"Bagas, apa kakak mu punya masalah?" tanya Liana heran karena Vanya tidak turun untuk makan malam.
"Tidak ada mi, memangnya kenapa?" Bagas bertanya balik.
"Sejak pulang ke rumah, sampai sekarang kakak mu belum keluar kamar. Apa dia tidak lapar gitu?"
"Bagas gak tahu mi, tadi pagi sih kelihatan bahagia aja. Katanya mau menjalankan misi...!"
"Misi apa?" Liana penasaran.
"Gak tahu juga....!"
"Ah kamu ini, gak tahu terus jawabannya!"
Bagas bingung sendiri, akhirnya Bagas melanjutkan makan malamnya.
"Maaf bu, ada tamu!" ucap bibi memberitahu.
"Siapa?" tanya Liana penasaran.
"Itu loh bu, mas-mas yang suka jemput mbak Vanya!"
Liana langsung tersenyum. "Ya udah bi, suruh masuk cepat!" titah Liana.
"Kenapa jadi mami yang senang?" tanya Bagas merasa curiga.
"Mami tahu caranya agar kakak mu keluar dari kamar. Mami sudah kenyang!"
Buru-buru Liana naik kelantai dua untuk memanggil anak perempuannya.Mendengar ketukan pintu seperti ini Vanya sudah bisa menebak jika ini adalah maminya.
"Ada apa sih mi?" tanya Vanya lesu.
"Heh, ada Leon di luar!"
"Bohong ah, Leon kalau malam ya kerja gak mungkin ke sini," Vanya tidak percaya.
"Mami gak bohong. Ada Leon di luar,...!"
"Vanya udah bilang mi, kalau malam Leon kerja!"
"Kalau mami benar, kamu harus janji akan secepatnya menikah ya!"
"Apa sih mi? udah ah, malas. Istirahat sana!" Vanya benar-benar tidak percaya.
"Astaga Vanya, mami gak bohong!"
"Kalau mami bohong apa hukumannya?"
"Mami akan menyapu di jalanan komplek selama tiga hari. Tapi, kalau mami benar, kau harus mendesak Leon agar cepat menikahi mu!"
"Apaan sih mi, Vanya dan Leon hanya berteman kok!"
"Udah ah, cepat ayooo....!"
Liana menarik tangan Vanya, memaksa anak perempuannya turun meskipun Vanya tidak percaya jika ada Leon di bawah.
"Selamat malam Leon...!" sapa Liana membuat Vanya terkejut ketika melihat Leon duduk dengan tampannya di ruang tamu.
"Malam tante....!" balas Leon dengan senyum lebarnya.
"Eh Leon, kok bisa kesini? katanya kerja!" Vanya mendadak salah tingkah apa lagi penampilannya sekarang sangat kucel.
"Maaf tante, sedikit camilan. Jangan lupa di makan ya...!" ujar Leon yang menyerahkan satu bungkusan pada Liana.
"Wah, dari baunya tante sudah bisa menebak jika ini martabak manis dengan toping kacang, coklat dan keju. Leon tahu aja kalau tante suka beginian. Terimakasih ya calon mantu!" ucap Liana membuat wajah Vanya langsung tebal.
"Mami,....!"
"Kenapa Vanya? udah sana, Leonnya di temani ya...!"
"Malam calon ipar...!" sapa Bagas yang baru keluar dari ruang makan.
"Heh, udah ayo kamu sama mami aja!" Liana menarik Bagas, mengajak anak lelakinya naik kelantai dua dan duduk di ruang keluarga.
Vanya menggaruk kepalanya tak gatal, wanita ini malu sendiri dengan tingkah mami dan adiknya.
"Maafin mami dan Bagas, mereka memang suka seperti itu," ucap Vanya merasa tidak enak hati.
"Udah, santai aja. Ini buat kamu," Leon memberikan sesuatu pada Vanya.
"Apa ini?" tanya Vanya penasaran.
Vanya langsung membuka bungkusan yang di bawa Leon. Meskipun sederhana namun Vanya merasa sangat bahagia.
"Tahu aja kalau aku belum makan. Terimakasih...!" ucap Vanya.
"Kenapa belum makan?" tanya Leon, "kalau waktunya makan ya makan, nanti sakit loh!"
"Nanti aja, aku mau makan ini," ujar Vanya sambil mengeluarkan dua kebab dan dua burger.
"Aku gak tahu mau bawa apa ke rumah mu, jadilah aku ada ide untuk membeli makanan ini,"
"Udah gak apa-apa, ini enak loh. Makasih Leon,"
"Makannya pelan-pelan,"
"Kamu gak kerja?" tanya Vanya.
"Aku rindu sama kamu, makanya aku datang kesini."
Jedeerr....
Makin meluluh hati Vanya, Kesederhanaan yang di tunjukkan Leon lah yang mampu memikat hati Vanya. Semakin dalam cinta Vanya, apa pun tentang Leon baik masa lalu atau pun sekarang Vanya akan menerima Leon dengan sepenuh hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Vera Diani
Aku jg Rindu Mas Leon 😘😘😂🤣
2022-10-05
0
Nunna SUGA
ya elaaaahhh... vanya yg di kangenin gw yg cengar cengir🥰🥰🥰🥰🥰
2022-07-29
0
Sonhaji
kompak banget sih tante liana ama si bagas....😂
2022-05-14
0