"Wah, ketemu anak durhaka nih di sini," ucap Naomi langsung membuat selera makan Vanya menghilang.
"Wah, anak perusak rumah tangga orang ternyata bisa makan di tempat ini juga?" balas Vanya malah membuat Naomi panas sendiri.
"Jaga mulut mu Vanya!" sentak Naomi tidak terima.
"Kau yang harus menjaga mulut mu. Aku tidak pernah mengganggu mu, jadi jangan coba-coba mengusik ku!"
"Siapa kau Vanya!" umpat Naomi, "kasihan sekali ya mami mu menjadi janda karena papi mu lebih memilih mamah ku!" cibir Naomi.
"Kau yang lebih kasihan Naomi, akibat kekurangan kasihan sayang jadilah mamah mu merebut suami orang untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang untuk kau dan adik mu!" Balasan Vanya jauh lebih pedas, membuat Naomi merasa terhina.
"Dasar pelacur...!" umpat Naomi hendak menampar Vanya.
Leon yang sejak tadi diam saja langsung bangkit mendorong Naomi hingga wanita itu jatuh tersungkur ke lantai.
"Sekali saja kau menyentuh Vanya, akan ku pastikan kau dan mamah mu itu menderita!" ucap Leon dengan sorot mata tajam.
"Siapa kau hah? jangan ikut campur!" sentak Naomi.
"Jangan membuat keributan di sini, silahkan keluar!" usir petugas keamanan.
"Kami tidak membuat keributan, anak pelakor ini yang memulai duluan!" ucap Naomi.
"Bawa perempuan ini keluar!" titah Leon pada dua security.
Naomi tidak terima ketika di seret keluar, mulutnya terus mengeluarkan umpatan dan kata-kata kotor.
"Aku sudah kenyang. Aku mau pergi," ujar Vanya.
"Aku mengerti, ayo kita pergi...!" Leon kembali menggenggam tangan Vanya.
Sepanjang perjalanan, Vanya hanya diam saja. Entah kenapa Naomi suka sekali mengganggunya, padahal di posisi seperti ini Vanya lah yang menjadi korban dari mamahnya.
"Sudahlah, jangan di pikirkan lagi."
"Bagaimana aku bisa melupakannya, aku masih ingat betul jika hari itu papi lebih memilih menceraikan mami dan memilih mamahnya. Bahkan, papi mengambil semua harta mami, membuat mami harus kembali berjuang seorang diri untuk mendapatkan ini semua. Papi memukul mami demi perempuan itu," tutur Vanya dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi.
Leon mengusap rambut Vanya, mengajak wanita itu berhenti lalu duduk di taman yang tampak sepi.
"Jangan sedih, apa yang di perbuat mereka pada mu jauh lebih sakit yang mereka perbuat pada ku," ucap Leon tanpa sadar.
"Apa maksud mu Leon?" tanya Vanya mengusap air matanya kasar.
"Eh, tidak apa-apa." Leon panik.
"Leon, cepat cerita! ada apa?" Vanya memaksa, "kau sudah janji mau cerita pada ku!"
"Iya maaf, kalau begitu kita pergi ke suatu tempat!" ajak Leon.
"Kemana?" tanya Vanya semakin penasaran.
Leon tidak menjawab, baru duduk sebentar namun mereka sudah pergi lagi. Cukup jauh perjalanan, sekitar dua puluh menit. Vanya merasa heran kenapa Leon mengajaknya pergi ke makam.
"Kita ngapain ke sini?" tanya Vanya.
Bukannya menjawab, Leon malah mengulurkan tanganya. Vanya langsung menerima uluran tangan Leon.
"Jalan aja dulu...!" kata Leon lalu mereka berdua menyusuri jalan setapak menuju makam orangtua Leon.
Tak berapa lama, Leon berhenti di depan tiga makam sekali gus.
"Ini makam papah ku, yang ini makam mamah dan ini makam adik ku. Mereka meninggal karena kecelakaan, malam itu hujan deras dan berpetir, mamah mengajak adik ku mengendarai mobil mengejar mobil papah yang sedang kabur bersama selingkuhan karena takut ketahuan. Kecelakaan beruntun malam itu membuat ku kehilangan mamah dan adik ku juga papah. Kita ini sama Vanya, keluarga kita di hancurkan oleh orang ketiga. Sampai detik ini aku belum bisa memaafkan papah, apa lagi setelah mereka meninggal semua harta di kuasai oleh selingkuh papah. Dan sekarang, ku lihat hidup mereka sangat bahagia!"
Panjang lebar Leon menceritakan tentang masa lalunya. Vanya terdiam, wanita ini tidak pernah menyangka jika di balik wajah ceria Leon ternyata menyimpan sejuta luka.
"Siapa selingkuh papah mu Leon?" tanya Vanya penasaran.
"Orang yang sama yang sudah menghancurkan keluarga mu!" jawab Leon membuat Vanya terkejut.
Vanya menutup mulutnya tidak percaya, bagaimana bisa keluarga mereka di hancurkan oleh satu orang yang sama.
"Satu tahun setelah orangtua ku meninggal, ku dengar perempuan itu menikah. Dan ternyata menikah dengan papi mu. Jadi, apa yang sekarang di nikmati perempuan itu dan papi mu ada sebagian milik ku!" ujar Leon membuat Vanya syok.
"Leon,....!" lirih Vanya semakin sesak.
Leon langsung menarik Vanya ke dalam pelukannya.
"Apa pun itu, aku tetap mencintai mu. Maaf sudah membuat hari bahagia mu menjadi sesak karena masa lalu. Tapi ketahuilah Vanya,aku sudah lama menunggu hari ini untuk memberitahu mu!"
"Leon, jangan bilang apa yang baru saja aku pikirkan itu adalah kebenaran?"
"Semua benar, termasuk mencintai mu juga adalah kebenaran. Aku tidak akan pernah main-main jika itu tentang perasaan. Tolong rahasiakan ini dari mami mu dan Bagas." Mohon Leon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Vera Diani
Hhmm i see...
2022-10-05
0
Wandi
mantap
2022-06-08
0
Fransiska Siba
jgn2 selingkuhan papi Vanya dan papi Vanya bekerja sama menghancurkan keluarga Leon dan bodohnya Bapak Leon kemakan rayuan maut pelakor licik itu. secantik apa sih sampai pelakor itu sampai menghancurkan 2 keluarga sekaligus
2022-05-09
0