Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid

*****

"Bisa kamu mempertanggung jawabkan kalimatmu barusan?"

Tanggung jawab?

Tanggung jawab apaan coba. Emangnya gue abis ngehamilin anaknya sampai gue harus pake tanggung jawab. Ini orang ganteng kalau ngomong meski tanpa ekspresi tapi suka bikin ngakak, ya.

"Saya benar-benar butuh pertanggung jawaban atas kata-kata kamu, Anggita Rahmawati," ulang Aro, yang kali ini entah kenapa terasa penuh penekanan dan terdengar sedikit seram versi gue.

"L.lo b.butuh pertanggung jawaban a.apa dari gue emangnya?" tanya gue gugup.

Aro menatap gue sekilas kemudian menghela napas pendek. "Ya, sudah kalau tidak mau bertanggung jawab. Lupakan saja!" ucapnya kemudin mengambil posisi berdiri.

Gue melongo tak paham dan ikut berdiri secara reflek. "Mau ke mana?"

"Menurut kamu?"

Gue menaikkan alis bingung sembari mendengkus samar. Ya, mana gue tahu coba, kalau gue tahu, ngapain gue nanya. Ini orang emang ngeselin, ya. Coba kalau nggak ganteng, beuh, udah gue timpuk kepalanya.

"Ayo, saya antar pulang," ucap Aro tiba-tiba.

Ini orang bener-bener aneh, ya. Mana gue jadi salah tingkah lagi, mau dianterin Aro pulang. Ya ampun, gue nggak beneran naksir sama ini orang kan?

"Kenapa malah senyam-senyum?"

"Eh? S.siapa yang senyam-senyum. Gue biasa aja kok. Nggak usah ngarang sembarangan lo, lo bukan penulis amatir yang bisa ngarang bebas sebebas-bebasnya." Gue kembali mendengkus sembari menatapnya sinis. "Lagian gue nggak butuh lo anterin, gue bisa pulang sendiri."

"Oh, ya sudah. Kalau gitu saya duluan," ucap Aro yang langsung meninggalkan gue begitu saja.

*****. Kenapa gue ditinggalin gitu aja. Nggak sopan banget jadi tuan rumah.

"Eh, eh, tunggu!" kata gue sambil mencekal tangan Aro, guna menghentikan langkah kakinya.

"Kenapa? Sudah berubah pikiran?"

"Bukan," ketus gue dalam menjawabnya.

"Lalu?"

"Ini," kata gue sembari menyodorkan papperbag ke Aro dengan sedikit kasar karena kesal. "Punya lo, gue balikin."

"Saya tidak butuh. Kalau kamu tidak mau, bisa kamu jual atau kamu buang juga boleh. Terserah mau kamu apakan."

Gila! Ini manusia benar-benar deh. Enteng banget mulutnya. Abis ngomong begitu, gue langsung ditinggalin gitu aja. Tawarannya tadi langsung nggak berlaku. Kalau emang nggak niat nawarin kenapa pake nawarin gue segala. Dasar tukang PHP.

Awas aja lo, kalau ketemu.

Abis lo, nggak akan gue kasih ampun.

****

"Kayak kenal ini mobil," guman gue saat menemukan mobil Fortuner putih terparkir cantik di depan rumah.

Namun karena males mengingat, gue mencoba untuk mengabaikannya dan memilih langsung masuk ke dalam rumah.

"Mampir ke mana dulu, Wat?" tanya Bang Riki sambil menatap gue sekilas sebelum akhirnya kembali fokus dengan ponselnya.

"Nggak abis mampir kok," jawab gue yang langsung memilih duduk di sebelahnya, setelah meletakkan papper bag di atas meja.

"Kok lama banget nyampe nya? Bukannya lo naik ojol?"

Meski dengan kerutan di dahi, gue tetap mengangguk.

"Aro udah sampai di sini dari tadi lho."

Aro?

Udah sampai di sini dari tadi?

Jadi, tadi dia nawarin mau nganter gue itu karena doi juga mau ke sini, bukan karena emang niatnya nganterin gue. Dan kenapa Aro nggak bilang kalau mau ke sini. Sialan! Bener-bener ya, itu laki pinter banget bikin emosi tingkat wahid.

"Sialan," umpat gue kesal. "Di mana orangnya sekarang, Bang?" tanya gue dengan emosi.

Mendengar perubahan nada suara gue yang tak biasa, membuat Bang Riki langsung menoleh ke arah gue dengan tatapan herannya.

"Kenapa lo?" tanyanya heran.

"Gue tanya di mana temen lo itu?"

"Ada keperluan apa kamu mencari saya?"

Gue menahan napas gue sejenak saat  melihat Aro sudah berdiri di belakang gue dengan wajah lempengnya. Bukan. Gue bukan lagi terpesona, meski gue akui penampilannya saat ini ganteng, tapi tetap saja gue lagi nggak pengen muji kegantengannya yang sepertinya memang sudah mendarah daging itu.

Gue emosi tingkat wahid. Seriusan. Gue sampai nggak bisa berkata-kata saking speechless-nya. Tangan gue rasanya gatel banget pengen nonjok mukanya biar jelekan dikit. Sumpah gue kesel.

"Kenapa diam?" tanya Aro masih dengan wajah lempengnya, namun kini sudah mengambil posisi duduk di sofa. "Bukannya tadi kamu bilang mencari saya kan? Benar saya kan yang kamu cari?"

Gue mendengkus kasar, mendengar nada bicaranya yang super santai itu.

"Bukan. Pede banget lo," ketus gue langsung memilih naik ke lantai atas tanpa memperdulikan teriakan Bang Riki yang terus bertanya gue kenapa.

"Mau 'dapet' kayaknya." Samar-samar gue mendengar suara Bang Riki. Yang tak gue gubris.

Sesampai di kamar gue langsung menghempaskan tubuh gue di kasur.

"Gila ya itu manusia, nyebelin banget sumpah. Pokoknya mulai hari ini gue nggak sudi buat suka sama cowok kaku macem dia, bikin hipertensi aja."

****

"Pembalut lo masih enggak?" tanya Bang Riki disela kunyahan nasi gorengnya dengan tenangnya.

Secara otomatis gue menghentikan gerakan tangan gue untuk memasukkan sesendok nasi dan juga sosis goreng, kemudian mendelik tajam ke arahnya.

"Kenapa? Lo mens juga?" ketus gue kesal.

"Kampret! Ditanyain baik-baik malah sewot," gerutu Bang Riki ikut kesal.

Gue hanya mengangkat kedua bahu gue dengan acuh tak acuh sebagai respon. "Lo duluan yang bikin gue sensi, ya jangan salahin gue kalau sensinya gue nular ke lo."

"Astaga!"

"Lebih tepatnya temen lo sih yang bikin gue sensi," ralat gue kemudian.

"Aro maksud lo?"

"Siapa lagi?"

"Karena..."

"Lo naksir ya sama Aro?" tanya Bang Riki dengan wajah penasarannya, memotong kalimat gue.

Gue langsung melotot ke arahnya.

"Maksud lo apaan, Bang? Jangan ngaco deh. Sekarang air putih aja bikin lo mabuk, huh?"

"Sensi lo ke Aro itu nggak mendasar adik gue tersayang."

"Maksud lo?" sembur gue galak.

"Sekarang gue tanya, kenapa lo kesel banget sama Aro?"

"Ya, karena dia nyebelin."

"Menurut gue Aro biasa aja tuh. Si Rayyan juga nyebelin kan? Tapi perlakuan lo buat keduanya beda."

"Beda gimana maksud lo, Bang?"

"Ya, beda. Pokoknya beda. Lagian lo kayaknya lo benci banget ya sama Aro. Lo nggak ngerasa?"

Dalam hati gue mengiyakan kalimat Bang Riki.

"Hati-hati, Wat, jangan terlalu benci sama orang. Takutnya ntar dari benci berubah jadi cinta, mau kayak apapun mereka berdua itu masih sodara. Jadi hati-hati aja!" pesan Bang Riki sok perhatian.

"Apaan sih lo, Bang, nggak jelas kayak jodoh lo. Gue nggak lagi pengen jatuh cinta, jadi tenang aja," kata gue menenangkan, kemudian memilih melanjutkan sarapan gue yang sempat tertunda.

"Lo kata jatuh cinta bisa lo atur seenak posisi bercinta," sewot Bang Riki. "Jatuh cinta itu tidak butuh planning apalagi backup planning. Ya kalau lo udah jatuh cinta sama orang, ya jatuh cinta aja."

"Terima kasih Abang, atas saran bijaksananya," ucap gue setengah menyindir.

"Sama-sama," balas Bang Riki tak sadar atas sindiran gue.

Dasar nggak peka!

Tbc,

Terpopuler

Comments

🏕𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄𝖍𝖘❄

🏕𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄𝖍𝖘❄

ini abang perumpamaan nya gak ada yg bener perasaan??

2022-09-12

0

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

betul tu cinta ma benci sodaraan

2020-09-07

2

Miftahul Jannah

Miftahul Jannah

npa gk da cwok laen yg akan bikin aro cmburu neh ..

2020-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2 Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3 Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4 Spesial Part : Pov Aro
5 Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6 Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7 Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8 Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9 Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10 Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11 Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12 Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13 Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14 Spesial Part : Pov Aro
15 Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16 Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17 Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18 Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19 Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20 Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21 Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22 Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23 Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24 Spesial Part : Pov Aro
25 Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26 Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27 Spesial Part : Pov Aro
28 Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29 Spesial Part : Pov Riki
30 Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31 Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32 Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33 Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34 Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35 Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36 Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37 Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38 Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39 Spesial Part : Pov Aro
40 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41 Spesial Par: Pov Vinzi
42 Spesial Part : Pov Riki
43 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44 Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45 Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46 Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47 Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48 Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49 Spesial Part
50 Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51 Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52 Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53 Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54 Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55 Spesial Part : Pov Aro
56 Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57 Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58 Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59 Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60 Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61 Spesial Part : Pov Aro
62 Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63 Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64 Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65 Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66 Spesial Part : Pov Aro
67 Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68 Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69 Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70 Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71 Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72 Spesial Part : Pov Aro
73 Spesial Part : Pov Aro (again)
74 Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75 Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76 Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77 Spesial Part : Pov Author
78 Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79 Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80 Spesial Part : Pov Aro
81 Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82 Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83 Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84 Pemberitahuan
85 (not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86 (not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87 (not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88 Spesial Part : Pov Aro
89 (not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90 (not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91 (not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92 (not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93 (not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94 Spesial Part : Pov Author
95 (not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96 Spesial Part(again) : Pov Author
97 (not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98 (not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99 (not) Perfect Couple : {12} Galau?
100 Spesial Part : Pov Aro
101 Spesial Part : Pov Aro(again)
102 (not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103 (not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104 (not) Perfect Couple : {15}
105 (not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106 Spesial Part : Pov Aro
107 (not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108 (not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109 Spesial Part : Pov Aro
110 (not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111 Spesial Part : Pov Author
112 (not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113 Pov Aro
114 (not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115 (not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116 (not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117 (not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118 promo cerita baru
119 Cerita baru terosss
120 numpang promo
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2
Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3
Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4
Spesial Part : Pov Aro
5
Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6
Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7
Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8
Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9
Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10
Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11
Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12
Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13
Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14
Spesial Part : Pov Aro
15
Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16
Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17
Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18
Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19
Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20
Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21
Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22
Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23
Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24
Spesial Part : Pov Aro
25
Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26
Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27
Spesial Part : Pov Aro
28
Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29
Spesial Part : Pov Riki
30
Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31
Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32
Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33
Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34
Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35
Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36
Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37
Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38
Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39
Spesial Part : Pov Aro
40
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41
Spesial Par: Pov Vinzi
42
Spesial Part : Pov Riki
43
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44
Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45
Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46
Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47
Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48
Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49
Spesial Part
50
Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51
Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52
Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53
Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54
Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55
Spesial Part : Pov Aro
56
Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57
Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58
Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59
Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60
Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61
Spesial Part : Pov Aro
62
Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63
Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64
Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65
Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66
Spesial Part : Pov Aro
67
Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68
Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69
Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70
Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71
Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72
Spesial Part : Pov Aro
73
Spesial Part : Pov Aro (again)
74
Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75
Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76
Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77
Spesial Part : Pov Author
78
Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79
Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80
Spesial Part : Pov Aro
81
Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82
Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83
Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84
Pemberitahuan
85
(not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86
(not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87
(not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88
Spesial Part : Pov Aro
89
(not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90
(not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91
(not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92
(not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93
(not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94
Spesial Part : Pov Author
95
(not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96
Spesial Part(again) : Pov Author
97
(not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98
(not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99
(not) Perfect Couple : {12} Galau?
100
Spesial Part : Pov Aro
101
Spesial Part : Pov Aro(again)
102
(not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103
(not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104
(not) Perfect Couple : {15}
105
(not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106
Spesial Part : Pov Aro
107
(not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108
(not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109
Spesial Part : Pov Aro
110
(not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111
Spesial Part : Pov Author
112
(not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113
Pov Aro
114
(not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115
(not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116
(not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117
(not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118
promo cerita baru
119
Cerita baru terosss
120
numpang promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!