Karena merasa lelah Ema pun memejamkan matanya dengan kepalanya yang di taruh di atas meja . Tak lama Ema merasakan kalau ada yang membelai rambutnya dengan sangat lembut .
Ema berniat ingin membuka matanya , namun niatnya dia urungkan saat mendengar suara laki laki yang tidak asing lagi baginya .
"Ema , aku sangat mencintaimu . Aku akan membawa cinta ku sampai aku mati dan aku harap saat itu kamu sudah bisa menemukan kebahagiaan mu ."Ucap laki laki yang tak lain adalah Fikri .
Fikri pun duduk di samping Ema , Fikri pun meletakan kepalanya di atas meja seperti Ema . Fikri terus membelai rambut Ema dengan lembut dan perlahan agar Ema tidak terbangun karena Fikri berpikir kalau saat ini Ema tengah tertidur .
"Ema seandainya aku di beri pilihan aku ingin Tuhan memperpanjang umur ku agar aku bisa melihat kamu bahagia dan alangkah membahagikannya untuk ku kalau sampai Tuan menjodohkan aku dengan diri mu ."Ucap Fikri .
"Sayang itu semuanya hanyalah mimpi saja , karena penyakit ku semakin hari semakin parah dan membunuh ku secara perlahan setiap harinya ."Ucap Fikri . "Tapi kamu tidak perlu khawatir saat aku tidak ada Kak Fatir akan menjaga mu untuk menggantikan aku ."Sambung Fikri .
Karena Fikri ada di belakang Ema , Fikri tidak tahu kalau Ema kini tengah menangis karena mendengar perkataan Fikri.
"Fikri kamu sedang apa , ayo sayang masuk ke dalam kamar kamu dan istirahat , jangan ganggu Ema ."Ucap Jeni yang datang menghampiri Fikri dan Ema .
"Iya Mah ."Jawab Fikri.
Fikri pun bangkit lalu pergi ke kamarnya kembali begitu pula dengan Jeni . Sebenarnya Jeni ingin membangunkan Ema agar tidur di kamarnya , namun Jeni merasa tidak enak , akhirnya Jeni pun membiarkannya dan Jeni kembali lagi ke dalam kamarnya.
"Fikri aku berjanji pada mu , aku akan selalu menemani mu di saat saat terakhir mu ." Batin Ema .
💜
Keesokan harinya pagi pagi sekali Ema bangun untuk membantu memasak Jeni dan yang lainnya . Mulai hari ini Ema akan berusaha untuk menyenangkan Fikri walau pun dengan hanya hal hal kecil .
"Selamat pagi Tante ."Sapa Ema .
"Selamat pagi Ema , loh kok kamu sudah bangun jam segini. " Saut Jeni .
"Iya nih Tante , mungkin karena sudah kebiasaan kali ya ." Ucap Ema . "Oh iya Tante makanan kesukaan Fikri apa ya ?.Tanya Ema .
"Kenapa kamu menanyakan itu ?."Tanya Jeni .
"Hmm hari ini Ema ingin memasak untuk Fikri ."Jawab Ema .
Mendengar ucapan Ema , Jeni pun sangat senang karena sudah di pastikan Fikri akan senang sekali hari ini .
Setelah Ema mengetahui makanan kesukaan Fikri , Ema pun langsung memasak untuk Fikri . Karena Ema memang sangat pandai memasak jadi Ema tidak kesulitan untuk memasak makanan untuk Fikri .
Setelah tiga puluh menit Ema pun sudah menyelesaikan masakannya . Dan saat itu semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan .
"Ema kemana ? ." Tanya Fikri .
"Ada ,sebentar lagi dia juga akan kemari ." Jawab Jeni .
Tak lama Ema pun keluar dari dapur dan berjalan ke arah meja makan sambil membawa masakannya .
"Ema kamu bawa apa ?." Tanya Fikri .
"Aku bawa sup ayam . Tadi Tante Jeni bilang sama aku kalau kamu suka sup ayam , makanya aku masakin sup ayam spesial buat kamu ."Ucap Ema sambil menaruh semangkuk sup ayam di hadapan Fikri.
"Jadi kamu masakin sup ayam ini spesial buat aku ?."Tanya Fikri memastikan .
"Iya , aku membuatkannya spesial buat kamu ."Jawab Ema . "Ayo cobain sup nya enak atau tidak ."Sambung Ema .
"Kata aku sih pasti enak , dari aromanya aja udah ketahuan ."Saut Fauzi .
"Seandainya saja Ema membuatkan untuk kita juga ya ."Sambung Morgan .
"Nanti kapan kapan deh aku masakin buat kalian juga ."Ucap Ema .
Sedangkan kini Fikri hanya fokus melihat semangkuk sup ayam di hadapannya , Fikri sangat senang sampai sampai senyumannya terus mengembang . Fikri tidak menyangka kalau dirinya akan makan sup ayam spesial buatan Ema .
Jeni , Fatir dan Papah nya Fikri yang melihat senyuman itu ikut merasa senang , karena akhirnya mereka bisa melihat senyuman yang sudah begitu lama mereka rindukan .
Fikri terus tersenyum sambil memakan Sup nya , namun tak lama Fikri meneteskan air matanya .
"Fikri kamu kenapa menangis ? Apa sup nya tidak enak ?."Tanya Ema saat melihat Fikri menangis .
"Tidak bukan itu . Sup ayam ini sangat enak sekali dan aku terharu karena kamu membuatkan nya hanya untukku . Spesial lagi , Terimakasih Ema ."Ucap Fikri sambil tersenyum ke arah Ema . "Seandainya aku punya kesempatan lagi untuk bisa makan sup buatan Ema , pasti akan sangat menyenangkan rasanya ."Sambung Fikri yang kembali memakan sup nya .
"Tentu saja kamu punya kesempatan yang sangat banyak ."Saut Ema . "Kalau kamu suka aku akan membuatkannya lagi untuk mu , kalau perlu saat masuk sekolah nanti aku akan membawanya hanya untuk mu , agar kamu bisa menikmati sup ayam buatan ku sesuka hati mu ."Sambung Ema .
"Benarkah ?."Tanya Fikri memastikan .
"Tentu ."Jawab Ema .
Fikri pun bertambah senang mendengar ucapan Ema itu. Mereka pun akhirnya menyantap sarapan mereka dengan sangat tenang . Setelah sarapan mereka pergi bersama untuk berkeliling Singapore .
Mereka mengunjungi tempat tempat wisata yang ada di Singapore sebelum mereka akhirnya kembali lagi ke Indonesia .
_
Waktu pun cepat berlalu dan kini mereka pun sudah sampai lagi di Indonesia . Setelah sampai di bandara mereka semua berpisah untuk pulang ke rumah masing masing.
"Ema aku antar kamu pulang ya ." Ucap Fikri.
"Tidak perlu , kamu pulanglah ke rumah lalu beristirahat karena besok kita akan kembali ke sekolah ."Saut Ema sambil memegang pundak Fikri .
"Baiklah kalau begitu ."Ucap Fikri ." Aku pergi duluan ya ."Sambung Fikri .
"Iya , hati hati ."Jawab Ema .
Setelah Fikri pergi , Ema menghampiri Panji yang sudah menunggunya . Setelah itu Ema langsung naik ke dalam mobil dan Panji pun langsung melajukan mobilnya .
Saat dalam perjalanan Ema menanyakan tentang perubahan pada Panji .
"Bagaimana apakah semuanya baik baik saja ?."Tanya Ema .
"Semuanya baik baik saja , tidak ada masalah ."Jawab Panji .
"Nona sendiri bagaimana apakah Nona jauh lebih baik setelah berlibur ?." Tanya Panji .
"Ya lumayanlah ."Jawab Ema .
Ema pun menyalakan handphone nya kembali . Saat handphone Ema menyala , Ema melihat banyak panggilan tak terjawab dari Jonathan dan bukan hanya panggilan tak terjawab saja , Jonathan pun mengirimkan banyak pesan pada Ema .
Ema membaca pesan itu satu persatu , Ema pun tersenyum saat melihat isi pesan Jonathan . Namun Ema tidak memperdulikannya bahkan Ema pun tidak ada niatan untuk membalasnya .
Sedangkan kini Jonathan yang mengetahui kalau pesannya sudah di baca oleh Ema . Jonathan langsung menelpon Ema lagi . Jonathan senang karena nomor Ema kini sudah aktif kembali setelah beberapa hari belakangan nomor Ema tidak pernah aktif .
Namun walau pun sudah aktif Ema tidak mau mengangkatnya , Jonathan pun tidak menyerah untuk menghubungi Ema sampai Ema mau mengangkat teleponnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ninin Sumantrie
memang bener ya,kl orang baik pasti cepet meninggalkan yg di cintai/sayangi😭😭😭😭😭
2022-03-15
0
Ariyati
ema sama fikri aja dulu kali y..biar sama sama bekas ..gak rela aq ema dapet jonathan yg sudah bekas renata ...
2021-09-17
0
Ida Blado
jahat author knp bkn kakaknya fikri aja yg sakit dn meninggal.kn fathir udah hidup lbh lma di banding fikri
2021-08-17
1