"Weh apa yang terjadi pada ku , kenapa jantungku berdetak dengan sangat kencang seperti ini ?." Tanya Fatir pada dirinya sendiri .
Fatir terus menatap wajah Ema , sampai sampai Fatir tidak dengar kalau Ema memanggilnya .
"Kak , Kakak ."Panggil Ema namun Fatir tetap diam dalam hayalan nya .
"Kak ."Panghil Ema kembali sambil menepuk pundak Fatir .
"Eh iya kenapa ? ."Tanya Fatir .
"Kita kapan berangkatnya ?."Tanya Ema .
"Oh iya , ayo berangkat ."Ucap Fatir sambil membawa koper Ema dan tanpa sadar Fatir menggandeng tangan Ema .
Sontak Ema pun kaget dan langsung menarik tangannya kembali . Ema tidak suka kalau dirinya di pegang oleh orang yang baru di kenalnya . Ema memang baik dan ramah kepada semua orang tapi Ema tidak suka jika dirinya di sentuh oleh orang yang baru saja di kenalnya walau pun itu hanya sekedar memegang tangan .
"Eh maaf maaf ."Ucap Fatir yang kaget karena Ema tidak mau di gandeng nya , padahal banyak wanita yang menginginkan itu . Dan ini kali pertama ada wanita yang menjaga jarak dari nya bahkan tidak ingin di sentuh nya .
"Ternyata dia tidak seperti wanita yang lainnya , benar benar-benar tipe ku ." Batin Fatir .
"Iya gak papa kok Kak ."Jawab Ema .
Setelah itu mereka pun menaiki taksi dan segar pergi menuju kediaman keluarga Fikri . Di dalam perjalan Ema hanya menatap ke jendela dan tidak berbicara sedikit pun . Sedangkan Fatir terus melihat Ema secara diam diam .
Setelah menempuh perjalanan sekitar lima puluh menit mereka pun sampai di kediaman keluarga Fikri . Saat taksi yang di naiki oleh Fatir dan Ema sudah datang , Fikri langsung menghampiri taksi itu dan membuka pintu .
"Ema kamu tidak apa apa ?."Tanya Fikri pada Ema .
"Aku baik baik saja , memangnya kenapa ?."Jawab Ema yang tidak mengerti dengan maksud Fikri yang tiba tiba saja bertanya sepeti itu .
"Hati kamu juga baik baik saja kan ? Kamu tidak merasakan sesuatu di hati kamu yang aneh atau apa gitu saat bersama dengan Kak Fatir ? ."Tanya Fikri .
"Tidak , aku biasa saja ."Jawab Ema sambil mengambil kopernya .
"Syukurlah kalau begitu ."Ucap Fikri.
"Kamu mungkin tidak merasakan apa apa dan bisa saja . Tapi tidak dengan aku , aku sudah jatuh hati saat pertama kali melihat mu Ema ." Batin Fatir .
Mendengar ucapan Fikri Ema pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya . Setelah itu mereka pun masuk kedalam dan menuju kamar yang sudah di siapkan oleh para pelayan .
Mereka semuanya pun beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah mereka setelah melakukan perjalanan mereka yang jauh .
_
Waktu pun cepat berlalu kini hari sudah semakin sore dan sebentar lagi hari pun akan semakin gelap , namun Ema belum kembali atau pun memberi kabar .
Jonathan pun terus gelisah menunggu Ema kembali . Jonathan khawatir kalau Ema benar benar tidak akan kembali sebelum Renata pergi dari apartemennya . Tapi Jonathan tidak bisa mengusir Renata begitu saja dan Jonathan pun tidak mungkin membiarkan Ema tinggal seorang diri , apa lagi jika Ema harua tinggal dengan laki laki lain .
Jonathan pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi Ema , namun tidak bisa . Jonathan pun tidak menyerah dia terus menerus menghubungi Ema namun dengan hasil yang sama nomor Ema tidak bisa di hubungi .
"Sayang kamu kenapa sih ?."Tanya Renata yang langsung memeluk Jonathan .
"Aku sedang memikirkan Ema , kenapa sampe sekarang dia belum juga pulang dan memberikan kabar pada ku ."Jawab Jonathan .
"Mungkin dia sedang asik berpacaran dengan kekasihnya itu ."Ucap Renata .
Mendengar ucapan Renata , Jonathan seperti terbakar oleh api yang sangat panas . Jonathan langsung melepaskan pelukan Renata pada dirinya dan mendorong Renata cukup kencang .
"Jaga ucapan mu baik baik Renata ! Ema tidak seperti itu ."Teriak Jonathan .
"Tapi itu kenyataannya Jo , kamu lihat sendiri kan tadi pagi pagi dia di jemput oleh siapa ? ."Ucap Renata ."Ema di jemput oleh laki laki yang sana saat di pesta . Laki laki dan perempuan yang sering keluar berdua itu namanya apa kalau bukan sepasang kekasih Jonathan ."Sambung Renata .
Jonathan benar benar di buat kesal oleh Renata , akhirnya Jonathan pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Renata dan pergi ke atasnya , tepatnya ke kamar Ema .
Jonathan membuka kamar Ema dengan kunci cadangan kamar Ema yang selalu di bawanya . Jonathan masuk lalu mengunci kembali kamar itu , Jonathan langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur Ema .
Jonathan pun menengok ke arah meja di mana foto Ema terpajang di sana . Saat Jonathan melihat foto Ema yang ada di meja , Jonathan langsung bangkit dan berjalan mendekat pada meja itu .
"Tunggu sepertinya ada yang aneh di sini ."Ucap Jonathan .
Jonathan pun langsung melihat ke sekeliling kamar Ema , Jonathan kini tahu apa yang aneh dari kamar Ema .
"Kemana barang barang Ema ? Buku , kosmetik , leptop dan di mana yang lainnya ?."Ucap Jonathan yang mulai sedikit panik .
Jonathan pun melirik ke arah lemari Ema , Jonathan langsung berjalan ke arah lemari Ema dan langsung membukanya . Mata Jonathan terbelalak saat tidak melihat pakaian Ema satu pun di sana .
Tanpa pikir panjang lagi Jonathan langsung keluar dari kamar Ema , Jonathan mengambil jaket dan kunci mobilnya lalu pergi dari apartemennya untuk mencari keberadaan Ema .
"Jonathan kamu mau kemana ?."Teriak Renta yang melihat Jonathan pergi dengan terburu buru .
"Jonathan ."Teriak Renata kembali namun Jonathan tidak mendengarnya .
Jonathan berlari menuju mobilnya dan langsung menancapkan gas mobilnya untuk pergi mencari Ema . Jonathan merasa bersalah pada Ema , Jonathan pun benar-benar tidak percaya kalau dirinya kini takut untuk kehilangan Ema .
"Ema kamu ada di mana ? "Ucap Jonathan .
"Aku tahu aku salah Ema , aku minta maaf , Ema pulang lah ."Ucap Jonathan kembali sambil menyetir dan melihat ke jalan untuk mencari keberadaan Ema .
"Aku harus mencari kamu kemana ?."Tanya Jonathan pada dirinya sendiri .
Jonathan memutuskan untuk pergi ke kediaman Ema dan Danu dulu walau pun Jonathan tahu kalau rumah itu sudah ada yang membelinya dan menempatinya .
Setelah sampai Jonathan turun dari mobil dan mengetuk rumah itu . Jonathan pun berharap Ema ada di sana walau pun tidak mungkin .
Tok tok tok
Tak lama pintu pun di buka oleh salah seseorang dari dalam .
"Iya cari siapa ya ?."Tanya orang yang membukakan pintu rumah itu .
"Maaf apa di sini ada perempuan bernama Ema ?."Tanya Jonathan .
"Maaf tidak ada Tuan ."Jawab orang itu .
"Baiklah kalau begitu , terimakasih dan maaf sudah mengganggu . Selamat malam ."Ucap Jonathan yang kemudian pergi untuk mencari Ema kembali .
Hari kini sudah benar benar malam dan malam itu pun turun hujan sangat deras , Jonathan menghentikan mobilnya di depan sebuah pemakaman . Tanpa menggunakan payung Jonathan pun turun dari mobil dan berjalan menuju pemakaman itu .
Jonathan terus berjalan sampai akhirnya langkah Jonathan terhenti di depan sebuah makan yang tak lain adalah makam Danu . Jonathan menjatuhkan dirinya di hadapan makan Danu .
Entah kenapa Jonathan merasakan sakit di hatinya saat mengetahui kalau Ema pergi membawa semua barang barangnya , apalagi saat Jonathan mengingat kalau Ema pergi di jemput oleh pemuda yang bernama Fikri .
"Om aku salah Om , aku juga tidak bisa menepati janji ku pada Om untuk menjaga Ema ."Ucap Jonathan dengan suaranya yang lirih , mungkin kalau saat ini tidak hujan air mata yang keluar dari pelupuk mata Jonathan pun terlihat , karena saat ini Jonathan bener merasa bersalah dan tidak tahu harus berbuat apa sedangkan Ema kini tidak tahu ada di mana dan hal itu yang kini berhasil membuat Jonathan menangis .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Riska Wulandari
eh Jo elu jadi cowok begitu amat mainin cewek..kecakepan sih lu..skr mewek..
2022-06-04
0
Ninin Sumantrie
milih batu koraal ketimbang berli@n...
2022-03-15
0
arin
ngapain kmu nangis ijo,udh lbih baik kamu nikahin si pujaan hati...trs crein ema
2021-11-24
1