Bab 2 Kehadiran Anggota Baru

Perlahan ia membuka matanya, mengerjap untuk beberapa kali sebelum akhirnya ia bisa melihat dengan jelas. Di sampingnya tak ada siapa pun kecuali guling, ia pun beranjak turun dari ranjang dan pergi keluar kamar.

Tak ada siapa pun di sana, dengan hati yang mulai kacau ia mencari ke kamar ibunya dan di sanalah mereka berada.

"Ah Agler...kau sudah bangun rupanya" ucap ayahnya yang segera menggendongnya.

"Lihat! adikmu sudah lahir, bukankah dia cantik?" ujar ibunya menunjukkan bayi yang sedang tidur lelap di pangkuan ibunya.

"A... dik" panggilnya.

"Ya... adik, namanya adalah Ima, nanti kalau adik Ima sudah bisa jalan Agler harus ajak main ya.. " ucap ayahnya.

Ia mengangguk meski belum sepenuhnya mengerti, membuat gelak tawa di kamar itu.

Dua belas tahun kemudian.

"Agler.... " panggil ibunya.

"Iya bu..." jawab Agler yang segera bergegas menghampiri.

"Antarkan pakaian ini ke Nyonya Robert, jangan sampai terlambat kalau tidak nanti dia marah"

"Baik bu" jawab Agler.

"Aku ikut.... " teriak Ima yang tiba-tiba datang.

"Tidak boleh, rumah Nyonya Robert cukup jauh" ujar Agler.

"Memang kenapa kalau jauh?"

"Kakak mu pasti akan kembali nanti malam, jadi dari pada menyulitkan pekerjaan kakak mu sebaiknya kau bantu ibu menjahit"

"Ah ibu.... " erang Ima.

"Jangan ngeyel, nanti kakak bawakan kelinci untukmu" bujuk Agler.

"Janji ya... kelinci yang gemuk"

"Iya"

"Hore..... " sorak Ima girang.

"Kalau begitu Agler berangkat dulu bu" ujarnya berpamitan.

"Ya, hati-hati di jalan."

Dengan menggunakan sepeda Agler pergi seorang diri untuk mengantarkan pesanan, di lain pihak ayahnya justru baru pulang di hari yang telah mencapai senja itu.

"Ayah ini minumnya" ujar Ima menyambut kepulangan ayahnya.

"Terimakasih cantik... "

"Sama-sama... " jawab Ima tersenyum senang.

"Kemana Agler?"

"Di pergi mengantar pesanan" jawab sang istri.

"Oh...besok adalah hari ulang tahun Agler yang ke lima belas, apa kau sudah menyiapkan apa yang ku minta?" tanyanya.

Sang istri tak langsung menjawab, di liriknya dahulu Ima yang ada di sana.

"Ima... tolong kupas kentang yang ada di dapur, sebentar lagi waktunya makan malam"

"Baik bu" jawab Ima yang segera pergi ke dapur.

Setelah mereka hanya tinggal berdua saja barulah sang istri berani bicara.

"Mina ada apa?" tanyanya.

"Aku tidak ingin Ima mendengar percakapan kita, dia masih terlalu kecil untuk memahami semua ini" jawabnya.

Colt tersenyum dan menggenggam tangan Mina dengan lembut.

"Ima sudah berusia dua belas tahun, ia juga sudah tahu bahwa dia bukan manusia normal seperti yang lain untuk apa di tutup-tutupi?"

"Ima berbeda dari Agler kau tahu itu!"

"Mina... apa kau menyesal telah menikah dengan ku?" tanya Colt.

"Tidak! sejak awal aku sudah tahu resikonya, hanya saja.... aku tidak ingin melihat putri kita terjebak di dunia yang pernah mengikat mu. Aku mendengar dunia saat ini sedang genting, kaum vampir terpecah menjadi dua kubu. Peperangan itu pasti akan terjadi lagi, aku.... aku sangat takut. Aku tidak mau melihat peristiwa itu lagi" sergah Mina.

Bagi manusia biasa sepertinya memang bukan hal mudah untuk menghadapi hal seperti itu, matanya sudah terlalu sering melihat monster dan pembunuhan yang membuatnya syok.

"Tenanglah, aku tidak mungkin melibatkan anak kita dalam hal seperti itu" ujar Colt.

Mina mengangguk, ia percaya Colt akan menepati janjinya dan pasti berusaha sekuat tenaga demi keselamatan keluarganya.

* * *

"Ini uangnya, kau boleh pergi sekarang" ujar Nyonya Robert.

"Terimakasih" jawab Agler menerima sejumlah uang itu.

Agler hendak berpamitan tapi Nyonya Robert sudah lebih dulu menutup pintu, maka ia pun segera mengambil sepedanya dan bergegas pulang.

Hhhhhh

"Dia benar-benar dingin dan galak" gumamnya setelah pergi cukup jauh dari rumah Nyonya Robert.

Saat melewati hutan ia teringat akan janjinya untuk membawakan kelinci, meski hari sudah mulai gelap tapi Agler tetap menyempatkan diri masuk ke dalam hutan untuk menangkap kelinci.

Cukup sulit baginya menemukan kelinci sebab di jam itu kebanyakan kelinci sudah masuk ke dalam sarangnya, hingga akhirnya ia dapat menemukan satu yang masih berkeliaran.

Bergegas Agler memburu kelinci itu, namun ternyata kelinci itu lebih lincah dari perkiraannya. Ia ikut masuk lebih dalam ke dalam hutan mengikuti arah kelinci itu berlari, sampai matahari benar-benar telah tenggelam dan hutan menjadi gelap total.

Ini adalah kesempatan bagus untuknya sebab ia dapat melihat dengan baik di tengah kegelapan, dengan satu loncatan ia berhasil menangkap kelinci itu bersamaan dengan suara teriakan seseorang.

Agler cukup terkejut, ia tahu telinganya tak salah mendengar. Tak mau terlibat pada masalah ia bergegas pergi dari tempat itu, namun justru ia malah melihat hal yang cukup membuatnya kaget.

Seorang pria besar terlihat sibuk menghisap leher seorang wanita yang tak sadarkan diri, mencoba tetap tenang Agler mundur beberapa langkah namun.

Krek

Ia tak sengaja menginjak ranting kering hingga patah, pria itu seketika memandangnya dengan tatapan tajam yang membuat Agler cukup merasa takut.

Perlahan pria itu melepaskan wanita yang sedang ia mangsa dan berjalan mendekati Agler, semakin dekat semakin nampak wajah pria itu.

"Ah... kau membuat ku kaget, pantas saja aku tidak mencium bau manusia" ujar pria itu.

Dia melihat Agler dengan raut wajah panik dan kelinci dalam genggamannya.

"Rupanya kau pun sedang berburu, berapa usiamu nak?"

"Li-lima belas tahun" jawab Agler terbata.

"Hmmmm masih sangat muda, pantas kau hanya memburu kelinci"

"I-ini... untuk adik ku" ujar Agler masih ketakutan.

"Oh begitu rupanya, tunggu! adik? itu artinya kau punya keluarga?" tanya pria itu menyadari satu hal.

"Ya... rumah kami tidak jauh dari sini" jawab Agler sambil menundukkan kepala.

"Sial! harusnya aku tahu ini, baiklah tunggu sebentar!" ujar pria itu seolah menyesal.

Ia mengeluarkan sebuah botol kecil, disayatnya paha wanita itu hingga mengeluarkan darah dan menampungnya dalam botol kecil itu hingga penuh.

"Ayo kita pulang ke rumah mu!" ajak pria itu.

Meski Agler tidak tahu tujuan pria itu tapi ia tetap membawanya pulang ke rumah, tak ada pertanyaan yang ia lontarkan apalagi mengobrol mereka saling membisu di sepanjang jalan hingga sampai di depan pintu rumah.

Mina yang pertama kali membuka pintu cukup kaget melihat Agler pulang dengan seorang pria asing, tapi pria itu lebih kaget lagi melihat Mina.

Tiba-tiba ia bersujud di depan Mina sambil berkata.

"Mohon maaf atas kelancangan saya, saya benar-benar tidak bermaksud demikian!"

"E-eh... siapa kau?" tanya Mina bingung.

Kegaduhan di depan pintu itu terdengar sampai ke dalam, membuat Colt dan Ima penasaran hingga menengok keluar. Colt yang menatap pria itu langsung mengenalinya meski ia tak memandang wajahnya.

"Mina ajak anak-anak masuk ke dalam" perintahnya.

"Baik" jawab Mina pelan meski sebenarnya dia penasaran tentang identitas pria itu.

"Bangunlah, mari masuk dan bicara di dalam" ajak Colt.

Pria itu menurut, sesampainya di ruang tamu ia menyerahkan botol berisi darah wanita yang ia hisap tadi.

"Aku sungguh menyesal tidak mencari tahu dulu, aku baru datang sehingga tidak tahu bahwa ini adalah wilayah tuan. Aku harap tuan sudi memaafkan kelancangan saya" ujarnya.

"Tidak masalah, itu sudah terjadi tapi lain kali kau harus lebih teliti" jawab Colt.

"Mohon tuan memberi saya hukuman atas kesalahan saya agar saya bisa pergi dengan segera"

"Tidak perlu sampai seperti itu, di banding itu aku lebih senang jika kau pergi dan tak pernah kembali lagi"

"Tidak bisa tuan! saya harus menerima hukuman. Saya tidak mungkin berani mengambil kebaikan hati tuan dengan status tuan yang tinggi" ujarnya bersikukuh.

"Apa maksud mu?" tanya Colt bingung.

"Saya mengetahuinya, tuan adalah asisten Ratu Viktoria" jawabnya.

Colt cukup kaget mendengar ucapan itu, ia tak menyangka vampir asing ini mengetahui identitasnya padahal mereka baru pertama kali bertemu.

"Dari mana kau mengetahui hal ini?"

"Tentu saja dari kalung yang di pakai wanita tadi."

Colt terkesiap, sudah lama sekali ia melupakan kalung itu. Berkatnya ia kembali mengingat kejadian dimana Viktoria memberikan kalung itu dan janjinya untuk melindungi Mina, ia tak menyangka meski Viktoria sudah lama tewas janjinya itu tetap ia penuhi.

"Oh... iya" gumam Colt.

"Jadi.... apa hukuman yang akan tuan berikan untuk saya?" tanyanya.

"Sebelum itu aku ingin mendengar sesuatu darimu"

"Apa itu?"

"Um... bisakah kau lebih dulu memberitahu namamu agar aku mudah memanggilnya?" tanya Colt.

"Oh maafkan saya, nama saya Nick"

"Baiklah Nick, kau bisa memanggilku Colt. Mengingat kau tahu dengan cepat siapa aku, aku menduga kau adalah seorang prajurit apa itu benar?"

"Ya.. dulu saya adalah seorang prajurit di istana, tapi setelah Raja Reinner turun tahta terjadi kegaduhan dimana-mana. Beberapa kaum bangsawan berlomba-lomba untuk mendapatkan tahta, sedang tetua sudah tidak mampu mengurusnya lagi. Pada akhirnya kaum terpecah menjadi dua kubu, satu kubu akan tetap berdamai dengan kaum penyihir dan yang lainnya bersekutu dengan suku Vampirences"

"Suku apa itu? aku baru mendengarnya"

"Itu adalah kaum vampire yang asli, gaya hidup mereka sama dengan kaum vampire di era Lord vampire. Ku dengar mereka mencoba menundukkan para vampire yang ingin berdamai secara paksa dan membuat onar dimana-mana"

"Lalu... pertanyaan ku adalah apa yang sedang kau lakukan di sini? desa ini cukup terpencil dan jauh dari jangkauan kericuhan istana"

"Sekarang saya adalah vampire petualang, saya pergi dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk hidup. Ini adalah satu-satunya jalan yang di miliki oleh kami para prajurit vampire yang ingin bebas. Meski beberapa tahun sekali kami harus kembali ke istana untuk melapor dan mengikuti kegiatan vampire tapi setidaknya kami tidak akan ikut berperang seperti dahulu"

"Begitu rupanya" ujar Colt.

Sejenak ia hanya manggut-manggut sampai akhirnya terlintas sebuah ide dalam pikirannya.

"Baiklah Nick, karena kau telah sembarangan masuk ke dalam wilayah ku dan berburu maka aku akan memberikan hukuman kepada mu. Nick! kau harus tinggal di sini dan menjadi guru untuk anak-anak ku"

"Apa tuan?" tanya Nick yang bingung dengan hukuman itu.

Colt pun menjelaskannya sampai ia mengerti, Nick setuju akan hal itu namun tidak dengan Mina. Ia menentang keras kehadiran vampire di dalam rumahnya.

"Apa yang kau khawatirkan?" tanya Colt saat mereka bicara berdua di kamar.

"Aku sudah katakan aku tidak mau melihat anak-anak kita terjun ke dunia seperti itu"

"Mina.... yang Nick lakukan adalah mengajari anak-anak kita bertahan hidup bukan berperang, kau tahu pengetahuan ku minim bagaimana jika anak-anak kita keracunan saat mereka mencari darah? apa kau mau melihat mereka seperti itu?"

"Tentu saja tidak, tapi bagaimana jika penduduk tahu kita menyembunyikan vampire di dalam rumah?"

"Tidak akan, Nick tidak bisa keluar siang hari dan lagi pula tidak akan ada yang percaya pada hal itu. Aku berjanji padamu keluarga kita akan baik-baik saja, jika terjadi sesuatu pun Nick sudah bersumpah akan menolong kita" jelas Colt.

Sebenarnya Mina masih belum ikhlas, tapi demi anak-anaknya akhirnya ia mau juga menerima keberadaan Nick di rumah itu. Berbeda dengan Agler dan Ima mereka cukup antusias menerima keberadaan Nick di sana, Ima banyak bertanya tentang istana vampire dan kaumnya yang jarang sekali di ceritakan oleh kedua orangtua mereka.

"Ini adalah untuk pertama kalinya aku bertemu dengan vampire lain selain keluarga ku, bahkan vampire murni" ujar Ima.

"Dunia saat ini sedang kacau balau, peperangan terjadi dimana-mana untuk itu tinggal di desa terpencil seperti ini adalah pilihan tepat. Kalian harus bersyukur bisa hidup damai di sini, sebab anak-anak seusia kalian di luar sana banyak yang menderita akibat perang" ujar Nick.

"Tuan Nick mengapa peperangan bisa terjadi?" tanya Agler.

"Mereka saling berebut tahta kerajaan, saling bersaing dan tidak memikirkan hal lain telah merugikan kasta bawah seperti ku"

"Sungguh tragis, kau pasti sangat menderita"

"Yah... tapi sekarang aku adalah vampire petualang yang bebas jadi sekarang aku bisa tenang"

"Tuan Nick, apa kau bisa menceritakan lebih tentang kaum kita?" tanya Ima.

"Apa lagi yang ingin kau ketahui?"

"Um..... bagaimana dengan putri-putri di istana?"

"Yah.... satu-satunya putri yang aku ketahui saat berada di istana hanya putri Viktoria yang naik tahta menjadi Ratu, dia adalah Tuan dari ayah kalian"

"Maksudmu?"

"Apa ayah kalian tidak menceritakan tentang masa lalunya?" tanya Nick yang di jawab dengan gelengan kepala.

"Begitu ya, akan sangat tidak sopan jika aku menceritakannya karena aku juga tidak begitu kenal dengan ayah kalian waktu dulu, jadi sebaiknya kalian tanyakan langsung hal itu kepada ayah kalian. Sesuai pertanyaan mu nona Ima, putri di istana sama seperti para bangsawan lainnya. Mereka nampak anggun dan cantik dengan gaun yang indan, tapi putri Viktoria yang ku kenal lebih hebat lagi sebab dia sangat pintar dan berpotensi itulah mengapa dia bisa naik tahta. Dia adalah putri pertama yang menyelesaikan ujian seleksi kepemimpinan"

"Wah.... sepertinya dia sangat hebat" ujar Ima kagum.

"Ya dia memang hebat, tapi ternyata ada yang lebih hebat dari dia"

"Benarkah? siapa dia?" tanya Agler.

"Nona Anna."

Episodes
1 Ucapan Author
2 Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3 Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4 Bab 3 Pelajaran Pertama
5 Bab 4 Saatnya Merantau
6 Bab 5 Tuan Muda Chad
7 Bab 6 Wanita Kuat
8 Bab 7: Hidup Di Kota
9 Bab 8 Ambisi
10 Bab 9 Awal Kehancuran
11 Bab 10 Pertemuan Kembali
12 Bab 11 Perang Dingin
13 Bab 12 Kembali Ke Akademi
14 Bab 13 Perayaan Kemenangan
15 Bab 14 Teror
16 Bab 15 Sejarah Sanwa
17 Bab 16 Aeda
18 Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19 Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20 Bab 19 Dua Jenis Vampire
21 Bab 20 Negosiasi
22 Bab 21 Hampa
23 Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24 Bab 23 Permintaan Janet
25 Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26 Bab 25 Pangeran Dingin
27 Ban 26 Bukti Cinta
28 Bab 27 Tekad Ima
29 Bab 28 Monster
30 Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31 Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32 Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33 Bab 32 Pil Ajaib
34 Bab 33 Mimpi Buruk
35 Bab 34 Berkumpul Bersama
36 Bab 35 Manager San
37 Ban 36 Putus
38 Bab 37 Jaman Era Baru
39 Bab 38 Menyelamatkan Colt
40 Bab 39 Evolusi Vampire
41 Bab 40 Bebek
42 Bab 41 Sekutu
43 Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44 Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45 Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46 Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47 Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48 Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49 Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50 Bab 49 Surat Shishio
51 Bab 50 Benang Merah
52 Bab 51 Kencan Yang Gagal
53 Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54 Bab 53 Undangan Makan Malam
55 Bab 54 Mewujudkan Impian
56 Bab 55 Agler Dan Chad
57 Bab 56 Agam
58 Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59 Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60 Bab 59 Tolong Benci Aku
61 Bab 60 Salju Pertama
62 Bab 61 Memenuhi Undangan
63 Bab 62 Jawaban Kyra
64 Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65 Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66 Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67 Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68 Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69 Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70 Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71 Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72 Bab 71 Pencarian
73 Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74 Bab 73 Penyamaran
75 Bab 74 Ritual Kontrak
76 Bab 75 Naif
77 Bab 76 Pertukaran Berharga
78 Bab 77 Strategi Kyra
79 Bab 78 Status Yang Baru
80 Bab 79 Pangeran Ke Dua
81 Bab 80 Hilang
82 Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83 Bab 82 Tamu Raja
84 Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85 Bab 84 Sang Pahlawan
86 Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87 Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88 Bab 87 Mencari Fakta
89 Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90 Bab 89 Pedang Bermata Dua
91 Bab 90 Pesta Piyama
92 Bab 91 Penjemputan Kyra
93 Bab 92 Perjodohan
94 Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95 Bab 94 Kenangan Di Kereta
96 Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97 Bab 96 Siapa Pelakunya?
98 Bab 97 Minggat
99 Bab 98 Cinta Artis Opera
100 Bab 99 Umpan
101 Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102 Bab 101 Dejavu
103 Bab 102 Lamaran Resmi
104 Bab 103 Lupakan Aku
105 Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106 Bab 105 Bukti
107 Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108 Bab 107 Kenyataan
109 Bab 108 Pil Pengikat
110 Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111 Bab 110 Pengantin Baru
112 Bab 111 Pengorbanan Hans
113 Bab 112 Warisan Balas Dendam
114 Bab 113 Misi Pembunuhan
115 Bab 114 Ramalan
116 Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117 Bab 116 Perceraian
118 Bab 117 Pasangan Bahagia
119 Bab 118 Tekad Manager San
120 Bab 119 Alasan Ku Berubah
121 Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122 Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123 Bab 122 Perjanjian Baru
124 Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125 Bab 124 Direktur Utama
126 Bab 125 Proyek Yang Sukses
127 Bab 126 Menantu Hermes
128 Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129 Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130 Bab 129 Pencarian Sekutu
131 Bab 130 Teman Lama
132 Bab 131 Anak Kedua
133 Bab 132 Manuntaskan Tugas
134 Bab 133 Kemalangan Pangeran
135 Bab 134 Teka-Teki Insiden
136 Bab 135 Penculikan
137 Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138 Bab 137 Identitas Tersembunyi
139 Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140 Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141 Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142 Bab 141 Gadis Lancangku
143 Bab 142 Sandera
144 Bab 143 Pelaku penembakan
145 Bab 144 Ikatan Kebencian
146 Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147 Bab 146 Ujian Seleksi
148 Bab 147 Ujian Terakhir
149 Bab 148 Perang Telah Pecah
150 Bab 149 Berakhir
151 Bab 150 Sisa Perang
152 Bab 151 Surat Wasiat
153 Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154 Bab 153 Menepati Janji
155 Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156 Bab 155 Pernikahan
157 Ucapan Selamat Author
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Ucapan Author
2
Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3
Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4
Bab 3 Pelajaran Pertama
5
Bab 4 Saatnya Merantau
6
Bab 5 Tuan Muda Chad
7
Bab 6 Wanita Kuat
8
Bab 7: Hidup Di Kota
9
Bab 8 Ambisi
10
Bab 9 Awal Kehancuran
11
Bab 10 Pertemuan Kembali
12
Bab 11 Perang Dingin
13
Bab 12 Kembali Ke Akademi
14
Bab 13 Perayaan Kemenangan
15
Bab 14 Teror
16
Bab 15 Sejarah Sanwa
17
Bab 16 Aeda
18
Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19
Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20
Bab 19 Dua Jenis Vampire
21
Bab 20 Negosiasi
22
Bab 21 Hampa
23
Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24
Bab 23 Permintaan Janet
25
Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26
Bab 25 Pangeran Dingin
27
Ban 26 Bukti Cinta
28
Bab 27 Tekad Ima
29
Bab 28 Monster
30
Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31
Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32
Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33
Bab 32 Pil Ajaib
34
Bab 33 Mimpi Buruk
35
Bab 34 Berkumpul Bersama
36
Bab 35 Manager San
37
Ban 36 Putus
38
Bab 37 Jaman Era Baru
39
Bab 38 Menyelamatkan Colt
40
Bab 39 Evolusi Vampire
41
Bab 40 Bebek
42
Bab 41 Sekutu
43
Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44
Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45
Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46
Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47
Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48
Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49
Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50
Bab 49 Surat Shishio
51
Bab 50 Benang Merah
52
Bab 51 Kencan Yang Gagal
53
Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54
Bab 53 Undangan Makan Malam
55
Bab 54 Mewujudkan Impian
56
Bab 55 Agler Dan Chad
57
Bab 56 Agam
58
Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59
Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60
Bab 59 Tolong Benci Aku
61
Bab 60 Salju Pertama
62
Bab 61 Memenuhi Undangan
63
Bab 62 Jawaban Kyra
64
Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65
Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66
Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67
Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68
Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69
Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70
Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71
Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72
Bab 71 Pencarian
73
Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74
Bab 73 Penyamaran
75
Bab 74 Ritual Kontrak
76
Bab 75 Naif
77
Bab 76 Pertukaran Berharga
78
Bab 77 Strategi Kyra
79
Bab 78 Status Yang Baru
80
Bab 79 Pangeran Ke Dua
81
Bab 80 Hilang
82
Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83
Bab 82 Tamu Raja
84
Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85
Bab 84 Sang Pahlawan
86
Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87
Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88
Bab 87 Mencari Fakta
89
Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90
Bab 89 Pedang Bermata Dua
91
Bab 90 Pesta Piyama
92
Bab 91 Penjemputan Kyra
93
Bab 92 Perjodohan
94
Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95
Bab 94 Kenangan Di Kereta
96
Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97
Bab 96 Siapa Pelakunya?
98
Bab 97 Minggat
99
Bab 98 Cinta Artis Opera
100
Bab 99 Umpan
101
Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102
Bab 101 Dejavu
103
Bab 102 Lamaran Resmi
104
Bab 103 Lupakan Aku
105
Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106
Bab 105 Bukti
107
Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108
Bab 107 Kenyataan
109
Bab 108 Pil Pengikat
110
Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111
Bab 110 Pengantin Baru
112
Bab 111 Pengorbanan Hans
113
Bab 112 Warisan Balas Dendam
114
Bab 113 Misi Pembunuhan
115
Bab 114 Ramalan
116
Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117
Bab 116 Perceraian
118
Bab 117 Pasangan Bahagia
119
Bab 118 Tekad Manager San
120
Bab 119 Alasan Ku Berubah
121
Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122
Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123
Bab 122 Perjanjian Baru
124
Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125
Bab 124 Direktur Utama
126
Bab 125 Proyek Yang Sukses
127
Bab 126 Menantu Hermes
128
Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129
Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130
Bab 129 Pencarian Sekutu
131
Bab 130 Teman Lama
132
Bab 131 Anak Kedua
133
Bab 132 Manuntaskan Tugas
134
Bab 133 Kemalangan Pangeran
135
Bab 134 Teka-Teki Insiden
136
Bab 135 Penculikan
137
Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138
Bab 137 Identitas Tersembunyi
139
Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140
Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141
Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142
Bab 141 Gadis Lancangku
143
Bab 142 Sandera
144
Bab 143 Pelaku penembakan
145
Bab 144 Ikatan Kebencian
146
Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147
Bab 146 Ujian Seleksi
148
Bab 147 Ujian Terakhir
149
Bab 148 Perang Telah Pecah
150
Bab 149 Berakhir
151
Bab 150 Sisa Perang
152
Bab 151 Surat Wasiat
153
Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154
Bab 153 Menepati Janji
155
Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156
Bab 155 Pernikahan
157
Ucapan Selamat Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!