18.Semua Tergantung Vanya

"Jangan bilang mami tentang masalah hari ini, kakak gak mau mami sakit lagi," pesan Vanya pada Bagas sebelum masuk kedalam rumah.

"Bagas mengerti kak," ucap Bagas yang sebenarnya sudah lelah dengan drama keluarganya ini.

Mereka kemudian masuk kedalam rumah, hati yang panas dengan segenap emosi langsung dingin ketika melihat senyum hangat dari sang mami.

"Eh, anak-anak mami sudah pulang. Mandi gih, mami mau bantu bibi masak untuk makan malam," ujar Liana membuat kedua anaknya saling pandang.

"Kok tumben mami masak?" tanya Vanya heran.

"Mau ada tamu ya mi?" timpal Bagas.

"Gak ada, cuma ingin aja. Masak sesekali buat anak-anak mami masa gak boleh!"

"Vanya bantu ya mi....!"

"Gak usah, kamu pasti lelah. Mandi sana, kecantikan kamu luntur lima persen nih karena belum mandi...!" canda Linda membuat Vanya tertawa.

"Ada-ada aja!" seru Bagas.

Bagas dan Vanya masuk kedalam kamar masing-masing. Beristirahat sebentar kemudian mandi. Selesai mandi Vanya langsung turun untuk melihat maminya.

"Mi, banyak banget masaknya?"

"Lah kenapa?"

"Mau ada tamu ya mi, siapa?" tanya Vanya penasaran.

"Gak ada....!" seru Liana yang tidak mau memberitahu Vanya, "udah ah, bantu bibi sana. Hidangkan makanannya cepat!"

Vanya yang sebenarnya masih bingung dan penasaran hanya bisa mengikuti perintah sang mami.

Bagas yang baru keluar dari kamarnya memilih duduk di meja makan sambil bermain ponsel.

"Kak, itu tadi siang kak Leon kok aneh ya!"

"Aneh apanya?" tanya Vanya yang sebenarnya mengerti.

"Kak Leon seperti memiliki dendam pada tante Mira."

"Dari mana kau tahu?"

"Dari tatapannya, Bagas lihat sendiri saat kak Leon mengepalkan tangannya tadi."

"Itu hanya firasat mu saja. Buka pintu sana, sepertinya ada tamu...!" titah Vanya pada adiknya.

Bergegas Bagas membuka pintu lalu mempersilahkan sang tamu untuk masuk.

"Uh, rajinnya...!" ucap Leon mengejutkan Vanya.

"Leon,....ih kok bisa....?" Vanya bingung melihat kedatangan Leon.

"Wah, calon mantu mami sudah datang ternyata. Ayo duduk dulu, mami akan memotong buah sebentar!" Liana menyapa Leon, begitu juga sebaliknya.

"Jadi, tamu mami sebenarnya itu kamu?" tanya Vanya semakin bingung.

"Iya, mami mu mengundang ku untuk makan malam!" jawab Leon membuat Vanya dan Bagas saling pandang.

"Sudah dua malam ini kau tidak pergi bekerja. Jika kau di pecat bagaimana?" Vanya khawatir pada pekerjaan Leon.

"Tidak akan, tidak ada yang berani memecat ku!" jawab Leon.

"Ya begini, laki-laki akan berjuang demi wanita yang dia cintai. Contohnya seperti kak Leon, dia rela mempertaruhkan pekerjaannya demi kak Vanya." Celoteh Bagas.

"Leon, terimakasih loh udah datang. Tante sangat senang sekali."

"Leon juga senang tante. Apa lagi kalau lihat wajah anak tante...!"

"Leon,....!" Vanya mencubit lengan Leon.

"Ayo makan, jangan malu-malu. Semua ini tante yang masak, di bantu bibi tadi."

"Wah, tante hebat. Mertua idaman!" puji Leon membuat Liana semakin senang sedangkan Vanya hanya sibuk mengatur rasa malunya.

"Jadi, kapan dong mau melamar anak tante....?" tanya Liana membuat Vanya tersedak namun tidak dengan Leon.

"Mi,.....!" Vanya melirik tajam.

"Diam kau!" sentak Liana pada anaknya.

"Memangnya tante sudah yakin jika Leon laki-laki yang baik untuk anak tante?" tanya Leon.

"Vanya banyak berubah sejak mengenal kamu. Tante yakin jika kamu dan Vanya sudah berjodoh!"

"Leon cuma karyawan biasa di perusahaan. Apa tante gak malu punya menantu miskin seperti Leon?"

"Jangan merendah seperti itu, tante gak suka!"

"Kak Leon pasti takut dengan omongan orang ya...?" tebak Bagas.

"Tidak juga, tapikan Vanya bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih tinggi dari Leon tante."

"Yang kaya dan berpendidikan banyak, tapi sejauh ini hanya kamu yang memiliki attitude baik. Tante tidak mengharapkan materi, cukup sayangi Vanya dan jangan buat hidup Vanya sama seperti tante saja," tutur Liana membuat Leon tersenyum tipis. Lelaki ini dapat merasakan sebuah ketakutan dalam diri Liana.

"Semua tergantung Vanya. Kalau Vanya siap, Leon akan jauh lebih siap. Tapi, jika Vanya ragu sebaiknya berpikir dulu. Pernikahan bukan untuk di permainkan, menyatukan dua ego itu sangat sulit. Leon tidak ingin melihat Vanya nantinya kecewa telah memilih Leon."

"Siapa yang kecewa?" Vanya kesal.

"Maaf tante, jikalau pun kami menikah, Leon tidak bisa memberikan pesta mewah. Leon hanya sebatang kara tante."

"Tante mengerti. Ya sudah, lanjut makanannya!" ujar Liana.

Mendengarkan langsung obrolan mami dan Leon, nasi yang di kunyah Vanya seakan tidak bisa di telannya. Jantung Vanya terus berdebar kencang. Sedangkan Bagas hanya bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi wajah sang kakak. Bagas tidak percaya jika maminya lah yang jauh lebih agresif untuk menikahkan sang kakak.

Terpopuler

Comments

Widia Aja

Widia Aja

Mami Lina, mertua idaman

2025-03-12

0

Vera Diani

Vera Diani

Mami Liana bener bener mertua idaman y Mas Leon 😘🤭🤪😂

2022-10-05

0

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

cafe ny punya leon y

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 01.Sabar Bagas
2 02.Maaf Bu
3 03.Entahlah
4 04.Eh, Kenapa?
5 05.Bohong
6 06.Diamlah!
7 07.Leon Bertamu
8 08.Tidak Mau!
9 09.Aku Malu
10 10.Seperti Kita
11 11.Kotor Sekali
12 12.Misi
13 13.Aku Menyukai Mu
14 14.Sedikit Masa Lalu Leon
15 15.Aku Rindu Sama Kamu
16 16.Sombong Sekali
17 17.Sudahlah!
18 18.Semua Tergantung Vanya
19 19.Biarkan Saja
20 20.Menikahlah Liana
21 21.Bagaimana?
22 22.Diam Kau!
23 23.Ini Bukan Naomi
24 24.Hentikan
25 25.Apa Hubungannya
26 26.Secepatnya
27 27.Diam Kau!
28 28.Tidak Ada
29 29.Vanya Emosi
30 30.Bercanda
31 31.Memfitnah
32 32.Jangan Di Pikirkan Lagi
33 33.Sialan Kau!
34 34.Kenapa Tersenyum?
35 35.Bohong
36 36.Lepaskan Aku
37 37.Kenapa Memangnya?
38 38.Dia Anakku
39 39.Kita Lihat Saja Nanti
40 40.Menurut Mu
41 41.Jangan Menekannya
42 42.Saya Mengerti
43 43.Tidak Masalah
44 44.Kenapa Tersenyum?
45 45.Kami Berjanji
46 46.Panggil Mami
47 47.Sabar
48 48.Gosip
49 49.Terus Suami ku
50 50.Jangan Bohong
51 51.Biasa Saja
52 52.Ini Masih Sore
53 53.Gas Terus
54 54.Berhenti Menggodaku
55 55.Peluk Aku
56 56.Suka Begitu
57 57.Kau Kenapa?
58 58.Bukalah
59 59.Janji Apa?
60 60.Biarkan Saja
61 61.Lepaskan Dia
62 62.Senyum Dong
63 63.Titip Salam
64 64.Biarkan Saja
65 65.Yang Sabar Leon
66 66.Kenapa Kau Menangis?
67 67.Eh, Kenapa?
68 68.Jawab....
69 69.Masih Kuat?
70 70.Tamat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
01.Sabar Bagas
2
02.Maaf Bu
3
03.Entahlah
4
04.Eh, Kenapa?
5
05.Bohong
6
06.Diamlah!
7
07.Leon Bertamu
8
08.Tidak Mau!
9
09.Aku Malu
10
10.Seperti Kita
11
11.Kotor Sekali
12
12.Misi
13
13.Aku Menyukai Mu
14
14.Sedikit Masa Lalu Leon
15
15.Aku Rindu Sama Kamu
16
16.Sombong Sekali
17
17.Sudahlah!
18
18.Semua Tergantung Vanya
19
19.Biarkan Saja
20
20.Menikahlah Liana
21
21.Bagaimana?
22
22.Diam Kau!
23
23.Ini Bukan Naomi
24
24.Hentikan
25
25.Apa Hubungannya
26
26.Secepatnya
27
27.Diam Kau!
28
28.Tidak Ada
29
29.Vanya Emosi
30
30.Bercanda
31
31.Memfitnah
32
32.Jangan Di Pikirkan Lagi
33
33.Sialan Kau!
34
34.Kenapa Tersenyum?
35
35.Bohong
36
36.Lepaskan Aku
37
37.Kenapa Memangnya?
38
38.Dia Anakku
39
39.Kita Lihat Saja Nanti
40
40.Menurut Mu
41
41.Jangan Menekannya
42
42.Saya Mengerti
43
43.Tidak Masalah
44
44.Kenapa Tersenyum?
45
45.Kami Berjanji
46
46.Panggil Mami
47
47.Sabar
48
48.Gosip
49
49.Terus Suami ku
50
50.Jangan Bohong
51
51.Biasa Saja
52
52.Ini Masih Sore
53
53.Gas Terus
54
54.Berhenti Menggodaku
55
55.Peluk Aku
56
56.Suka Begitu
57
57.Kau Kenapa?
58
58.Bukalah
59
59.Janji Apa?
60
60.Biarkan Saja
61
61.Lepaskan Dia
62
62.Senyum Dong
63
63.Titip Salam
64
64.Biarkan Saja
65
65.Yang Sabar Leon
66
66.Kenapa Kau Menangis?
67
67.Eh, Kenapa?
68
68.Jawab....
69
69.Masih Kuat?
70
70.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!