Bab 12 Kembali Ke Akademi

Segalanya telah hancur, hanya dengan beberapa pertanyaan dari media Hans menjadi kalap dan tak mampu menjawab. Akibatnya kualitas hotel di pertanyakan oleh masyarakat, kini mereka tidak mendapat kepercayaan lagi.

Dalam waktu singkat hotel menjadi sepi pengunjung yang mengakibatkan kebangkrutan secara perlahan, mau tak mau Jack menjual beberapa aset yang ia miliki demi menutupi semua hutangnya.

Tok Tok Tok

Kreeet

Pintu terbuka, Jack mengangkat kepalanya dan melihat salah satu putranya melangkah masuk ke dalam ruangan.

"Ryu, kapan kau kembali dari luar negri? kenapa tidak beritahu ayah dulu?" tanyanya.

"Apa kabar ayah?" sapanya.

"Ah ayah baik, bagaimana dengan mu dan istrimu?"

"Kami baik-baik saja"

"Silahkan duduk nak" ujar Jack.

Ryu menurut dan duduk tepat di hadapan Jack, dari raut wajahnya sudah jelas Ryu mengetahui apa yang terjadi pada perusahaan. Terlebih dia jauh-jauh datang dari luar negri tanpa memberi kabar.

"Bagaimana dengan Hans?"

"Dia terus mengurung diri di kamar, tanpa mau makan atau minum pekerjaannya hanya menyalahkan diri sendiri"

"Aku mengerti, jika aku berada di posisi Hans mungkin aku pun sudah putus asa"

"Ini bukan salahnya, setiap insiden yang terjadi adalah takdir yang tak bisa di rubah. Hans yang tidak punya pengalaman lalu terjun begitu saja menjadi CEO tentu tidak bisa menghadapi berbagai masalah ini, jika ada yang harus di salahkan maka itu adalah aku"

"Jangan bicara seperti itu ayah, selama bertahun-tahun Hermes grup berjaya mungkin ini adalah masa bagi Hermes grup untuk beristirahat. Bukankah ayah masih punya beberapa aset? lebih baik kita bangun semuanya dari nol lagi" saran Ryu.

"Kau memang putra ayah yang pintar, terimakasih sudah mau mengunjungi ayah."

Ryu tersenyum mendengar pujian itu.

"Ayah, jika diijinkan aku akan membawa Hans pergi dari sini"

"Kemana?"

"Kita akan diskusikan nanti dengan yang lain" jawab Ryu.

* * *

Ditengah gelapnya malam Chad berjalan seorang diri, ia masuk ke dalam rumah yang belum lama ini ia beli. Di malam itu rumah nampak gelap tanpa cahaya lampu, desiran angin yang lembut menyapu gorden seolah lengan yang melambai.

Chad terus masuk hingga sampailah dia sebuah ruangan yang diterangi cahaya lilin, nampak seorang pria berjubah hitam berdiri tepat di samping jendela sambil memandangi bulan yang sempurna.

"Rumah yang indah dan strategis, kau punya selera yang bagus" ujar pria itu.

"Apa paman membawa apa yang ku minta?" tanya Chad.

"Tentu saja" jawabnya.

Pria itu mengeluarkan sebuah botol dan menaruhnya di atas meja, Chad segera mengambilnya dan membuka tutup botol itu. Ia bisa mencium aroma yang enak namun menjijikkan bagi manusia dari botol tersebut, Chad mengambil sebuah gelas dan menuangkan isi botol itu kedalamnya.

Cairan berwarna merah memenuhi gelas itu, terlihat mengkilap saat Chad menerawangnya dengan cahaya bulan. Ada senyum tipis tersungging di bibir Chad yang membuatnya terlihat menyeramkan, ia pun meneguk cairan itu secara perlahan dan berkata.

"Kualitas terbaik, aku sangat menyukainya"

"Aku tidak akan pernah mengecewakan mu" ujar pria itu.

"Terimakasih paman, sebagai gantinya paman boleh memelihara beberapa manusia di ruangan bawah"

"Tidak perlu, aku punya tempat sendiri untuk itu"

"Lalu apa yang paman inginkan?"

"Tidak ada, aku melakukan semua ini karena nenek mu adalah teman baik ku. Lagi pula setelah putra ku mati aku tidak punya alasan lagi untuk tinggal dimana pun" jawabnya sambil menatap rembulan yang indah.

Chad bisa merasakan kesedihan dan kesepian yang ada di dalam pria itu, ia sudah mengenalnya sejak kecil. Namanya paman Jhon, orang yang selalu ada untuknya dan memberikan apa yang dia butuhkan. Chad tahu sedikit tentang Jhon dari neneknya, begitu pun cerita tentang Rocky mendiang putra Jhon yang mati mengenaskan.

Chad memang tidak punya ayah dan ibu, tapi dia punya nenek dan paman Jhon yang satu nasib dengannya.

* * *

Di ruang makan di kastil tua milik keluarga Hermes sudah berkumpul para anggota keluarga yang terdiri dari lima orang, mereka adalah Jack sang kepala keluarga, Amelia sang menantu, Ryu dan Shigima sang anak dan Hans sang cucu.

Duduknya mereka di sana bukan hanya untuk makan malam saja tapi juga berdiskusi masalah yang menyangkut kelangsungan Hermes grup, Jack sang kepala keluarga mulai angkat bicara.

"Seperti yang kalian ketahui kini Hermes grup sudah berada di nasib yang buruk, beberapa aset sudah di jual dan yang kita punya hanya sebuah hotel di pinggiran kota dan kastil ini beserta isinya."

Hans semakin menundukkan kepalanya saat mendengar hal itu, rasa bersalahnya semakin timbul kepermukaan yang membuatnya tak tahan meski hanya mendengarkan.

"Untuk memulihkan keadaan ini aku sudah mengambil keputusan, kita akan pindah ke pinggiran kota demi memulihkan keadaan. Kita hanya akan terfokus pada satu-satunya aset yang kita miliki yaitu hotel itu dan memulai semuanya dari awal lagi"

"Yang lain akan pindah kecuali Hans" sela Ryu.

"Apa maksud mu?" tanya Amelia.

"Saat ini yang genting bukan hanya masalah perusahaan kita saja, tapi Akademi juga sedang dalam keadaan genting itulah mengapa aku pulang"

"Apa yang terjadi di sana?" tanya Shigima penasaran.

"Para vampire semakin buas dan brutal, Nyonya memberitahu ku bahwa Akademi membutuhkan banyak penyihir untuk membasmi makhluk itu. Jika diijinkan aku ingin membawa Hans ke Akademi dan menjadikannya kesatria di sana."

Mereka terdiam, terlebih lagi Shigima. Semenjak perang itu usai ia tak pernah lagi berurusan dengan Akademi kecuali untuk pelatihan Hans yang hanya beberapa tahun saja.

"Aku mohon kakak mau mengijinkanku, ini demi kebaikan Hans juga. Di sana ia bisa belajar lagi dan melupakan semua masalah ini, bukankah sudah menjadi tradisi juga salah satu keluarga Hermes menduduki status yang tinggi di Akademi?" ujar Ryu lagi.

"Kau benar, sudah dua puluh tahun lebih ayah melepas gelar sebagai Jendral, andai Ken masih ada saat ini dia pasti sudah menggantikan posisi ayah" ucap Jack mengenang.

Akibat ucapan itu Shigima dan Ryu pun mengingat kembali saudara mereka yang telah lebih dulu pergi mendahului mereka, tak pernah ada yang menyangka hal itu dapat terjadi padahal Ken adalah harapan semua orang.

"Aku mengerti, bagaimana dengan mu Hans?" tanya Shigima.

"A-aku.... tidak tahu ayah" jawab Hans jujur.

"Pergilah nak, mungkin nasib mu di sana akan lebih beruntung. Seekor burung pinguin tidak pandai menjelajah langit meski ia punya sayap, tapi dia pandai menyelam di bawah permukaan es. Sebagai Hermes setidaknya kau bisa membuat ibu bangga di hal yang lain, bukan berarti kau gagal mengelola perusahaan tapi mungkin bakatmu berada di tempat yang lain" ujar Amelia.

"Ibu.... " panggil Hans haru.

"Baiklah, aku akan ikut paman Ryu ke Akademi" lanjutnya.

Keputusan telah di ambil, esok harinya Shigima dan Amelia mengantar kepergian Hans dan Ryu ke Akademi. Tepat di hadapan terowongan yang berlokasi di tepian hutan Shigima memarkir mobilnya, Hans keluar sambil membawa tasnya.

"Hans... apa pun tugas yang nanti akan kau jalankan jangan pernah menyerah, ibu yakin kau pasti bisa" ujar Amelia sebelum Hams masuk ke dalam terowongan itu.

"Aku pasti akan mengingat nasihat ibu" jawab Hans sambil memeluk.

"Ayah, maaf aku telah mengecewakan ayah" ujarnya berpaling pada Shigima.

"Kau tidak pernah membuat ayah kecewa, kau adalah kebanggaan ayah satu-satunya" jawab Shigima.

Setelah mengucapkan salam perpisahan Hans dan Ryu pun masuk ke dalam terowongan itu, ini bukan kali pertama Hans memasukinya tapi setelah sekian lama ia cukup gugup karena harus mengeluarkan energinya agar tidak tersesat di dimensi itu.

Beberapa menit kemudian ia keluar dari pintu dimensi dan menginjakkan kakinya di hamparan padang rumput yang luas, ada rasa rindu yang menyeruak saat ia melihat kemegahan Akademi yang tak pernah berubah.

"Ayo!" ajak Ryu.

"Oh baik" jawab Hans.

Segera ia pun melangkah kan kaki menuju Akademi, ia masih ingat saat pertama kali tahu bahwa keluarganya merupakan keturunan penyihir. Awalnya ia mengira semua itu hanya lelucon, tapi saat pamannya Ryu dapat membuat sebuah benda melayang saat itu juga ia kagum dan ingin mempelajarinya.

Pada usia lima belas tahun Shigima mengajaknya ke Akademi untuk mendapatkan pelatihan, di Akademi inilah mulai belajar tentang sihir dan dunia vampire, Hans sudah pernah membutuh vampire saat di ujian jadi ia sudah tak asing dengan tugas ksatria yang membasmi makhluk itu.

"Ryu!" panggil seseorang saat mereka hendak masuk ke dalam Akademi.

Mereka berhenti berjalan dan melihat seorang pria berlari menghampiri mereka.

"Oh guru Shishio apa kabar?" tanya Hans memberi hormat.

"Halo Hans, lama tak bertemu kini kau semakin tampan saja" jawab Shishio.

"Hei Shishio, meski sudah tidak muda lagi tapi kau tidak kehilangan ketampanan mu juga. Ku lihat kau malah semakin berkharisma" ujar Ryu.

"Ah kau terlalu berlebihan, apa Nyonya yang memintamu datang?"

"Ya, aku mendapat surat dari Nyonya untuk itulah aku kemari"

"Begitu ya, saat ini meski kita memenangkan perang tapi beberapa Vampire tak bertuan entah mengapa menjadi beringas. Makhluk itu tidak bisa di ajak berdiskusi dan anehnya mereka menghisap darah korban hingga habis, untuk itulah pekerjaan kita jadi bertambah banyak" jelas Shishio.

"Ciri-ciri vampire yang kau sebutkan entah mengapa mengingatkan ku pada Colt, bukankah dia pun pernah mengalami gejala serupa?"

"Kau benar! aku masih meneliti para vampire itu, tapi belum menemukan jawaban yang tepat"

"Begitu ya, baiklah kita bicarakan nanti! aku harus menghadap kepada Nyonya dulu" ujar Ryu.

"Baiklah sampai jumpa!" balas Shishio.

Hans kembali memberi hormat sebelum ia pergi, melewati berbagai ruangan akhirnya mereka tiba di depan pintu ruangan Nyonya. Ryu mengetuk pintu sebanyak tiga sebelum ada jawaban yang memperbolehkan mereka masuk, saat pintu di buka nampak seorang wanita yang sudah tua tengah duduk di kursinya.

"Nyonya, kami datang menghadap" ujar Ryu menundukkan kepalanya bersama dengan Hans.

"Akhirnya kau datang juga, kemarilah Ryu" jawab Nyonya.

Ryu mengangkat kepala dan berjalan mendekati Nyonya untuk menyalaminya, di bagian yang lain dalam ruangan itu mereka duduk dan mulai membahas alasan di panggilnya Ryu ke sana.

"Setiap saat aku selalu di buat khawatir oleh teror yang di buat kawanan vampire, setiap hari aku mendapatkan laporan adanya korban yang tewas karena ulah makhluk itu. Di sisi lain kau tahu sendiri kami kehilangan banyak Ksatria dan orang-orang hebat akibat perang waktu itu, kini bantuan sekecil apa pun kami sangat membutuhkannya" ujar Nyonya dengan wajah sedih.

"Anda tidak perlu khawatir, sejak awal ini adalah tugas kita. Aku membawa Hans ikut dengan ku untuk membantu, aku akan menempatkannya di barisan Ksatria agar sedikitnya dapat membasmi makhluk itu"

"Terimakasih Ryu, aku sangat berharap banyak kepada kalian" jawab Nyonya.

Setelah beberapa menit berlalu perbincangan mereka pun berakhir, Ryu membawa Hans ke kamarnya untuk menyimpan barang-barangnya. Dia di ijinkan beristirahat sebelum nanti malam bergabung dengan yang lain untuk makan malam, sedang Ryu pergi menemui teman lamanya di Akademi.

Tapi Hans tak dapat tidur, kenangan selama pelatihannya di sana terbayang kembali. Entah itu saat ia mengetahui bahwa dirinya adalah keturunan murni atau berhasil lulus dengan nilai sempurna.

Hans pun memilih untuk berjalan-jalan, melihat kembali setiap ruangan yang dulu ia masuki. Saat menjadi siswa ia cukup antusias belajar berbagai macam tehnik, ia juga sangat kagum melihat patung kakeknya di pajang di sebuah ruangan yang membuatnya terlihat gagah.

Saat itu ingin sekali ia mengikuti jejak sang kakek, menjadi orang yang di segani oleh semua orang. Di ruangan yang lain Hans kembali menatap barisan foto para pahlawan yang gugur di medan perang, salah satunya adalah pamannya Ken.

Ia tidak pernah bertemu dengan pamannya itu sebab Ken sudah meninggal saat ia masih dalam kandungan, tapi ayahnya dan kakeknya beberapa kali pernah menceritakan bagaimana keberanian Ken memasuki istana vampire sendirian.

Meski hanya sebatas cerita tapi kisah itu telah menginspirasinya juga, saat ini ada dua orang yang menjadi idolanya yaitu Jack sang kakek dan Ken sang paman.

"Mengenang?" tanya Shishio yang datang entah dari mana.

"Oh guru Shishio, aku tidak bisa tidur karena itu ku putuskan untuk berjalan-jalan" jawabnya.

"Dulu Ken adalah guru di Akademi ini, jika ku bilang dulu aku sangat gemuk dan berhasil kurus itu karena aku sangat mengidolakannya"

"Benarkah?"

"Perlu kau ketahui aku sangat menyukai keluarga mu, dulu aku begitu haus infomasi tentang keluarga Hermes karena mereka cukup tertutup. Tak ku sangka kini aku bisa berteman dengan Ryu bahkan Hans Hermes adalah mantan murid ku di Akademi"

"Aku juga mengidolakan paman ku Ken, mendengar kisahnya yang berani masuk ke istana vampire seorang diri adalah satu-satunya kisah yang paling aku suka darinya. Aku pikir dia sangat gila, hanya orang bodoh yang mengantarkan nyawanya kepada musuh tapi kegilaan itu memberiku semangat untuk pantang menyerah pada musuh sekali pun kau tahu tidak akan menang."

Shishio menatap mata Hans yang berbinar penuh semangat sambil mengatakan hal itu, bagi dirinya sendiri Ken memang bodoh tapi dia pun sama. Andai Hans mengetahui kisah yang sebenarnya panggilan bodoh itu tentu akan berubah menjadi pemberani.

Sayang, setelah perang usai Akademi secara sepakat dengan keluarga Hermes menghapus segala sesuatu tentang DIA. Termasuk tidak menceritakan kisah tentang-Nya kepada para murid ajaran baru atau siapa pun itu.

Episodes
1 Ucapan Author
2 Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3 Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4 Bab 3 Pelajaran Pertama
5 Bab 4 Saatnya Merantau
6 Bab 5 Tuan Muda Chad
7 Bab 6 Wanita Kuat
8 Bab 7: Hidup Di Kota
9 Bab 8 Ambisi
10 Bab 9 Awal Kehancuran
11 Bab 10 Pertemuan Kembali
12 Bab 11 Perang Dingin
13 Bab 12 Kembali Ke Akademi
14 Bab 13 Perayaan Kemenangan
15 Bab 14 Teror
16 Bab 15 Sejarah Sanwa
17 Bab 16 Aeda
18 Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19 Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20 Bab 19 Dua Jenis Vampire
21 Bab 20 Negosiasi
22 Bab 21 Hampa
23 Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24 Bab 23 Permintaan Janet
25 Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26 Bab 25 Pangeran Dingin
27 Ban 26 Bukti Cinta
28 Bab 27 Tekad Ima
29 Bab 28 Monster
30 Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31 Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32 Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33 Bab 32 Pil Ajaib
34 Bab 33 Mimpi Buruk
35 Bab 34 Berkumpul Bersama
36 Bab 35 Manager San
37 Ban 36 Putus
38 Bab 37 Jaman Era Baru
39 Bab 38 Menyelamatkan Colt
40 Bab 39 Evolusi Vampire
41 Bab 40 Bebek
42 Bab 41 Sekutu
43 Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44 Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45 Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46 Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47 Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48 Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49 Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50 Bab 49 Surat Shishio
51 Bab 50 Benang Merah
52 Bab 51 Kencan Yang Gagal
53 Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54 Bab 53 Undangan Makan Malam
55 Bab 54 Mewujudkan Impian
56 Bab 55 Agler Dan Chad
57 Bab 56 Agam
58 Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59 Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60 Bab 59 Tolong Benci Aku
61 Bab 60 Salju Pertama
62 Bab 61 Memenuhi Undangan
63 Bab 62 Jawaban Kyra
64 Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65 Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66 Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67 Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68 Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69 Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70 Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71 Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72 Bab 71 Pencarian
73 Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74 Bab 73 Penyamaran
75 Bab 74 Ritual Kontrak
76 Bab 75 Naif
77 Bab 76 Pertukaran Berharga
78 Bab 77 Strategi Kyra
79 Bab 78 Status Yang Baru
80 Bab 79 Pangeran Ke Dua
81 Bab 80 Hilang
82 Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83 Bab 82 Tamu Raja
84 Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85 Bab 84 Sang Pahlawan
86 Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87 Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88 Bab 87 Mencari Fakta
89 Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90 Bab 89 Pedang Bermata Dua
91 Bab 90 Pesta Piyama
92 Bab 91 Penjemputan Kyra
93 Bab 92 Perjodohan
94 Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95 Bab 94 Kenangan Di Kereta
96 Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97 Bab 96 Siapa Pelakunya?
98 Bab 97 Minggat
99 Bab 98 Cinta Artis Opera
100 Bab 99 Umpan
101 Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102 Bab 101 Dejavu
103 Bab 102 Lamaran Resmi
104 Bab 103 Lupakan Aku
105 Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106 Bab 105 Bukti
107 Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108 Bab 107 Kenyataan
109 Bab 108 Pil Pengikat
110 Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111 Bab 110 Pengantin Baru
112 Bab 111 Pengorbanan Hans
113 Bab 112 Warisan Balas Dendam
114 Bab 113 Misi Pembunuhan
115 Bab 114 Ramalan
116 Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117 Bab 116 Perceraian
118 Bab 117 Pasangan Bahagia
119 Bab 118 Tekad Manager San
120 Bab 119 Alasan Ku Berubah
121 Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122 Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123 Bab 122 Perjanjian Baru
124 Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125 Bab 124 Direktur Utama
126 Bab 125 Proyek Yang Sukses
127 Bab 126 Menantu Hermes
128 Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129 Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130 Bab 129 Pencarian Sekutu
131 Bab 130 Teman Lama
132 Bab 131 Anak Kedua
133 Bab 132 Manuntaskan Tugas
134 Bab 133 Kemalangan Pangeran
135 Bab 134 Teka-Teki Insiden
136 Bab 135 Penculikan
137 Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138 Bab 137 Identitas Tersembunyi
139 Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140 Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141 Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142 Bab 141 Gadis Lancangku
143 Bab 142 Sandera
144 Bab 143 Pelaku penembakan
145 Bab 144 Ikatan Kebencian
146 Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147 Bab 146 Ujian Seleksi
148 Bab 147 Ujian Terakhir
149 Bab 148 Perang Telah Pecah
150 Bab 149 Berakhir
151 Bab 150 Sisa Perang
152 Bab 151 Surat Wasiat
153 Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154 Bab 153 Menepati Janji
155 Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156 Bab 155 Pernikahan
157 Ucapan Selamat Author
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Ucapan Author
2
Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3
Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4
Bab 3 Pelajaran Pertama
5
Bab 4 Saatnya Merantau
6
Bab 5 Tuan Muda Chad
7
Bab 6 Wanita Kuat
8
Bab 7: Hidup Di Kota
9
Bab 8 Ambisi
10
Bab 9 Awal Kehancuran
11
Bab 10 Pertemuan Kembali
12
Bab 11 Perang Dingin
13
Bab 12 Kembali Ke Akademi
14
Bab 13 Perayaan Kemenangan
15
Bab 14 Teror
16
Bab 15 Sejarah Sanwa
17
Bab 16 Aeda
18
Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19
Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20
Bab 19 Dua Jenis Vampire
21
Bab 20 Negosiasi
22
Bab 21 Hampa
23
Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24
Bab 23 Permintaan Janet
25
Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26
Bab 25 Pangeran Dingin
27
Ban 26 Bukti Cinta
28
Bab 27 Tekad Ima
29
Bab 28 Monster
30
Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31
Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32
Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33
Bab 32 Pil Ajaib
34
Bab 33 Mimpi Buruk
35
Bab 34 Berkumpul Bersama
36
Bab 35 Manager San
37
Ban 36 Putus
38
Bab 37 Jaman Era Baru
39
Bab 38 Menyelamatkan Colt
40
Bab 39 Evolusi Vampire
41
Bab 40 Bebek
42
Bab 41 Sekutu
43
Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44
Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45
Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46
Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47
Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48
Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49
Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50
Bab 49 Surat Shishio
51
Bab 50 Benang Merah
52
Bab 51 Kencan Yang Gagal
53
Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54
Bab 53 Undangan Makan Malam
55
Bab 54 Mewujudkan Impian
56
Bab 55 Agler Dan Chad
57
Bab 56 Agam
58
Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59
Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60
Bab 59 Tolong Benci Aku
61
Bab 60 Salju Pertama
62
Bab 61 Memenuhi Undangan
63
Bab 62 Jawaban Kyra
64
Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65
Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66
Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67
Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68
Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69
Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70
Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71
Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72
Bab 71 Pencarian
73
Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74
Bab 73 Penyamaran
75
Bab 74 Ritual Kontrak
76
Bab 75 Naif
77
Bab 76 Pertukaran Berharga
78
Bab 77 Strategi Kyra
79
Bab 78 Status Yang Baru
80
Bab 79 Pangeran Ke Dua
81
Bab 80 Hilang
82
Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83
Bab 82 Tamu Raja
84
Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85
Bab 84 Sang Pahlawan
86
Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87
Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88
Bab 87 Mencari Fakta
89
Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90
Bab 89 Pedang Bermata Dua
91
Bab 90 Pesta Piyama
92
Bab 91 Penjemputan Kyra
93
Bab 92 Perjodohan
94
Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95
Bab 94 Kenangan Di Kereta
96
Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97
Bab 96 Siapa Pelakunya?
98
Bab 97 Minggat
99
Bab 98 Cinta Artis Opera
100
Bab 99 Umpan
101
Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102
Bab 101 Dejavu
103
Bab 102 Lamaran Resmi
104
Bab 103 Lupakan Aku
105
Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106
Bab 105 Bukti
107
Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108
Bab 107 Kenyataan
109
Bab 108 Pil Pengikat
110
Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111
Bab 110 Pengantin Baru
112
Bab 111 Pengorbanan Hans
113
Bab 112 Warisan Balas Dendam
114
Bab 113 Misi Pembunuhan
115
Bab 114 Ramalan
116
Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117
Bab 116 Perceraian
118
Bab 117 Pasangan Bahagia
119
Bab 118 Tekad Manager San
120
Bab 119 Alasan Ku Berubah
121
Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122
Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123
Bab 122 Perjanjian Baru
124
Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125
Bab 124 Direktur Utama
126
Bab 125 Proyek Yang Sukses
127
Bab 126 Menantu Hermes
128
Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129
Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130
Bab 129 Pencarian Sekutu
131
Bab 130 Teman Lama
132
Bab 131 Anak Kedua
133
Bab 132 Manuntaskan Tugas
134
Bab 133 Kemalangan Pangeran
135
Bab 134 Teka-Teki Insiden
136
Bab 135 Penculikan
137
Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138
Bab 137 Identitas Tersembunyi
139
Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140
Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141
Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142
Bab 141 Gadis Lancangku
143
Bab 142 Sandera
144
Bab 143 Pelaku penembakan
145
Bab 144 Ikatan Kebencian
146
Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147
Bab 146 Ujian Seleksi
148
Bab 147 Ujian Terakhir
149
Bab 148 Perang Telah Pecah
150
Bab 149 Berakhir
151
Bab 150 Sisa Perang
152
Bab 151 Surat Wasiat
153
Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154
Bab 153 Menepati Janji
155
Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156
Bab 155 Pernikahan
157
Ucapan Selamat Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!