Misi Penyelamatan Ratu Nona yang di Sandra Pasukan Merkurius

"Syukurlah Ratu tidak apa-apa," Lirih Pelangi lembut.

Bintang yang baru saja selesai mengobatinya lalu mundur memberikan ruang bagi Ratu Nuni untuk bangun dan mengerjap-ngerjap matanya, seolah-olah Ia baru saja bangun dari tidurnya padahal Ia baru saja mengidap suatu penyakit yang tiba-tiba ganas menyerangnya.

Ratu Nuni menyapu peluh, memandang orang di sekitarnya. Dengan tatapan bingung, kenapa banyak orang di sekitarnya. Ia tak sadar kalau baru saja Ia mengalami suatu penyakit.

Penyakit yang tiba-tiba menyerangnya ternyata cukup membuat nya tak sadar seketika tapi hanya berlangsung beberapa menit saja baru ia tersadar sepenuhnya.

"Kenapa Ratu tiba-tiba begitu?" Tanya Pelangi tak sabar walau keadaan Ratu belum sepenuhnya normal.

"Sepertinya terjadi sesuatu yang bukan-bukan terhadap saudara kembar ku di Klan Venus." Lirih Ratu Nuni sambil mengusap peluh di pelipis matanya.

Lanjutnya, "Kalau sesuatu yang buruk sedang menimpa saudara kembar ku maka tubuhku akan terasa menggigil seluruh tubuh, hingga akhirnya aku tak menyadarinya sendiri."

"Bukanya Klan Venus adalah sebuah negeri yang tak berpenghuni lagi, semua penduduknya lari ke Klan Mars?"

"Tidak Pelangi, adik saya itu tidak ke mana-mana, walau terjadi penyerbuan oleh pasukan Klan Uranus secara besar-besaran. Tetap dia di negerinya, Ia lebih memilih mati di Kerajaanya sendiri dari pada meninggalkan Kerajaanya. Meninggalkan kerajaanya termasuk membiarkan Klan Venus hancur begitu saja di tangan Para Penguasa Uranus." Gumam Ratu Nuni memikirkan keadaan adiknya di negerinya.

"Ouh, saya pikir dia ikut dalam evakuasi yang diberikan oleh Penguasa Jupiter waktu dulu. Setau saya waktu itu kerajaan yang di serbu oleh pasukan Uranus semua penduduknya di pindahkan dari klanya sebab bila tak mau mengangkat kaki dari klanya sendiri maka Penguasa Uranus yang ikut dalam misi penyerbuan tak akan menoleransi hal itu lagi." Gumam Pelangi dengan pikiranya.

"Tidak Pelangi, mungkin dia sekarang dalam bahaya besar." Lirih Ratu Nuni mencemaskan adiknya sendiri di Klan Venus.

"Bila Ratu berkenan maka kami siap meluncur ke sana, memastikan keadaannya?"Tawar Pelangi sambil melirik ke arah Bintang meminta persetujuannya.

"Iya, jika kalian bersedia membantunya, silahkan!" Ucap Ratu Nuni dengan senang hati.

"Bagaimana Bintang?" Sapa Pelangi meminta pendapat sambil menyikut bahu Bintang.

Hening sesaat, Bintang terlihat diam sebab dia beberapa jam lalu, ia tengah meminta izin pamit akan kembali ke Bumi. Namun kini Pelangi sahabatnya mengajaknya dalam misi yang lain lagi.

"Bagaimana?" Tanya Pelangi kembali memastikan terlihat dengan memelas raut wajahnya.

"Baik Pelangi, Saya siap Ratu." Jawab Bintang menoleh ke arah Ratu.

Ratu tersenyum membalas ucapan setujunya.

"Kalau begitu kalian silahkan pakai pesawat yang paling baik di antara pesawat yang pernah ada di Langit ini, silahkan pilih di tempat parkiran, semau kalian." Gumam Ratu Nuni menyilahkan kedua sejoli itu.

"Baik Ratu." Jawab Pelangi dan Bintang serempak.

Usai berbincang-bincang beberapa potong kalimat. Setelah itu Sang Ratu seketika bangun dari kasurnya lalu ikut mengantarkan pemuda itu ke bangunan kubus tempat parkiran pesawat tempur.

Pelangi naik lebih dulu ke dalam pesawat mendahului Bintang yang masih tengah berbincang-bincang dengan Ratu Nuni.

Sepuluh menit, barulah Bintang nyusul pula ke dalam pesawat tempur itu. Pesawat kali ini yang gunakannya berbeda dari pesawat sebelum nya. Pesawat tersebut berjenis bola karet. Bintang awal mukanya mengira kalau itu bukan pesawat terbang akan tetapi sebuah bola karet yang sengaja di simpan di parkiran pesawat tempur.

Mereka berpamitan kepada Ratu, Ratu Nuni pun memberi lambaian telapak tangannya ke arah Pelangi.

Olehnya itu, ketika semuanya tengah siap maka seketika Pelangi mengatur penerbangan lantas menerbangkannya menuju titik akses.

Saat terbang tinggi dengan kecepatan normal. Bintang melepas kembali tali temali yang telah di ikatkanya pada tubuhnya. Tali itu seperti sabuk atau tali pengikat pingggang pada umumnya.

Ia meninggalkan kursi samping pengemudi tersebut lalu Ia berkeliling seputaran pesawat yang berbentuk bola karet tersebut. Di biarkanya saja Pelangi di depan kemudi, fokus dengan pekerjaanya.

"Pelangi pesawat ini lumayan aneh." Lirih Bintang sambil melemparkan tatapan ke luar jendela.

"Aneh kenapa?"

"Yah, aneh saja, selama saya melihat pesawat di seluruh Klan Angkasa belum pernah saya menyaksikan ada sebuah pesawat mirip Bola karet." Tukas Bintang menerangkannya.

"Ouh, ini biasa-biasa saja." Jawab Pelangi menepis.

"Mana biasa, ini kan sebuah benda yang bulatnya tidak kurang seperti karet.. Kok bisa ya terbang padahal bentuknya aneh." Lirih Bintang sekenanya.

"Yah ini tak terlalu aneh, tapi bila kau lihat di tempat parkiran milik Penguasa Merkurius maka kau akan menyaksikan ratusan pesawat tempur dengan model yang berbeda-beda tiap unitnya."

"Pernahkah kau ke sana Pelangi?"

"Iya, sudah beberapa kali waktu dulu. Aku melihat berbagai jenis pesawat tempur di sana."

"Hum." Gumam Bintang tak banyak komentar.

"Berapa jam agar kita sampai di sana?" Tanya Bintang memperjelas.

"Sebelas jam tapi kita sudah melewati tujuh jam, tinggal empat jam lagi baru kita mendarat di negeri Venus itu." Terang Pelangi.

"Um, kalau begitu tambah kecepatan!" Pinta Bintang pada sahabatnya.

"Oke." Lirih Pelangi sambil menambah kecepatan hingga melewati kecepatan normal. Kecepatan itu sudah terbilang cukup tinggi sekali sampai gumpalan-gumpalan awan terlihat menyatu dengan warna biru angkasa.

Waktu yang sisa empat jam sekarang berubah dalam hitungan menit saja, kembali Bintang bertanya pada sahabatnya Pelangi memastikan waktu pendaratan.

"Tinggal berapa jam lagi?" Tanya Bintang tak yang keberapa kali.

"Sepuluh menit lagi, baru kita sampai." Ujar Pelangi mantap.

"Kalau begitu, kurangi kecepatan sekarang?" Perintah Bintang segera.

Tak banyak komentar lagi, segera Pelangi mengambil tindakan dengan mengurangi kecepatan pesawatnya.

"Ada apa?" Tanya Pelangi bertanya penasaran, kenapa bisa Bintang menginginkan kelambatan.

"Sebelum dekat dengan permukaannya, kita harus mengatur segala-galanya dari jauh, jangan sampai keberadaan kita justru tengah di sambut oleh para penjahat di Klan Venus. Misi kita kali ini berbeda yaitu, adalah untuk menyelamatkan saudara kembar Ratu Nuni jangan sampai dalam misi penyelamatan ini, kita yang justru tertangkap oleh para penjahat tersebut." Terang Bintang memberitahu Pelangi untuk mengatur ke waspadaan dari jauh.

"Baik." Jawab Pelangi singkat.

"Apakah pesawat ini bisa menghilang?" Selidik Bintang.

"Maksudnya?" Tanya Pelangi ulang bingung dengan pertanyaan tersebut.

"Apakah pesawat ini bisa tak kasat mata kalau mendarat?" Terang Bintang.

"Oh, tidak bisa. Pesawat ini tidak dapat menghilang." Tukas Pelangi singkat.

"Baik kalau begitu, buat pesawat ini mengambang sementara, jangan dulu melajukannya. Saya akan keluar sesaat dari dalam pesawat, lalu membuat pesawat ini tak kasat mata." Terang Bintang sambil membuka pintu pesawat itu lalu ia pergi ke atas pesawat dan memasang kekuatannya untuk menghilangkan pesawat itu untuk sementara saja.

"Oke." Gumam Pelangi sambil menjalankan perintahnya.

Bintang naik seketika lalu memasang jurus buatan untuk melapisi badan pesawat, tiga menit cukup baginya untuk melakukannya.

Usai itu, Ia kembali ke dalam pesawat dan segera meluncur ke titik akses.

"Bagaimana? Kau sudah menemukan titik sentralnya?" Tanya Bintang pada Pelangi yang sementara melacak keberadaan saudara kembar Ratu Nuni yaitu Ratu Nona.

"Sudah, dia berada di sebuah permukaan danau."

"Baik periksa lebih detail, apa saja yang berada di sekitarnya!" Pinta Bintang pada sahabatnya Pelangi.

Kembali di fokuskannya pemeriksaan secara rinci, lima puluh detik berlalu, akhirnya ia mendapat sebuah tanda-tanda.

Di zoom nya tanda-tanda tersebut, ketika mulai membesar di layar monitoring tampaklah sebuah pesawat tempur juga. Pesawat itu milik Penguasa Merkurius, telah melakukan penembakan ke segala arah.

"Lihat ada berapa pesawat?" Tanya Bintang memastikan.

Di hitungnya titik yang berpendar-pendar di layar monitoring, ada tujuh. Namun ada satu kapal induknya mengapung di atas permukaan air danau.

Sedangkan ke enamya adalah pesawat mini yang terus melancarkan serangan nya ke pusat persenjataan yang berada di jantung kota Venus.

"Apa langkah kita?" Selidik Pelangi meminta petunjuk pada Bintang yang sedang berdiri, berfikir keras di belakang kursi pengemudinya.

"Oh, saya tau sekarang jangan-jangan Ratu Nona di tangkap di kapal Induk itu, sebab petunjuk titik akses ini mengarah ke permukaan danau sedangkan kapal induk para pesawat yang meneror jantung kota Venus tepat di permukaan danau itu juga." Lirih Bintang.

"Pelangi arahkan pesawat ini ke tengah-tengah kapal induknya. Saya akan masuk ke dalam pesawat nya secara diam-diam, dan kau sendiri pergi ke pusat kota untuk menambak enam pesawat lainya!"

"Apakah kau bisa?" Tanya Bintang memastikan lagi.

Ragu-ragu Pelangi menjawab iya, sebab pesawat tempur milik pasukan Merkurius jauh lebih hebat dari pada miliknya.

Akan tetapi, keraguan itu dengan cepat ditepis nya oleh Bintang.

"Kau tak usah cemas Pelangi, misi kita adalah misi penyelamatan saudara kembar Ratu Nuni. Kau tak usah khawatir lebih tinggi sebab kapal ini tak akan dapat mereka deteksi keberadaan nya, mereka tak akan dapat melihat pesawat ini. Walau mereka punya perlengkapan untuk itu." Terang Bintang pada Pelangi yang tampak ragu-ragu melakukan penyerangan.

Ketika keraguan itu lenyap dalam hati Pelangi maka Pelangi segera mengarahkan pesawatnya ke tengah kapal induk nya, tiba tepat di atas kapal Induk maka Bintang segera lompat dari atas pesawat nya lalu meniti atas kapal induk tersebut saat menemukan celah masuk, maka Ia pun masuk ke dalam kapal Induknya.

Kapal Induk pesawat itu ternyata tidak berbelit-belit ruang tahananya. Butuh waktu tiga menit saja Bintang berkeliling, barulah Ia menemukan Ratu Nona.

Ratu Nona di sekat di sebuah sel di dalam pesawat itu sambil menunggu tahanan lainya.

Bintang yang berlalu lalang tak terlihat wujudnya maka dengan mudah baginya membuka sel penjara Ratu Nona. Di ambilnya tanganya pelan, ketika tangan Ratu Nona bersentuhan dengan Tangan Bintang maka serempak Ratu Nona ikut menghilang.

Di bawanya lari Ratu Nona itu, yang setengah terkejut dengan kehadiran Bintang di negerinya.

Namun itu tak terlalu penting untuk diutamakanya, Ratu Nona terus mengikuti arah Bintang. Saat berada di atas pesawat Induk maka Ia membawa Ratu Nona terbang ke bibir danu, ketika sampai di atas bibir danau maka Bintang membuat sebuah badai besar lalu memghantamkanya ke badan pesawat Induknya.

Pesawat Induk yang mendapat percikan air, maka seluruhnya kabel itu koslet dan memunculkan ledakan besar pada pesawat itu.

Semuaanya tewas kecuali Ratu Nona dan Bintang yang keluar lebih dulu dari dalam pesawat Induk.

Selang beberapa waktu, Pelangi pun datang menjemputnya, lalu segera kembali ke Langit dengan membawa saudara kembar Ratu Nuni yaitu Ratu Nona ke Istana Langit.

Terpopuler

Comments

Yudha Pradana

Yudha Pradana

asyik certx

2022-01-05

0

🎧ᖇ𝚎𝙴ʰⁱᵃᵗᵘˢ♫︎

🎧ᖇ𝚎𝙴ʰⁱᵃᵗᵘˢ♫︎

semangat

2021-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Penghancuran gubuk Lembah Abadi
2 Kabar dari langit
3 Perlawanan ular raksasa
4 Membuat Kekacauan di tengah Kota Galaxy
5 Meracuni Sang Jendral Bukit Tinggi.
6 Perintah Raja Cinken dan surat dari Penguasa Planet Jupiter
7 Siluman Penjaga Bola Emas.
8 Serangan Mendadak dari Pasukan Miyako dan Pelarian Raja Cinken
9 Kecemasan Ratu Nuni
10 Teror dan ditangkapnya Burung Pipit
11 Tertutupnya Lubang Gowa Sarang Para Iblis dan Siluman
12 Kisah Singkat Kerak Langit
13 Ratu Nuni di Serang Penyakit Tiba-tiba
14 Misi Penyelamatan Ratu Nona yang di Sandra Pasukan Merkurius
15 Bangunnya Naga Raksasa dan Hancurnya Pesawat Tempur Klan Merkurius
16 Berhasil Lolos dari Kejaran Naga Raksasa
17 Celotehan Ratu Nona di Tengah Jalan
18 Pamitnya Bintang hendak kembali Ke Bumi
19 Berhasil Menemukan Kerajaan Kuno di Lembah Abadi
20 Akhirnya Berhasil menemukan Lubang Gowa
21 Melawan Kelelawar dalam Gowa
22 Pintu Rahasia Kerajaan
23 Menemukan Emas di Ruang Rahasia
24 Penemuan Busur Emas
25 Penculikan Putri Incen
26 Buah dari Pohon Keberuntungan
27 Sayembara Tuan Putri
28 Serangan Kadal
29 Kabut Beracun
30 Harimau Pembebas Tuan Putri
31 Kembali Harimau Menyelamatkan Sang Putri Kerajaan
32 Sang Putri Pengatur Siasat Perang
33 Pasrah di Tengah Guyuran Panah
34 Hadirnya Bintang dan Kesaktian Pedang Abadi
35 Bintang Keliling Permukaan Klan Oranus
36 Kembalinya Bintang dan Misi Rahasia
37 Mencari Meteor
38 Di Kejar Ikan Hiu
39 Bertemu Sahabat Lama Sang Naga Raksasa
40 Pertolongan Dua Makhluk Raksasa
41 Istana Megah dan Kehancurannya
42 Perang yang Berkecamuk di Istana
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Penghancuran gubuk Lembah Abadi
2
Kabar dari langit
3
Perlawanan ular raksasa
4
Membuat Kekacauan di tengah Kota Galaxy
5
Meracuni Sang Jendral Bukit Tinggi.
6
Perintah Raja Cinken dan surat dari Penguasa Planet Jupiter
7
Siluman Penjaga Bola Emas.
8
Serangan Mendadak dari Pasukan Miyako dan Pelarian Raja Cinken
9
Kecemasan Ratu Nuni
10
Teror dan ditangkapnya Burung Pipit
11
Tertutupnya Lubang Gowa Sarang Para Iblis dan Siluman
12
Kisah Singkat Kerak Langit
13
Ratu Nuni di Serang Penyakit Tiba-tiba
14
Misi Penyelamatan Ratu Nona yang di Sandra Pasukan Merkurius
15
Bangunnya Naga Raksasa dan Hancurnya Pesawat Tempur Klan Merkurius
16
Berhasil Lolos dari Kejaran Naga Raksasa
17
Celotehan Ratu Nona di Tengah Jalan
18
Pamitnya Bintang hendak kembali Ke Bumi
19
Berhasil Menemukan Kerajaan Kuno di Lembah Abadi
20
Akhirnya Berhasil menemukan Lubang Gowa
21
Melawan Kelelawar dalam Gowa
22
Pintu Rahasia Kerajaan
23
Menemukan Emas di Ruang Rahasia
24
Penemuan Busur Emas
25
Penculikan Putri Incen
26
Buah dari Pohon Keberuntungan
27
Sayembara Tuan Putri
28
Serangan Kadal
29
Kabut Beracun
30
Harimau Pembebas Tuan Putri
31
Kembali Harimau Menyelamatkan Sang Putri Kerajaan
32
Sang Putri Pengatur Siasat Perang
33
Pasrah di Tengah Guyuran Panah
34
Hadirnya Bintang dan Kesaktian Pedang Abadi
35
Bintang Keliling Permukaan Klan Oranus
36
Kembalinya Bintang dan Misi Rahasia
37
Mencari Meteor
38
Di Kejar Ikan Hiu
39
Bertemu Sahabat Lama Sang Naga Raksasa
40
Pertolongan Dua Makhluk Raksasa
41
Istana Megah dan Kehancurannya
42
Perang yang Berkecamuk di Istana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!