Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47
Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48
Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49
Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50
Bab 49 Surat Shishio
51
Bab 50 Benang Merah
52
Bab 51 Kencan Yang Gagal
53
Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54
Bab 53 Undangan Makan Malam
55
Bab 54 Mewujudkan Impian
56
Bab 55 Agler Dan Chad
57
Bab 56 Agam
58
Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59
Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60
Bab 59 Tolong Benci Aku
61
Bab 60 Salju Pertama
62
Bab 61 Memenuhi Undangan
63
Bab 62 Jawaban Kyra
64
Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65
Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66
Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67
Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68
Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69
Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70
Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71
Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72
Bab 71 Pencarian
73
Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74
Bab 73 Penyamaran
75
Bab 74 Ritual Kontrak
76
Bab 75 Naif
77
Bab 76 Pertukaran Berharga
78
Bab 77 Strategi Kyra
79
Bab 78 Status Yang Baru
80
Bab 79 Pangeran Ke Dua
81
Bab 80 Hilang
82
Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83
Bab 82 Tamu Raja
84
Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85
Bab 84 Sang Pahlawan
86
Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87
Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88
Bab 87 Mencari Fakta
89
Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90
Bab 89 Pedang Bermata Dua
91
Bab 90 Pesta Piyama
92
Bab 91 Penjemputan Kyra
93
Bab 92 Perjodohan
94
Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95
Bab 94 Kenangan Di Kereta
96
Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97
Bab 96 Siapa Pelakunya?
98
Bab 97 Minggat
99
Bab 98 Cinta Artis Opera
100
Bab 99 Umpan
101
Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102
Bab 101 Dejavu
103
Bab 102 Lamaran Resmi
104
Bab 103 Lupakan Aku
105
Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106
Bab 105 Bukti
107
Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108
Bab 107 Kenyataan
109
Bab 108 Pil Pengikat
110
Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111
Bab 110 Pengantin Baru
112
Bab 111 Pengorbanan Hans
113
Bab 112 Warisan Balas Dendam
114
Bab 113 Misi Pembunuhan
115
Bab 114 Ramalan
116
Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117
Bab 116 Perceraian
118
Bab 117 Pasangan Bahagia
119
Bab 118 Tekad Manager San
120
Bab 119 Alasan Ku Berubah
121
Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122
Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123
Bab 122 Perjanjian Baru
124
Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125
Bab 124 Direktur Utama
126
Bab 125 Proyek Yang Sukses
127
Bab 126 Menantu Hermes
128
Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129
Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130
Bab 129 Pencarian Sekutu
131
Bab 130 Teman Lama
132
Bab 131 Anak Kedua
133
Bab 132 Manuntaskan Tugas
134
Bab 133 Kemalangan Pangeran
135
Bab 134 Teka-Teki Insiden
136
Bab 135 Penculikan
137
Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138
Bab 137 Identitas Tersembunyi
139
Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140
Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141
Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142
Bab 141 Gadis Lancangku
143
Bab 142 Sandera
144
Bab 143 Pelaku penembakan
145
Bab 144 Ikatan Kebencian
146
Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147
Bab 146 Ujian Seleksi
148
Bab 147 Ujian Terakhir
149
Bab 148 Perang Telah Pecah
150
Bab 149 Berakhir
151
Bab 150 Sisa Perang
152
Bab 151 Surat Wasiat
153
Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154
Bab 153 Menepati Janji
155
Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156
Bab 155 Pernikahan
157
Ucapan Selamat Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!