Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan

"Nyonya ada seorang gadis mencari anda" ujar seorang pelayan saat Joyi tengah menikmati secangkir teh di kantor lewat telpon.

"Siapa?"

"Namanya Alisya, putri dari Eva."

Dia tertegun ketika mendengar nama itu, dengan segera Joyi berjalan keluar kantor dengan jantung yang berdegup cepat. Perasaannya semakin tak karuan saat langkahnya semakin mendekati ruang tunggu, dari balik kaca ia bisa melihat seorang gadis sederhana tengah duduk termenung sendiri.

Ceklek

Pintu di buka dan Alisya segera berdiri, matanya beradu pandang dengan Joyi untuk beberapa saat sebelum akhirnya Joyi memeluknya secara tiba-tiba.

Beberapa menit kemudian mereka telah duduk dan Alisya memberikan sebuah surat kepada Joyi, saat membaca isi surat itu alangkah terkejutnya ia bahwa itu merupakan surat wasiat yang di tujukan untuknya.

"Bagaimana... Eva bisa... " ujar Joyi yang tak tahu harus bagaimana cara menanyakannya.

"Sebenarnya ibu sudah sakit sejak lama, kemudian ayah yang menderita penyakit jantung tak kuasa menahan hatinya saat mendengar berita kepergian ibu. Mereka di kuburkan pada hari yang sama, barulah pengacara datang kepadaku dan menyuruh ku untuk mencari anda" jelasnya.

Joyi hanya bisa menghela nafas, ia teringat saat Jack mengusirnya dari rumah hanya Eva yang mau menerimanya. Meski hanya saudara sepupuan tapi Eva begitu baik kepadanya dan sangat menghormatinya, bahkan Eva sudah menganggap dirinya sebagai ibu kedua.

Berkat pertolongan Eva ia bisa bangkit dan bertemu dengan Jeff, bersama-sama ia membangun hotel Sanwa dari nol hingga akhirnya bisa besar seperti sekarang.

"Aku turut berdukacita atas apa yang telah menimpa keluarga mu, aku memang sudah berjanji padanya jika suatu saat dia membutuhkan pertolongan ku maka jangan pernah sungkan untuk mengatakannya. Nak.... mulai saat ini kau tidak akan sendirian lagi, aku adalah nenek mu dan kau akan hidup bersama keluarga ku" ujar Joyi.

"Terimakasih" ucap Alisya bersungguh-sungguh.

Joyi segera membawa Alisya pulang ke rumahnya, saat baru masuk halaman saja Alisya sudah di buat kagum oleh keindahan taman bunga yang ada. Belum lagi dengan kemegahan rumahnya, ia di sambut oleh pelayan yang membawakan barang-barangnya.

"Cepat siapkan kamar dan panggil Aeda kemari" perintah Joyi.

Pelayan itu segera mengerjakan tugasnya, tak lama kemudian datanglah Aeda menghadap.

"Alisya, perkenalkan ini adalah Aeda kepala pelayan di sini. Jika kau butuh sesuatu atau ingin menanyakan sesuatu carilah dia" ujar Joyi memperkenalkan.

"Halo, aku Alisya" ucapnya mengulurkan tangan.

"Senang bertemu dengan nona" jawab Aeda.

"Aeda, mulai saat ini Alisya akan tinggal di sini dan menjadi bagian dari anggota keluarga. Dia adalah putri dari keponakan ku, orangtuanya baru meninggal jadi itulah alasannya datang kemari. Tolong kau layani dia dengan baik dan beritahukan kepada pelayan yang lain"

"Saya mengerti, nona saya ikut berduka cita atas apa yang menimpa keluarga anda"

"Te-terimakasih" jawab Alisya gugup karena ini adalah kali pertama ia di perlakukan dengan begitu sopan dan baik.

"Kalau begitu saya akan siapkan makan siang, sebelumnya maaf saya lancang tapi apa nona ada alergi pada sesuatu? atau adakah makanan yang nona tidak suka?"

"Ti-tidak"

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu" ujar Aeda yang kemudian berlalu.

"Aeda orang yang sangat berhati-hati, dia tidak mau ada kesalahan dalam pekerjaannya apalagi mengecewakan tuan rumah. Kau pasti akan terbiasa nantinya" jelas Joyi yang melihat keanehan dalam raut wajah Alisya.

Ddddrrrrrrtttt Dd ddddrrrrrrtttt

"Maaf aku permisi sebentar, jika kau bosan kau bisa pergi ke taman atau yang lainnya" ujar Joyi melihat ada telpon masuk di ponselnya.

"Baik" jawab Alisya membiarkan Joyi pergi untuk menerima panggilan itu.

Alisya menatap isi rumah yang begitu mewah dan menawan, saat lulus SMA ia sangat ingin pergi ke kota dan mencoba kehidupan baru yang tidak pernah ia rasakan. Tapi melihat kondisi keluarganya tidak mungkin ia pergi meninggalkan orangtuanya begitu saja, kini tiba-tiba ia berada di kota bahkan tinggal di rumah semewah ini tentu saja rasanya bagai mimpi.

Ia mulai berjalan menyusuri ruangan, melihat semua hal tanpa bisa berhenti kagum. Kemudian perhatiannya tertuju pada kolam renang dimana nampak seseorang sedang berenang di sana.

Ia cukup tertarik dan mulai berjalan menuju kolam renang, apalagi saat dia melihat seorang pria muncul dari dalam kolam renang dan mengeringkan wajahnya dengan handuk. Alisya cukup penasaran sebab sekilas rasanya ia pernah melihat wajah pria itu, saat ia semakin mendekat tanpa sengaja tangannya menyenggol vas bunga dan.

Prang......

Chad terkejut mendengar suara barang yang pecah begitu pun dengan Alisya yang tak bisa bergeming menatap pecahan vas yang berserakan di lantai, melihat seorang gadis hanya berdiri di sana dengan geram Chad menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan? siapa kau?" tanyanya.

Alisya menatap Chad dan lebih terkejut lagi saat wajah Chad nampak lebih jelas.

"Hei! aku bicara padamu!" bentak Chad menyadarkannya.

"Chad.... ada apa?" tanya Joyi menghampiri dengan beberapa pelayan serta Aeda.

"Ma-maafkan aku... aku tidak sengaja... " ujar Alisya pelan.

"Oh tidak apa-apa sayang, tidak apa-apa. Apa kau terluka?" tanya Joyi menghampiri.

Alisya menggeleng, Joyi pun menyuruh pelayan untuk membersihkan pecahan vas itu.

"Nenek siapa dia?" tanya Chad heran karena Joyi terlihat dekat dengan gadis itu.

"Dia adalah anak dari keponakan nenek, namanya Alisya dan mulai saat ini dia akan tinggal bersama kita"

"Oh, begitu" jawab Chad dingin.

"Alisya, perkenalkan namanya Chad"

"Ha-hai" sapa Alisya masih syok.

"Lain kali hati-hati, nenek aku ganti pakaian dulu" ujar Chad tak menghiraukan.

"Chad orangnya memang seperti itu, jangan di ambil hati ya. Sejujurnya dia anak yang baik tapi memang kurang suka bersosialisasi, nenek harap kau dan Chad akan rukun di sini" ujar Joyi.

Alisya hanya bisa mengangguk, setelah istirahat sebentar mereka pun makan siang bersama. Mata Alisya tak bisa lepas dari wajah Chad, ia sempat mengira bahwa Chad adalah Agler. Pria yang sempat ia sukai waktu dulu, namun ternyata mereka adalah dua orang yang berbeda.

Meski begitu ia tetap kaget sebab mereka begitu mirip sampai Alisya tak bisa membedakan keduanya kecuali dari sifat mereka. Selesai makan Alisya diantar ke kamarnya untuk beristirahat, Aeda sendiri yang mengantarkannya.

"Apa nona suka dengan kamar ini?" tanyanya.

"Mm, kamarnya sangat indah dan luas"

"Dari jendela itu nona bisa melihat pemandangan taman sekaligus kolam renang, jika ada sesuatu yang menurut nona kurang bisa nanti kita ubah"

"Tidak perlu, semuanya sudah bagus terimakasih bibi"

"Saya senang jika nona merasa puas" ujar Aeda tersenyum.

"Um..... apa nona sakit?" tanyanya melihat wajah Alisya yang pucat.

"Tidak, mungkin aku hanya kelelahan saja. Aku juga masih terkejut dengan Chad"

"Tuan muda memang seperti itu, harap nona bisa memakluminya" ujar Aeda prihatin.

"Tidak apa-apa, aku hanya terkejut karena Chad mirip dengan temanku" jawab Alisya yang membuat Aeda terkejut.

Seketika ia teringat pada pemuda di pasar bernama Agler.

"Mirip?" ulang Aeda.

"Ya, wajahnya cukup mirip karena itu aku pikir awalnya dia adalah temanku tapi ternyata dia orang yang berbeda"

"Jika saya boleh tahu siapa nama teman nona"

"Namanya Agler" jawab Alisya membuatnya lebih terkejut lagi.

'Ternyata nona juga berasal dari kampung yang sama dengan pemuda itu, sungguh sebuah kebetulan yang sulit di percaya' batin Aeda.

"Sebaiknya nona beristirahat, pasti nona lelah karena perjalanan jauh" ujar Aeda.

"Baiklah"

"Kalau begitu saya permisi dulu" ujar Aeda sebelum pergi.

* * *

"Alisya, aku sudah memutuskan. Mulai besok kau akan kembali kuliah dan aku sudah menetapkan universitas yang bagus untukmu, kau tidak keberatan kan?" tanya Joyi saat mereka makan malam.

"Tidak, tentu tidak. Justru aku senang karena bisa kembali belajar"

"Bagus, besok manager San akan mengantarmu sebab aku ada urusan."

Alisya mengangguk tanda mengerti, di balik kesedihannya yang baru saja di tinggalkan oleh kedua orangtua ia mendapat kebahagiaan baru yang justru jauh lebih baik lagi.

Esoknya saat matanya baru saja terbuka di pagi hari Aeda sudah menyiapkan pakaian untuknya pergi kuliah, hal itu cukup membuatnya terkejut apalagi saat sarapan ia di beritahu bahwa Chad dan Joyi sudah pergi karena ada urusan pekerjaan.

"Selamat pagi nona, perkenalkan saya manager tuan muda. Nona bisa memanggil saya manager San seperti yang lain" ujar manager San memperkenalkan diri.

"Selamat pagi, aku Alisya. Kau tidak perlu memanggilku nona, sebab semua memanggilku seperti itu dan rasanya agak aneh" jawab Alisya kikuk.

"Eh, saya tidak berani. Nona adalah anggota keluarga nyonya Joyi jadi tidak mungkin saya bersikap tidak sopan"

"Baiklah, terserah kau saja. Kalau begitu ayo kita pergi berangkat" ajak Alisya.

Dengan menggunakan mobil yang cukup mewah manager San mengantarkan Alisya pergi ke Universitas, dia juga mengurus segala tentang pendaftaran dan segala macam yang di butuhkan Alisya.

Setelah semuanya beres sebelum pergi manager San memberikannya sebuah ponsel, hal itu bertujuan agar Alisya bisa menghubunginya jika butuh sesuatu atau minta di jemput pulang.

Alisya masuk ke kelasnya dan mulai mengikuti pelajaran yang di berikan dosen, ia cukup antusias sebab fakultas tempatnya kuliah termasuk ke dalam universitas terbaik.

Ia mencoba berkenalan dan berteman dengan sesama mahasiswa, tentu di kota asing itu ia butuh teman yang seusia dengannya.

Sampai tiba saatnya untuk pulang ia menelpon manager San agar bisa menjemputnya, manager San menyuruhnya menunggu sekitar lima belas menit sebab ada hal yang perlu ia selesaikan terlebih dahulu.

"Ah.... andai aku sudah tahu jalan di kota ini aku pasti akan pulang sendiri" gumamnya setelah menutup telpon.

Bruk

"Ah maaf" ujar seorang pria yang tak sengaja menabraknya dari belakang.

"Tidak.... kau.... " ucapan Alisya tak bisa ia selesaikan saat matanya menatap wajah Agler yang cukup dekat.

"Alisya? kau di sini?" tanya Agler yang sama terkejutnya.

"Wah.... hahaha... bukankah ini sebuah kebetulan yang menyenangkan?" lanjutnya dengan wajah riang seperti biasa.

"Kau... Agler?" tanya Alisya hati-hati.

"Ya ini aku, apa yang kau lakukan di sini?"

"Oh, um... aku kuliah di sini" jawab Alisya kikuk.

"Benarkah? aku juga kuliah di sini, tapi.... bukankah waktu itu kau bilang tidak bisa pergi ke kota?" tanya Agler yang masih ingat percakapan di malam perpisahan.

"Oh ya, sesuatu telah terjadi dan sekarang aku tinggal dengan nenek ku di sini"

"Begitu ya, oh maaf aku sedang buru-buru jika ada kesempatan kita bicara lain kali oke?"

"Baiklah... "

"Sampai jumpa!"

"Dah... " ujar Alisya membalas lambaian tangan Agler.

Ia menatap kepergian Agler dengan seksama, sungguh dunia ini rupanya begitu sempit. Pertama ia bertemu Chad yang sangat mirip Agler dan sekarang ia benar-benar bertemu dengan Agler.

Tapi setelah di perhatikan lebih seksama Chad dan Agler memiliki perbedaan, rambut Agler lebih panjang dan tubuhnya juga lebih berisi. Sedang dari segi wajah Chad terlihat lebih tua, mungkin itu karena Chad sering mengerutkan dahi dan marah-marah.

"Nona... maaf telah membuat anda menunggu lama" ujar manager San datang menjemput.

"Oh tidak apa-apa, ayo kita pulang" ajak Alisya yang tersadar dari lamunannya.

Namun bukannya pulang ke rumah manager San justru membawanya ke kantor, rupanya itu adalah perintah Joyi. Alisya baru datang dan belum memiliki pakaian yang pantas, oleh karena itu setelah menyelesaikan pekerjaannya Joyi membawa Alisya ke pusat perbelanjaan.

Joyi membelikannya banyak pakaian bagus dan mahal, tak hanya itu ia juga membelikan sepatu, tas dan aksesoris lainnya.

"Nenek, rasanya ini semua sudah cukup" ujar Alisya sebab dua tangan pelayan mereka di belakang sudah penuh dengan tas belanjaan.

"Tunggu dulu, kita belum membeli parfum dan kosmetik. Sebagai seorang gadis kau harus tampil cantik dan wangi, ingat sekarang kau adalah keluargaku" bantah Joyi.

Berjam-jam sudah mereka habiskan hanya untuk berbelanja, lelah berjalan ke sana kemari Joyi memutuskan untuk istirahat sebentar di sebuah kafe.

"Um.... nenek, boleh aku mengatakan sesuatu?" tanya Alisya ragu.

"Katakanlah"

"Aku.... sangat kasihan kepada manager San, dia sudah sibuk bekerja di kantor dan masih harus mengantar jemput aku"

"Kau benar, bagaimana jika kita cari supir pribadi untuk mu? atau kau ingin membawa mobil sendiri? mobil apa yang kau inginkan?" tanya Joyi.

"Ah itu.... " Alisya tidak tahu harus bicara apa sebab sebenarnya ia mau mengajukan diri untuk naik bis saja.

"Tapi terlalu berbahaya bagimu jika pergi sendirian" gumam Joyi khawatir.

Mendengar ucapan itu Alisya yakin Joyi tidak akan mengijinkannya berangkat sendiri menggunakan bis, meski ia senang bisa tinggal di kota dan hidup mewah tapi ia belum terbiasa dengan semua itu apalagi dengan sifat Joyi yang penuh khawatir.

"Kita cari orang saja untuk menjadi supirku" ujar Alisya akhirnya.

"Itu lebih baik, aku akan bicarakan hal ini dengan manager San nanti" ucap Joyi setuju.

Mereka kembali menikmati secangkir kopi sampai penat mereka hilang, baru kemudian mereka pun pulang untuk membereskan barang-barang Alisya yang sudah mereka beli.

Episodes
1 Ucapan Author
2 Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3 Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4 Bab 3 Pelajaran Pertama
5 Bab 4 Saatnya Merantau
6 Bab 5 Tuan Muda Chad
7 Bab 6 Wanita Kuat
8 Bab 7: Hidup Di Kota
9 Bab 8 Ambisi
10 Bab 9 Awal Kehancuran
11 Bab 10 Pertemuan Kembali
12 Bab 11 Perang Dingin
13 Bab 12 Kembali Ke Akademi
14 Bab 13 Perayaan Kemenangan
15 Bab 14 Teror
16 Bab 15 Sejarah Sanwa
17 Bab 16 Aeda
18 Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19 Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20 Bab 19 Dua Jenis Vampire
21 Bab 20 Negosiasi
22 Bab 21 Hampa
23 Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24 Bab 23 Permintaan Janet
25 Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26 Bab 25 Pangeran Dingin
27 Ban 26 Bukti Cinta
28 Bab 27 Tekad Ima
29 Bab 28 Monster
30 Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31 Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32 Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33 Bab 32 Pil Ajaib
34 Bab 33 Mimpi Buruk
35 Bab 34 Berkumpul Bersama
36 Bab 35 Manager San
37 Ban 36 Putus
38 Bab 37 Jaman Era Baru
39 Bab 38 Menyelamatkan Colt
40 Bab 39 Evolusi Vampire
41 Bab 40 Bebek
42 Bab 41 Sekutu
43 Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44 Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45 Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46 Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47 Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48 Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49 Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50 Bab 49 Surat Shishio
51 Bab 50 Benang Merah
52 Bab 51 Kencan Yang Gagal
53 Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54 Bab 53 Undangan Makan Malam
55 Bab 54 Mewujudkan Impian
56 Bab 55 Agler Dan Chad
57 Bab 56 Agam
58 Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59 Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60 Bab 59 Tolong Benci Aku
61 Bab 60 Salju Pertama
62 Bab 61 Memenuhi Undangan
63 Bab 62 Jawaban Kyra
64 Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65 Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66 Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67 Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68 Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69 Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70 Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71 Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72 Bab 71 Pencarian
73 Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74 Bab 73 Penyamaran
75 Bab 74 Ritual Kontrak
76 Bab 75 Naif
77 Bab 76 Pertukaran Berharga
78 Bab 77 Strategi Kyra
79 Bab 78 Status Yang Baru
80 Bab 79 Pangeran Ke Dua
81 Bab 80 Hilang
82 Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83 Bab 82 Tamu Raja
84 Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85 Bab 84 Sang Pahlawan
86 Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87 Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88 Bab 87 Mencari Fakta
89 Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90 Bab 89 Pedang Bermata Dua
91 Bab 90 Pesta Piyama
92 Bab 91 Penjemputan Kyra
93 Bab 92 Perjodohan
94 Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95 Bab 94 Kenangan Di Kereta
96 Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97 Bab 96 Siapa Pelakunya?
98 Bab 97 Minggat
99 Bab 98 Cinta Artis Opera
100 Bab 99 Umpan
101 Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102 Bab 101 Dejavu
103 Bab 102 Lamaran Resmi
104 Bab 103 Lupakan Aku
105 Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106 Bab 105 Bukti
107 Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108 Bab 107 Kenyataan
109 Bab 108 Pil Pengikat
110 Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111 Bab 110 Pengantin Baru
112 Bab 111 Pengorbanan Hans
113 Bab 112 Warisan Balas Dendam
114 Bab 113 Misi Pembunuhan
115 Bab 114 Ramalan
116 Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117 Bab 116 Perceraian
118 Bab 117 Pasangan Bahagia
119 Bab 118 Tekad Manager San
120 Bab 119 Alasan Ku Berubah
121 Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122 Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123 Bab 122 Perjanjian Baru
124 Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125 Bab 124 Direktur Utama
126 Bab 125 Proyek Yang Sukses
127 Bab 126 Menantu Hermes
128 Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129 Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130 Bab 129 Pencarian Sekutu
131 Bab 130 Teman Lama
132 Bab 131 Anak Kedua
133 Bab 132 Manuntaskan Tugas
134 Bab 133 Kemalangan Pangeran
135 Bab 134 Teka-Teki Insiden
136 Bab 135 Penculikan
137 Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138 Bab 137 Identitas Tersembunyi
139 Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140 Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141 Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142 Bab 141 Gadis Lancangku
143 Bab 142 Sandera
144 Bab 143 Pelaku penembakan
145 Bab 144 Ikatan Kebencian
146 Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147 Bab 146 Ujian Seleksi
148 Bab 147 Ujian Terakhir
149 Bab 148 Perang Telah Pecah
150 Bab 149 Berakhir
151 Bab 150 Sisa Perang
152 Bab 151 Surat Wasiat
153 Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154 Bab 153 Menepati Janji
155 Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156 Bab 155 Pernikahan
157 Ucapan Selamat Author
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Ucapan Author
2
Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3
Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4
Bab 3 Pelajaran Pertama
5
Bab 4 Saatnya Merantau
6
Bab 5 Tuan Muda Chad
7
Bab 6 Wanita Kuat
8
Bab 7: Hidup Di Kota
9
Bab 8 Ambisi
10
Bab 9 Awal Kehancuran
11
Bab 10 Pertemuan Kembali
12
Bab 11 Perang Dingin
13
Bab 12 Kembali Ke Akademi
14
Bab 13 Perayaan Kemenangan
15
Bab 14 Teror
16
Bab 15 Sejarah Sanwa
17
Bab 16 Aeda
18
Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19
Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20
Bab 19 Dua Jenis Vampire
21
Bab 20 Negosiasi
22
Bab 21 Hampa
23
Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24
Bab 23 Permintaan Janet
25
Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26
Bab 25 Pangeran Dingin
27
Ban 26 Bukti Cinta
28
Bab 27 Tekad Ima
29
Bab 28 Monster
30
Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31
Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32
Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33
Bab 32 Pil Ajaib
34
Bab 33 Mimpi Buruk
35
Bab 34 Berkumpul Bersama
36
Bab 35 Manager San
37
Ban 36 Putus
38
Bab 37 Jaman Era Baru
39
Bab 38 Menyelamatkan Colt
40
Bab 39 Evolusi Vampire
41
Bab 40 Bebek
42
Bab 41 Sekutu
43
Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44
Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45
Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46
Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47
Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48
Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49
Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50
Bab 49 Surat Shishio
51
Bab 50 Benang Merah
52
Bab 51 Kencan Yang Gagal
53
Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54
Bab 53 Undangan Makan Malam
55
Bab 54 Mewujudkan Impian
56
Bab 55 Agler Dan Chad
57
Bab 56 Agam
58
Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59
Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60
Bab 59 Tolong Benci Aku
61
Bab 60 Salju Pertama
62
Bab 61 Memenuhi Undangan
63
Bab 62 Jawaban Kyra
64
Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65
Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66
Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67
Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68
Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69
Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70
Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71
Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72
Bab 71 Pencarian
73
Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74
Bab 73 Penyamaran
75
Bab 74 Ritual Kontrak
76
Bab 75 Naif
77
Bab 76 Pertukaran Berharga
78
Bab 77 Strategi Kyra
79
Bab 78 Status Yang Baru
80
Bab 79 Pangeran Ke Dua
81
Bab 80 Hilang
82
Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83
Bab 82 Tamu Raja
84
Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85
Bab 84 Sang Pahlawan
86
Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87
Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88
Bab 87 Mencari Fakta
89
Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90
Bab 89 Pedang Bermata Dua
91
Bab 90 Pesta Piyama
92
Bab 91 Penjemputan Kyra
93
Bab 92 Perjodohan
94
Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95
Bab 94 Kenangan Di Kereta
96
Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97
Bab 96 Siapa Pelakunya?
98
Bab 97 Minggat
99
Bab 98 Cinta Artis Opera
100
Bab 99 Umpan
101
Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102
Bab 101 Dejavu
103
Bab 102 Lamaran Resmi
104
Bab 103 Lupakan Aku
105
Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106
Bab 105 Bukti
107
Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108
Bab 107 Kenyataan
109
Bab 108 Pil Pengikat
110
Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111
Bab 110 Pengantin Baru
112
Bab 111 Pengorbanan Hans
113
Bab 112 Warisan Balas Dendam
114
Bab 113 Misi Pembunuhan
115
Bab 114 Ramalan
116
Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117
Bab 116 Perceraian
118
Bab 117 Pasangan Bahagia
119
Bab 118 Tekad Manager San
120
Bab 119 Alasan Ku Berubah
121
Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122
Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123
Bab 122 Perjanjian Baru
124
Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125
Bab 124 Direktur Utama
126
Bab 125 Proyek Yang Sukses
127
Bab 126 Menantu Hermes
128
Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129
Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130
Bab 129 Pencarian Sekutu
131
Bab 130 Teman Lama
132
Bab 131 Anak Kedua
133
Bab 132 Manuntaskan Tugas
134
Bab 133 Kemalangan Pangeran
135
Bab 134 Teka-Teki Insiden
136
Bab 135 Penculikan
137
Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138
Bab 137 Identitas Tersembunyi
139
Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140
Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141
Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142
Bab 141 Gadis Lancangku
143
Bab 142 Sandera
144
Bab 143 Pelaku penembakan
145
Bab 144 Ikatan Kebencian
146
Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147
Bab 146 Ujian Seleksi
148
Bab 147 Ujian Terakhir
149
Bab 148 Perang Telah Pecah
150
Bab 149 Berakhir
151
Bab 150 Sisa Perang
152
Bab 151 Surat Wasiat
153
Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154
Bab 153 Menepati Janji
155
Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156
Bab 155 Pernikahan
157
Ucapan Selamat Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!