Bab 7: Hidup Di Kota

Ia masih ingat dengan jelas air mata yang di keluarkan Mina sebab perpisahan yang terjadi antara mereka, haru biru merasuk relungnya yang lembut karena ucapan perpisahan dan nasihat yang yang di lontarkan Mina.

Pelukannya sangat erat seakan enggan melepaskannya, begitu pun dengan pelukan yang di berikan oleh Ima.

Diantara yang lain hanya Colt yang tak menitikkan air mata, namun jelas dalam pandangan matanya mengisyaratkan kekhawatiran.

"Kau adalah anak laki-laki ayah, ayah yakin kau akan bisa hidup dengan layak di sana" ujar Colt yang tak mau banyak menasehati.

Lambaian tangannya terulur saat sebuah bis berhenti tepat di depan mereka, Giant yang pertama kali masuk ke dalam bis membawakan serta barang-barangnya.

Ia naik ke atas bis dan masih sempat mengucapkan salam perpisahan untuk terakhir kalinya sebelum masuk ke dalamnya, begitu pintu bis di tutup dengan segera ia berjalan ke arah jendela dan melambaikan tangannya kembali.

Perjalanan dari desanya ke kota setidaknya membutuhkan waktu selama delapan jam perjalanan, dia pun juga masih harus naik taksi untuk sampai di kediaman Giant.

Hawa panas dari kendaraan dan suara bising dari berbagai macam hal seakan menyambut kedatangannya, Agler di buat kagum dengan gedung-gedung pencakar langit dan toko-toko yang berderet di sepanjang jalan.

Terkadang ada rasa malu bercampur kaget melihat banyaknya gadis-gadis yang berpakaian sedikit terbuka, bahkan ia sempat melihat kaum muda mudi bermesraan di tempat umum.

Jauhnya perjalanan membuat tubuhnya lumayan lelah hingga saat ia sampai di kediaman Giant segera ia bersandar di kursi, menarik nafas panjang untuk beristirahat sejenak.

"Maaf rumah ku terlalu kecil dan berantakan" ujar Giant sambil menyuguhkan sebuah teh panas.

"Tidak apa-apa paman"

"Yah... beginilah hidup di kota, orang-orang seperti ku tidak akan mungkin memiliki tempat tinggal yang luas. Untuk ukuran segini pun aku harus membayar uang sewa yang cukup mahal, sangat berbanding terbalik dengan kehidupan ku di desa" ungkap Giant.

Di desa orang-orang memang mengenalnya sebagai seseorang yang makmur, dia punya rumah yang lebih luas dan bagus. Pekerjaannya di kota sebagai pedagang ikan di pasar memang menghasilkan uang yang cukup untuk kehidupan di desa, namun sederhana untuk tinggal di kota.

Selesai istirahat Giant menjelaskan apa saja yang harus di ketahui Agler, seperti tempat membuang sampah dan cara menyimpan makanan dengan baik agar tidak di curi tikus.

Kediaman Giant hanya memiliki Tiga ruangan saja, itu merupakan satu kamar yang di fungsikan juga untuk hal lain, dapur dan kamar mandi. Oleh sebab itu mereka akan berbagi tempat tidur, karena ruangannya yang tidak memungkinkan menaruh ranjang sebagai gantinya mereka akan tidur di atas kasur lipat.

Malam pertama di kota rupanya membuat Agler tidak bisa tidur, ia masih belum beradaptasi dengan baik namun tetap kelihatan bugar meski tidak tidur semalaman.

Giant segera mengajak Agler ke pasar saat matahari masih belum menampakkan sinarnya, di kedai tempat ia menjual ikan-ikan segar sudah banyak orang melakukan aktifitas jual beli.

Giant juga mengenalkan Agler pada orang-orang pemasok ikan dagangannya, mereka adalah pelaut yang jauh-jauh datang hanya untuk menjual hasil tangkapan mereka untuk Giant jual kembali.

Awalnya Agler merasa canggung karena kebanyakan dari mereka bermuka keras dengan kerutan di dahi, ia merasa seakan semua orang membencinya. Tapi Giant memberi tahu bahwa aslinya mereka sangat baik, wajah mereka memang tipe seperti itu dan jarang juga yang bercanda jadi tidak perlu di ambil hati.

Hari pertama membantu di pasar Giant akui Agler sangat berbakat, dengan wajah yang tampan ia menggaet banyak pelanggan wanita untuk berbelanja. Kecerdasannya pun memudahkan mereka dalam transaksi.

Disamping pekerjaannya di pasar Agler pun sudah memilih fakultas untuknya melanjutkan sekolah atas saran dari Giant, hari itu ia pergi untuk mendaftarkan diri dan pulang secepat mungkin setelah urusannya selesai.

Nilai Agler yang bagus membuatnya di terima dengan mudah, kini dua keinginannya telah terkabul dan untuk itulah ia memberi kabar kepada keluarganya di desa.

Tentu Mina sangat senang atas kabar yang dia dapat, mengetahui kehidupan di kota yang cukup keras Mina berpesan agar jika Agler butuh uang ia harus bicara kepadanya.

Sebagai seorang ibu tentu Mina akan terus membantu kehidupan Agler agar ia tidak kekurangan apa pun, meski Agler sendiri ingin mandiri tanpa melibatkan bantuan orangtua.

"Kau punya keluarga yang sangat baik, orantuamu mendukung penuh pada keputusan mu bahkan siap membantu di saat yang tersulit" komentar Giant.

"Ya.. karena itulah aku tidak ingin merepotkan mereka"

"Kalau begitu kau harus rajin bekerja, gaji yang ku berikan padamu mungkin hanya cukup untuk uang kuliah saja. Kau harus memutar otak untuk menambah penghasilan mu, di daerah sini banyak pemuda yang bekerja extra untuk mendapatkan uang lebih"

"Begitu ya, kedepannya aku juga sepertinya akan mencari pekerjaan lain"

"Tapi hati-hati, jangan sampai kau kelelahan dan malah jatuh sakit. Kau juga harus pandai bergaul, hidup di kota sangat keras"

"Aku mengerti paman" jawab Agler.

Kini Agler sudah mulai bisa beradaptasi, ia dapat tidur dengan nyenyak dan bangun pagi sekali untuk mulai bekerja di pasar.

Ia lebih semangat hingga tiba waktunya berangkat kuliah, beruntung jarak dari pasar ke tempat kuliahnya tidak terlalu jauh. Hanya butuh waktu beberapa menit saja dengan berjalan kaki, sesampainya di sana ia pergi ke toilet untuk membersihkan diri.

Namun saat membuka pintu toilet alangkah kagetnya ia melihat dua orang pria yang sedang memukul seseorang di lantai, sontak Agler segera menghampiri pria yang di keroyok itu dan membantunya.

"Hei... apa yang kalian lakukan?" tanya Agler menarik kedua pria itu menjauh.

"Hei bung! ini urusan kami, sebaiknya kau pergi atau kau akan mendapatkan masalah" jawab salah satu dari pria itu.

"Tapi yang kalian lakukan itu keterlaluan, tidak bisakah kalian bicarakan baik-baik?"

"Ck jangan sok ikut campur!" teriak salah satu dari mereka sambil melayangkan tinju.

Kepalan tangannya cukup besar dan kuat tapi Agler mampu menangkisnya dengan cepat, tak terima akan hal itu satu orang yang lain mencoba memukulnya tapi ia pun gagal.

Kesal karena Agler selalu lolos mereka pun melayangkan banyak pukulan dan tendangan tapi Agler masih saja lolos, bahkan beberapa kali Agler membuat mereka kesakitan sendiri sebab pukulan yang mereka layangkan malah mengenai tembok.

Beberapa menit berlalu Agler mengakhiri perkelahian itu dengan memukul mereka, hanya satu pukulan tapi berhasil membuat mereka tumbang dan kabur.

"Hei... kau tidak apa-apa?" tanya Agler sambil menghampiri orang yang baru saja di keroyok itu.

"Yah... aku baik-baik saja, terimakasih kawan" jawabnya.

"Kau kelihatan kacau" komentar Agler melihat wajah lebam orang itu dan rambutnya yang berantakan.

"Hei kawan! apa kau mencium bau ikan?" tanya orang itu.

Agler terdiam, perlahan ia mencium pakaiannya sendiri dan sadar bau itu berasal dari dirinya.

Episodes
1 Ucapan Author
2 Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3 Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4 Bab 3 Pelajaran Pertama
5 Bab 4 Saatnya Merantau
6 Bab 5 Tuan Muda Chad
7 Bab 6 Wanita Kuat
8 Bab 7: Hidup Di Kota
9 Bab 8 Ambisi
10 Bab 9 Awal Kehancuran
11 Bab 10 Pertemuan Kembali
12 Bab 11 Perang Dingin
13 Bab 12 Kembali Ke Akademi
14 Bab 13 Perayaan Kemenangan
15 Bab 14 Teror
16 Bab 15 Sejarah Sanwa
17 Bab 16 Aeda
18 Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19 Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20 Bab 19 Dua Jenis Vampire
21 Bab 20 Negosiasi
22 Bab 21 Hampa
23 Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24 Bab 23 Permintaan Janet
25 Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26 Bab 25 Pangeran Dingin
27 Ban 26 Bukti Cinta
28 Bab 27 Tekad Ima
29 Bab 28 Monster
30 Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31 Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32 Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33 Bab 32 Pil Ajaib
34 Bab 33 Mimpi Buruk
35 Bab 34 Berkumpul Bersama
36 Bab 35 Manager San
37 Ban 36 Putus
38 Bab 37 Jaman Era Baru
39 Bab 38 Menyelamatkan Colt
40 Bab 39 Evolusi Vampire
41 Bab 40 Bebek
42 Bab 41 Sekutu
43 Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44 Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45 Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46 Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47 Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48 Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49 Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50 Bab 49 Surat Shishio
51 Bab 50 Benang Merah
52 Bab 51 Kencan Yang Gagal
53 Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54 Bab 53 Undangan Makan Malam
55 Bab 54 Mewujudkan Impian
56 Bab 55 Agler Dan Chad
57 Bab 56 Agam
58 Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59 Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60 Bab 59 Tolong Benci Aku
61 Bab 60 Salju Pertama
62 Bab 61 Memenuhi Undangan
63 Bab 62 Jawaban Kyra
64 Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65 Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66 Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67 Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68 Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69 Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70 Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71 Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72 Bab 71 Pencarian
73 Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74 Bab 73 Penyamaran
75 Bab 74 Ritual Kontrak
76 Bab 75 Naif
77 Bab 76 Pertukaran Berharga
78 Bab 77 Strategi Kyra
79 Bab 78 Status Yang Baru
80 Bab 79 Pangeran Ke Dua
81 Bab 80 Hilang
82 Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83 Bab 82 Tamu Raja
84 Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85 Bab 84 Sang Pahlawan
86 Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87 Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88 Bab 87 Mencari Fakta
89 Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90 Bab 89 Pedang Bermata Dua
91 Bab 90 Pesta Piyama
92 Bab 91 Penjemputan Kyra
93 Bab 92 Perjodohan
94 Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95 Bab 94 Kenangan Di Kereta
96 Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97 Bab 96 Siapa Pelakunya?
98 Bab 97 Minggat
99 Bab 98 Cinta Artis Opera
100 Bab 99 Umpan
101 Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102 Bab 101 Dejavu
103 Bab 102 Lamaran Resmi
104 Bab 103 Lupakan Aku
105 Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106 Bab 105 Bukti
107 Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108 Bab 107 Kenyataan
109 Bab 108 Pil Pengikat
110 Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111 Bab 110 Pengantin Baru
112 Bab 111 Pengorbanan Hans
113 Bab 112 Warisan Balas Dendam
114 Bab 113 Misi Pembunuhan
115 Bab 114 Ramalan
116 Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117 Bab 116 Perceraian
118 Bab 117 Pasangan Bahagia
119 Bab 118 Tekad Manager San
120 Bab 119 Alasan Ku Berubah
121 Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122 Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123 Bab 122 Perjanjian Baru
124 Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125 Bab 124 Direktur Utama
126 Bab 125 Proyek Yang Sukses
127 Bab 126 Menantu Hermes
128 Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129 Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130 Bab 129 Pencarian Sekutu
131 Bab 130 Teman Lama
132 Bab 131 Anak Kedua
133 Bab 132 Manuntaskan Tugas
134 Bab 133 Kemalangan Pangeran
135 Bab 134 Teka-Teki Insiden
136 Bab 135 Penculikan
137 Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138 Bab 137 Identitas Tersembunyi
139 Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140 Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141 Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142 Bab 141 Gadis Lancangku
143 Bab 142 Sandera
144 Bab 143 Pelaku penembakan
145 Bab 144 Ikatan Kebencian
146 Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147 Bab 146 Ujian Seleksi
148 Bab 147 Ujian Terakhir
149 Bab 148 Perang Telah Pecah
150 Bab 149 Berakhir
151 Bab 150 Sisa Perang
152 Bab 151 Surat Wasiat
153 Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154 Bab 153 Menepati Janji
155 Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156 Bab 155 Pernikahan
157 Ucapan Selamat Author
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Ucapan Author
2
Bab 1 Kenangan Yang Bagai Mimpi
3
Bab 2 Kehadiran Anggota Baru
4
Bab 3 Pelajaran Pertama
5
Bab 4 Saatnya Merantau
6
Bab 5 Tuan Muda Chad
7
Bab 6 Wanita Kuat
8
Bab 7: Hidup Di Kota
9
Bab 8 Ambisi
10
Bab 9 Awal Kehancuran
11
Bab 10 Pertemuan Kembali
12
Bab 11 Perang Dingin
13
Bab 12 Kembali Ke Akademi
14
Bab 13 Perayaan Kemenangan
15
Bab 14 Teror
16
Bab 15 Sejarah Sanwa
17
Bab 16 Aeda
18
Bab 17 Bertarung Melawan Vampire
19
Bab 18 Pertemuan Yang Mengejutkan
20
Bab 19 Dua Jenis Vampire
21
Bab 20 Negosiasi
22
Bab 21 Hampa
23
Bab 22 Kepindahan Yang Mendadak
24
Bab 23 Permintaan Janet
25
Bab 24 Pertemuan Ke Dua
26
Bab 25 Pangeran Dingin
27
Ban 26 Bukti Cinta
28
Bab 27 Tekad Ima
29
Bab 28 Monster
30
Bab 29 Insiden Hilangnya Alisya
31
Bab 30 Kebenaran Yang Sesungguhnya
32
Bab 31 1001 Cara Meluluhkan Hati Chad
33
Bab 32 Pil Ajaib
34
Bab 33 Mimpi Buruk
35
Bab 34 Berkumpul Bersama
36
Bab 35 Manager San
37
Ban 36 Putus
38
Bab 37 Jaman Era Baru
39
Bab 38 Menyelamatkan Colt
40
Bab 39 Evolusi Vampire
41
Bab 40 Bebek
42
Bab 41 Sekutu
43
Bab 42 Perjalanan Menuju Sang Dewi
44
Bab 43 Penolakan Sang Dewi & Sosok Di balik Bayangan
45
Bab 44 Luka Di Hati Pangeran
46
Bab 45 Karena Aku mencintaimu!
47
Bab 46 Perjalanan Ke Sarang Goblin
48
Bab 47 Kebetulan Atau Takdir?
49
Bab 48 Perpisahan Dan Pertemuan
50
Bab 49 Surat Shishio
51
Bab 50 Benang Merah
52
Bab 51 Kencan Yang Gagal
53
Bab 52 Tekad Hans dan Drama Keluarga Colt
54
Bab 53 Undangan Makan Malam
55
Bab 54 Mewujudkan Impian
56
Bab 55 Agler Dan Chad
57
Bab 56 Agam
58
Bab 57 Singgasana Untuk Raja Baru
59
Bab 58 Tujuan Yang Tersembunyi
60
Bab 59 Tolong Benci Aku
61
Bab 60 Salju Pertama
62
Bab 61 Memenuhi Undangan
63
Bab 62 Jawaban Kyra
64
Bab 63 Perjanjian Lain Antar Pemimpin
65
Bab 64 Berakhirnya Pertapaan
66
Bab 65 Perasaan Takut Yang Lenyap
67
Bab 66 Kembali Pada Rencana Awal
68
Bab 67 Bertarung Dengan Leluhur
69
Bab 68 Pertunangan Yang Gagal
70
Bab 69 Berakhirnya Pertarungan
71
Bab 70 Cerita Di Balik Selimut
72
Bab 71 Pencarian
73
Bab 72 Puing Di Bawah Salju
74
Bab 73 Penyamaran
75
Bab 74 Ritual Kontrak
76
Bab 75 Naif
77
Bab 76 Pertukaran Berharga
78
Bab 77 Strategi Kyra
79
Bab 78 Status Yang Baru
80
Bab 79 Pangeran Ke Dua
81
Bab 80 Hilang
82
Bab 81 Kebetulan Yang Mengerikan
83
Bab 82 Tamu Raja
84
Bab 83 Bersatunya Keturunan Hermes
85
Bab 84 Sang Pahlawan
86
Bab 85 Kembalinya Sang Dewi
87
Bab 86 Makan Malam di Kediaman Menhad
88
Bab 87 Mencari Fakta
89
Bab 88 Kecelakaan Yang Merenggut Kebahagiaan
90
Bab 89 Pedang Bermata Dua
91
Bab 90 Pesta Piyama
92
Bab 91 Penjemputan Kyra
93
Bab 92 Perjodohan
94
Bab 93 Pendekatan Yang Sempurna
95
Bab 94 Kenangan Di Kereta
96
Bab 95 Peluru Yang Berbeda
97
Bab 96 Siapa Pelakunya?
98
Bab 97 Minggat
99
Bab 98 Cinta Artis Opera
100
Bab 99 Umpan
101
Bab 100 Lamaran di Perbukitan
102
Bab 101 Dejavu
103
Bab 102 Lamaran Resmi
104
Bab 103 Lupakan Aku
105
Bab 104 Demi Kesembuhan Jessa
106
Bab 105 Bukti
107
Bab 106 Ingatan Yang Kembali
108
Bab 107 Kenyataan
109
Bab 108 Pil Pengikat
110
Bab 109 Saatnya Melindungi Alisya
111
Bab 110 Pengantin Baru
112
Bab 111 Pengorbanan Hans
113
Bab 112 Warisan Balas Dendam
114
Bab 113 Misi Pembunuhan
115
Bab 114 Ramalan
116
Bab 115 Kecelakaan Yang Tragis
117
Bab 116 Perceraian
118
Bab 117 Pasangan Bahagia
119
Bab 118 Tekad Manager San
120
Bab 119 Alasan Ku Berubah
121
Bab 120 Kepindahan Agler Ke Kastil
122
Bab 121 Misteri di Balik Kepindahan Agler
123
Bab 122 Perjanjian Baru
124
Bab 123 Pernyataan Yang Buruk
125
Bab 124 Direktur Utama
126
Bab 125 Proyek Yang Sukses
127
Bab 126 Menantu Hermes
128
Bab 127 Pernikahan Penyihir dan Vampire
129
Bab 128 Kembalinya Sang Raja
130
Bab 129 Pencarian Sekutu
131
Bab 130 Teman Lama
132
Bab 131 Anak Kedua
133
Bab 132 Manuntaskan Tugas
134
Bab 133 Kemalangan Pangeran
135
Bab 134 Teka-Teki Insiden
136
Bab 135 Penculikan
137
Bab 136 Curahan Hati Yang Hilang
138
Bab 137 Identitas Tersembunyi
139
Bab 138 Catatan di Tangan Agler
140
Bab 139 Pelaku Sebenarnya
141
Bab 140 Peluru Yang Membawa Petaka
142
Bab 141 Gadis Lancangku
143
Bab 142 Sandera
144
Bab 143 Pelaku penembakan
145
Bab 144 Ikatan Kebencian
146
Bab 145 Saat Semuanya Terungkap
147
Bab 146 Ujian Seleksi
148
Bab 147 Ujian Terakhir
149
Bab 148 Perang Telah Pecah
150
Bab 149 Berakhir
151
Bab 150 Sisa Perang
152
Bab 151 Surat Wasiat
153
Bab 152 Kisah Di Balik Kebakaran
154
Bab 153 Menepati Janji
155
Bab 154 Kelahiran Putra Hermes
156
Bab 155 Pernikahan
157
Ucapan Selamat Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!