Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan

******

Gue tidak tahu apa yang sedang terjadi sama diri gue. Sejak dapat kabar kalau Aro sudah kembali ke Bandung, entah kenapa gue merasa semakin males untuk melakukan kegiatan. Bahkan episode terbaru drama korea Euchalala Waikiki season 2 yang sudah gue downlot masih menganggur dan belum gue intip sama sekali.

"Wat, gorengin gue telor ceplok! Gue mau mandi dulu. Abis gue mandi harus udah siap. Gue nggak mau nunggu," teriak Bang Riki yang gue yakini masih menaiki anak tangga saat ini.

"Ogah! Lo masak mi instan aja, gue lagi nggak mood. Mager," balas gue ikut berteriak dari kamar.

"Apa lo bilang?" tanya Bang Riki tiba-tiba sudah ada di depan pintu kamar gue.

"Lo delivery order aja deh, atau jajan keluar, kalau lagi males makan mi rebus," kata gue.

Bang Riki memicingkan kedua matanya curiga, lalu berjalan pelan masuk ke dalam kamar. Helaan napas lelah terdengar keluar dari mulutnya, sebelum duduk di tepi ranjang.

"Lo kenapa sih, Wat? Sikap lo akhir-akhir ini aneh banget tahu. Lo ada masalah?"

Gue hanya menggeleng pasrah, sambil mengeratkan guling yang sedang gue peluk.

"Serius, ini lo galau berhari-hari bukan gara-gara sohib gue si kulkas dua pintu kan?" Wajah Bang Riki berubah gemas.

Gue memilih diam. Tidak menyangkal atau pun mengiyakan.

"Kalau lo nggak mau ngaku, gue telfonin orangnya sekarang juga," ancam Bang Riki terlihat kehilangan kesabarannya.

Gawat. Mampus gue!

Gue nggak punya pilihan lain selain ngaku. Akhirnya dengan pasrah gue mengangguk pasrah.

"Iya, apa? Iya gue telfonin A-"

"JANGAN!!" pekik gue panik.

Bang Riki langsung mendengkus. "Biasa aja respon lo."

"Iya, sohib lo si kulkas dua pintu yang bikin gue galau berhari-hari puas lo?"

"Asatag. Gila ya, lo, Wat. Semua temen gue mau lo masukin ke daftar deretan mantan lo? Kemarin Gani, terus sekarang Aro, besok siapa lagi?" tanya Bang Riki sambil memasang wajah pura-pura ngerinya.

"Belum tentu juga dia mau sama gue, Bang," lirih gue pelan. "Jadi lo tenang aja."

"Ebuset. Lo ngarep bener, ya?" Bang Riki menatap gue horor.

"Enggak juga," ucap gue asal sambil mengangkat bahu.

"Seriusan lo naksir?"

Kali ini ekspresi Bang Riki jauh lebih kalem, meski sorot matanya memancarkan sebuah tanda ketidakpercayaan. Ck. Jangankan Bang Riki, gue saja juga nggak percaya. Karena enggak tahu mau menjawab apa gue hanya menggeleng sebagai respon.

"Maksudnya geleng kepala itu apa?"

"Gue nggak tahu, Bang." Gue mengaku dengan jujur.

"Kok bisa? Gue tiba-tiba jadi kepikiran mulu setelah denger omongan lo waktu itu."

Bang Riki memundurkan wajahnya, kedua bulu matanya menerjap, tanda sedang berpikir.

"Omongan gue yang mana?" tanyanya kemudian.

"Waktu itu loh, Bang, yang lo bilang kalau jatuh cinta nggak bisa kita rencanain kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta," kata gue menjelaskan.

Bang Riki melongo.

"Sumpah ya, Bang, gegara omongan lo itu gue mendadak gelisah, galau, merana. Kayak orang gila."

Bang Riki meringis. "Ajaib juga ya omongan gue."

"Iya, saking ajaibnya mampu menjungkirbalikkan dunia gue," gerutu gue sebal.

Membuat Bang Riki langsung tertawa. Bahkan dengan gemasnya, ia memukul gue dengan guling yang tadi sempat gue peluk.

"Lebay lo! Udah buruan masakin gue dulu, gue laper, sumpah," suruh Bang Riki yang langsung gue tolak mentah-mentah.

Gue lebih memilih menarik selimut, bersiap untuk membaringkan tubuh gue, namun dicegah Bang Riki.

"Gorengin gue telor ceplok dulu!"

"Males. Gue lagi nggak mood," tolak gue.

"Gorengin atau gue aduin ke Aro kalau lo lagi-"

"Berani lo aduin, gue potong benda pusaka lo," ancam gue galak.

"Makanya, gorengin dulu. Gue cuma nyuruh lo goreng telor, bukan bikinin gue semur rendang."

Gue mendengkus, karena kalah. Dengan gerakan tak rela, akhirnya gue beringsut turun dari ranjang diikuti Bang Riki di belakang gue.

"Gini kan cakep."

"Bodo," ketus gue jengkel sambil berjalan keluar kamar dan turun ke bawah.

****

"Alhamdulillah, meski cuma makan nasi putih sama telor ceplok tanpa rasa, perut gue bisa kenyang juga," ujar Bang Riki setelah menandaskan air putihnya sebagai pelepas dahaga sehabis makan.

Tangan kanannya tampak mengelus perutnya yang sedikit membuncit karena kekenyangan. Sementara gue hanya mendengkus melihat kelakuannya.

"Cuciin piringnya sekalian, ya,"cengir Bang Riki sambil memasang wajah sok polosnya.

Membuat gue langsung melotot ke arahnya dengan pandangan tak terima. Apa-apaan barusan itu, kok makin ngelunjak.

"Ora sudi," tolak gue mentah-mentah.

Bang Riki mangguk-mangguk santai, kemudian menatap gue. "Ya udah kalau nggak mau, nggak papa. Cuma nanti kalau gue khilaf ngaduin pengakuan lo tadi, jangan salahin gue ya?"

Astaga. Itu ancaman?

"Lo ngancem gue, Bang?" Gue menatap Bang Riki tak percaya.

Dengan polosnya Bang Riki menggeleng. "Enggak. Gue nggak ngancem kok, cuma ngasih penawaran aja. Ya, kalau lo nggak mau, ya udah. Gampang kan?" Kemudian mengangkat bahunya acuh tak acuh.

Sialan. Nyesel gue curhat sama Bang Riki. Dapet solusi enggak, merasa lega juga enggak, yang ada malah apes.

"Sialan lo, Bang," gerutu gue sambil meraih piring Bang Riki yang kotor dengan sedikit kasar.

Bang Riki tersenyum penuh kemenangan, membuat gue gemas ingin mencekik lehernya. Sial. Gue kesel banget sama ini manusia.

"Abis ini lo bikinin gue kopi ya, gue mau lembur," ucap Bang Riki sambil bangkit berdiri.

Gue langsung menoleh ke arahnya. "Kok makin ngelunjak?"

"Kenapa? Enggak mau? Ya, nggak papa. Gue juga nggak maksa."

"Sialan."

Gue nggak bisa apa-apa selain menuruti permintaannya. Kan ngeselin.

Begitu selesai mencuci piring dan gelas kotor Bang Riki, gue pun dengan sangat terpaksa membuatkan kopi untuk Bang Riki. Setelah kopi instan bikinan gue siap, langsung gue bawa ke ruang tengah, di mana Bang Riki sedang selonjoran di atas karpet sambil menghadap laptop dan beberapa berkas yang tak gue pahami.

"Ini kopi lo," ketus gue sambil meletakkan cangkir kopi di samping laptopnya.

Bang Riki menoleh ke arah gue dengan kedua mata melotot. "Jangan deket-deket laptop juga naruhnya, Ronaldowati. Kalau kopinya tumpah terus basahin laptop gue, lo mau ganti?" semburnya galak.

Dagunya kemudian terangkat, mengkode gue agar menggeser cangkirnya. Membuat gue makin kehilangan kesabaran gue.

"Sialan. Nggak gini-gini amat juga kali, Bang," protes gue tak terima. Namun tetap menggeser cangkirnya.

"Nyesel gue curhat sama lo," gerutu gue kemudian.

"Salah lo sendiri itu, bego. Biasanya juga curhatnya sama Vinzi, ngapa tiba-tiba lo curhat sama gue coba," balas Bang Riki tak mau kalah.

"Bodo amat lah," kata gue memilih untuk naik ke lantai atas.

Tbc,

Terpopuler

Comments

Nayaka

Nayaka

seruuu,,,kehidupan kakak adek yg 👍👍👍

2023-08-14

0

Miss Tiya😊

Miss Tiya😊

sumpah kaku kaku weteng kuu... jossh

2022-12-12

0

💕Desember💞

💕Desember💞

seruuu ,,

2020-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2 Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3 Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4 Spesial Part : Pov Aro
5 Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6 Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7 Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8 Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9 Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10 Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11 Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12 Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13 Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14 Spesial Part : Pov Aro
15 Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16 Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17 Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18 Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19 Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20 Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21 Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22 Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23 Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24 Spesial Part : Pov Aro
25 Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26 Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27 Spesial Part : Pov Aro
28 Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29 Spesial Part : Pov Riki
30 Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31 Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32 Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33 Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34 Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35 Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36 Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37 Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38 Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39 Spesial Part : Pov Aro
40 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41 Spesial Par: Pov Vinzi
42 Spesial Part : Pov Riki
43 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44 Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45 Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46 Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47 Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48 Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49 Spesial Part
50 Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51 Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52 Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53 Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54 Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55 Spesial Part : Pov Aro
56 Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57 Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58 Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59 Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60 Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61 Spesial Part : Pov Aro
62 Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63 Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64 Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65 Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66 Spesial Part : Pov Aro
67 Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68 Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69 Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70 Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71 Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72 Spesial Part : Pov Aro
73 Spesial Part : Pov Aro (again)
74 Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75 Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76 Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77 Spesial Part : Pov Author
78 Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79 Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80 Spesial Part : Pov Aro
81 Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82 Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83 Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84 Pemberitahuan
85 (not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86 (not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87 (not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88 Spesial Part : Pov Aro
89 (not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90 (not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91 (not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92 (not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93 (not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94 Spesial Part : Pov Author
95 (not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96 Spesial Part(again) : Pov Author
97 (not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98 (not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99 (not) Perfect Couple : {12} Galau?
100 Spesial Part : Pov Aro
101 Spesial Part : Pov Aro(again)
102 (not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103 (not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104 (not) Perfect Couple : {15}
105 (not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106 Spesial Part : Pov Aro
107 (not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108 (not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109 Spesial Part : Pov Aro
110 (not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111 Spesial Part : Pov Author
112 (not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113 Pov Aro
114 (not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115 (not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116 (not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117 (not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118 promo cerita baru
119 Cerita baru terosss
120 numpang promo
121 promo
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2
Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3
Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4
Spesial Part : Pov Aro
5
Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6
Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7
Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8
Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9
Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10
Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11
Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12
Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13
Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14
Spesial Part : Pov Aro
15
Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16
Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17
Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18
Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19
Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20
Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21
Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22
Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23
Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24
Spesial Part : Pov Aro
25
Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26
Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27
Spesial Part : Pov Aro
28
Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29
Spesial Part : Pov Riki
30
Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31
Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32
Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33
Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34
Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35
Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36
Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37
Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38
Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39
Spesial Part : Pov Aro
40
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41
Spesial Par: Pov Vinzi
42
Spesial Part : Pov Riki
43
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44
Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45
Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46
Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47
Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48
Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49
Spesial Part
50
Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51
Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52
Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53
Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54
Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55
Spesial Part : Pov Aro
56
Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57
Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58
Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59
Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60
Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61
Spesial Part : Pov Aro
62
Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63
Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64
Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65
Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66
Spesial Part : Pov Aro
67
Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68
Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69
Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70
Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71
Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72
Spesial Part : Pov Aro
73
Spesial Part : Pov Aro (again)
74
Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75
Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76
Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77
Spesial Part : Pov Author
78
Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79
Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80
Spesial Part : Pov Aro
81
Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82
Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83
Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84
Pemberitahuan
85
(not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86
(not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87
(not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88
Spesial Part : Pov Aro
89
(not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90
(not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91
(not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92
(not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93
(not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94
Spesial Part : Pov Author
95
(not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96
Spesial Part(again) : Pov Author
97
(not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98
(not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99
(not) Perfect Couple : {12} Galau?
100
Spesial Part : Pov Aro
101
Spesial Part : Pov Aro(again)
102
(not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103
(not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104
(not) Perfect Couple : {15}
105
(not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106
Spesial Part : Pov Aro
107
(not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108
(not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109
Spesial Part : Pov Aro
110
(not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111
Spesial Part : Pov Author
112
(not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113
Pov Aro
114
(not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115
(not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116
(not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117
(not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118
promo cerita baru
119
Cerita baru terosss
120
numpang promo
121
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!