EPISODE 18

Sedangkan kini setelah makan malam bersama , Ema dan yang lainnya duduk di halaman belakang berkumpul sambil mengobrol bersama .

Ema duduk di antara Manda ,Alda , Sifa dan juga Maya . Tak lama Fikri datang sambil membawa gitarnya . Fikri pun duduk di dekat Morgan dan Fauzi , setelah itu mereka pun mulai bernyanyi bersama sambil menikmati langit malam Singapure .

Tak terasa waktu pun kini semakin larut . Dan mereka pun memutuskan untuk pergi ke kamar mereka karena sudah mengantuk , tapi tidak dengan Ema dan Fikri .

Fikri kini sudah duduk di samping Ema , Fikri pun memainkan gitarnya lalu menyanyikan sebuah lagu yang sangat indah untuk Ema. Ema pun tersenyum saat mendengarkan Fikri bernyanyi dengan suara merdunya .

Ema memang selalu merasa senang saat berada di dekat Fikri , tapi itu bukan berarti kalau Ema mencintai Fikri . Hanya saja itu terjadi karena Fikri selalu memperlakukan Ema seperti orang yang sangat di cintai di dunia ini .

"Fikri aku mau bertanya pada mu ."Ucap Ema .

"Apa itu ?."Tanya Fikri yang menghentikan permainan musiknya .

"Sejak kapan kamu mengetahui kalau aku sudah menikah ?."Tanya Ema .

"Sejak kamu masuk sekolah kembali setelah kepergian Ayah mu ."Jawab Fikri .

"Lalu kenapa kamu masih seperti ini pada ku Fik ?." Tanya Ema kembali sambil melihat wajah Fikri .

"Karena aku mencintai kamu Ema . Lagi pula walau pun kamu sudah menikah , tapi pernikahan itu bukan pernikahan yang kamu inginkan . Kamu hanya memenuhi keinginan terakhir dari Almarhum Ayah kamu ." Ucap Fikri . "Aku juga tahu kalau kamu pasti tidur di kamar yang terpisah dengan dia bukan , dan kamu pun belum pernah berhubungan intim dengannya ."Sambung Fikri .

"Iya kamu benar Fikri ." Saut Ema .

"Tapi Ema , sekalipun kamu sudah berhubungan intim dengan dia atau bahkan sudah mempunyai anak darinya , aku akan tetep selalu mencintai kamu dan aku pun akan selalu menerima kamu ." Ucap Fikri .

Tanpa sadar Ema meneteskan air matanya saat mendengarkan ucapan Fikri . Sungguh rasanya pasti sangat luar biasa dan membahagiakan nya jika memiliki pasangan yang baik dan tulus seperti Fikri .

Sedangkan Fikri tetap tersenyum dan menatap Ema .

Ema pun menghapus air matanya lalu menatap Fikri sambil tersenyum . Saat Ema melihat ke arah Fikri , Ema merasa khawatir karena melihat wajah Fikri yang memucat .

"Fikri kamu nggak papa ?."Tanya Ema.

"Tidak , memangnya aku kenapa ?."Tanya Fikri .

"Wajah kamu sangat pucat sekali , kamu sakit ."Jawab Ema dengan wajah yang cemas .

"Ah tidak , mungkin ini karena sudah larut malam dan anginnya pun semakin dingin . Sebaiknya sekarang kita masuk saja dari pada nanti kita sakit ."Saut Fikri .

"Benar juga . Ya sudah sebaiknya kita masuk sekarang juga , ayo ."Ucap Ema.

Ema dan Fikri pun akhirnya masuk kedalam dan pergi ke kamar mereka masing masing . Ternyata tidak jauh dari tempat Ema dan Fikri duduk , ada Fatir yang tengah mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai , dan akhirnya secara m tidak sengaja Fatir mendengar membicaran Ema dan Fikri tadi.

"Kehidupan seperti apa yang kamu alami selama ini Ema ?." Ucap Fatir . "Dan takdir apa yang di miliki oleh Fikri saat ini ." Sambung Fatir .

Tanpa sadar Fatir meneteskan air matanya . Fatir tidak masalah jika Ema mencintai Fikri , karena Fatir hanya ingin melihat orang orang yang di cintainya bahagia . Walaupun Fatir tahu kebahagiaan itu tidak akan bertahan lama karena kondisi Fikri yang semakin lama semakin memburuk .

Fatir langsung membereskan barangnya lalu pergi ke kamar Fikri . Saat Fatir masuk ke dalam kamar Fikri , Fatir melihat Fikri yang tengah meminum obatnya sambil menangis.

"Fikri ." Panggil Fatir sambil berjalan mendekat pada Fikri.

"Iya Kak ." Jawab Fikri .

"Apa kamu sudah minum semua obat mu ?."Tanya Fatir .

"Sudah Kak ."JAwab Fikri.

"Fikri apa tidak sebaiknya kamu kemo saja ."Ucap Fatir .

"Aku gak mau Kak , kalau aku kemo nanti keadaan aku akan semakin parah , bahkan nanti aku tidak bisa melakukan apa pun dan aku pun tidak bisa pergi ke sekolah untuk melihat Ema. " Ucap Fikri.

"Tapi Fikri , kalau kamu kemo , kamu akan sembuh . Setelah itu kamu pasti akan hidup bahagia dengan Ema. " Ucap Fatir.

"Kak aku tahu kalau semua itu tidak mungkin . "Saut Fikri . "Kak , Fikri minta sama Kakak jika nanti saat Fikri tidak ada , Kakak tolong jaga Ema ya Kak . Buat Ema merasa kalau dia sangat di cintai di dunia ini Kak ." Ucap Fikri pada Fatir dengan suara yang semakin melemas .

"Nggak Fikri , Kakak gak bisa . Karena yang bisa jaga Ema cuman kamu ." Saut Fatir .

"Kak aku mohon sama Kakak , ini permintaan aku yang terakhir . Kakak tahu kan kalau hidup aku sudah tidak lama lagi . Jadi aku mohon sama Kakak untuk mengabulkan permintaan aku yang terakhir ." Ucap Fikri yang menangis di pelukan Fatir.

"Tidak Fik , hidup kamu masih panjang jadi jangan pernah mengatakan hal itu lagi pada Kakak ." Ucap Fatir yang mengelus kepala Fikri.

Fikri hanya tersenyum dan berharap kalau yang di ucapkan oleh Fatir itu semuanya benar . Namun pada kenyataannya hidup Fikri hanya tinggal beberapa waktu lagi.

Karena Fikri telah di vonis mengidap penyakit kanker stadium akhir.

Hati Fikri sangat hancur saat dirinya di nyatakan tidak akan hidup lama lagi . Fikri pun akhirnya memutuskan untuk mencari peluang untuk mempertemukan Ema dan Fatir .

Orang tua Fikri pun menyetujui rencana Fikri , karena orang tua Fikri ingin melihat Fikri bahagia di saat saat terakhirnya . Orang tua Fikri pun sudah mengetahui tentang pernikahan Ema , namun mereka tetap menyetujuinya karena Ema memang gadis yang baik dan mandiri . Mereka pun berharap kalau Ema bisa menjadi pendamping hidup anaknya .

Setelah Fikri tertidur , Fatir pun keluar dari kamar Fikri untuk pergi ke kamarnya . Saat Fatir keluar kamar Fikri, Fatir melihat ada seseorang yang tengah duduk di bawah Fatir pun menengoknya .

Saat itu Fatir melihat Ema yang tengah duduk sambil fokus pada leptopnya . Saat melihat Ema Fatir jadi teringat tentang cerita dan kata kata Fikri tentang Ema . Fikri pun memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya . Dan saat Fatir membuka matanya kembali Fatir melihat Ema yang kini tersenyum ke arahnya .

Deg Deg Deg

Jantung Fatir berdetak kencang karena terpesona melihat senyum Ema yang manis . Fatir pun akhirnya langsung pergi menuju kamarnya . Fatir tidak ingin larut dalam perasaannya pada Ema. Karena bagi Fatir kebahagiaan Fikri adalah yang pertama dalam hidupnya .

Sedangkan Ema yang melihat Fatir yang langsung berlalu pergi begitu saja membuat Ema heran . Namun Ema tidak memperdulikannya .

Ema pun melanjutkan memeriksa email email yang di kirim oleh Panji padanya .

Terpopuler

Comments

maura shi

maura shi

moga fatir & ema berjodoh
meskipun g rela fikri akhirnya mati,tp kyknya ini jln ninja othor deh

2021-10-24

0

Ariyati

Ariyati

aduh nyesek thor..gitu amat nasib si fikri...

2021-09-17

0

Lia Rochmatuz

Lia Rochmatuz

Duh knp fikri d vonis kanker sihhh, enggk lucu ihhh.. kasian tau tor, fikri kn baik sama Ema

2021-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 6
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 BAB 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 Episode 28
29 EPISODE 29
30 Episode 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 BAB 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 EPISODE 68
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78 (Tentang Citra)
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 Hai
90 Yuhuu
Episodes

Updated 90 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 6
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
BAB 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
Episode 28
29
EPISODE 29
30
Episode 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
BAB 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
EPISODE 68
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78 (Tentang Citra)
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
Hai
90
Yuhuu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!