Bab 14 Teror

Sepasang muda mudi tak mampu berjalan dengan benar, sudah terlalu banyak yang mereka minum hingga kesadaran mereka telah hilang setengahnya. Dua hari yang lalu mereka ribut dengan petugas karena menolak di periksa, padahal petugas hanya ingin melihat identitas mereka sebab wajah mereka asing di wilayah itu. Alhasil mereka harus menginap di kantor selama semalam, esok paginya mereka di bebaskan dan memulai pesta mereka kembali yang sempat tertunda.

Tak mampu melihat jalan dengan benar tanpa sadar mereka telah masuk ke dalam hutan, nuansa sepi begitu kentara dengan kicauan tak bermakna dari mulut mereka.

"Ah... ini dimana?" gumam si wanita melihat ke sekitar.

"Siapa peduli, dimana pun kita maka pesta akan terjadi di sana" jawab si pria.

Mereka tertawa cekikikan karena ucapan itu, kemudian si pria menghabiskan minuman di botolnya untuk memulai pesta yang lain. Di bawah pohon yang rindang dengan sengaja ia menghimpit kekasihnya, memulai pesta baru itu dengan kecupan ringan di bawah rahang.

Nampak si wanita menikmati setiap cumbuan itu sampai larut ke dalamnya, mereka telah jatuh ke atas dedaunan yang lembut dan siap memulai dengan yang lebih panas namun sesuatu mengusik telinga si wanita.

Sebuah suara yang sering ia dengar di film-film horor, ia mulai waspada untuk mendengarkan lebih jelas lagi sedang prianya masih asik dengan leher pacarnya.

"Kau dengar itu?" tanya si wanita.

Si pria tak menjawab, untuk saat ini ia hanya fokus pada apa yang akan membuatnya senang.

"Sial! hei! berhenti! apa kau tidak mendengarnya?" hardik si wanita sebab rasa takut mulai membuatnya tak nyaman.

"Apa sayang?" tanya si pria yang terpaksa menghentikan aksinya.

"Apa kau mendengarnya?"

"Apa?"

"Suara itu! seperti suara lolongan"

"Mungkin itu hanya anjing liar"

"Dimana kita? dimana kita? apa ini hutan? ah sial! kita masuk ke dalam hutan terlarang" ujar si wanita mulai bangkit dan melihat ke sekeliling dengan panik.

"Ada apa dengan mu? apanya yang hutan terlarang?" ujar si pria jengkel.

"Apa kau tidak tahu? beberapa waktu lalu seseorang di serang di dalam hutan, untuk itulah hutan ini di tutup"

"Ah.. kau terlalu penakut, tidak perlu khawatir sayang... aku akan membantumu agar rileks" ujar si pria mulai menyentuh lagi.

"Tidak! lepaskan aku, sebaiknya kita pergi dari sini sebelum hal buruk terjadi" jawab si wanita menghindar.

Tanpa penerangan apa pun si wanita mulai berjalan meninggalkan kekasihnya, terus berjalan meski ia tak tahu kemana arahnya. Sedang si pria tetap berdiri di sana dengan perasaan jengkel, ia butuh beberapa waktu untuk menenangkan hasratnya yang sempat memuncak.

Aaaahhhhhh..........

"Kate!" panggil si pria saat mendengar teriakan seorang wanita.

Dengan cepat ia berlari mencari-cari keberadaan pacarnya itu, cukup panik karena teriakan itu tak berhenti di tengah hutan yang gelap.

"Ooohh... Kate.... " erang si pria melihat pacarnya terbaring di atas tumpukan dedaunan dengan perut yang robek.

"To..... long..... " ucapnya lirih.

Tapi si pria hanya terpaku menahan mual melihat usus yang muncul dari dalam perut itu, ia juga melihat organ dalam lainnya masih berlumuran darah dan nampak masih segar. Takut, bingung dan mual membuatnya hanya bisa diam mematung sampai sepasang cakar menyergapnya dari belakang.

Aaaaaaaahhhhh.....

Itu adalah teriakan kedua di malam itu, hanya dua tapi cukup menandai malam yang indah.

Chad kembali ke sungai dan mencuci bersih kuku-kukunya hingga tak ada satu pun daging yang menempel atau bercak darah yang tersisa, setelah ia selesai membersihkan diri ia pun kembali ke tempat dimana Jhon menunggunya.

Jhon memberinya seekor kelinci putih yang gemuk untuk makan malamnya saat itu, seperti biasa Chad mengambilnya tanpa komplain.

"Aku tak menyangka kalau kau pandai menerkam, sungguh lucu vampire seperti itu justru bertindak seperti coyote"

"Aku melakukan apa yang perlu aku lakukan" jawab Chad.

"Yah, orang-orang akan semakin takut lagi jika tahu itu adalah ulahmu. Kau membuat kesan kejam untuk bangsa vampire, ku kira kau akan menghisap habis darah mereka sampai kering"

"Itu terlalu beresiko, lagi pula darah mereka tidak enak untuk di nikmati"

"Ah... kau memang pilih-pilih jika soal makanan" gumam Jhon.

Esok harinya petugas menemukan jasad kedua orang itu dengan cepat sebab mereka melihat mobil terparkir di bar tanpa ada pemiliknya, dan jejak terakhir menunjukkan kedua orang itu pergi ke hutan.

Tragedi yang kedua kalinya ini masih di nyatakan akibat hewan buas karena di temukan pola yang sama pada tubuh korban, hal ini tentu membuat kekhawatiran penduduk memaksa para petugas untuk memulai penangkapan.

Setelah mendapat ijin dari komandan akhirnya di lakukanlah pemeriksaan TKP dan penyisiran hutan secara menyeluruh, namun hingga senja tiba mereka tidak menemukan keberadaan hewan buas tersebut atau pun tanda-tanda kehidupannya.

Untuk saat ini yang bisa mereka lakukan hanya tetap memperingatkan warga dan para pengunjung untuk menjauhi area hutan, peringatan ini sedikitnya membuat orang-orang sadar betapa berbahayanya hutan bahkan beberapa wisatawan tidak jadi berlibur di sana.

Chad yang mengetahui hal ini tentu sangat senang karena rencananya telah berhasil, tapi lagi-lagi ia belum merasa puas.

* * *

"Aku sudah membetulkannya, kali ini aku jamin tidak akan bocor lagi" ujar Shigima memberitahu Jack.

"Bagus kalau begitu, meski hanya suara air tapi jika di malam hari tamu yang penakut akan mengeluh dan tidak mau lagi menginap di hotel kita" jawab Jack tanpa melepas pandangannya dari koran.

"Apa ayah sudah mendengar berita pagi tadi?"

"Ada apa?"

"Dua mayat sepasang kekasih di temukan dalam keadaan terkoyak di dalam hutan, petugas sudah menyisir hutan tapi tidak menemukan apa pun"

"Malang sekali nasib mereka, yah namanya di hutan kita tidak pernah tahu ada makhluk apa di dalamnya"

"Tapi bukankah ini sedikit aneh?" ujar Shigima.

"Apanya?"

"Ku dengar dari penduduk asli sini kejadian seperti ini tidak pernah terjadi, ini adalah kali pertamanya"

"Begitu ya"

"Entah mengapa aku merasa ada sesuatu di balik teror hewan buas ini" ujar Shigima.

Jack memandang anaknya yang jelas tak tenang karena masalah ini, dia pun sebenarnya sama tidak tenangnya karena akibat teror itu jarang ada wisatawan yang datang sehingga hotelnya menjadi sepi.

"Baiklah nanti malam ayah akan berkeliling"

"Tapi... apa ayah sanggup? maksud ku ayah sudah tua, tidak baik berjalan malam itu akan merusak kesehatan ayah" ujar Shigima khawatir.

"Tidak perlu cemas, meski sudah tua tapi ayah adalah seorang jendral penyihir" jawab Jack dengan sedikit membusungkan dada.

Jack menunggu malam benar-benar larut sebelum pergi ke hutan, perasaannya akan mengatakan bahwa ia akan menemukan sesuatu di sana. Ia memulai dengan melihat TKP di mana mayat pertama di temukan, menurut pengalamannya sesuatu memang telah membunuh sang korban dengan cakar.

Ada bekas perlawanan sedikit tapi hal itu tak berarti, Jack menduga sesuatu itu dapat berlari dengan kencang. Setelah puas melihat-lihat ia pun pergi ke TKP kedua, bekasnya masih baru bahkan noda darahnya pun nampak jelas.

Yang membuat Jack bingung ia tidak menemukan bekas kaki, jika memang peristiwa itu perbuatan hewan buas harusnya ada bekas kaki hewan yang tertinggal meski tanah di penuhi dedaunan.

"Ini memang aneh, rasanya ini bukan perbuatan hewan buas. Lalu apa yang menyerang dengan cakar tapi tidak meninggalkan jejak?" gumamnya berfikir.

Makin penasaran Jack pun menyisir hutan itu, melihat-lihat dan mencari tahu makhluk apa yang telah menyerang para korban.

Cukup lama ia melihat-lihat sampai tiba-tiba tengkuknya merasakan angin dingin yang berembus.

Trang.....

Meski tak lagi muda tapi pengalaman yang membuatnya tetap waspada, ia berhasil menarik belati dengan tepat sehingga cakar itu tak berhasil melukainya.

Saat melihat sosok seorang pria yang berdiri di t

"Siapa kau? kenapa vampire seperti mu berada di sini?" tanya Jack.

Chad di untungkan dalam hal ini, karena dia tidak pernah menunjukkan wajahnya di publik jadi Jack tidak tahu identitasnya.

"Aku pikir kau adalah pelaku di balik penyerangan itu, sudah beberapa hari aku tidak bisa makan karena baik hewan maupun manusia di bunuh oleh makhluk itu" jawab Chad beralasan.

"Oh jadi kau juga sedang mencari makhluk itu, ini adalah wilayah ku jika kau mencari hewan untuk di makan itu tidak masalah tapi jika manusia maka kau akan berurusan dengan ku"

"Maaf tuan, aku adalah pengelana. Satu waktu aku akan tinggal di sebuah hutan dekat pedesaan selama beberapa minggu lagi berpindah lagi. Aku tidak tahu jika ini adalah wilayahmu"

"Yah, setelah perang usai banyak vampire yang menjadi pengelana aku tidak heran jika kau bisa sampai di sini. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu" ujar Jack memutus obrolan.

Chad tersenyum menatap kepergian Jack, beruntung Joyi telah menceritakan semua rahasia keluarga Hermes termasuk keturunan murni yang selalu di banggakannya.

Memang benar ucapan Joyi bahwa meski Jack telah tua tapi jangan pernah menyepelekan kekuatannya, bagi Chad yang tidak pernah berperang atau berburu sekali pun jika bertarung dengan Jack sama saja dengan mengantarkan kematian.

"Sepertinya aku harus lebih berhati-hati" gumam Chad.

Dia pun pergi meninggalkan tempat itu dan memutuskan untuk rehat beberapa hari agar Jack merasa wilayahnya sudah aman, waktu senggang itu ia gunakan untuk belajar berperang dan berburu kepada Jhon.

"Niat mu untuk belajar adalah hal yang bagus, justru dalam kondisi ini kau memang harus bisa memegang senjata" ujar Jhon mendengar keinginan itu.

Selama empat hari lamanya Chad mempelajari semua tehnik yang ringan, dia juga mulai berburu kelinci sendirian untuk makannya. Karena mereka manusia setengah vampire jadi pada siang hari pun Chad masih bisa beraktivitas biasa sehingga waktunya bisa di gunakan dengan baik.

"Sudah waktunya makan, ayo cari kelinci gemuk!" ajak Jhon.

Mereka pergi menyisir hutan, kali ini rupanya cukup susah mungkin karena mereka terlalu sering memangsa kelinci sehingga kelinci-kelinci di sana menjadi penakut.

Chad dan Jhon pun memilih berpencar, karena kini Chad sudah bisa berburu sendiri maka bukan masalah baginya. Beberapa jam yang terasa begitu lama akhirnya terbayar setelah Chad menemukan induk kelinci yang tengah melompat-lompat di bebatuan.

"Akhirnya... " ujar Chad.

Seolah tahu akan di mangsa kelinci itu dengan cepat pergi dari tempat itu, meski telah hilang dari pandangan tapi bukan masalah bagi Chad. Ia pasti akan menemukan kelinci itu dari baunya yang khas.

Tapi saat Chad berlari mengejarnya yang ia dapatkan bukan hanya seekor kelinci yang gemuk, tapi juga seorang gadis yang cantik. Chad sedikit terpana karena di dalam hutan yang rimbun seorang gadis tengah berdiri memeluk kelinci adalah pemandangan yang menakjubkan

"Kak Agler? kapan kau datang dari kota?" tanya gadis itu sekonyong-konyong sambil berlari mendekati.

Chad tersadar dari lamunannya dan tak tahu harus berkata apa.

"Kau ini tega sekali, kenapa tidak memberi kabar dulu!" ujarnya lagi.

"Chad aku menemukan yang bagus!" teriak Jhon sambil menghampiri.

Tapi ia tiba-tiba berhenti melangkah saat melihat Chad tengah ditemani seorang gadis, perlahan ia pun mendekat dan bertanya.

"Siapa gadis itu?"

"Entahlah, aku juga tidak tahu" jawab Chad.

Ima mundur beberapa langkah dan sadar bahwa ia salah orang, tapi wajah pria itu sangat mirip Agler kecuali rambutnya yang lebih pendek dan auranya yang lebih dingin.

"Kau... kau bukan kak Agler?" tanya Ima.

"Bukan, namaku Chad"

"Oh maafkan aku, aku pikir kau kakak ku sebab.... wajah kalian sangat mirip" ujar Ima cepat.

"Kau sendiri siapa? kenapa seorang gadis bisa berada di tengah hutan seperti ini?" tanya Jhon.

Ima sempat memperhatikan Jhon beberapa saat dan menyadari bahwa mereka adalah vampire juga karena auranya, terlebih aura Jhon lebih kuat seperti milik Nick.

"Aku Ima, aku tinggal di desa dekat sini"

"Oh kau penduduk desa rupanya" gumam Jhon.

"Paman ayo pergi dari sini" ajak Chad sambil membalikkan tubuh.

"Tunggu!" sergah Ima.

Perlahan Ima berjalan dan memberikan kelinci itu kepadanya, Chad cukup kaget karena ia tak menyangka Ima akan melakukan hal itu.

"Kau sedang berburu kan? ini pasti kelinci mu, kau tidak perlu sungkan sebab dulu guru ku juga sama seperti kalian. Jadi ini bukan pertama kalinya aku bertemu vampire pengelana, jika kalian kesusahan kalian bisa datang ke rumahku. Aku yakin ayah akan menerima kalian dengan senang hati" ujarnya.

"Tak kusangka ternyata ada vampire yang menetap di sini juga, bahkan memiliki keluarga yang utuh. Terimakasih atas tawaran mu, kami sangat menghargainya" jawab Jhon.

"Ayo paman" ajak Chad kembali.

"Baiklah kami permisi" ujar Jhon berpamitan.

Ima menatap kepergian mereka hingga hilang dari padangan, namun yang paling Ima perhatikan sudah jelas adalah Chad. Wajahnya benar-benar mirip, namun jika di perhatikan kepribadiannya sangat jauh berbeda. Meski sekilas tapi Ima sudah bisa mengetahui Chad berkepribadian dingin, tak banyak bicara mau pun bereskpresi.

"Tapi dia lebih tampan dari kak Agler, mungkin karena dia berkharisma bahkan dari tatapan matanya pun memperlihatkan jelas bahwa dia seorang vampire yang gagah" gumam Ima membandingkan.

* * *

Jack melaporkan apa yang terjadi saat dia berkeliling hutan kepada Shigima, untuk saat ini mereka masih belum menemukan jawaban. Tapi hati mereka agak lega karena untuk beberapa hari tak terdengar ada kabar di temukannya mayat lagi.

Namun justru Shigima menjadi curiga kepada vampire yang di temui oleh Jack, ada sesuatu yang menurutnya tidak singkron. Sampai di minggu pagi ia mendapat kabar dua mayat kembali di temukan namun bukan di hutan melainkan di pintu masuk area tempat wisata.

Episodes
1 Ucapan Author
2 Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3 Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4 Bab 3 Pelajaran Pertama
5 Bab 4 Saatnya Merantau
6 Bab 5 Tuan Muda Chad
7 Bab 6 Wanita Kuat
8 Bab 7: Hidup Di Kota
9 Bab 8 Ambisi
10 Bab 9 Awal Kehancuran
11 Bab 10 Pertemuan Kembali
12 Bab 11 Perang Dingin
13 Bab 12 Kembali Ke Akademi
14 Bab 13 Perayaan Kemenangan
15 Bab 14 Teror
16 Bab 15 Sejarah Sanwa
17 Bab 16 Aeda
18 Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19 Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20 Bab 19 Dua Jenis Vampire
21 Bab 20 Negosiasi
22 Bab 21 Hampa
23 Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24 Bab 23 Permintaan Janet
25 Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26 Bab 25 Pangeran Dingin
27 Ban 26 Bukti Cinta
28 Bab 27 Tekad Ima
29 Bab 28 Monster
30 Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31 Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32 Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33 Bab 32 Pil Ajaib
34 Bab 33 Mimpi Buruk
35 Bab 34 Berkumpul Bersama
36 Bab 35 Manager San
37 Ban 36 Putus
38 Bab 37 Jaman Era Baru
39 Bab 38 Menyelamatkan Colt
40 Bab 39 Evolusi Vampire
41 Bab 40 Bebek
42 Bab 41 Sekutu
43 Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44 Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45 Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46 Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47 Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48 Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49 Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50 Bab 49 Surat Shishio
51 Bab 50 Benang Merah
52 Bab 51 Kencan Yang Gagal
53 Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54 Bab 53 Undangan Makan Malam
55 Bab 54 Mewujudkan Impian
56 Bab 55 Agler Dan Chad
57 Bab 56 Agam
58 Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59 Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60 Bab 59 Tolong Benci Aku
61 Bab 60 Salju Pertama
62 Bab 61 Memenuhi Undangan
63 Bab 62 Jawaban Kyra
64 Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65 Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66 Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67 Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68 Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69 Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70 Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71 Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72 Bab 71 Pencarian
73 Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74 Bab 73 Penyamaran
75 Bab 74 Ritual Kontrak
76 Bab 75 Naif
77 Bab 76 Pertukaran Berharga
78 Bab 77 Strategi Kyra
79 Bab 78 Status Yang Baru
80 Bab 79 Pangeran Ke Dua
81 Bab 80 Hilang
82 Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83 Bab 82 Tamu Raja
84 Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85 Bab 84 Sang Pahlawan
86 Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87 Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88 Bab 87 Mencari Fakta
89 Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90 Bab 89 Pedang Bermata Dua
91 Bab 90 Pesta Piyama
92 Bab 91 Penjemputan Kyra
93 Bab 92 Perjodohan
94 Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95 Bab 94 Kenangan Di Kereta
96 Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97 Bab 96 Siapa Pelakunya?
98 Bab 97 Minggat
99 Bab 98 Cinta Artis Opera
100 Bab 99 Umpan
101 Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102 Bab 101 Dejavu
103 Bab 102 Lamaran Resmi
104 Bab 103 Lupakan Aku
105 Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106 Bab 105 Bukti
107 Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108 Bab 107 Kenyataan
109 Bab 108 Pil Pengikat
110 Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111 Bab 110 Pengantin Baru
112 Bab 111 Pengorbanan Hans
113 Bab 112 Warisan Balas Dendam
114 Bab 113 Misi Pembunuhan
115 Bab 114 Ramalan
116 Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117 Bab 116 Perceraian
118 Bab 117 Pasangan Bahagia
119 Bab 118 Tekad Manager San
120 Bab 119 Alasan Ku Berubah
121 Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122 Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123 Bab 122 Perjanjian Baru
124 Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125 Bab 124 Direktur Utama
126 Bab 125 Proyek Yang Sukses
127 Bab 126 Menantu Hermes
128 Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129 Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130 Bab 129 Pencarian Sekutu
131 Bab 130 Teman Lama
132 Bab 131 Anak Kedua
133 Bab 132 Manuntaskan Tugas
134 Bab 133 Kemalangan Pangeran
135 Bab 134 Teka-Teki Insiden
136 Bab 135 Penculikan
137 Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138 Bab 137 Identitas Tersembunyi
139 Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140 Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141 Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142 Bab 141 Gadis Lancangku
143 Bab 142 Sandera
144 Bab 143 Pelaku penembakan
145 Bab 144 Ikatan Kebencian
146 Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147 Bab 146 Ujian Seleksi
148 Bab 147 Ujian Terakhir
149 Bab 148 Perang Telah Pecah
150 Bab 149 Berakhir
151 Bab 150 Sisa Perang
152 Bab 151 Surat Wasiat
153 Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154 Bab 153 Menepati Janji
155 Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156 Bab 155 Pernikahan
157 Ucapan Selamat Author
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Ucapan Author
2
Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3
Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4
Bab 3 Pelajaran Pertama
5
Bab 4 Saatnya Merantau
6
Bab 5 Tuan Muda Chad
7
Bab 6 Wanita Kuat
8
Bab 7: Hidup Di Kota
9
Bab 8 Ambisi
10
Bab 9 Awal Kehancuran
11
Bab 10 Pertemuan Kembali
12
Bab 11 Perang Dingin
13
Bab 12 Kembali Ke Akademi
14
Bab 13 Perayaan Kemenangan
15
Bab 14 Teror
16
Bab 15 Sejarah Sanwa
17
Bab 16 Aeda
18
Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19
Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20
Bab 19 Dua Jenis Vampire
21
Bab 20 Negosiasi
22
Bab 21 Hampa
23
Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24
Bab 23 Permintaan Janet
25
Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26
Bab 25 Pangeran Dingin
27
Ban 26 Bukti Cinta
28
Bab 27 Tekad Ima
29
Bab 28 Monster
30
Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31
Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32
Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33
Bab 32 Pil Ajaib
34
Bab 33 Mimpi Buruk
35
Bab 34 Berkumpul Bersama
36
Bab 35 Manager San
37
Ban 36 Putus
38
Bab 37 Jaman Era Baru
39
Bab 38 Menyelamatkan Colt
40
Bab 39 Evolusi Vampire
41
Bab 40 Bebek
42
Bab 41 Sekutu
43
Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44
Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45
Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46
Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47
Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48
Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49
Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50
Bab 49 Surat Shishio
51
Bab 50 Benang Merah
52
Bab 51 Kencan Yang Gagal
53
Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54
Bab 53 Undangan Makan Malam
55
Bab 54 Mewujudkan Impian
56
Bab 55 Agler Dan Chad
57
Bab 56 Agam
58
Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59
Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60
Bab 59 Tolong Benci Aku
61
Bab 60 Salju Pertama
62
Bab 61 Memenuhi Undangan
63
Bab 62 Jawaban Kyra
64
Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65
Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66
Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67
Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68
Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69
Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70
Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71
Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72
Bab 71 Pencarian
73
Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74
Bab 73 Penyamaran
75
Bab 74 Ritual Kontrak
76
Bab 75 Naif
77
Bab 76 Pertukaran Berharga
78
Bab 77 Strategi Kyra
79
Bab 78 Status Yang Baru
80
Bab 79 Pangeran Ke Dua
81
Bab 80 Hilang
82
Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83
Bab 82 Tamu Raja
84
Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85
Bab 84 Sang Pahlawan
86
Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87
Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88
Bab 87 Mencari Fakta
89
Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90
Bab 89 Pedang Bermata Dua
91
Bab 90 Pesta Piyama
92
Bab 91 Penjemputan Kyra
93
Bab 92 Perjodohan
94
Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95
Bab 94 Kenangan Di Kereta
96
Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97
Bab 96 Siapa Pelakunya?
98
Bab 97 Minggat
99
Bab 98 Cinta Artis Opera
100
Bab 99 Umpan
101
Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102
Bab 101 Dejavu
103
Bab 102 Lamaran Resmi
104
Bab 103 Lupakan Aku
105
Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106
Bab 105 Bukti
107
Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108
Bab 107 Kenyataan
109
Bab 108 Pil Pengikat
110
Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111
Bab 110 Pengantin Baru
112
Bab 111 Pengorbanan Hans
113
Bab 112 Warisan Balas Dendam
114
Bab 113 Misi Pembunuhan
115
Bab 114 Ramalan
116
Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117
Bab 116 Perceraian
118
Bab 117 Pasangan Bahagia
119
Bab 118 Tekad Manager San
120
Bab 119 Alasan Ku Berubah
121
Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122
Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123
Bab 122 Perjanjian Baru
124
Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125
Bab 124 Direktur Utama
126
Bab 125 Proyek Yang Sukses
127
Bab 126 Menantu Hermes
128
Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129
Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130
Bab 129 Pencarian Sekutu
131
Bab 130 Teman Lama
132
Bab 131 Anak Kedua
133
Bab 132 Manuntaskan Tugas
134
Bab 133 Kemalangan Pangeran
135
Bab 134 Teka-Teki Insiden
136
Bab 135 Penculikan
137
Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138
Bab 137 Identitas Tersembunyi
139
Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140
Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141
Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142
Bab 141 Gadis Lancangku
143
Bab 142 Sandera
144
Bab 143 Pelaku penembakan
145
Bab 144 Ikatan Kebencian
146
Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147
Bab 146 Ujian Seleksi
148
Bab 147 Ujian Terakhir
149
Bab 148 Perang Telah Pecah
150
Bab 149 Berakhir
151
Bab 150 Sisa Perang
152
Bab 151 Surat Wasiat
153
Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154
Bab 153 Menepati Janji
155
Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156
Bab 155 Pernikahan
157
Ucapan Selamat Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!