Ketika hari sudah muli gelap dan Ema pun merasa kalau istirahat sudah cukup , Ema pun langsung bangkit dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya . Setelah itu Ema pun turun dan pergi menuju dapur untuk mulai memasak.
Namun sebelum itu Ema mengikat rambutnya tinggi sehingga tidak akan mengganggunya saat memasak nanti .
Ema pun mengeluarkan bahan makanan yang akan di olah menjadi masakan untuk dirinya dan Jonathan . Setelah itu Ema pun mencuci beras terlebih dahulu dan langsung memasaknya .
Dan tak lama Jonathan pun turun lalu menyusul Ema dan membantu Ema memasak . Jonathan masuk kedalam dapur namun Jonathan tidak langsung melihat ke arah Ema , Jonathan masih mengambil air untuk minum dirinya .
"Ema ."Panggil Jonathan .
"Hmm." Jawab Ema singkat .
Setelah meminum airnya Jonathan pun langsung menengok ke arah Ema . Jonathan terpana dengan penampilan Ema yang yang sederhana namun semakin lama semakin menarik . Namun Jonathan pun langsung berusaha bersikap biasa saja .
"Apa yang harus aku kerjakan sekarang ?."Tanya Jonathan sambil berjalan mendekat pada Ema .
"Kamu sebaiknya memotong sayur sayuran itu saja ."Jawab Ema .
"Ok ."Jawab Jonathan .
Jonathan pun langsung melakukan apa yang di katakan oleh Ema . Jonathan memotong sayur yang akan di masak oleh Ema dan menyiapkan yang lainnya agar Ema bisa lebih cepet menyelesaikan masakannya .
Tanpa mereka sadari kalau mereka kini seperti pasangan suami istri pada umumnya, yang tidak memiliki masalah apa pun di antara mereka. Bahkan saat memasak sup maupun capcay Ema sering menyuapi Jonathan untuk mencoba apakah masih ada rasa yang kurang atau tidak.
"Bagaimana ?."Tanya Ema setelah menyukai Jonathan . Jonathan pun hanya menjawab dengan tanda ok menggunakan jarinya (👌).
Setelah bergulat dengan peralatan masak yang cukup lama di dapur, akhirnya Ema pun telah menyelesaikan masakannya. Setelah itu Ema dan Jonathan duduk di meja makan untuk menikmati makan malam bersama untuk yang pertama kalinya bagi mereka .
Saat tengah makan Ema melihat raut wajah Jonathan yang terlihat sangat senang karena makanan yang di masak oleh Ema.
Tak lama mereka pun selesai makan. Jonathan langsung membereskan meja makan sedangkan Ema mencuci piring nya. Saat Ema mencuci piring Jonathan mendekat pada Ema lalu memeluk Ema dari belakang.
Cup
Jonathan pun langsung mencium pipi Ema secara tiba-tiba dan hal itu membuat Ema sangat terkejut.
"Terimakasih ."Ucap Jonathan yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Ema .
"Itu orang kenapa sih ?." Batin Ema .
"Kamu kayaknya perlu ke dokter deh. "Ucap Ema .
"Kenapa ? Aku gak sakit , kenapa harus ke dokter ?."Ucap Jonathan yang tidak mengerti maksud Ema yang memintanya untuk pergi ke dokter .
"Kalau kamu enggak sakit terus kenapa kamu tadi tiba-tiba peluk aku dan cium aku?." Ucap Ema. " Atau enggak kamu salah minum obat kali ?."Sambung Ema .
Bukannya menjawab ucapan Ema Jonathan justru terus saja berjalan meninggalkan Ema sambil berpikir apa yang dikatakan oleh Ema tadi . Jonathan menjadi bingung saat dia sadar dengan tindakan yang baru saja di lakukannya pada Ema terlihat sangat bodoh .
"Kenapa aku memeluk dan mencium Ema ya ?." Batin Jonathan .
"Tapi gak papa dong , diakan istri ku sendiri jadi apa salahnya kalau aku memeluk dan menciumnya bahkan melakukan hal yang lebih dari itu pun tidak masalah dan tidak ada salahnya kan aku dan Ema kan memang suami istri ." Sambung batin Jonathan .
Jonathan pen menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamarnya .
"Tunggu kenapa aku jadi mengakui kalau Ema itu istri ku ? Dan kenapa juga aku memikirkan hal hal seperti itu dengan Ema ?." Ucap Jonathan pada dirinya sendiri .
Jonathan pun langsung masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu . Jonathan memegang dadanya yang akhir akhir ini selalu berdebar kencang setiap kali melihat Ema. Jonathan pun sempat menepis pikirannya itu kalau dadanya berdebar dengan kencang bukan karena Ema . Tapi setelah di pikir pikir itu benar benar karena Ema .
Jonathan pun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan memejamkan matanya .
"Gak , aku gak mungkin jatuh cinta sama Ema , gak mungkin . Aku hanya mencintai Renata ."Ucap Jonathan ." Ya aku hanya mencintai Renata ."Sambung Jonathan .
Sedangkan kini Ema sudah berada di dalam kamarnya dan Ema pun tengah duduk di meja belajar sekaligus meja kerjanya. Ema melihat email yang dikirimkan oleh Panji. Saat Ema membaca satu persatu email itu , Ema pun langsung terbelalak saat membaca email yang berisikan dokumen untuk rapat malam ini juga.
"Ya ampun kenapa Panji gak ngabarin lewat telepon lagi sih. "Ucap Ema .
Ema pun langsung menelpon Panji untuk menjemputnya sambil Ema bersiap-siap.
"Halo Pak Panji ." Ucap Ema saat sambungan teleponnya sudah terhubung dengan Panji .
"Iya Nona ."Jawab Panji .
"Jemput aku sekarang juga !."Ucap Ema .
"Nona tidak perlu khawatir saya sudah menunggu di depan apartemen Nona sedari tadi . "Jawab Panji.
"Bagus kalau begitu tunggu aku sepuluh menit lagi. "Ucap Ema yang tengah memasukkan dokumen dokumen yang akan dibutuhkan nya nanti kedalam koper mininya . Ema pun memasukan beberapa helai bajunya untuk dia ganti nanti .
Setelah semuanya sudah siap Ema pun langsung keluar dan pergi dari apartemennya dengan membawa koper mini dan tas selempang nya .
Ema langsung menaiki mobilnya yang selalu di bawa oleh Panji . Setelah itu Panji pun langsung melajuakan mobilnya .
"Pak Panji kenapa sih gak kasih kabar aku lewat telepon saja ."Ucap Ema yang mengomel pada Panji .
"Tapi saya dulu selalu memberi tahu Tuan Danu lewat email ."Jawab Panji .
"Ya itukan Ayah . Aku tuh gak kaya Ayah yang selalu mantengin email terus ."Ucap Ema ."Aku juga kan harus mengerjakan tugas sekolah ku , meriksa dokumen , jadi gak ada waktu buat buka email ."Sambung Ema yang kini tengah membereskan dokumen dokumen nya agar lebih mudah .
"Baiklah kalau begitu mulai sekarang saya akan menghubungi Nona lewat telepon atau pun pesan singkat ."Ucap Panji .
"Ya itu lebih baik ." Jawab Ema .
Setelah setengah jam akhirnya Panji dan Ema pun sampai di tempat meeting yang sudah di tentukan . Sebelum ke tempat meeting Ema menyempatkan diri untuk mengganti pakaiannya di kamar mandi . Setelah itu baru Ema dan Panji masuk ke ruang meeting dan bergabung dengan yang lainnya .
Sedangkan kini di apartemen Jonathan tidak mengetahui kalau Ema pergi . Jonathan keluar dari kamarnya untuk mengambil handphone nya yang tertinggal di meja makan . Saat Jonathan akan turun , Jonathan melihat pintu kamar Ema yang tidak tertutup rapat .
Karena penasaran Jonathan pun berjalan untuk melihat apa yang tengah di lakukan oleh Ema saat ini . Jonathan pun perlahan melihat kedalam kamar Ema . Mata Jonathan terbelalak saat melihat kamar Ema yang berantakan dan Jonathan pun tidak melihat Ema di dalam . Akhirnya Jonathan masuk dan mencari Ema di kamar mandi namun tidak ada .
Jonathan turun dan mencari ke dapur , ruang tengah tapi Jonathan tidak menemukan keberadaan Ema . Jonathan pun langsung mengambil handphone nya dan menelpon Ema namun nomor Ema tidak aktif , dan hal itu membuat Jonathan kebingungan dan gelisah . Terlebih lagi saat tadi Jonathan melihat kalau ada beberapa gantungan baju yang kosong dan koper mini yang dulu di bawa Ema tidak ada .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Riska Wulandari
hahaha ditinggal minggat kamu Jo..🤣
2022-06-04
0
Ninin Sumantrie
tuh kan mulai kecarian....
2022-03-15
0
Ariyati
nah loh bini lu minggat wkwkwk
2021-09-17
2