Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!

Gue membuka kedua kelopak mata, menggeliat, merenggangkan otot, kemudian meraih ponsel yang ada di meja rias, mengecek jam berapa sekarang. Kedua mata gue membelalak dengan sempurna begitu mendapati sekarang jam berapa.

10.58 WIB

Gila! Udah mau dhuzur?

Perasaan tadi gue masih baca novel lalu, habis itu gue maraton drama korea. Gue semalaman memang begadang untuk menyelesain drama korea bertema medical yang dimainkan Kang Min Hyuk CN Blue, Ha Ji Won dan juga aktor pendatang baru dari Blassom Entertaiment Lee Seo Won yang berjudul Hospital ship, dan mungkin sepertinya gue tidak sadar kalau gue ketiduran.

Gue kembali meletakkan ponselku di tempat semula, menyibakkan selimut bergambar bunga mawar lalu beranjak turun dari ranjang. Baru kemudian beranjak keluar kamar untuk mencari makanan penganjal perut gue yang mulai keroncongan.

Sambil mengacak rambut gue secara asal. Gue menuruni anak tangga, melirik ke arah sofa. Ada Bang Riki dengan temannya, entah siapa namanya, kalau diliat dari punggungnya sih terlihat sedikit familiar, tapi gue juga tidak tahu siapa dia. Karena yang menjadi tujuan gue sekarang adalah pergi ke dapur untuk mencari makan.

Gue segera beranjak pergi dari dapur setelah mengambil beberapa snack beserta dua botol air mineral dingin dan kembali ke kamar. Namun, tiba-tiba gue harus menghentikan langkah kaki gue sejenak, saat melihat teman Bang Riki dengan tampang datarnya tengah meneķan-nekan stik PS. Sementara Bang Riki sudah dengan gaya hebohnya, sambil teriak-teriak tidak jelas pula.

Ini aneh, biasanya teman Bang Riki itu tidak beda jauh sama dia kalau sedang main PS. Tapi ini kok beda banget, anteng, kalem bikin adem mirip sama pria yang rebutan.....

"******!" Gue memekik saat tersadar kalau temen Bang Riki itu adalah pria ganteng yang rebutan cd dengan gue kemarin.

Kedua pria itu langsung menoleh setelah mendengar teriakan gue. Mereka menoleh secara bersamaan, dengan gerakan cepat kilat, yang membuat gue ingin tertawa terbahak-bahak sebenarnya, namun harus gue tahan-tahan demi menjaga image.

Bang Riki langsung memberikan tatapan mautnya. "Ronaldowati! Mulut lo itu nggak bisa banget ya, dikondisiin. Jaga image kek, ini ada temen gue," semburnya, sebelum akhirnya kembali memfokuskan pandangannya ke layar tv. Tanpa melirikku atau menoleh ke arahku sekilas, berbeda dengan temennya itu, yang entah hanya perasaan gue saja, atau emang temen Bang Riki mencuri-curi pandang ke arah gue.

Eh, apa gue yang kepedean kali, ya?

"Nggak sengaja, Abang. Keceplosan," kataku dengan suara agak kalem, sementara Bang Riki hanya mendengkus samar.

"Lo, mah, kalau dikasih tau bisa banget jawab. Makanya kalo punya mulut itu dikontrol, kalo mau ngomong, nggak asal nyablak biar cowok nggak pada kabur," ceramahnya kemudian.

Astagfirullah! Ingin sekali rasanya gue sekedar memukul mulutnya menggunakan cemilan yang gue bawa, atau paling tidak ya, gue siram dia menggunakan air mineral dingin yang sedang gue pegang. Untung saja gue baik, jadi gue membiarin Bang Riki menyerocos sesuka hatinya, sementara gue memilih naik ke lantai atas menikmati waktu liburku.

"Lo sama aja kali, Rik. Mulut lo kalo ngomong kan nggak pake filter, jadi kali aja adek lo ngikutin lo."

Samar-sama gue mendengar suara temen Bang Riki, membuat gue akhirnya tergiur untuk melirik ke arah mereka. Gue melihat temen Bang Riki menyengol lengan Bang Riki sambil membalikkan kalimat yang diucapin Bang Riki, membuat gue ingin tertawa puas karena dibelain pria ganteng itu tanpa sadar. Sambil mengangkat bahu acuh tak acuh, gue lebih memilih melanjutkan langkah kaki gue menuju kamar.

Setelah adzan dhuhur gue memutuskan untuk turun. Penasaran dengan pria yang sepertinya akrab dengan Bang Riki. Heran. Kok Bang Riki yang punya mulut modelan emak-emak tukang gosip begitu, bisa kenal sama pria datar dan juga minim ekspresi macem pria yang rebutan CD dengan gue kemarin, ya. Sepertinya gue harus segera mengintrogasi Bang Riki.

"Bang Riki!" panggil gue sambil menuruni anak tangga. Baju gue kini sudah berganti dengan kaos putih oblong yang kupadukan dengan celana jean super pendek, yang tidak kelihatan karena tertutup kaos gue yang terkesan kebesaran.

Gue melongo saat sampai di lantai bawah. Bukannya menemukan Bang Riki, gue justru menemukan temennya Bang Riki yang sedang asik makan chitato sambil mengutak-atik ponselnya.

Ehem

Gue pura-pura berdehem, dan berhasil membuat temennya Bang Riki itu langsung menoleh ke arah gue, dengan ekspresi melotot. Sepertinya dia agak terkejut dengan penampilan gue. Atau mungkin dia sedang berpikir gue tidak mengenakan celana. Ya ampun, ekspresinya terlihat mesum. Gue jadi agak takut deket-deket dia.

Gue kembali berdehem, mencoba mengusir rasa gelisah yang melanda tiba-tiba. "Bang Riki kemana?" tanya gue mencoba biasa aja. Padahal aslinya ketar-ketir gue.

Takut kalau sewaktu-waktu gue diterkam. Haha, kok gue lebay, ya?

"Keluar," jawabnya singkat.

"Ke mana?"

Cowok itu cuma menjawab dengan mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh.

Sepertinya gue mulai menyesal, karena selalu menyukai pria dengan gaya cool-nya. Karena serius, bicara dengan tipekal kulkas dua pintu semacam ini, ternyata benar-benar bikin sakit hati, sindiran dari mantan tidak ada apa-apanya.

"Terus kenapa lo masih di sini?" tanyaku mulai kehilangan kesabaran.

Temen Bang Riki yang sampai detik ini belum kuketahui namanya itu mendelik. Seperti tak terima dengan nada bicara gue, mungkin.

"Kalau bicara sama orang yang lebih tua itu yang sopan ya, Dek. Apalagi baru kenal."

Gue cuma mangguk-mangguk tidak peduli. "Maaf ya, Mas." Sambil memasang tampang tak rela.

"Mas?" ulang temen Bang Riki sambil menaikkan sebelah alisnya. "Memangnya kapan saya nikah sama Mbak kamu?" gerutunya kesal.

Bodo. Gue juga kesel ini. Ini manusia dari planet mana sih, nyebelin banget, deh. Spesies langka yang perlu dimusnahkan di bumi ini?

"Aro," katanya yang kini malah memperkenalkan diri.

"Alvaro?"

Gue juga tidak tahu kenapa malah menebak nama panjangnya. Membuat temen Bang Riki yang bernama Aro itu menggeleng.

"Aaron Aldric," ucapnya yang malah memperkenalkan nama lengkapnya.

Hah? Dia ini lagi modus apa gimana, aneh banget. Eh, tapi kok ini orang tidak menyinggung masalah cd kemarin ya, apa dia sudah lupa. Ah, bodo amat lah, gue tidak perduli.

Gue mengangguk. "Anggita Rahmawati," balasku, berencana mengajaknya bersalaman namun si Aro-aro ini malah sibuk sendiri dengan benda pipih berlambang apel digigit itu.

Sialan. Kalah pamor gue sama benda mati.

"Nggak nanya," ketus tiba-tiba tanpa melirik gue.

Seketika gue zonk.

Sumpah sakit hati banget gue.

Awas aja lo! Gue bikin lo nyesel karena sudah ngacuhin seorang Anggita Rahmawati.

Tunggu aja!

****

Gue langsung menghampiri Bang Riki yang baru saja pulang, lalu menarik paksa tubuh Abang satu-satunya yang gue miliki menuju dapur.

"Itu temen lo, Bang?" introgasi gue sambil berbisik. Sedikit melirik ke ruang tamu lalu menatap Bang Riki sekali lagi.

Bang Riki mengangguk. "Kenapa, naksir?" tanyanya yang malah meledek.

Gue melotot tak terima. "Najis. Amit-amit naksir cowok kaya gitu?" Sambil memasang wajah seakan ingin muntah.

"Yakin? Nggak nyesel lo, anu-nya gede juga lho," kelakarnya sambil memasang wajah super mesumnya, tak lupa disertai tawa kencangnya. Membuat gue mendengkus sebal, bersiap meninju selangkangannya namun naas, karena Bang Riki menghindar dengan cepat.

Ebuset, peka juga Abang gue ini. Tahu kalau mau gue hajar.

"Mulut lo emang nggak punya filter ya, Bang. Sedih tau nggak gue sebagai adek, apalagi kalo sampai Ibu sama Ayah di Solo tau kelakuan lo gini."

Karena kesal, gue memilih untuk bergegas naik ke lantai atas tanpa melirik temen Bang Riki yang gue rasa sedang menatapku heran. Tak memperdulikan teriakan tak jelas Bang Riki.

Sial banget gue, punya Abang kok gitu amat. Mood gue untuk bersantai hari ini hancur sudah hanya karena pria nyebelin bin sok kegantengan itu.

Eh, emang beneran ganteng ya?

Au ah, nggak penting.

Ya Tuhan, semoga gue tidak harus bertemu lagi dengan makhluk astral bin nyebelin itu. Aminnn!

Tbc,

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

aku mampir gan otor

2021-12-01

1

Endah Partiti

Endah Partiti

ngakak Thor🤣🤣

2020-10-27

0

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

padahal gua berharap Anggi ngebahas CD 😜😜😜😜

2020-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2 Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3 Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4 Spesial Part : Pov Aro
5 Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6 Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7 Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8 Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9 Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10 Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11 Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12 Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13 Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14 Spesial Part : Pov Aro
15 Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16 Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17 Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18 Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19 Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20 Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21 Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22 Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23 Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24 Spesial Part : Pov Aro
25 Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26 Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27 Spesial Part : Pov Aro
28 Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29 Spesial Part : Pov Riki
30 Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31 Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32 Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33 Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34 Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35 Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36 Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37 Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38 Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39 Spesial Part : Pov Aro
40 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41 Spesial Par: Pov Vinzi
42 Spesial Part : Pov Riki
43 Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44 Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45 Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46 Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47 Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48 Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49 Spesial Part
50 Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51 Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52 Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53 Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54 Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55 Spesial Part : Pov Aro
56 Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57 Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58 Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59 Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60 Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61 Spesial Part : Pov Aro
62 Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63 Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64 Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65 Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66 Spesial Part : Pov Aro
67 Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68 Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69 Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70 Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71 Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72 Spesial Part : Pov Aro
73 Spesial Part : Pov Aro (again)
74 Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75 Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76 Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77 Spesial Part : Pov Author
78 Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79 Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80 Spesial Part : Pov Aro
81 Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82 Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83 Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84 Pemberitahuan
85 (not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86 (not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87 (not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88 Spesial Part : Pov Aro
89 (not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90 (not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91 (not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92 (not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93 (not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94 Spesial Part : Pov Author
95 (not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96 Spesial Part(again) : Pov Author
97 (not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98 (not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99 (not) Perfect Couple : {12} Galau?
100 Spesial Part : Pov Aro
101 Spesial Part : Pov Aro(again)
102 (not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103 (not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104 (not) Perfect Couple : {15}
105 (not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106 Spesial Part : Pov Aro
107 (not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108 (not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109 Spesial Part : Pov Aro
110 (not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111 Spesial Part : Pov Author
112 (not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113 Pov Aro
114 (not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115 (not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116 (not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117 (not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118 promo cerita baru
119 Cerita baru terosss
120 numpang promo
121 promo
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Jatuh Cinta Dadakan : (1) Belajar Hidup Susah
2
Jatuh Cinta Dadakan : (2) Gara-gara CD
3
Jatuh Cinta Dadakan : (3) Hah, Cowok Ganteng Itu Temennya Bang Riki?!
4
Spesial Part : Pov Aro
5
Jatuh Cinta Dadakan : (4) Kesialan Bertubi-tubi
6
Jatuh Cinta Dadakan : (5) Berasa Beneran Sakit
7
Jatuh Cinta Dadakan : (6) Si Merah Sialan
8
Jatuh Cinta Dadakan : (7) Punya Suami Dadakan, Hamil, dan Langsung Keguguran
9
Jatuh Cinta Dadakan : (8) Shopping With Babang Gantz
10
Jatuh Cinta Dadakan : (9) Kondangan Ke Nikahan Mantan
11
Jatuh Cinta Dadakan : (10) Balas Budi Ceritanya
12
Jatuh Cinta Dadakan : (11) Hah, Head Chef?!
13
Jatuh Cinta Dadakan : (12) Jadi, Kamu Pacar Aro?
14
Spesial Part : Pov Aro
15
Jatuh Cinta Dadakan : (13) Tak Sesuai Tujuan Awal
16
Jatuh Cinta Dadakan : (14) Emosi Tingkat Wahid
17
Jatuh Cinta Dadakan : (15) Galau
18
Jatuh Cinta Dadakan : (16) Bernasib Sial Karena Sebuah pengakuan
19
Jatuh Cinta Dadakan : (17) Hanya Halusinasi
20
Jatuh Cinta Dadakan : (18) Terbukti Nyata, No Halu
21
Jatuh Cinta Dadakan : (19) Sepertinya Tidak Mungkin
22
Jatuh Cinta Dadakan : (20) Jadi, Gue Harus Bagaimana?
23
Jatuh Cinta Dadakan :(21) Move On Itu Tidak Mudah
24
Spesial Part : Pov Aro
25
Jatuh Cinta Dadakan : (22) Gue Ini Cewek Setia
26
Jatuh Cinta Dadakan : (23) Penuh Kejutan
27
Spesial Part : Pov Aro
28
Jatuh Cinta Dadakan : (24) Oke, Ini Cuma Salah Paham
29
Spesial Part : Pov Riki
30
Jatuh Cinta Dadakan : (25) Jadi, Kita Ini Apa?
31
Jatuh Cinta Dadakan : (26) Bang Riki Yang Rese
32
Jatuh Cinta Dadakan : (27) Kencan Yang Gagal
33
Jatuh Cinta Dadakan : (28) Harus Pisah?
34
Jatuh Cinta Dadakan : (29) LDR Itu Berat
35
Jatuh Cinta Dadakan : (30) Rindu Itu Wajar
36
Jatuh Cinta Dadakan : (31) Bang Riki Lagi Galau
37
Jatuh Cinta Dadakan : (32) Obrolan Malam
38
Jatuh Cinta Dadakan : (33) Dapat Kejutan
39
Spesial Part : Pov Aro
40
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Shock
41
Spesial Par: Pov Vinzi
42
Spesial Part : Pov Riki
43
Jatuh Cinta Dadakan : (34) Harus LDR Lagi?
44
Jatuh Cinta Dadakan : (35) Bang Riki & Sisi Lemahnya
45
Jatuh Cinta Dadakan : (36) Sayang Ayah
46
Jatuh Cinta Dadakan : (37) Nasehat Dari Abang
47
Jatuh Cinta Dadakan : (38) Cemburu Itu Tanda Cinta?
48
Jatuh Cinta Dadakan : (39) Anggap Saja Sedang Apes
49
Spesial Part
50
Jatuh Cinta Dadakan : (40) Kencan Spesial? With Cendol Dawet? Aku, mah, Ikhlas!
51
Jatuh Cinta Dadakan : (41) Bahas Nikah
52
Jatuh Cinta Dadakan : (42) Bertemu Calon Mertua
53
Jatuh Cinta Dadakan : (43) Gue... Terkejut
54
Jatuh Cinta Dadakan : (44) Demi Calon Keponakan
55
Spesial Part : Pov Aro
56
Jatuh Cinta Dadakan : (45) Karena Aku Cinta Kamu Apa Adanya
57
Jatuh Cinta Dadakan : (46) Bujuk Aro Yang Ngambek
58
Jatuh Cinta Dadakan : (47) Dijengukin Calon Mertua
59
Jatuh Cinta Dadakan : (48) Mendadak Galau
60
Jatuh Cinta Dadakan : (49) Galau, Galau, Galau
61
Spesial Part : Pov Aro
62
Jatuh Cinta Dadakan : (50) Baikan
63
Jatuh Cinta Dadakan : (51) Salah Sangka
64
Jatuh Cinta Dadakan : (52) Anggap Saja Kencan
65
Jatuh Cinta Dadakan : (53) Pertanda Apakah Ini?
66
Spesial Part : Pov Aro
67
Jatuh Cinta Dadakan : (54) Kecewa
68
Jatuh Cinta Dadakan :(55) Baikan
69
Jatuh Cinta Dadakan : (56) Nikah?
70
Jatuh Cinta Dadakan : (57) Haruskah Gue Segera Menikah?
71
Jatuh Cinta Dadakan : (58) Quality Time With Abang
72
Spesial Part : Pov Aro
73
Spesial Part : Pov Aro (again)
74
Jatuh Cinta Dadakan : (59) Ditunda Bukan Batal
75
Jatuh Cinta Dadakan : (60) Masakin Aro
76
Jatuh Cinta Dadakan : (61) Aro Kena Zonk
77
Spesial Part : Pov Author
78
Jatuh Cinta Dadakan : (62) Diintrogasi Bang Riki
79
Jatuh Cinta Dadakan : (63) Lamaran
80
Spesial Part : Pov Aro
81
Jatuh Cinta Dadakan : (64) Persiapan Menuju Hari H
82
Jatuh Cinta Dadakan : (65) After Halal
83
Obat Kangenkuh (yg gk suka Korea²an, jgn dibuka!)
84
Pemberitahuan
85
(not) Perfect Couple : {1} Kangen Bang Riki
86
(not) Perfect Couple : {2} Aro Ngambek?
87
(not) Perfect Couple : {3} Malah Dikerjain
88
Spesial Part : Pov Aro
89
(not) Perfect Couple : {4} Udah Resmi Jadi Om-Tante Dong
90
(not) Perfect Couple : {5} Jadi, Kapan Nyusul?
91
(not) Perfect Couple : {6} Gagal Kangen-Kangenan Sama Baby El
92
(not) Perfect Couple : {7} Kalah Tantangan
93
(not) Perfect Couple : {8} Tetangga Baru
94
Spesial Part : Pov Author
95
(not) Perfect Couple : {9} Astaga, Cemburu???
96
Spesial Part(again) : Pov Author
97
(not) Perfect Couple : {10} Aro dan Sikap Berlebihannya
98
(not) Perfect Couple : {11} Hah? Dua Garis?
99
(not) Perfect Couple : {12} Galau?
100
Spesial Part : Pov Aro
101
Spesial Part : Pov Aro(again)
102
(not) Perfect Couple : {13} Morning Sick
103
(not) Perfect Couple : {14} Cek Kandungan
104
(not) Perfect Couple : {15}
105
(not) Perfect Couple : {16} Nengokin Keponakan Tersayang
106
Spesial Part : Pov Aro
107
(not) Perfect Couple : {17} Pulang Ke Solo
108
(not) Perfect Couple : {18} Get Well Soon, Ayah
109
Spesial Part : Pov Aro
110
(not) Perfect Couple : {19} Jagain Baby El
111
Spesial Part : Pov Author
112
(not) Perfect Couple : {20} Kehilangan Sosok Ayah
113
Pov Aro
114
(not) Perfect Couple : {21} Keputusan Berat
115
(not) Perfect Couple : {22} Memulai Hidup Baru
116
(not) Perfect Couple : {23} Pamitan
117
(not) Perfect Couple : {24} The Last Part
118
promo cerita baru
119
Cerita baru terosss
120
numpang promo
121
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!