Spesial Part : Pov Aro

*****

Aku baru saja selesai mandi, baru hendak menyentuh kaus poloku, berniat memakainya. Namun tiba-tiba dikejutkan dengan suara Mama yang masuk tanpa permisi.

"Astaga, Ma! Bisa nggak sih, kalau mau masuk ketuk pintu dulu?" keluhku kesal, baru kemudian mengambil kaus dan langsung memakainya.

"Why? Is there any problem?"

"Of course. Mama nggak liat aku baru selesai mandi, belum pake baju tadi?" tanyaku kesal.

"Yes, i see it. Bahkan Mama lebih dulu melihat'nya' dibanding kamu kan?"

Aku mendengkus kesal mendengar jawaban Mama. Baru kemudian meraih celana boxer-ku yang masih berada di atas ranjang, lalu memakainya.

"Iya, tapi dulu ukurannya masih kecil. Beda sama yang sekarang," dumelku asal.

"Emang se'gede' apa ukurannya yang sekarang?" goda Mama, pura-pura hendak mengintip sesuatu yang ada di balik celana boxerku.

Aku langsung melotot ke arahnya. "Mama ngapain sih ke sini?" tanyaku heran.

Kemudian meneliti ekspresi Mama yang entah kenapa terlihat mencurigakan. Senyum-senyum tidak jelas. Membuatku menaikkan alis curiga.

Kenapa dengan ekspresinya itu? Kok mencurigakan banget?

"What's wrong with mother's face?" Aku masih menatap Mami curiga.

"Why? look's so pretty?" kata Mommy narsis sambil memainkan alisnya genit.

Aku memutar kedua bola mataku malas, kemudian mengangguk dengan terpaksa. "Yes, if without the wrinkles," kataku dengan sengaja berbohong.

Mama kalau udah berurusan dengan wajah memang sensitif. Ngalah-ngalahin pantat bayi. Sampai-sampai aku dan Papa memiliki hobby mengerjai Mama, bilang kalau wajahnya mulai keriput. Padahal mah, kinclong parah. Ngalah-ngalahin pintu jendela yang disemprot Cling deh.

Seketika ekspresi Mama langsung berubah panik. "OMG! Are you sure?" pekiknya heboh. Tanpa ba-bi-bu, Mama langsung berlari menuju kamar mandi untuk mencari cermin.

Aku terkekeh geli sebelum menyusulnya. Begitu sampai di kamar mandi aku lansung memeluk wanita yang paling ku cintai di Dunia ini. "Just kidding Mom," bisikku. Mencuri ciuman di pipi kanannya sambil mengedipkan sebelah mataku.

"Ck! Nakal, kamu tau segimana paniknya Mama?" gerutunya sambil berdecak jengkel, tak lupa memberikan tatapan mautnya.

Aku mengangguk paham. "Yes, i know it."

"Dasar anak nakal."

Aku langsung menertawakannya. Beginilah malaikat tanpa sayapku yang membuatku selalu merindukan rumah dan segala sikap manjanya. Kalau biasanya sang Ayah akan cemburu dengan kedekatan anak dan ibunya karena kemanjaan si anak, maka tidak dengan Mama. Mama justru lebih manja kalau denganku, dan itu sering kali membuat Papa cemburu. Bahkan pria paruh baya yang ikut menyumbang ******-nya untukku ini, sering kali memintaku tak usah pulang ke rumah saat aku berada di Bandung. Dan saat aku di rumah pun, beliau sering kali menyuruhku untuk cepat kembali ke Bandung.

"I love you, Ma," bisikku kemudian memeluknya sekali lagi.

Mama langsung terkekeh kemudian mengeplak lenganku lebih pelan. "Genit. Udah sana temui selingkuhan kamu dulu, nanti ngambek dia-nya. Terus Mama yang kamu salahin."

Aku menaikkan alisku bingung, tak terlalu paham dengan kalimat Mama. Dulu saat aku punya kekasih, Mama memang sering kali menyebut kekasihku itu dengan selingkuhan. Tapi sekarang? Aku bahkan tak punya gebetan, apalagi kekasih. Lantas kenapa Mama ngomongin selingkuhan? Nggak mungkin kan mantanku datang kemari?

"Selingkuhan?" ulangku tak yakin.

Mama mengangguk sebagai tanda jawaban. "Your girlfriend my son."

"Girlfriend?" ulangku sekali lagi.

Aku menerjap bingung. Ini pacar siapa yang nyasar ke rumah? Perasaan aku belum ngajak Anggita pacaran deh. Eh, kenapa jadi bawa-bawa Anggita?

"Temuin sana! Malah ngelamun," kata Mama membuyarkan lamunanku.

"Tapi Aro lagi nggak punya hu--"

"Mama udah tahu, enggak papa. Mama malah seneng kamu udah punya pacar lagi, meski yang ini kayaknya kemudaan kalau buat kamu, tapi Mama kayaknya suka deh. Calon mantu Mama cantik," potong Mama sambil cekikikan, kemudian mendorong tubuhku agar segera keluar dari kamar dan turun.

Meski masih dengan bingung, aku pun mengalah dan langsung bergegas turun ke bawah.

Aku tak bisa menahan diri untuk tidak terkejut, begitu sampai di ruang tamu, dan menemukan Anggita tengah duduk manis di sana. Sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya, seperti sedang mencoba mengusir kebosanan saat menungguku.

Jadi ini yang Mama bilang pacarku?

Anggita?

Adik Riki yang punya mulut blak-blakan dan juga yang ngajakin aku rebutan celana dalam kemarin?

Astaga.

"Anggita?" panggilku bermaksud untuk menyapanya.

Anggita langsung menoleh, kemudian tersenyum ke arahku.

"Hai," sapanya sambil melambaikan tangan kanannya.

Aku mengangguk kepala guna membalas sapaannya. "Ada apa?" tanyaku to the point.

Anggita kemudian meraih papper bag di sebelahnya-yang entah apa isinya-kemudian menyerahkannya padaku.

Aku menaikkan alis bingung. "Apa ini?" tanyaku sembari melirik ke dalam papper bag yang sudah berpindah ke tanganku. Yang ternyata berisi sneakers yang kubelikan untuknya kemarin.

Aku melirik Anggita sedikit tajam, berniat meminta penjelasan. Namun sayangnya dia malah menundukkan kepalanya gelisah. Eh, kenapa dia gelisah?

"Kenapa dikembalikan? Apakah ukurannya kurang pas, kekecilan, atau malah kebesaran? Atau kamu tidak suka dengan warnanya?" tanyaku kemudian meletakkan papperbag ke atas meja. Baru kemudian beralih menatap Anggita.

"Enggak, pas kok. Gue juga suka sama warnanya. Cantik."

"Lalu?"

"Gue takut baper."

Aku secara reflek melotot begitu mendengar jawabannya, yang menurutku terdengar cukup gamblang, sekaligus tak paham. Kenapa juga ia harus baper?

"Maksudnya?"

Anggita langsung berdecak jengkel, mendapati responku. Kedua bibirnya terlihat  komat-kamit tak jelas. Membuatku gemas ingin menciumnya agar bibir itu berhenti komat-kamit.

"Ya elah, norak banget sih. Itu baper, kebawa perasaan. Masa gitu aja nggak ngerti," kata Anggita menjelaskan.

Aku memutar bola mataku kesal, tak berniat untuk mendebatnya sama sekali. Astaga, jadi dia berpikir aku tidak mengerti apa itu kalimat baper.

"Bukan. Maksudnya, kenapa juga kamu harus kebawa perasaan?" tanyaku penuh penekanan di akhir kalimat.

"Ya, ya, ya gitu deh,"

Aku menghela napas malas. "Anggita saya beliin kamu sneakers itu sebagai tanda terima kasih," kataku menjelaskan.

Anggita tiba-tiba menunjuk-nunjukku dengan jari telunjuknya. "Nah itu. Beliin barang mahal tapi cuma sebagai tanda terima kasih. Gimana gue nggak bakal baper coba? Lo kalo mau ngucapin terima kasih cukup dijadiin caption di IG lo, nggak usah repot-repot beli barang mahal. Ujung-ujungnya bikin sakit anak orang," dumelnya panjang lebar.

Astaga. Bolehkah aku tertawa sekarang?

Serius. Ekspresinya sekarang sangatlah lucu, membuatnya bertambah imut. Ini adek Riki kok pedes-pedes polos, tapi ngegemesin, ya? Berasa pen ngehalalin deh.

Astaga.

Aku pasti sudah nggak waras ini.

"Kenapa lo senyum-senyum nggak jelas gitu?"

"Omongan kamu yang bikin saya senyum begini."

Anggita memajukan wajahnya, menatapku kebingungan. "Hah? Omongan yang mana?"

"Kamu ngaku-ngaku jadi pacar saya."

"APA?!" pekik Anggita sedikit panik. "Jangan ngaco deh!"

"Kalimat mana yang terdengar ngaco?"

"Itu barusan. Gue ngaku-ngaku jadi pacar lo."

"Lalu kenapa Mama saya mikir kalau kamu pacar saya, kalau kamu nggak ngaku-ngaku jadi pacar saya?"

"Eumm.... anu.... itu"

Tbc,

Terpopuler

Comments

𝓹𝓪𝓷𝓪𝓱 𝓳𝓲𝔀𝓪

𝓹𝓪𝓷𝓪𝓱 𝓳𝓲𝔀𝓪

thornya rajin malah q yng bahagia 😄😄😄😄
semangaat thoor!!!

2019-09-03

4

Syila Asyilha

Syila Asyilha

haa. jadi senyum" trus deh sambil baca🤣🤣

2019-09-08

4

Defiarti

Defiarti

gpp thor up terus...akuh senang ko😜😜😜

2019-09-03

2

lihat semua
Episodes
1 Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2 Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3 Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4 Spesial Part : Pov Aro
5 Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6 Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7 Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8 Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9 Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10 Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11 Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12 Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13 Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14 Spesial Part : Pov Aro
15 Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16 Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17 Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18 Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19 Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20 Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21 Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22 Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23 Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24 Spesial Part : Pov Aro
25 Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26 Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27 Spesial Part : Pov Aro
28 Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29 Spesial Part : Pov Riki
30 Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31 Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32 Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33 Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34 Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35 Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36 Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37 Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38 Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39 Spesial Part : Pov Aro
40 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41 Spesial Par: Pov Vinzi
42 Spesial Part : Pov Riki
43 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44 Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45 Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46 Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47 Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48 Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49 Spesial Part
50 Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51 Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52 Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53 Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54 Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55 Spesial Part : Pov Aro
56 Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57 Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58 Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59 Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60 Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61 Spesial Part : Pov Aro
62 Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63 Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64 Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65 Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66 Spesial Part : Pov Aro
67 Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68 Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69 Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70 Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71 Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72 Spesial Part : Pov Aro
73 Spesial Part : Pov Aro (again)
74 Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75 Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76 Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77 Spesial Part : Pov Author
78 Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79 Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80 Spesial Part : Pov Aro
81 Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82 Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83 Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84 Pemberitahuan
85 (not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86 (not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87 (not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88 Spesial Part : Pov Aro
89 (not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90 (not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91 (not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92 (not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93 (not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94 Spesial Part : Pov Author
95 (not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96 Spesial Part(again) : Pov Author
97 (not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98 (not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99 (not) Perfect Couple : {12} Galau?
100 Spesial Part : Pov Aro
101 Spesial Part : Pov Aro(again)
102 (not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103 (not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104 (not) Perfect Couple : {15}
105 (not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106 Spesial Part : Pov Aro
107 (not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108 (not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109 Spesial Part : Pov Aro
110 (not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111 Spesial Part : Pov Author
112 (not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113 Pov Aro
114 (not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115 (not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116 (not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117 (not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118 promo cerita baru
119 Cerita baru terosss
120 numpang promo
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2
Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3
Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4
Spesial Part : Pov Aro
5
Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6
Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7
Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8
Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9
Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10
Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11
Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12
Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13
Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14
Spesial Part : Pov Aro
15
Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16
Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17
Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18
Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19
Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20
Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21
Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22
Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23
Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24
Spesial Part : Pov Aro
25
Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26
Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27
Spesial Part : Pov Aro
28
Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29
Spesial Part : Pov Riki
30
Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31
Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32
Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33
Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34
Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35
Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36
Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37
Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38
Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39
Spesial Part : Pov Aro
40
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41
Spesial Par: Pov Vinzi
42
Spesial Part : Pov Riki
43
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44
Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45
Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46
Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47
Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48
Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49
Spesial Part
50
Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51
Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52
Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53
Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54
Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55
Spesial Part : Pov Aro
56
Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57
Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58
Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59
Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60
Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61
Spesial Part : Pov Aro
62
Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63
Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64
Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65
Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66
Spesial Part : Pov Aro
67
Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68
Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69
Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70
Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71
Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72
Spesial Part : Pov Aro
73
Spesial Part : Pov Aro (again)
74
Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75
Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76
Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77
Spesial Part : Pov Author
78
Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79
Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80
Spesial Part : Pov Aro
81
Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82
Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83
Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84
Pemberitahuan
85
(not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86
(not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87
(not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88
Spesial Part : Pov Aro
89
(not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90
(not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91
(not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92
(not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93
(not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94
Spesial Part : Pov Author
95
(not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96
Spesial Part(again) : Pov Author
97
(not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98
(not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99
(not) Perfect Couple : {12} Galau?
100
Spesial Part : Pov Aro
101
Spesial Part : Pov Aro(again)
102
(not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103
(not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104
(not) Perfect Couple : {15}
105
(not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106
Spesial Part : Pov Aro
107
(not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108
(not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109
Spesial Part : Pov Aro
110
(not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111
Spesial Part : Pov Author
112
(not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113
Pov Aro
114
(not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115
(not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116
(not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117
(not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118
promo cerita baru
119
Cerita baru terosss
120
numpang promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!