"Jangan masuk kedalam kamar ku ."Ucap Ema .
Tentu saja hal itu membuat Renata kaget , namun Renata pun langsung tersenyum saat dia punya rencana licik untuk Ema marah dan agar Jonathan memarahinya .
"Maaf ."Ucap Renata . "Aku akan tinggal di sini untuk beberapa hari , jadi aku rasa aku akan tidur di kamar ini, tidak mungkin kan kalau aku tidur di kamar Jonathan. "Sambung Renata.
"Kamu kan istrinya jadi kamu yang lebih berhak tidur dengan Jonathan bukan aku. "Ucap Renata kembali.
Ema pun mengerti maksud perkataan Renata, tanpa menjawab perkataan Renata Ema bangkit dari duduknya lalu menghampiri Renata. Ema mendorong koper Renata menggunakan kakinya sampai keluar dan Renata sendiri pun ikut terjatuh karena Renata tidak berdiri dengan seimbang.
"Dasar kurang ajar kamu ."Ucap Renata yang kesal pada Ema . Ema melirik ke arah tangga di mana Jonathan tengah berdiri di sana .
"Aku sudah katakan padamu ini kamarku dan aku tidak mengizinkan kamu untuk memasukinya. "Ucap Ema.
Renata langsung bangkit dan menatap Ema tajam, Renata mengambil kopernya lalu berniat untuk masuk kembali ke kamar Ema. Namun Ema menghentikannya dan langsung mengambil koper Renata lalu melempar koper Renata ke lantai bawah. Renata pun terkejut saat Ema melempar kopernya ke bawah dan tidak menyangka kalau Ema akan melakukan hal itu.
"Kamu itu apa apa sih ."Teriak Ema .
"Jangan pernah menggangguku kalau tidak, nasibmu akan sama seperti kopermu itu. "Ucap Ema dengan penuh penekanan.
"Ema ,Renata ." Ucap Jonathan .
Saat Renata mendengar Jonathan memanggil , Renata langsung menengok lalu berlari ke arah Jonathan sambil menangis tersedu sedu , Renata tahu kalau Jonathan paling tidak tega melihatnya menangis . Akhirnya Jonathan pun membawa Renata kedalam kamarnya untuk menenangkannya .
Dan tentu saja hal itu membuat Ema kesal dan marah. Ema langsung masuk ke dalam kamar dan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras lalu menguncinya.
Tak lama pintu kamar Ema pun di ketuk oleh seseorang . Tapi Eka hanya diam dan tidak merespon walaupun Ema mendengarnya berkali kali . Ema tetap fokus mengerjakan pekerjaannya .
Tok tok tok
Tok tok tok
CEKLEK
Ema mendengar kalau pintu kamarnya terbuka , namun Ema tetap fokus pada leptopnya . Jonathan masuk dan menutup pintu kamar Ema kembali , Jonathan berjalan mendekat pada Ema lalu Jonathan pun duduk di tepi tempat tidur Ema.
"Ema apa kamu marah ?." Tanya Jonathan .
"Menurut kamu ?."Jawab Ema tanpa melihat ke arah Jonathan .
"Aku akan menjelaskan semuanya pada Renata , tapi aku perlu waktu untuk itu jadi mungkin dia akan tinggal di sini untuk beberapa waktu ." Ucap Jonathan .
"Kenapa tidak jelaskan sekarang saja ."Saut Ema.
"Ema kamu tahukan kalau aku sangat mencintai dia , aku tidak mau kalau sampai dia sakit hati , jadi tolong berikan aku waktu ." Jelas Jonathan .
"Yah aku tahu kamu mencintai dia dan kamu sangat peduli tentang perasaannya . Lalu pernahkah kamu berpikir tentang perasaanku saat ini ?. "Ucap Ema .
"Ema maksudku ."
"Sudahlah aku mengantuk jadi sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang juga. "Ucap Ema .
Jonathan pun pergi karena pasti Ema butuh waktu untuk seorang diri. Saat Jonathan pergi handphone Ema berdiring Ema pun meraih handphone nya, Ema melihat nama Fikri ada di layar handphone Ema pun langsung mengangkat telepon dari Fikri.
"Halo Fik ." Ucap Ema .
"Halo Ema , apa aku mengganggu ?."Tanya Fikri .
"Tidak ."Jawab Ema.
"Ema kamu tahu kan kalau sekolah libur selama tiga hari, aku dan yang lainnya berencana pergi berlibur , apa kamu mau ikut ?. "Tanya Fikri.
"Baiklah aku akan ikut. "Jawab Ema . "Tapi kemana kita akan pergi berlibur ?."Sambung Ema .
"Singapore."Jawab Fikri .
"Oke , jam berapa kita akan berangkat ? Oh ya kamu bisa menjemput ku tidak ?."Tanya Ema .
"Mungkin sekitar jam enam pagi . Tenang saja aku akan menjemputmu jadi bersiaplah. "Jawab Fikri.
"Baiklah kalau begitu terimakasih ."Ucap Ema .
Setelah itu Ema mengakhiri sambungan teleponnya dengan Fikri. Ema merasa lega karena besok Ema akan pergi dari sini dan Ema tidak akan melihat dua orang itu. Ema pun langsung menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya nanti.
Karena Ema membawa barang ke apartemen Jonathan sedikit akhirnya Ema pun memasukkan semua barangnya ke dalam koper karena memang semua yang ada di apartemen Jonathan akan dibutuhkan nanti.
Setelah selesai Ema langsung membawa turun kopernya dengan hati-hati agar tidak ketahuan oleh Jonathan dan juga Renata. Ema pun memasukan kopernya kedalam mobilnya yang di bawanya dari rumah .
Setelah semuanya selesai Ema pun kembali ke pertemen dan langsung tidur agar besok tidak terlambat .
Keesokan harinya Ema bangun sangat pagi lalu Ema pun langsung bersiap. Setelah tiga puluh menit Ema pun sudah siap setelah itu Ema keluar dari kamarnya membawa tas selempang nya dan tak lupa Ema mengunci kamarnya .
Ema menyempatkan diri untuk memasak sarapan untuknya sebelum dia pergi. Dan saat Ema tengah memasak Jonathan dan Renata turun ke bawah secara bersamaan dengan masih mengenakan piyama mereka. Namun Ema bersikap biasa saja dan tidak memperdulikan mereka .
"Wah Ema kamu sedang masak sarapan ya. "Ucap Renata. " Padahal tadinya aku yang ingin memasak sarapan untuk kita semua, tapi ternyata kamu sudah lebih dulu memasaknya. "Sambung Renata.
Jonathan pun tersenyum melihat itu , Jonathan sangat senang saat Renata menerima Ema sebagai istrinya dan Renata bersedia jika kalau pun mereka akan menikah Renata menjadi istri yang kedua. Jonathan berpikir mungkin Jonathan bisa membujuk Ema untuk menerima Renata kalau Renata menjadi istri keduanya , sehingga Jonathan tidak perlu kehilangan salah satu dari mereka .
Jonathan pun duduk di meja makan yang kemudian disusul oleh Renata. Tak lama Ema pun selesai memasak , Ema pun menyajikan masakannya di piring dan sisanya Ema memasukkan ke kotak bekal lalu Ema pun membawa satu piring berisi makanan ke meja makan.
"Wah baunya enak sekali, pasti makannya rasanya enak deh. "Ucap Renata yang bersiap untuk makan . Namun saat Renata melihat Ema yang hanya membawa satu piring makanan pun menjadi bingung begitu pula dengan Jonathan.
"Ema kenapa kamu hanya membawa satu piring saja?. "Tanya Renata. " Untuk kita mana?. "Sambung Renata.
"Kamu pikir aku ini pembantumu. Kalau mau makan ya masak sendirilah. " Jawab Ema. " Kamu bisa masak kan ? Jangan bilang kamu pura pura bisa masak tapi kenyataannya tidak , karena kamu hanya cuman bisa berpoles dan melayani laki laki di atas ranjang . "Sambung Ema .
"Jangan sembarang bicara kamu ya , aku bisa kok ."Ucap Renata yang kemudian pergi ke dapur .
Sedangkan Ema hanya diam dan mengabaikan Renata mau pun Jonathan , Ema menikmati sarapannya .
"Ema apa kamu tidak bisa bersikap baik dan menerima Renata ? Aku sudah berbicara pada Renata kalau aku tidak bisa menceraikan kamu , dan Renata tidak masalah kalau dia jadi istri ke dua ."Ucap Jonathan .
Ema pun meminum air yang di bawanya tadi . Setelah itu Ema langsung menatap Jonathan .
"Jonathan bisakah kamu menceraikan aku secepatnya ?."Tanya Ema pada Jonathan , dan hal itu membaut Jonathan kaget karena Jonathan tidak pernah berpikir kalau Ema akan menjawab seperti ini .
Karena Jonathan hanya diam Ema pun membawa piring bekas makan nya ke dapur untuk langsung dibersihkannya.
Ting tong ting tong
Jonathan tersadar dari lamunannya saat mendengar bunyi bel. Jonathan bingung siapa yang pagi-pagi begini datang bertamu , akhirnya Jonathan pun berjalan untuk membuka pintu.
"Untuk apa kamu kemari ." Ucap Jonathan dengan tatapan tidak suka pada orang itu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Riska Wulandari
Jonatan engfak ngotak keknya..
2022-06-04
0
Ninin Sumantrie
dasar jho serakah....😡
2022-03-15
0
Tulip
jon jon enak di dirimu dak enak ema. bagus ema pertahankan sikapmu jgn smpe terbui hasutan jojon
2022-03-07
0