Renata dibuat kesal oleh Jonathan seharian ini, karena Jonathan sangat cuek dan tidak memperdulikan Renata seperti biasanya. Bahkan saat Renata menggoda, Jonathan hanya bersikap biasa saja.
"Iihhh , Jonathan itu sebenarnya kenapa sih?Sudah seharian ini dia cuekin aku. Bahkan dia seperti sudah tidak tertarik lagi padaku. "Ucap Renata." Atau jangan-jangan sebenarnya Jonathan sudah jatuh cinta kepada istrinya itu. Aku jadi penasaran seperti apa istri Jonathan sehingga membaut Jonathan berubah . "Sambung Renata.
Waktu pun cepat berlalu dan kini saatnya untuk para karyawan maupun Jonathan pulang. Jonathan langsung membereskan berkas-berkas yang sudah dikerjakan nya setelah itu Jonathan langsung keluar dari ruangannya untuk segera pulang.
"Sayang kita jalan yuk ."Ajak Renata sambil merangkul tangan Jonathan saat Jonathan keluar dari ruangannya .
"lain kali saja ya , aku capek mau langsung pulang. "Jawab Jonathan.
"Kalau begitu kamu pulang ke apartemen aku saja. "Saut Renata." Kamu juga sudah beberapa hari ini tidak pulang ke apartemen aku . Aku kan kangen sama kamu. "Sambung Renata.
"Aku capek Renata , aku mau pulang ke apartemenku . "Jawab Jonathan.
Jonathan pun langsung pergi meninggalkan Renata seorang diri. Jonathan langsung masuk kedalam mobilnya dan melajukannya. Jonathan sampai di apartemen nya sekitar jam enam sore.
Jonathan masuk ke dalam apartemen, namun Jonathan heran kenapa apartemennya gelap dan tidak ada lampu yang menyala satupun.
"Kenapa gelap sekali ?." Ucap Jonathan ." Apakah Ema masih tidur, tapi ini kan sudah jam enam sore tidak mungkin kalau Ema masih tidur. "Sambung Jonathan.
Jonathan pun langsung naik menuju kamar Ema.
Tok tok tok
"Ema ."Panggil Jonathan .
Tok tok tok
"Ema apa kamu di dalam ?. "Ucap Jonathan kembali.
Karena tak kunjung mendapat jawaban dari Ema, Jonathan pun langsung berniat membuka kamar Ema namun tidak bisa karena dikunci. Karena khawatir takut terjadi sesuatu pada Ema, akhirnya Jonathan pun membuka pintu kamar Ema menggunakan kunci cadangan yang disimpan olehnya.
Setelah pintu kamar Ema terbuka Jonathan pun langsung masuk. Karena gelap Jonathan menyalakan lampu . Jonathan melihat kalau kamar Ema rapih dan tidak ada yang aneh tapi kemana Ema ?. Jonathan pun membuka lemari Ema dan Jonathan merasa lega saat tidak ada satu barang milik Ema yang hilang.
"Oh iya , tas yang biasa Ema bawa tidak ada , apa Ema sedang pergi ? Tapi kemana dan kenapa dia tidak pamit pada ku ?."Tanya Jonathan pada dirinya sendiri .
Jonathan langsung menghubungi Ema namun tidak kunjung di jawab .
Sedangkan kini di kamar Ema para pelayan bingung harus apa saat Jonathan terus menelpon Ema. Pak Yusuf dan Panji pun tidak berani mengangkat telepon dari Jonathan karena takut Jonathan akan curiga pada Ema dan menghancurkan semuanya .
Jonathan terus menghubungi Ema sedangkan Ema kini masih tidak sadarkan diri karena sebelumnya Ema pingsan . Ema pingsan karena terlalu lelah dan memiliki banyak pikiran dan Ema pun kini tengah di infus karena tubuhnya hanya yang sangat lemas .
Karena takut mengganggu Ema , Panji pun langsung mengambil handphone Ema dan mematikan telpon dari Jonathan . Setelah itu Panji memotret Ema hanya sebagaian untuk memperlihatkan pada Jonathan kalau Ema sedang tidak sadarkan diri dan agar kelihatan kalau saat ini Ema sedang ada di rumah sakit . Setelah itu Panji pun mengirimkan foto itu pada Jonathan .
Jantung Jonathan berdetak kencang, tubuhnya bergetar dan pikirannya pun tak karuan saat mendapat kiriman foto Ema yang tengah terbaring tak sadarkan diri dan terpasang selang infus di tangannya .
Tanpa berpikir panjang Jonathan pun langsung pergi dari apartemennya menuju rumah sakit terdekat. Jonathan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan sesampainya Jonathan di rumah sakit Jonathan langsung turun dari mobil dan berlari menuju resepsionis.
"Permisi apakah di sini ada pasien bernama Ema ?." Tanya Jonathan dengan napasnya yang belum teratur .
"Sebentar ya Pak saya lihat dulu ." Jawab suster yang tengah berjaga . " Maaf Pak di sini tidak ada pasien bernama Ema. "Sambung suster .
"Baiklah terimakasih ." Jawab Jonathan yang kemudian langsung berlari pergi meninggalkan rumah sakit untuk pergi ke rumah sakit yang lainnya .
Jonathan sudah pergi ke empat rumah sakit namun tidak ada Ema di sana. Jonathan pun menjadi tambah gelisah apa lagi saat Jonathan mengingat wajah pucat Ema.
"Sebenarnya kamu ada di mana Ema ?." Ucap Jonathan .
Karena hari yang semakin larut dan Jonathan pun belum menemukan keberadaan Ema, akhirnya Jonathan pun memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Saat Jonathan sudah sampai di apartemennya Jonathan tidak pernah berhenti untuk memikirkan keberadaan dan keadaan Ema saat ini .
Jonathan pun akhirnya menghubungi Ema kembali dan berharap kalau Ema akan mengangkat telponnya .
Ema yang saat ini sudah sadarkan diri dan tengah memakan bubur bersama salah satu pelayannya yang sudah merawat Ema sejak kecil . Saat Ema menyadari kalau handphonenya berdering , Ema pun langsung meraihnya .
"Halo ."Ucap Ema dengan suaranya yang masih lemas .
"Ema ."Ucap Jonathan saat sambung telponnya terhubung dengan Ema .
"Ema bagaimana keadaan mu dan ada di mana kamu sekarang ?."Tanya Ema.
"Aku baik baik saja ."Jawab Ema .
"Lalu di mana kamu sekarang ? Aku akan menjemputmu . Aku tahu kalau saat ini kamu tidak sedang baik baik saja ."Ucap Jonathan . "Aku sudah mencari kamu ke beberapa rumah sakit terdekat namun tidak ada , jadi kamu di mana sekarang ?."Sambung Jonathan .
"Tidak perlu ."Jawab Ema . "Aku sudah baik baik saja kok dan mungkin aku tidak akan pulang untuk beberapa hari ."Sambung Ema .
"Kenapa ?."Tanya Jonathan .
"Aku ingin menenangkan diriku terlebih dahulu , nanti saat ke adaan aku sudah mulai membaik aku akan pulang ."Jawab Ema .
"Baiklah jika itu keputusan mu ."Ucap Jonathan ."Tapi kamu harus memberiku kabar dan jangan pernah menolak panggilan telepon ku ."Sambung Jonathan .
"Iya ."Jawab Ema .
"Sekarang istirahatlah yang baik dan jangan lupa meminum obat mu ."Ucap Jonathan .
"Hmm."Ucap Ema .
Setelah itu sambungan telepon Ema dan Jonathan pun terputus . Karena sudah kenyang Ema pun langsung meminum obat yang sudah di siapkan .
"Ini Nona minum obatnya dulu , setelah itu Nona istirahat agar Nona cepat sembuh ."Ucap Bi Ratih pelayan yang merawat Ema dari kecil .
"Terimakasih Bi."Ucap Ema yang tersenyum pada Bi Ratih .
"Sepertinya Tuan Jonathan sayang pada Nona Ema , Bibi yakin kalau Nona Ema pasti sudah mulai memiliki perasaan pada Tuan Jonathan ."Ucap Bi Ratih .
"Mungkin saja itu akan terjadi kalau sedari awal dia seperti itu . Tapi nyatanya tidak Bi , aku sudah menutup rapat rapat hati aku untuk nya ."Saut Ema .
"Loh kenapa seperti itu ?."Tanya Bi Ratih sambil mengelus rambut Ema . "Lalu apa Nona Ema bahagia dengan pernikahan ini ? Kalau Nona tidak bahagia sebaiknya Nona jangan paksakan karena itu akan membuat Tuan Danu sedih ."Sambung Bi Ratih .
"Aku tidak tahu Bi , aku juga bingung harus bagaimana sekarang . Tapi aku akan mencoba untuk menjalaninya terlebih dahulu ."Saut Ema .
"Baiklah kalau begitu , sekarang Nona Ema istirahat nanti kalau Nona membutuhkan sesuatu Nona tinggal panggil Bi Ratih atau yang lainnya , ya ."Ucap Bi Ratih .
Ema pun hanya mengangguk dan tersenyum. Bi Ratih pun langsung pergi meninggalkan Ema agar Ema bisa istirahat dengan tenang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Lia Rochmatuz
Penasaran nih sama kekayaannya Ema,,
2021-06-13
0
Umy Rayhan
wooow ternyata EMA,tajir melintir
orngnta tdk sombong sy suke..... sy suke...
2021-04-08
0
Kas Gpl
tah mang enak dcuekin sekarang
2021-03-28
1