Pagi hari....
Di kamar mewah namun menyeramkan itu.
Adinda masih dikamar mandi,ia sedang membersihkan dirinya di bawah guyuran air shower.Sesekali ia merintih kesakitan saat air mengenai luka memar di sekujur tubuhnya akibat aksi kaburnya yang tercium oleh Romi.
Setelah kurang lebih sepuluh menit,Adinda keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di atas dada dan handuk kecil yang membungkus rambut basahnya.
Saat Adinda membuka pintu kamar mandi..
degg....
Adinda terkejut,ia membelalakkan matanya melihat sosok laki laki yang semalam hampir memperk**a nya itu berdiri di depan pintu kamar mandi dalam kondisi bertelanjang dada.
"tu...tuan.." ucap Adinda gugup.Ia celingukan mencari kain untuk menutupi bagian tubuhnya yang terbuka,sedangkan tangannya kini memegang erat lilitan handuk yang ada di dadanya.
Tangan kekar itu tergerak menyentuh pundak Adinda yang ter ekspose bebas.
Adinda yang kaget sontak memundurkan tubuhnya.Adrian menyeringai,
Ia maju,mendekati Adinda yang mulai ketakutan.Adinda terus melangkah mundur.
duugg...
Adinda menghentikan langkahnya,ia sudah mentok.Tubuhnya sudah terbentur meja wastafel.Adinda semakin mengeratkan pegangannya pada lilitan handuk itu.Gadis itu semakin menunduk saat pria gila itu semakin mendekat,
Adrian menyentuh dagu Dinda,membuat gadis itu mendongak kearahnya.
Adinda memejamkan matanya,tak berani melihat wajah pria gila itu.Dalam hatinya tak henti henti merapalkan doa.
Adrian menatap angkuh wanita di hadapannya,kini fokusnya tertuju pada bibir mungil gadis tujuh belas tahun itu.Adrian menggerakkan ibu jarinya mengusap bibir merah muda yang terlihat sangat menggiurkan tersebut.Sedangkan jemari lainnya tak berpindah dari dagu lancip itu.
"tuan jangan...." ucapnya lirih...
"kenapa?" tanya Adrian dingin.
"kita bukan suami istri!" ucap Adinda setengah berteriak diiringi dengan isakan.Namun matanya masih terpejam.
Adrian menyeringai...
"jadi kau mau aku menikahimu?"
Adinda membuka matanya,ia menatap tajam pada pria itu.
Adinda menggelengkan kepalanya .
"aku tidak butuh pernikahan!aku tidak butuh istri!" ucapnya.
Adrian mencengkeram dagu Dinda dengan kuat,membuat bibir Adinda mengerucut seperti bibir tweety.Adrian mendekatkan wajahnya pada Dinda,sangat dekat,hingga ujung bibirnya menyentuh pipi Adinda
"tapi aku akan menuruti kemauanmu!aku akan menikahimu...!"
"lalu menghamilimu...kemudian aku akan membuangmu setelah anak mu lahir dan membunuh anakmu di depan matamu...!" ucapnya penuh penekanan,membuat Adinda gemetar ketakutan.
Senyuman pshycopat terbentuk dari bibir Adrian.
"persiapkan dirimu..!kau akan jadi istriku satu jam dari sekarang..!" ucapnya kemudian menghempaskan wajah Adinda yang ketakutan.
Adrian menarik tangan Dinda,lalu melempar tubuh wanita keluar kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi itu dengan kasar membuat Adinda terlonjak kaget.
Adinda semakin gemetar.Dia akan menikah?dengan laki laki gila itu?apa yang akan terjadi dengannya nanti jika harus hidup bersama pria itu?ucapan pria itu saja sangat mengerikan!
Adinda menggelengkan kepalanya,mencoba mengusir ke khawatirannya itu,ia akan memikirkan cara bagaimana untuk menghindari pernikahan itu nanti.Sekaranv yang terpenting adalah dia harus ganti baju.Ia tak mau Adrian berbuat macam macam jika sudah keluar kamar mandi nanti.
Adinda segera bangkit,ia membuka lemari besar di kamar itu untuk mencari baju.Seragam sekolahnya sudah tak berbentuk,mau tidak mau dia harus memakai pakaian yang Adrian sediakan di lemari itu.
Lemaripun terbuka...Adinda nyengir geli melihat apa yang ada di dalam lemari itu.
Tak ada pakaian yang layak pakai.Hanya ada lingerie dan pakaian dalam ala ala pelakor😪
Adinda mengobrak abrik seisi lemari,namun tak menemukan satu bajupun yang layak untuk digunakan.Cukup lama ia memilah milah baju baju di lemari itu namun tidak ada yang bisa ia gunakan.
"Ya Allah....aku harus pakai baju apa..." gumamnya.
"pakai saja yang ada"suara itu sontak membuat Adinda terkejut.
Adinda reflek menoleh ke arah Adrian.Pria itupun mendekati Adinda,membuat wanita itu meringsut mundur.
" segera ganti baju....aku menunggu di meja makan"ucapnya sambil mendorong tubuh wanita itu agar menyingkir dari depan lemari.
Adrian kemudian melepas lilitan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.Sehingga tubuh kekar bertato itu kini terlihat polos tanpa sehelai benangpun yang menutupinya.
Adinda segera memejamkan matanya,ia membalikkan badannya membelakangi Adrian.Adrian tersenyum sinis menatap wanita itu.Sok polos,batinnya.
Adrian sudah selesai mengganti baju,ia kemudian pergi meninggalkan kamar itu tanpa berucap sepatah katapum.
visual Adrian Tama
visual Adinda Zahra.
...****************...
Hampir sepuluh menitan Adrian menunggu diruang makan,namun wanita itu tak muncul muncul juga dari kamar.Adrian mengetatkan giginya.Seumur hidupnya ia tak pernah yang namanya menunggu seseorang hanya untuk makan.
braaakkkk...
Adrian menggebrak meja makan dengan kasar.Membuat para pengawal yang ada di sana terjingkat kaget,termasuk Farhan dan Romi.
"Romi...!seret peliharaanku kemari!" ucapnya penuh penekanan.Matanya menatap tajam ke arah depan.
"baik tuan" ucap Romi sambil membungkukkan badannya.Romi segera menuju ke kamar utama,tempat di mana wanita itu disekap.
ceklek....
pintu kamar dibuka...
gleekkk....
Romi menelan ludahnya kasar.
Dilihatnya Adinda sedang berdiri di depan kaca dengan lingerie hitam yang menempel indah di tubuh putih mulusnya.Gadis ini benar benar cantik.Kulitnya putih mulus,dengan dada yang ramun dengan ukuran yang pas,tidak terlalu kecil,tidak juga terlalu besar.
Adinda terkejut melihat kedatangan pria itu,ia segera mengambil handuk yang tergeletak di sisi ranjang,lalu menutupi tubuhnya dengan benda berbulu tebal itu.
"apa yang sedang kau lakukan?kau ingin mati membuat tuan Adrian lama menunggu!" ucap Romi dingin.
"m...maaf tuan..." ucap Adinda gugup
Romi menghampiri Dinda,lalu dengan kasar ia menarik tangan gadis itu,membawanya keluar dari kamar tersebut.Adinda setengah berlari mengimbangi langkah lebar Romi,sedangkan lengannya digenggam erat oleh salah satu orang kepercayaan Adrian Tama itu.
Romi menghentikan langkahnya setelah tiba di meja makan,ia pun melepaskan genggaman tangannya,lalu kembali berdiri di samping Farhan,bersama para pengawal lainnya.
Adrian menatap tajam ke arah gadis yang masih berbalut handuk itu.
"apa yang kau lakukan di dalam sampai aku harus menunggumu lama hanya untuk makan?!" ucapnya dengan kilatan amarah di matanya.
"maaf tuan...!" ucap Dinda.
"aku bukan manusia pemaaf Adinda" ucap Adrian penuh penekanan.
Adinda semakin menunduk takut.
"singkirkan handuk itu" ucap Adrian dengan tatapan mata yang mengerikan,membuat siapapun akan bergidik ngeri melihatnya.
"ja...jangan tuan sa....."
Adinda belum selesai bicara,Adrian sudah bangkit dari duduknya dengan gerakan kasar ia menghampiri Dinda.Tangan besar itu berusaha meraih lilitan handuk tersebut,namun Adinda mempertahankannya sekuat tenaga.
"kau benar benar ingin menguji kesabaranku gadis kecil" ucapnya dingin.
sreettttt.......
dengan satu gerakan ia menarik handuk yang melilit tubuh putih mulus itu.Hingga nampaklah lingerie hitam yang melekat sempurna di tubuh putih mulus itu.Adinda meringsut,mencoba menutupi tubuhnya dengan tangan.Wajahnya terus menunduk tak berani menatap wajah laki laki di hadapannya itu.Para pengawal disanapun diam diam mencuri pandang pada wanita yang terlihat begitu sangat menggoda tersebut.
"keluar kalian!" perintah Adrian dengan suara lantang.
"baik tuan!" ucap para pengawal itu.Mereka kemudian pergi meninggalkan pemandangan indah yang sangat sayang untuk dilewatkan tersebut.
"singkirkan tanganmu..!" ucapnya dingin
Adinda tak bergeming,ia terlalu malu untuk melakukannya.
Adrian mengetatkan giginya,ia secara cepat mengambil piring di atas meja dan hendak melemparnya ke arah Adinda,namun dengan segera Adinda menghentikan pergerakan laki laki laki itu.
"i....iya....tuan...iya....iya...." ucapnya kemudian menurunkan tangannya.
Adrian memberikan tatapan tajam pada tubuh yang nampak begitu menggiurkan itu.
"kau memang pantas menjadi ja**ng..!" ucapnya dingin,lalu kembali duduk di kursinya.
Adinda menunduk,
"mau sampai kapan kau berdiri di situ..!" ucap Adrian setengah berteriak sambil melempar garpu ke arah Adinda,untung saja gadis itu bisa mengelak.
Adinda segera duduk di kursi yang terletak di samping Adrian.
Adrian menatap tajam wanita itu,gadis itu benar benar bodoh.
"aku mau makan" ucapnya dingin.
Adinda menatap piring Adrian yang masih kosong.
"sa....saya ambilkan tuan..." ucapnya.
Adrian tak menjawab.Ia hanya menatap tajam wajah gadis itu yang nampak polos tanpa polesan make up.
Adinda mengambil piring di depan Adrian dengan gemetar,lalu mengisinya dengan nasi dan lauk pauk.
"silahkan tuan...." ucap Adinda sambil meletakkan piring di atas meja.
Adinda kemudian mengambil piring miliknya,lalu mengisinya dengan nasi dan lauk pauk.
Adinda segera kembali duduk,mulai menyendok nasi dan lauk pauk itu tapi gerakan nya terhenti.Ia mekirik ke arah Adrian,dilihatnya laki laki itu masih menatapnya tajam.
"ada apa lagi Ya Allah" batinnya.
"apa begini caramu memperlakukan majikanmu?" tanya pria itu dingin.
"apa m**aksudnya,aku harus gimana?"batin Adinda lagi
Adinda menunduk,
" sendokku bodoh!"ucap Adrian.
Dinda kembali bangkit,ia mengambilkan sendok dan garpu untuk pria bertato itu.Adinda kembali duduk,ia kemudian mulai makan setelah Adrian menyendok makanannya.
Saat mereka sedang makan....
"permisi tuan..." ucap Farhan yang tiba tiba datang.
Adrian tak menjawab.
"penghulunya sudah datang" ucap Farhan
"uhhuukkk...." ucapan Farhan itu sontak membuat Adinda terbatuk batuk karena kaget.Dia akan benar benar menikah hari ini??
"segera habiskan makanan mu...dan kita akan menikah !" ucap pria itu.
Adinda sussah payah menelan makanannya.Makanan yang tadinya enak itu kini terasa hambar.Dia akan menikah dengan pria gila itu?bagaimana ini?dia tidak mau!sungguh ini bukan pernikahan yang di inginkannya...
...----------------...
***HAI READERS....PERKENALKAN INI NOVEL KEDUA KU...JANGAN LUPA UNTUK DI LIKE,KOMEN DAN VOTE....
JANGAN LUPA JUGA UNTUK MAMPIR DI NOVEL PERTAMAKU ...
WANITA TANPA MAHKOTA...

TERIMA KASIH....🥰🥰🥰***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Eli Juwita105
aduh blom ijab Qobul udh pake lingery hitam....
2024-03-08
2
Rara Kusumadewi
masa menikah pakai lingerie...dibelikan baju dulu kek....nanti penghulu nya ngiler pula
2023-10-02
1
Qaisaa Nazarudin
Katanya cewek berhijab, kok terekpos gitu..
2023-09-28
1