18

Adrian makin murka ia mencekik leher Adinda dengan kuatnya.Alih alih meminta dilepaskan,sebuah senyuman justru terbentuk dari bibir mungil itu,seolah ia mendapatkan sebuah kemenangan.Adinda memejamkan matanya,seutas senyuman lembut terbentuk dari bibirnya.

Adrian semakin dibuat bingung.Ada apa dengan wanita ini?harusnya kan dia menangis,kenapa malah tersenyum??

"selamat tinggal kehidupan yang menyedihkan" batin Adinda

Adinda merasa lebih baik jika harus mati,setidaknya ia akan terlepas dari neraka dunia ciptaan Adrian ini.

Adrian menyeringai,ia seolah tau apa yang ada dalam pikiran istri kecilnya,

bugghhh...

Adrian melempar tubuh istrinya ke lantai.

"jangan mimpi untuk bisa mati semudah ini Dinda!" ucap Adrian.

Dinda yang tersungkur ke lantai pun mendongak ke arah sang suami.

"dia benar benar bisa membaca pikiranku?"

"cepat mandi!!jangan memancing kemarahanku lagi" ucap Adrian kemudian melepas pakaiannya yang kotor terkena darah sang anak buah yang ia pukuli tadi.

Adrian berdiri di bawah guyuran air shower sambil terus menatap Adinda yang masih terduduk di lantai.

" dasar setan sinting...!"umpat Adinda kesal menatap pria yang berdiri angkuh dalam kondisi tel**jang bulat itu.

Adinda meringsut membelakangi Adrian.Sedari tadi ia memasang mode diam berharap pria itu akan kasihan dan mulai luluh hatinya.Namun alih alih luluh,ia malah hampir mati di tangan suaminya sendiri.

Adinda benar benar bingung bagaimana cara menghadapi laki laki itu.Di halusin nggak luluh,dikasarin malah kek kesetanan...gimana tuh???

Tak butuh waktu lama,Adrian selesai dengan mandinya,ia mengambil sebuah handuk yang tergantung disana lalu melilitnya di pinggang untuk menutupi bagian tubuh bawahnya.

"mandilah bodoh...!kau sangat menjijikkan...!"ucap Adrian kemudian beranjak pergi dari tempat itu.

daaarrr....

Adrian membanting pintu kamar mandi,membuat Dinda terlonjak kaget.

Adinda menipiskan bibirnya.Ia kemudian bergegas menuju ke bawah shower untuk membersihkan dirinya.Ia tak henti henti mengumpat pada laki laki gila itu.

Adinda hanyalah remaja putri yang belum dewasa pemikirannya.Harusnya saat ini ia masih menikmati masa masa putih abu abunya kan?bukannya harus mengabdi sebagai istri dari pria gila itu.Dia hanya remaja yang masih labil,belum bisa menentukan sikap.Awalnya ia ingin bersikap pasrah,menerima setiap perlakuan Adrian padanya sambil berharap pria itu akan berubah secara perlahan suatu saat nanti.Namun setelah ia mendapatkan perlakuan kasar dari Adrian kemarin,kini ia kembali merubah sikap.Ia merasa sakit hati dan kecewa pada perlakuan dan perkataan kasar Adrian yang ia kira sudah mulai melunak hatinya.Ia tak mau lagi menjadi penurut!ia tak mau lagi jadi istri yang baik untuk laki laki yang tidak baik itu.Ia akan berontak!ia akan melawan laki laki itu.Adinda bertekad untuk itu.

Jam makan malam....

Adinda turun menuju meja makan.Dengan sweater baby pink dan hot pants jeans rawis warna biru muda ia berjalan dengan kesal menuruni tiap anak tangga di rumah berlantai dua itu.Di sana sudah ada Adrian yang menunggunya,juga Farhan yang setia berdiri di belakang tuannya.

Adinda mendudukkan bo*ong nya di kursi di samping Adrian dengan kasar.Wajahnya masih cemberut.Ia bahkan tak menoleh apalagi menyapa pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu.

Adrian menaikkan satu sudut bibirnya melihat ekspresi istrinya tersebut.

Adinda bangkit,ia mengambil nasi dan lauk untuk dirinya sendiri.Tak seperti biasanya ia selalu melayani makan suaminya terlebih dulu.Ia seolah tak menganggap Adrian ada di sana.Adrian melotot melihat aksi sang istri.Begitu juga Farhan.Berani sekali anak kecil ini?.

Adinda tak peduli dengan tatapan tajam yang mengarah pada dirinya.Meskipun dalam hatinya ia juga sedikit takut dengan aksi nekatnya itu.

Adinda mencoba cuek.Ia segera memakan makanan nya dengan lahap,tanpa mau melihat ke arah Adrian yang sedari tadi menatap nya tajam.

Setelah selesai...

" sudah kenyang?"tanya Adrian dengan mata yang tak lepas dari Adinda.Adinda hanya melirik sinis ke arah pria bernetra hijau tersebut.

"suamimu lapar sayang,bisa tolong ambilkan makanan untukku?" tanyanya santai sambil mengangkat piring dan menyodorkannya pada Adinda.

Adinda menghela nafas panjang,ia bangkit lalu meraih piring itu dengan kasar.

"terima kasih.." ucap Adrian sambil tersenyum.

Adinda mengisi piring itu dengan empat centong nasi dan lauk pauk dengan porsi kuli membuat piring itu menggunung di penuhi nasi,lalu ia mengambil sendok yang ada di atas meja dan meletakkannya di piring tersebut.

Adinda meletakkan piring itu di depan Adrian dengan kasar,membuat sendok itu terpelanting jatuh ke meja.

Adrian tersenyum sinis mendapatkan perlakuan seperti itu.Cukup berani juga istri kecilnya ini.

Adinda menatap Adrian dengan tatapan kesal,ia kemudian beranjak pergi meninggalkan tempat itu tanpa memperdulikan reaksi Adrian.Dinda segera menuju kamarnya dan mengunci pintunya dari dalam.Sungguh,sebenarnya ia sangat takut melakukan hal demikian pada pria gila itu.Tapi ia tak bisa menyembunyikan kekesalannya.Ia sudah berniat untuk berontak bukan,itu adalah salah satu bagian dari aksi pemberontakannya.Adinda mencoba acuh dan menghiraukan rasa takutnya,ia segera mematikan lampu kamar lalu bergegas untuk tidur.

...****************...

04.00

Kumandang adzan subuh menggema memecah sunyinya malam.Wanita bersuami itu menggeliat di atas ranjang king size nya.Matanya masih berat untuk terbuka,seolah terlalu nyaman untuk melanjutkan mimpi mimpinya.Adinda memeluk guling yang berada di sisinya.Ahh....nyamannya.Tidur sambil memeluk guling seperti ini memang membuat siapapun akan betah untuk berlama lama di atas kasur.

Tapi tunggu....

kok keras?harusnya kan guling empuk?

Adinda yang masih memejamkan mata nya itu menggerakkan tangannya meraba benda yang selalu ia peluk saat ia tidur.Kok bentuknya aneh?

"kok jadi gede banget gulingku?" gumamnya dengan mata yang masih terpejam

Adinda menggerak gerakkan pahanya yang mengapit gulingnya itu.Kok ada yang..........?

Adinda dengan cepat membuka matanya .Ia mendongak ke atas,dilihatnya pria bertato itu menatapnya dengan tatapan nakal.Adinda membelalakkan matanya.Kenapa dia ada di sini?harusnya kan dia tidak bisa masuk?

Dengan cepat Adinda bergerak mundur mencoba menjauh dari sang suami,namun belum sempat ia turun dari ranjang Adrian sudah menarik tangannya membuat ia kembali terjerembab ke atas kasur.

Adrian mengubah posisinya,kini ia sudah mengungkung Adinda di bawahnya.

"sudah bangun sayang?" tanya nya.

Adinda tak menjawab,ia menatap laki laki di atasnya itu dengan tatapan benci.

"jangan menatap ku seperti itu Dinda...kau sudah terlalu sering menguji kesabaranku!"

"minggir.." ucap Adinda dingin.

Adrian menyeringai....

"kau berani berkata begitu padaku?"

Satu tangan Adrian tergerak mengusap wajah Adinda,wanita itu pun memalingkan wajahnya....

"kurasa aku terlalu baik padamu akhir akhir ini,makanya kau jadi pembangkang seperti ini" ucapnya dengan jari jemari yang terus bermain di pipi Adinda.

Adrian mengusap ujung bibir Adinda yang masih terlihat lebam.

"mana janjimu yang katanya akan menjadi istri yang baik hemm?"

"mana pertolongan Tuhan mu yang katanya akan melembutkan hatiku?"

Adinda menatap tajam ke arah pria itu.

"untuk apa aku susah susah menjadi istri yang baik untuk orang gila sepertimu?!" ucap Adinda dingin dengan mata yang menatap Adrian penuh kebencian.

Adrian menyeringai....

"Akhirnya kau sadar juga bahwa aku gila" ucapnya santai.

Adrian menjauhkan tubuhnya dari Adinda kemudian keluar dari kamar itu,namun saat ia sampai di depan pintu.

"bersiap siaplah.Kau harus sekolah hari ini" ucapnya kemudian pergi keluar kamar.

Adinda memiringkan kepala nya,sampai saat ini pun ia belum bisa memahami watak asli suaminya itu.Kadang baik,kadang menyeramkan,kadang kejam,kadang lembut....entahlah...

...****************...

06.00

Adinda turun dari kamarnya dengan seragam dan tas sekolahnya.Wanita bersuami itu nampak menggunakan sedikit riasan bedak dan foundation di wajah manisnya

,tak seperti biasanya yang hanya menggunakan pelembab dan lip balm.

Adinda duduk di kursinya masih dengan mode cemberut.Adinda menyipitkan matanya,di lihatnya sebuah kotak kecil seperti kado yang terletak di samping piring yang berisi nasi goreng.

"apa ini?dia memberiku kado?tanda permintaan maaf kah?"batin Adinda menerka.

Seutas senyum terbentuk dari bibir mungil itu.

" selamat pagi sayang"ucap Adrian lembut sambil menatap Adinda dengan tatapan lembut.

Adinda tersenyum tipis.

"aku punya sesuatu untuk mu..." ucapnya sambil menunjuk kotak kecil di hadapan istrinya itu.

Adinda mengulum senyum.

"semoga kau suka...." ucapnya lagi

"bukalah...."

Tangan Adinda tergerak mengambil kotak tersebut,ia kemudian membuka kotak itu dan..............

dan apa pemirsyaaahhhhh.......???

tunggi besok pagi......

jangan lupa like vote komentnya biar besok semangat😍😍😍😍😍

...----------------...

***BOLEH LAH KASIH LIKE VOTE DAN KOMENG NYA BIAR SEMANGAT UP NYA🙏🙏

JANGAN LUPA JUGA DI ADD KE RAK BUKU KAMU🥰🥰🥰

JANGAN LUPA JUGA MAMPIR DI NOVELKU LAINNYA....

WANITA TANPA MAHKOTA

👇👇👇👇***

***JANGAN LUPA LIKE KOMENT & VOTE NYA....🥰🥰🥰

TERIMA KASIH😍😍😍😍***

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

hahahaha 😂😂🤭 wkwkwk 👁️

2023-11-03

2

nenk 'yLa

nenk 'yLa

lahh aku aja yg udh emak2 ldang msih brsikap labil aplg dinda yg bru 17th.. dmna masa2 mncari jati diri.. mncoba ssuatu hal yg baru..masa2 dmn ingin tau n berontak

2023-07-11

1

mama yuhu

mama yuhu

pasti biji. mata preman kemarin tuh

2022-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 PENGUMUMAN
195 Nabila Story01
196 Nabila Story02
197 Nabila Story03
198 Nabila Story04
199 Nabila Story05
200 Nabila Story06
201 Nabila Story07
202 Nabila Story08
203 Nabila Story09
204 Nabila Story10
205 Nabila Story11
206 Nabila Story12
207 Nabila Story13
208 Nabila Story14
209 Nabila Story15
210 Nabila Story16
211 Nabila Story17
212 Nabila Story18
213 Nabila Story19
214 Nabila Story20
215 Nabila Story21
216 Nabila Story22
217 Nabila Story23
218 Nabila Story24
219 Nabila Story25
220 Nabila Story26
221 Nabila Story27
222 Nabila Story28
223 Nabila Story29
224 Nabila Story30
225 Nabila Story31
226 Nabila Story 32
227 Nabila Story33
228 Nabila Story34
229 Nabila Story35
230 Nabila Story36
231 Nabila Story37
232 Nabila Story38
233 Nabila Story39
234 Nabila Story40
235 Nabila Story41
236 Nabila Story42
237 Nabila Story43
238 Nabila Story44
239 Nabila Story45
240 Nabila Story46
241 Nabila Story47
242 Nabila Story48
243 Nabila Story49
244 Nabila Story50
245 Nabila Story51
246 Nabila Story52
247 Nabila Story53
248 Nabila Story54
249 Nabila Story55
250 Nabila Story56
251 Nabila Story57
252 Nabila Story58
253 Nabila Story59
254 Nabila Story60
255 Nabila Story61
256 Nabila Story62
257 Nabila Story63
258 Nabila Story64
259 Nabila Story65
260 Nabila Story66
261 Nabila Story67
262 Nabila Story68
263 Nabila Story69
264 Nabila Story70
265 Nabila Story71
266 Nabila Story72
267 Nabila Story73
268 Nabila Story74
269 Nabila Story75
270 Nabila Story76
271 Nabila Story77
272 Nabila Story78
273 Nabila Story79
274 Nabila Story80
275 Nabila Story81
276 Nabila Story82
277 Nabila Story83
278 Nabila Story84
279 Nabila Story85
280 Nabila Story86
281 Nabila Story87
282 Nabila Story88
283 Nabila Story89
284 Nabila Story90
285 Nabila Story91
286 Nabila Story92
287 Nabila Story93
288 Nabila Story94
289 Nabila Story95
290 Nabila Story96
291 Nabila Story97
292 Nabila Story98
293 Nabila Story99
294 Nabila Story100
295 Nabila Story101
296 Nabila Story102
297 Nabila Story103
298 Nabila Story104
299 Nabila Story105
300 Nabila Story106
301 Nabila Story107
302 Nabila Story108
303 Nabila Story109
304 Nabila Story110
305 Nabila Story111
306 Nabila Story112
307 Nabila Story113
308 Nabila Story114
309 Nabila Story115
310 Nabila Story116
311 Nabila Story117
312 Nabila Story118
313 Nabila Story119
314 Nabila Story120
315 Nabila Story121
316 Nabila Story122
317 Nabila Story123
318 Nabila Story124
319 Nabila Story125
320 Nabila Story126
321 Pengumuman
322 PENGUMUMAN NOVEL BARU..!
323 Pengumuman lagi..!Ada Novel ke empat rilis..!
324 Yuk Mampir di novel baruku....!
325 ADRIAN TAMA KEMBALI...!
326 My Fake Daddy
327 Two Bad Boys and The Bastard Girl
328 (Bukan) Perampas Mahkotaku
329 My Disable Husband
Episodes

Updated 329 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
PENGUMUMAN
195
Nabila Story01
196
Nabila Story02
197
Nabila Story03
198
Nabila Story04
199
Nabila Story05
200
Nabila Story06
201
Nabila Story07
202
Nabila Story08
203
Nabila Story09
204
Nabila Story10
205
Nabila Story11
206
Nabila Story12
207
Nabila Story13
208
Nabila Story14
209
Nabila Story15
210
Nabila Story16
211
Nabila Story17
212
Nabila Story18
213
Nabila Story19
214
Nabila Story20
215
Nabila Story21
216
Nabila Story22
217
Nabila Story23
218
Nabila Story24
219
Nabila Story25
220
Nabila Story26
221
Nabila Story27
222
Nabila Story28
223
Nabila Story29
224
Nabila Story30
225
Nabila Story31
226
Nabila Story 32
227
Nabila Story33
228
Nabila Story34
229
Nabila Story35
230
Nabila Story36
231
Nabila Story37
232
Nabila Story38
233
Nabila Story39
234
Nabila Story40
235
Nabila Story41
236
Nabila Story42
237
Nabila Story43
238
Nabila Story44
239
Nabila Story45
240
Nabila Story46
241
Nabila Story47
242
Nabila Story48
243
Nabila Story49
244
Nabila Story50
245
Nabila Story51
246
Nabila Story52
247
Nabila Story53
248
Nabila Story54
249
Nabila Story55
250
Nabila Story56
251
Nabila Story57
252
Nabila Story58
253
Nabila Story59
254
Nabila Story60
255
Nabila Story61
256
Nabila Story62
257
Nabila Story63
258
Nabila Story64
259
Nabila Story65
260
Nabila Story66
261
Nabila Story67
262
Nabila Story68
263
Nabila Story69
264
Nabila Story70
265
Nabila Story71
266
Nabila Story72
267
Nabila Story73
268
Nabila Story74
269
Nabila Story75
270
Nabila Story76
271
Nabila Story77
272
Nabila Story78
273
Nabila Story79
274
Nabila Story80
275
Nabila Story81
276
Nabila Story82
277
Nabila Story83
278
Nabila Story84
279
Nabila Story85
280
Nabila Story86
281
Nabila Story87
282
Nabila Story88
283
Nabila Story89
284
Nabila Story90
285
Nabila Story91
286
Nabila Story92
287
Nabila Story93
288
Nabila Story94
289
Nabila Story95
290
Nabila Story96
291
Nabila Story97
292
Nabila Story98
293
Nabila Story99
294
Nabila Story100
295
Nabila Story101
296
Nabila Story102
297
Nabila Story103
298
Nabila Story104
299
Nabila Story105
300
Nabila Story106
301
Nabila Story107
302
Nabila Story108
303
Nabila Story109
304
Nabila Story110
305
Nabila Story111
306
Nabila Story112
307
Nabila Story113
308
Nabila Story114
309
Nabila Story115
310
Nabila Story116
311
Nabila Story117
312
Nabila Story118
313
Nabila Story119
314
Nabila Story120
315
Nabila Story121
316
Nabila Story122
317
Nabila Story123
318
Nabila Story124
319
Nabila Story125
320
Nabila Story126
321
Pengumuman
322
PENGUMUMAN NOVEL BARU..!
323
Pengumuman lagi..!Ada Novel ke empat rilis..!
324
Yuk Mampir di novel baruku....!
325
ADRIAN TAMA KEMBALI...!
326
My Fake Daddy
327
Two Bad Boys and The Bastard Girl
328
(Bukan) Perampas Mahkotaku
329
My Disable Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!