Saat hari sudah semakin siang Ema pun bangun dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya .
Setelan tiga puluh menit Ema pun selesai dan sudah siap untuk pergi .
Ema pergi di jemput oleh Panji karena Ema ada janji dengan salah satu klayennya di sebuah restoran Jepang .
"Pak Panji nanti setelah ini tolong antar saya ke sorum mobil ya ."Ucap Ema .
"Untuk apa Nona ?."Tanya Panji .
"Aku ingin membeli sebuah mobil untuk ku pribadi ."Jawab Ema .
"Nona tidak perlu beli mobil lagi Nona. "Jawab Panji .
"Kenapa ?."Tanya Ema .
"Karena sebenarnya Yuan Danu memiliki banyak koleksi mobil yang di simpan di bagian halaman belakang ."Jawab Panji .
"Benarkah ? Tapi aku tidak pernah melihatnya , lagi pula halaman belakang kan kecil tidak besar ."Ucap Ema .
"Itu karena Nona Ema tidak tahu ."Jawab Panji .
"Baiklah kalau begitu nanti Pak Panji antar aku ke sana siapa tahu saja ada mobil yang bisa aku pakai ."Ucap Ema .
Setelah menempuh perjalanan sekitar empat puluh lima menit akhirnya Ema pun sampai di restoran Jepang sesuai perjanjian .Ema pun masuk bersama dengan Panji dan bertemu dengan klayen nya yang tak lain adalah Papah dari Maya .
Ema pun langsung duduk di tempat yang sudah di pesan Papahnya Maya . Dan setelah Papahnya Maya datang mereka pun langsung membicarakan tentang kerja sama mereka .
Cukup sulit memang bagi Ema karena memang Ema masih terlalu muda untuk masalah memegang sebuah perusahaan . Namun dengan tekadnya Ema berhasil melakukan itu dan membaut perusahaan peninggalan Danu menjadi lebih maju dari pada sebelumnya .
"Baiklah kalau begitu Ema hari ini cukup sampai di sini dulu saja , dan Om sangat puas dengan kinerja dan cara berpikir kamu . Jadi Om harap kerja sama kita akan terus terjalin ."Ucap Papahnya Maya yang bangkit dari duduknya .
"Terimakasih banyak Om . Semua ini juga atas bantuan dari orang orang kepercayaan Ayah yang selalu setia dan sabar membantu saya ."Ucap Ema yang ikut bangkit dari duduknya . "Saya yakin kalau tidak ada mereka saat ini saya pasti masih tidak tahu harus berbuat apa dengan perusahaan yang di tinggalkan Ayah ini ."Sambung Ema .
"Ya itu memang benar Ema . Om berharap kamu akan menjadi orang yang sukses dan selalu rendah hati ."Ucap Papahnya Maya .
"Amminn."
Setelah Papahnya Maya pergi , Ema pun langsung pergi ke rumah utama yang dulu di tempati nya bersama Danu sang Ayah . Rumah utama ini adalah rumah yang tidak di ketahui oleh banyak orang , bahkan keluar Jonathan pun tidak tahu . Mereka hanya mengetahui rumah yang saat ini sudah di jual dan menjadi milik orang lain. Sebenarnya walau pun itu bukan ruang utama Ema tidak berniat untuk menjualnya namun karena orang tua Jonathan terus memaksa agar Ema menjualnya akhirnya Ema pun menjual rumah itu dan Ema pun terpaksa harus memulangkan para asisten rumah tangga yang bekerja di sana .
(Rumah yang di jual )
Ema sendiri bingung dengan yang di lakukan Ayahnya dulu . Kenapa ayahnya menyembunyikan banyak hal dari publik termasuk dengan kekayaan yang di milikinya itu .
(Rumah utama )
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam setengah akhirnya Ema pun sampai . Ema pun segera turun dari dalam mobil lalu masuk kedalam rumahnya yang pastinya sudah di sambut oleh para pelayan di rumahnya.
"Selamat datang Nano Ema , apa ada yang perlu di siapkan ?."Tanya Seorang pria paruh baya pengurus rumah ini yaitu Pak Yusuf .
"Tolong siapkan makan malam untuk ku , karena malam ini aku akan menginap di sini ."Ucap Ema sambil tersenyum pada Pak Yusuf.
"Baik Nona ."Jawab Pak Yusuf .
"Pak Panji istirahat lah dulu ."Ucap Ema pada Panji .
"Baik Nona , saya akan istirahat di tempat biasa ."Jawab Panji .
"Iya ."Saut Ema yang kemudian langsung pergi menuju kamarnya .
CEKLEK
Ema tersenyum saat melihat keadaan kamarnya yang tidak berubah sedikit pun . Ema langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur .
Tok tok tok
"Masuk ."Jawab Ema .
Pintu kamar Ema pun terbuka dan masuklah Pak Yusuf dengan membawa sebuah kotak di tangannya . Ema pun langsung mendudukkan dirinya .
"Ada apa Pak ?."Tanya Ema .
"Maaf Nona saya ingin memberikan ini pada Nona Ema ."Jawab Pak Yusuf .
"Apa itu ?."Tanya Ema kembali .
"Ini adalah barang peninggalan Tuan Danu untuk Nona Ema ." Jawab Pak Yusuf .
"Peninggalan Ayah ."Ucap Ema untuk memastikan .
"Benar Nona ."Jawab Pak Yusuf .
Pak Yusuf pun langsung memberikan kotak itu kepada Ema .Karena penasaran akhirnya Ema pun langsung membuka kotak yang cukup besar itu .Dan saat Ema membukanya Ema melihat sebuah buku , berkas berkas , dan beberapa kotak yang ukurannya lebih kecil lagi .
"Apa ini Pak ?." Tanya Ema pada Pak Yusuf sambil memegang sebuah buku yang berada di dalam kotak .
"Itu adalah buku Tuan Danu . Buku itu berisi tentang perasaan Tuan Danu pada Nona Ema ." Jawab Pak Yusuf . " Sedangkan yang lainnya saya tidak tahu , tapi Tuan Danu pernah berkata jawabannya ada di dalam buku itu ." Sambung Pak Yusuf .
"Jawaban apa ?."Tanya Ema yang tidak mengerti dengan maksud ucapan Pak Yusuf .
"Jawaban dari isi kotak itu ,dan jawaban setiap pertanyaan pertanyaan Nona Ema selama ini ." Ucap Pak Yusuf . "Kalau begitu saya permisi undur diri Nona ." Sambung Pak Yusuf .
"Baiklah terimakasih ." Jawab Ema .
Setelah Pak Yusuf pergi Ema pun langsung membaca buku itu . Ema pun mulai merasakan panas di matanya dan bulir demi bukit air mata Ema pun mulai jatuh saat membaca setiap tulisan Ayahnya .
💜
"Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuk ku dan juga istri tercinta ku Siska , karena putri kecil ku Ema sudah lahir di dunia ini ."
💜
"Dulu kamu sangat kecil dan tidak bisa melakukan apa pun bahkan untuk berbicara . Tapi kini putri kecil ku Ema sudah bisa memanggil ku Ayah dan Siska Bunda ."
💜
"Tidak terasa putri kecil ku ini sudah tumbuh menjadi seorang bocah yang cantik , manis dan pintar . Dan hari ini adalah hari di mana dia mulai bisa berjalan .
Ema , ayah berharap Ayah bisa terus mendampingi di setiap jalan yang akan kau pijak nanti ."
💜
"Ema kini kita hanya tinggal berdua di dunia ini . Bunda telah meninggalkan kita berdua untuk selamanya . Ema doakanlah Ayah agar Ayah mampu untuk bertahan ."
💜
"Bertahun tahun sudah Ayah hidup hanya bersama dengan kamu Ema . Ayah sangat bahagia dan senang karena Ayah mampu mengiringi setiap langkah mu sampai saat ini . Kini kamu telah tumbuh menjadi gadis yang tangguh , pintar dan Mandiri . Ayah meminta maaf karena Ayah meminta kamu untuk belajar mengelola perusahaan di saat kamu masih duduk di bangku SMA . Ema sayang maafkan Ayah , Ayah terpaksa melakukan itu karena jantung Ayah mulai melemah dan Ayah tidak tahu sampai kapan Ayah akan bisa bertahan . Karena itu Ayah sudah mempersiapkan semua ini karena Ayah tidak ingin melihat kamu hidup sengsara Ema .
Ayah menyimpan harta Ayah untuk kamu , Ayah pun sudah membelikan hadiah untuk ulang tahun kamu nanti sayang. Hari ini entah kenapa ayah merasa bahwa ini adalah hari terakhir ayah bisa melihat kamu, hati Ayah sakit Ema , jantung Ayah juga sakit Ema , tapi Ayah harus kuat demi kamu sayang. "
💜
"AAAYAAAHHHH....AAAAAAAAAAA ...AYAHH."Teriak Ema Sangat kencang sehingga membuat para pelayan di rumah menjadi panik .
"Hiks hiks Kenapa ? Kenapa Ayah tidak pernah memberi tahu Ema kalau Ayah sakit ." Ucap Ema di tengah tangisnya . Ema pun membaca tulisan Danu yang terakhir .
💜
"Ema sayang di dalam sini ada berkas-berkas untuk kamu. Berkas itu adalah sertifikat rumah dan perusahaan yang sudah beratasnamakan kamu . Dan di dalam kotak itu ada kunci dari mobil-mobil yang kamu sukai, Ayah harap kamu suka sayang . Dan satu hal lagi, apapun keputusan kamu ayah akan mendukungnya dan jika kamu tidak bahagia dengan keputusan Ayah maka jangan kamu paksakan . Lakukanlah apa yang membuat kamu bahagia karena itu akan membuat Ayah bahagia juga . Ayah sayang Ema ."
💜
Dengan air matanya yang terus mengalir Ema pun memeluk buku itu . Karena terlalu lama Ema menangis akhirnya Ema pun tidur sambil memeluk buku milik Danu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Devina Siregar
author bikin mewek
2022-06-12
0
mur ciyu...ah
ais aku mewek torrr hiks hikss
2022-04-29
0
Ninin Sumantrie
rumah nya keren²...ceritanya juga keren😘lanjut thor👍
2022-03-15
0