Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?

Terkejut. Lagi-lagi gue harus dibuat terkejut dengan fakta yang baru saja gue ketahui tentang Aro. Belum habis keterkejutan gue dengan pekerjaannya yang ternyata seorang Head Chef di Resto milik Mas Gani. Dan sekarang, gue harus mengetahui fakta bahwa si pengirim sneaker-yang gue incar, ternyata Aro. Aaron Aldric, si pria dengan segala sikap kakunya itu. Iya, si kulkas dua pintu.

Gue melirik Bang Riki yang terlihat sibuk dengan nasi Padangnya, tanpa memperdulikan muka gue yang kini awut-awutan.

"Bang," rengek gue gemas.

Bang Riki melirik gue sekilas, kemudian kembali memfokuskan diri dengan nasi padangnya yang hampir habis.

"FACHRIKI PRANAJA!!" teriakku kesal.

Gumpalan nasi yang harusnya terakhir masuk ke dalam mulutnya, kini tersembur begitu saja. Karena keterkejutan mendengar suara gue. Dengan gerakan kesal, ia membanting sendok dan piring, yang untungnya berbahan plastik, ke atas meja. Pandangannya kemudian beralih ke arah gue dengan kedua mata melototnya.

"Apa-apaan sih lo?" balasnya ikut berteriak tak kalah kesal.

Sialan. Tatapan matanya kok serem ya. Bikin jiper aja.

"Maaf," sesal gue sambil menundukkan kepala.

Dapat gue dengar jelas suara helaan nafas pendek dari mulut Bang Riki, membuatku makin bersalah.

"Lo kenapa sih? PMS?"

Gue mengeleng. Masih dengan menekuk wajah. Ya kali PMS sebulan 2 kali. Bisa bangkrut kita, karena harus nyetok roti tawar lebih.

"Terus?"

"Galau."

Bang Riki langsung mencibir, "Gegara?" Tanya nya sinis.

"Yang di IG kemaren."

Bang Riki menaikkan sebelah alisnya bingung. "Atas dasar apa lo galau?" tanyanya dengan nada mengejek.

Sialan!

Apa maksudnya itu?

"Iiiihhh Abang!!" pekik gue kesal, bersiap mengeplak lengannya. Namun dengan gesit Bang Riki malah menghindar.

"Santai aja bisa nggak sih?"

Gue mendengkus sembari menopang dagu di atas bantal sofa. "Enggak," sahut gue sebal.

Dengan kampretnya Bang Riki malah ketawa. Dosa apa deh gue di kehidupan sebelumnya, punya Abang satu gini-gini banget. Menang di ganteng doang.

"Gini deh, gue kasih tau ya adekku tercinta. Aro ngirim itu sepatu sebagai ucapan terima kasih ya, karena udah ngerawat dia pas sakit kemarin. Lo nggak usah lebay deh, dia ngasih itu cuma sebagai ucapan terima kasih loh, bukan mahar seserahan buat ngajakin lo kawin. Lebay banget."

Gue meraup wajah gue sedikit frustasi. "Ya kali ngucapin ucapan terima kasih pake barang yang nilainya jutaan gitu, lo pikir dong, Bang. Emang masuk akal?"

"Ya masuk akal lah, Aro itu tajir melintir ya, kalo lo nggak tau. Mana dia ini anak tunggal, jadi barang yang dikirim ke lo itu belum seberapa. Ngerti? Paham kan?"

"Ya, tetep aja gue nggak--"

"Nggak apa?" potong Bang Riki dengan tatapan menantang, yang nyebelinnya nggak ke jawab oleh ku.

Sial.

"Tetep aja gue bingung," seru gue frustasi.

"Bingung kenapa lagi sih, Wat?" Bang Riki pun ikut-ikutan meraup wajahnya frustasi, "lo nggak lagi mikir yang iya-iya kan ini?" Kemudian memicingkan matanya curiga.

Gue langsung menatapnya tajam. "Bang!" panggil gue datar.

"Yes?"

Aku berbalik menatapnya dramatis, persis seperti Actress ngetop yang siap memulai dialog nya. "Asal lo tau ya, Bang, selama dua-puluh-tiga-tahun gue kenal lo. Ini adalah kalimat paling nyakitin yang keluar dari mulut lo. Apa yang barusan kamu ucapin itu jahat, jahat, jahat." Gue mengakhiri kalimat gue dengan penuh penghayatan, a.k.a agak berlebihan. Sekaligus mengalihkan pembicaraannya supaya nggak menjadi.

"Pengalihan isu, mana kudet lagi," cibirnya, "AADC2 udah lewat keles, sekarang lagi jamannya Dilan, yang apa-apa jadi berat." Bang Riki langsung bangkit dari sofa, bergegas naik ke lantai atas.

"Beresin itu semua, gue mau siap-siap," serunya memerintah, tanpa menoleh ke arah gue sedikit pun. Bossy banget.

Gue mendengkus sebal, kemudian mulai membereskan sisa makanan Bang Riki.

"Mau ke mana lo?" todong gue begitu melihat Bang Riki sudah turun lagi ke bawah, lengkap dengan kemeja kotak-kotak panjangnya yang di gulung sampai siku, di tambah aroma parfum yang menguar berlebihan dari tubuhnya.

"Lo abis mandi parfum apa gimana sih, Bang?" keluh gue sambil menutup mulut dan hidung menggunakan kaos yang gue pakai.

Dan seperti biasa, Bang Riki hanya memasang wajah cengengesannya. "Hehe, maklum, Wat. Mau 'manjain' dedek gue, jadi harus wangi dong," kedipnya genit.

Tanpa memandang sopan santun dan tata krama atau apapun itu, gue langsung mengeplak lengan-kerasnya. Sialan. Kok kayak batu sih lengen Bang Riki. Apa jangan-jangan doi udah di kutuk Ibu kali ya.

"Astagfirullah al'adzim, Bang! Nyebut! Eling! Ojo gae mumet Ibu karo Ayah nang deso to. Sedih aku ki lho, ra kuat suwe-suwe." (read;ingat! Jangan buat Ayah dan Ibu pusing di desa. Sedih aku tuh, nggak kuat lama-lama.)

"Matur sembah nuwun cah Ayu," (read;terima kasih banyak cantik) ucapnya malah sambil mengedipkan sebelah matanya, ia bahkan mengecup pipi kiri ku sebelum kabur pergi.

"Saranghae, chagiya!" teriaknya sebelum menutup pintu.

"AWAS LO, BANG!!" teriakku kesal.

****

Gue berdiri gelisah di depan pintu gerbang rumah Aro, sambil menenteng paperbag berisi sneakers pemberian Aro. Entah kenapa perasaan gue tiba-tiba bimbang. Antara enggak rela buat balikin ini sneakers dan pengen cepet-cepet balikin ini barang.

Berasa plin-plan banget ya, gue?

Tin Tin

Gue sedikit tersentak kaget saat mendengar suara klakson dari belakang, dengan sedikit kesal gue membalikkan badan.

"Maaf, cari siapa, ya?"

Gue meringis saat menemukan seorang wanita paruh baya, dengan penampilan sosalitanya, cantik dan juga anggun. Namun terkesan tidak berlebihan. Gue menundukkan kepala gue sedikit, berniat mengutarakan niat gue kemari. Namun namanya hidup, tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Baru juga mau buka mulut, eh, tiba-tiba makhluk tak diundang yang nyamber aja kayak petir.

"Wah, si Eneng yang kemaren," ucap satpam yang kemaren membuka kan pintu gerbang untuk gue.

Perempuan paruh baya itu langsung menyahut, "Mang Ucup kenal?"

Satpam yang sekarang gue ketahui bernama Mang Ucup itu mengangguk yakin. "Ini yang jagain Mas Aro kemaren pas lagi sakit, Bu. Masa Ibu belum kenal sama calon mantu sendiri?"

Sialan.

Pantesan aja dari tadi perasaan gue nggak enak, terus deg-degan mulu. Ternyata ini toh penyebabnya?

Dapat gue rasakan lirikan tajam dari si ibu-ibu itu. Mampus gue!

"Jadi, kamu pacar Aro?" tanya si ibu ini dengan senyuman yang entah kenapa sulit gue artikan.

Antara penuh penyambutan campur bahagia dengan senyuman penuh intimidasi. Serem kan? Dan dengan ragu-ragu gue mengangkat wajah.

"Itu... anu...."

Tbc,

Terpopuler

Comments

Defiarti

Defiarti

bagus bngt...d tgg up na y

2019-09-02

6

Ariyani Ariyani

Ariyani Ariyani

bang Riki jangan main celap- celup aja deh awas tar kena batunya🙏🙏🙏😊

2022-06-21

0

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

wahhh ketemu camer nih

2020-09-07

2

lihat semua
Episodes
1 Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2 Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3 Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4 Spesial Part : Pov Aro
5 Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6 Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7 Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8 Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9 Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10 Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11 Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12 Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13 Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14 Spesial Part : Pov Aro
15 Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16 Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17 Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18 Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19 Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20 Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21 Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22 Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23 Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24 Spesial Part : Pov Aro
25 Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26 Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27 Spesial Part : Pov Aro
28 Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29 Spesial Part : Pov Riki
30 Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31 Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32 Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33 Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34 Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35 Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36 Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37 Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38 Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39 Spesial Part : Pov Aro
40 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41 Spesial Par: Pov Vinzi
42 Spesial Part : Pov Riki
43 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44 Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45 Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46 Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47 Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48 Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49 Spesial Part
50 Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51 Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52 Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53 Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54 Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55 Spesial Part : Pov Aro
56 Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57 Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58 Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59 Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60 Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61 Spesial Part : Pov Aro
62 Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63 Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64 Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65 Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66 Spesial Part : Pov Aro
67 Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68 Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69 Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70 Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71 Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72 Spesial Part : Pov Aro
73 Spesial Part : Pov Aro (again)
74 Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75 Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76 Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77 Spesial Part : Pov Author
78 Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79 Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80 Spesial Part : Pov Aro
81 Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82 Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83 Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84 Pemberitahuan
85 (not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86 (not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87 (not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88 Spesial Part : Pov Aro
89 (not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90 (not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91 (not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92 (not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93 (not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94 Spesial Part : Pov Author
95 (not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96 Spesial Part(again) : Pov Author
97 (not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98 (not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99 (not) Perfect Couple : {12} Galau?
100 Spesial Part : Pov Aro
101 Spesial Part : Pov Aro(again)
102 (not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103 (not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104 (not) Perfect Couple : {15}
105 (not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106 Spesial Part : Pov Aro
107 (not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108 (not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109 Spesial Part : Pov Aro
110 (not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111 Spesial Part : Pov Author
112 (not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113 Pov Aro
114 (not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115 (not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116 (not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117 (not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118 promo cerita baru
119 Cerita baru terosss
120 numpang promo
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2
Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3
Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4
Spesial Part : Pov Aro
5
Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6
Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7
Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8
Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9
Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10
Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11
Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12
Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13
Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14
Spesial Part : Pov Aro
15
Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16
Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17
Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18
Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19
Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20
Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21
Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22
Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23
Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24
Spesial Part : Pov Aro
25
Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26
Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27
Spesial Part : Pov Aro
28
Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29
Spesial Part : Pov Riki
30
Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31
Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32
Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33
Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34
Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35
Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36
Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37
Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38
Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39
Spesial Part : Pov Aro
40
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41
Spesial Par: Pov Vinzi
42
Spesial Part : Pov Riki
43
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44
Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45
Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46
Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47
Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48
Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49
Spesial Part
50
Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51
Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52
Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53
Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54
Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55
Spesial Part : Pov Aro
56
Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57
Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58
Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59
Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60
Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61
Spesial Part : Pov Aro
62
Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63
Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64
Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65
Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66
Spesial Part : Pov Aro
67
Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68
Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69
Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70
Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71
Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72
Spesial Part : Pov Aro
73
Spesial Part : Pov Aro (again)
74
Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75
Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76
Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77
Spesial Part : Pov Author
78
Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79
Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80
Spesial Part : Pov Aro
81
Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82
Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83
Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84
Pemberitahuan
85
(not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86
(not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87
(not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88
Spesial Part : Pov Aro
89
(not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90
(not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91
(not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92
(not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93
(not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94
Spesial Part : Pov Author
95
(not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96
Spesial Part(again) : Pov Author
97
(not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98
(not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99
(not) Perfect Couple : {12} Galau?
100
Spesial Part : Pov Aro
101
Spesial Part : Pov Aro(again)
102
(not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103
(not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104
(not) Perfect Couple : {15}
105
(not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106
Spesial Part : Pov Aro
107
(not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108
(not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109
Spesial Part : Pov Aro
110
(not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111
Spesial Part : Pov Author
112
(not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113
Pov Aro
114
(not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115
(not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116
(not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117
(not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118
promo cerita baru
119
Cerita baru terosss
120
numpang promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!