Sampai di bangunan kubus, di parkirnya baik-baik pesawat tempur 01 itu, lantas beranjak menemui Ratu Nuni di ruanganya yang berbentuk segi tiga simetris. Ratu Nuni belum juga rupanya tidur. Sepertinya Ia sedang menunggu-nunggu berita dari Pelangi dan Bintang. Entah kabar apa pun, ia betul-betul hendak mendengarnya seksama, apa yang menjadi kecemasanya selama ini akan ia dengar kan langsung dari dua sejoli tersebut.
Pelangi masuk ke ruangan Ratu bersama Bintang. Di dalam ruangan, Nuni sedang terlihat tak sabar akan mendengar kan berita yang akan di sampaikan oleh ke dua orang suruhannya.
"Bagaimana usaha kalian?" Tanya Ratu Nuni tergesa.
"Yang menyerang kita berturut-turut adalah kawanan Iblis Ratu, dan yang mengirimkan Ratu surat bercat darah, itu juga adalah orang yang sama. Yaitu Iblis. Mereka mengubah wujud mereka menjadi manusia lalu masuk ke pekarangan Istana Ratu menyerang kita bertubi-tubi."
"Um, pantasan."
"Selain kami menyelidikinya ke tempatnya, juga kami menghancurkan persembunyiannya, lubang Gowa kami tutup dengan reruntuhan."
"Bagus, semoga saja mereka terkubur dalam Gowa itu, apa yang mereka perbuat selama beberapa hari ini di Istana ku, sudah mengganggu ketentraman kehidupan Istana. Para Iblis itu sudah meresahkan ku selama beberapa hari ini. Apa yang kalian lakukan pada Iblis sudah setara dengan gangguan mereka pada kita semua." Ucap Ratu Nuni ramah dan tenang.
"Keberhasilan kalian hari ini, akan kusambut dengan minuman dingin kiriman Penguasa Pluto. Penguasa Negeri itu mengantarkan ku minuman dingin sebagai tanda persahabatan dua negeri. Sejak dulu, Penguasa nya sering kali memberikan ku hadiah namu kali ini berbeda hadiahnya, Penguasanya mengantarkan ku ribuan minuman dingin yang mereka kelola langsung dari mata air jernih."
Saat berbincang-bincang, sekitar dua puluh menit lamanya, lima pelayan Istana masuk melalui pintu samping ruangan kubus.
Pelayan itu membawakan minuman khusus kepada dua pemuda kepercayaan Ratu Nuni. Usai mengantarkan minuman-minuman dingin, lalu pelayan itu segera beranjak meninggalkan ruangan itu.
"Silahkan di nikmati minumanya?" Ajak Ratu sambil mengambil satu botol lantas membuka segel minuman itu kemudian di teguknya lebih dulu.
Pelangi dan Bintang pun mengikutinya mengambil masing-masing satu botol lalu meneguknya setelah membuka segel nya.
Sambil menikmati kesegaran airnya, sambil Ratu Nuni berbicara pada ke dua sejoli itu.
"Dengan terbukanya kerak Langit lima ribu tahun yang lalu maka semua makhluk di Bumi dengan mudahnya memasuki Langit. Padahal dulu, ketika kerak langit membentang menyelimuti seluruh Langit tak ada seorang pun yang bisa memasuki Langit ini. Langit terbungkus oleh kerak yang tak kasat mata, bila para makhluk melintas dari atas Istana maka mereka hanya memandang kosong saja sebab mereka tak melihat ada sebuah Istana di Langit ini."
"Penduduk Bumi tak tahu keberaan Istana ini, begitu pun dengan para klan-klan angkasa mereka hanya sebagian yang tahu mengenai Istana Langit ini." Lirih Ratu Nuni memandang sedih.
"Um, terus apa penyebab nya Ratu sampai Kerak Langit hancur?" Tanya Pelangi yang baru saja tau soal kerak Langit atau Lapisan tak kasat mata yang membungkus Langit. Walau pun Pelangi adalah pasukan Langit namun cerita soal lapisan tak kasat mata baru saja di dengarnya dari Ratu Nuni kali ini.
Ratu Nuni menarik nafas dalam-dalam lalu kembali menata ucapanya.
"Kerak itu hancur saat sebuah Pedang di pergunakan oleh salah seorang Raja yang tinggal di permukaan Bumi. Raja itu menggunakan pedang itu untuk melawan musuh-musuhnya namun karena raja itu bukan pemiliknya maka Raja itu mati sendiri oleh kekuatan dalam pedang tersebut. Tenaganya terkuras begitu juga tenaga dalanya terkuras habis hingga membuat Raja itu lemah tak berdaya."
"Namun Raja itu karena merasa akan terdesak oleh lawan maka tetap digunakanya pedang itu untuk menghancurkan lawannya sampai ia rebah sendiri." Terang Ratu Nuni.
"Apa hubungannya dengan pedang dan kerak Langit Ratu sampai kerak mampu di hancurkan oleh Pedang itu? Selidik Pelangi penasaran dengan ceritanya.
"Karena Pedang itu adalah kerak Langit yang ke tujuh, ketika raja membuka pedang itu dari sarungnya maka cahayanya yang terang akan mampu menarik kerak langit itu menyatu dengan nya"
"Um, sungguh menakjubkan." Lirih Pelangi.
"Kerak itu dalam siklus dua ribu tahun sekali akan memancarkan sebuah cahaya terang hingga tembus sampai kepermukaan Bumi. Cahaya itu tak dapat di lihat oleh sembarang orang kecuali orang-orang beruntung yang dapat melihatnya."
"Saat kerak itu memancarkan sinar hingga ke Bumi akhirnya seorang tetua yang di tinggal di salah satu kerajaan Lembah Abadi melihat cahaya kemilauan tersebut dengan jelas lalu ia mencoba menarik sinar terang itu dengan menggunakan ilmu Bumi. Dengan kekuatan sepenuhnya, akhirnya sang tetua itu mampu menarik cahaya itu ke telapak tangannya namun suatu keajaiban terjadi saat cahaya itu berpendar-pendar di atas telapak tanganya. Cahaya yang berpadu dengan kekuatan ilmu Bumi berubah menjadi sebuah Pedang. Dan sekarang pedang itu di namakannya dengan PEDANG ABADI." Tutup Ratu sambil kembali meneguk minuman dinginya.
"Oh, semoga saja pedang itu jatuh ke tangan orang baik-baik, jika tidak akan mengancam keselamatan manusia baik di Bumi maupun di seluruh klan di Angkasa." Gumam Pelangi sedikit mencemaskan keberadaan pedang tersebut.
"Pedang itu ada pada Bintang, dialah pemiliknya yang sesungguhnya karena saat ia menggunakan Pedang Abadi itu ia mampu menggunakannya sesuai dengan kekuatannya, sedangkan Raja Lembah Abadi dulu saat memakai Pedang itu tak mampu sedikit pun mengendalikan kemampuan pedang itu." Terang Ratu Nuni terus menjelaskannya pada Pelangi yang kelihatan antusias dengan kisahnya.
Mendengar siapa pemilik pedang itu, mata Pelangi langsung berkaca-kaca, wajahnya yang tadinya murung dan berkerut sekarang berubah menjadi tersenyum manis ketika mengetahui bahwa Bintang adalah pemegang pedang abadi itu.
Pelan-pelan Pelangi menoleh ke sahabatnya itu lantas menyunggingkan senyum tipis, dan memberi ucapan selamat.
"Ternyata kau adalah pemilik Pedang Abadi Bintang, selama ini kau tidak bilang-bilang padaku soal pedang itu?" Tanya Pelangi gemas pada sahabatnya Bintang yang hanya duduk diam saja tak berbicara sepatah kata pun sejak tadi.
"Untuk apa memberitahumu, tak penting." Lirih Bintang singkat dengan sekelumit senyum di wajahnya.
"Ah, kau selalu begitu. Kau anggap sahabatmu ini apa?" Ucap Pelangi sedikit kesal pada sahabatnya yang tidak menceritakannya tentang pedang yang dimilikinya.
Bintang hanya kembali tersenyum melihat kekesalan sahabatnya itu.
"Bintang? Tunjukan saya Pedang itu sekali saja?Kali ini saja."Pinta Pelangi memelas-melas.
"Tidak boleh sembarangan Pelangi, bahaya." Gumam Bintang singkat.
"Kenapa?"
"Kecuali dalam kondisi darurat baru bisa saya keluarkan." Jawab Bintang sedikit memberitahu Pelangi lebih jelas.
"Tapi sekali saja, tolong, aku penasaran." Pinta sahabatnya Pelangi dengan manja.
"Pelangi sudah!" Sapa Ratu Nuni pada Pelangi yang melihat kelakuan Pelangi memelas.
Kemudian Pelangi kembali tak menampilkan wajah sedihnya karena keinginannya tak dipenuhi Bintang.
Tiba-tiba Pelangi terperanjat saat kembali meneguk minuman dingin itu.
"Ratu saya ada ide." Ujar Pelangi hendak menerangkan sesuatu.
"Ide apa itu?"
"Kalau seandainya saja pekan depan atau bulan depan atau tahun depan nya, Penguasa Merkurius menarik semua pesawat tempurnya di Langit ini. Maka kita tidak akan cemas lagi soal pesawat tempur yang sudah ditarik itu Ratu." Lirih Pelangi tenang.
"Kenapa? Emangnya kau mau mengandalkan terus menerus kekuatan Bintang?" Terang Ratu Nuni pada Pelangi.
Tidak demikian Ratu, akan tetapi kita bisa meminta bantuan pada Penguasa Pluto untuk membantu kita dalam pesawat tempur. Bukanya sudah jelas? Mereka sangat bersimpati pada Istana Ratu Nuni. Apalagi negeri itu disegani oleh seluruh klan di angkasa, termasuk kerajaan Merkurius dengan Penguasa nya menyegani Penguasa Pluto sebab Klan Pluto adalah sebuah Kerajaan yang memiliki alat tempur serba canggih.
Ratu Nuni terdiam sesaat, memikirkan ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Pelangi. Ucapan itu setelah dipikir-pikirnya ternyata ada benarnya juga.
Ratu Nuni terdiam beberapa saat.
Saat sedang berfikir-fikir antara Ratu Nuni dan Pelangi. Bintang akhirnya memohon undur diri, pamit akan segera kembali ke Bumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yudha Pradana
lanjut thor
2022-01-05
0
Yumna Fanko
kok gak ada Votenya yah kakak. padahal VOTE itu gratis tiap Minggu. Setiap akun member akan mendapatkan 1 vote setiap Minggu dari NT atau MT
2021-12-02
0