Tujuh detik meninggalkan permukaan danau, empat pesawat tempur kembali menyergap dari arah samping, serangan nya tak terduga-duga. Pesawat tempur itu membuang tembakanya ke segala arah tempat pesawat yang dikemudikan oleh Pelangi menghindar.
Di mana Pelangi menghindarkan pesawat maka di situ pula Ia menyerang. Gerak pesawat yang di kemudikan oleh Pelangi dapat terbaca penerbangannya, hingga pesawat tempur menembaki dari arah yang berlawanan yaitu satu di depan satunya lagi di belakang serta kiri dan kanan.
Pesawat yang bermodel bola karet tak bisa menghindar ke mana-mana, Pelangi tak dapat mengarahkan untuk menjauhi tembakan para pesawat tempur yang menyerang secara membabi buta.
Tiap tembakanya cukup akurat hingga telak mengenai badan pesawat milik Pelangi dan Bintang.
Saat terkena tembakan, bintang yang tidak terikat dengan sabuk pengaman terguling-guling dalam pesawat itu, begitu juga Ratu Nona saudara kembar Ratu Nuni ikut terpelanting membentur badan pesawat.
Sedangkan Pelangi sendiri, Ia tak kenapa-kenapa sebab badanya terikat kuat oleh sabuk pengaman, Ia berusaha mengendalikan pesawat secepatnya.
Namun di atas pesawat nya ternyata telah sempurna berjejer empat pesawat tempur jenis Herkules.
Siap untuk menembakan pelurunya ke badan pesawat yang di kemudikan Pelangi. Ketika Pelangi berusaha menerbangkan lagi pesawat nya maka mereka tak segan-segan untuk melepas tembakan yang kesekian kalinya.
Dari arah pesawat tempur milik Penguasa Merkurius, menghimbau melalui suara pengeras yang ada dalam pesawatnya.
"Silahkan kalian menyerah, tak usah melakukan perlawanan, tak usah kalian repot-repot menghindar, menjauhi serangan kami. Kalian sudah sempurna terkepung dan tak bisa lagi melakukan perlawanan apalagi pelarian dari kejaran kami." Himbau salah satu pesawat tempur tersebut yang memiliki alat pengeras suara.
Sedangkan Pelangi betul-betul usai mendapat serangan udara yang bertubi-tubi hanya bisa terdiam di depan kemudi.
Pesawat yang berjenis bola karet itu mengambang di atas permukaan air danau dekat dengan puing-puing kapal pesawat induk yang berhasil mereka ledakkan.
Satu menit, dua menit berlalu Pelangi masih tetap tak berbicara, Ia berfikir keras untuk bagaimana caranya bisa keluar dari pengepungan para pesawat tempur milik Klan Merkurius.
Lama berfikir, kemudian Pelangi mengajak Bintang mencari solusi sebelum para pasukan dalam pesawat tempur itu membuang jaringnya untuk membawanya ke negeri nya.
"Apa solusinya?" Pinta Pelangi terlihat tergesa-gesa.
"Sepertinya kita mengambang di atas permukaan air ini?" Lirih Bintang.
"Memang, kita telah mengapung di atas air." Jawab Pelangi.
"Bagus, apakah pesawat ini bisa masuk ke dalam air?" Tanya Bintang pada Pelangi.
"Mana ada pesawat masuk ke dalam air, tadi saja kapal Induk pasukan Merkurius meledak karena terjadi kosleting. Dan itu penyebabnya adalah air yang masuk ke dalam ruangan pesawat Induk." Ucap Pelangi menjelaskan bahayanya.
"Sepertinya tidak pada pesawat ini, pesawat ini terlihat mampu untuk menyelam ke dasar danau."
"Kenapa bisa yakin?" Lirih Pelangi terburu-buru.
"Lihat saja di luar, sebagian badan pesawat ini telah masuk ke dalam air, sudah setengah di atas permukaan air, setengahnya lagi telah tenggelam sempurna. Bukankah itu artinya pesawat ini bisa menyelam sampai ke dasar danau." Terang Bintang memberitahukan Pelangi yang memegang tuas kemudi.
Pelangi membuang pandangan ke luar pesawat, lalu menyimpulkan segera.
"Iya sepertinya tidak untuk pesawat ini, bahkan pesawat ini tak kedap air." Jawab Pelangi mulai melihat ada secercah jalan keluar.
"Cepat matikan mesin pesawat kalian, dan segera menyerah lah! kalian sudah tidak bisa apa-apa lagi selain menyerah kepada kami." Pekik suara itu berkali-kali dari arah pesawat tempur milik Penguasa Merkurius.
Pelangi dengan keyakinan yang diberikan oleh sahabatnya Bintang, maka kembali di pegangnya erat-erat tuas kemudi tersebut, lalu Ia memandang ke depan dengan kepercayaan penuh untuk menyelinap ke dalam air.
Agar pesawat tempur pasukan Merkurius tak dapat menangkapnya.
Ketika mendapat himbauan untuk yang terakhir kalinya dari pesawat pasukan Merkurius, maka seketika itu Pelangi menenggelamkan pesawat nya ke dasar laut danau.
Pesawat yang berbentuk bola karet, tak kesulitan untuk melakukan manuver ke dasar laut. Bahkan dengan mulus dan mudah Pelangi menurunkan pesawat nya ke dalam air danau.
Para pasukan Merkurius yang sedang mengepung di atasnya, terkejut seketika melihat tawananya mampu meloloskan diri ke dalam air.
Melihat reaksi penenggelaman pesawat, Para Pasukan Merkurius segera melepas tembakan bertubi-tubi ke dasar laut.
Dalam air, pesawat yang dikemudikan oleh Pelangi dengan bebas ke mana-mana seperti pada saat ia di atas udara saja, tak mengalami gangguan sedikit pun.
"Tembak terus, tembak terus, tembak terus jangan hentikan tembakan!" Perintah sumber suara itu berkomando. Mengomandoi pesawat tempur lainya.
"Jangan hentikan tembakan?"
"Sekali lagi jangan hentikan tembakan!" Terus suara tersebut di salah satu pesawat.
Saat sedang melangsungkan tembakan terus menerus ke dasar laut, akhirnya se ekor naga raksasa keluar dari dasar air danau.
Naga itu sungguh besar ukuran nya, naga tersebut terlihat marah sekali dengan penembakan yang terus dikerahkan oleh para pasukan Merkurius.
Naga naik ke permukaan air, lalu mengaum keras hingga pesawat Pelangi yang telah berada dalam air, bergetar-getar akibat aumannya.
Pelangi, Bintang dan Ratu Nona terkejut dari dalam pesawat nya, melihat sosok naga yang sedang beranjak naik ke permukaan danau.
Sedangkan suara tembakan para pasukan Merkurius yang tadinya menembak ke segala arah sekarang terhenti seketika. Mungkin mereka kaget dengan kemunculan Naga itu.
Usai mengaum keras, Naga itu segera mengejar empat pesawat yang telah mengganggunya dengan tembakannya.
Empat pesawat tempur itu tak lari begitu saja, Ia kembali mengarahkan tembakan dari dalam pesawat ke sosok Naga yang mengerihkan itu.
"Buang tembakan secara teratur!" Ucap sumber suara komando.
"Wah, Naga itu tak mempan peluru, bahaya ini?" Gumam salah satu pasukan Merkurius dalam pesawat nya berkata kepada temanya.
"Arahkan tembakan membabi buta kepada makhluk menyeramkan itu!" Teriak sumber suara itu lagi berkomando melalui pengeras suaranya.
Ke tiga pesawat tempur yang dihimbau itu, terus melancarkan serangan pada tubuh Naga raksasa itu.
Namun serangan itu hanya ditepis nya saja bagaikan sebuah air hujan mengenai tubuhnya. Naga itu terbang tinggi dengan kecepatan ribuan mil per detik.
Para awak pesawat tempur yang mengira bahwa Naga itu tak akan bisa melakukan sebuah serangan balik atau terbang untuk mencekalnya. Akhir nya terkesima, lebih-lebih lagi terkejut luar biasa saat melihat Naga itu dengan cepat memegang badan pesawat nya lalu di lempar nya ke permukaan air.
Dua pesawat tempur itu sekaligus dapat di hantamkan ke permukaan air sehingga ketika menyentuh permukaan air maka dua pesawat tempur itu meledak hingga menyisakan puing-puing di atas permukaan air danau.
Sedang sisanya lagi, dilemparinya dengan bebatuan karang, lemparan Naga itu telak mengenai ujung dan badan pesawat. Sehingga seketika terpelanting ke bawah langsung hancur lebur di atas rerumputan yang bebatuan.
Naga Raksasa itu berhasil menghancurkan empat pesawat milik Penguasa Merkurius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yukity
Suka banget nih...👍🏼😍
2022-01-04
0