“Ada apa ini?” Ucap seseorang.
Rex, Rere dan Brian pun menoleh ke asal suara.
Mereka pikir mungkinkah guru BP kembali yang menangkap basah mereka berkelahi. Kalau iya maka sungguh gawat. Artinya hukumannya Rex bisa bertambah. Tapi berbeda untuk Brian yang bisa mudah lolos begitu saja. Memang tak adil tapi begitulah hidup.
Harap-harap cemas, namun setelah Rex, Rere dan Brian menolah ternyata David dan Jerry yang muncul. Jerry dan david mendengar suara ribut perkelahian. Oleh sebab itu mereka segera berlari dan muncul. Hati Rex jadi lega, setidaknya bukan guru BP lagi yang memergokinya. Selamat, ucap Rex alam hatinya.
Jerry dan David mendekat.
“Woy, ada apaain nih? Berantem lagi yak?” Tanya Jerry.
Rere segera menjauhkan Rex dari Brian. Ia meminta Rex agar tak menghiraukan Brian.
“Rex, sudah. Tak usah di gubris si Brian. Dari dulu dia kan emang begitu. Lupakan.” Rere membujuk Rex. Rex pun melembut setelah menatap wajah Rere yang memang cantik. Sedangkan Brian masih di alirin amarah di dada dan hatinya. Brian pun dikelilingi Jerry dan david.
“Butuh bantuan bro? Kita keroyok aja ramai-ramai si Rex?” David kini yang berkata di samping Brian.
“Nanti saja. Saat ini ada Rere. Yuk cabut” Brian pun pergi dan di ikutin oleh Jerry dan David pula.
Rere pun mengajak Rex ke kelas karena kebetulan jam bel pertanda masuk kelas dan memulai kembali pelajaran telah dimulai. Semua siswa kembali ke kelasnya dan mulai belajar kembali dengan gurunya masing-masing.
Waktu pun berlalu dan waktu pulang telah tiba. Rex hendak mencari Naomi ke kelasnya. Ia hendak pulang bersama seperti biasanya. Pulanglah Naomi dan Rex bersama. saat didepan gerbang sekolah, Rex dan Naomi melihat sebuah mobil mewah memasuki wilayah sekolah. Ternyata itu mobilnya Alvin.
Alvin turun dari mobil dan menyambut Brian putranya.
“Papa ... kok tumben kemari jemput?” Brian agak heran. Begitu juga Jerry dan David yang ada di samping Brian.
“Loh, kenapa? Kan gak amaalah Papa kemari kan” Alvin bersikap santai sambil matanya melihat sekeliling dan sekitar sekolah Brian.
“Kita mau pulang pakai mobil Jerry aja Pa kali ini. Sorry ya Pa” Brian dan teman-temannya hendak pulang bersama saja.
“Oke. No problem. Tapi...” Alvin berbisik ke telinga Brian.
“Apakah dua orang yang Papa tanya itu di sekolah mu ini? Mana mereka?” Bisik Alvin dan tatapanya menajam. Akhirnya Brian paham yang dinginkan Papanya. Tepat saat itulah Rex dan Naomi kebetulan lewat. Brian segera menunjuk ke arah Rex dan Naomi. Alvin pun paham dan mengangukan kepalanya.
Setelah itu Brian pamitan dengan papanya, karena Brian mau pulang dengan teman-temannya.
Kini Alvin masuk kemobilnya dan mulai mengikutin Rex dan Naomi.
Naomi dan Rex berjalan bersisian sampai menuju halte bus. Sepanjang jalan, Naomi hanya diam tanpa berkata kata. Rex bisa merasakan kalau Naomi hanya diam dan nampak beda. Rex pun mulai berbicara dan mencairkan suasananya.
“Nao. Kau tahu tadi aku dikasi hadian oleh Rere. Sebuah saputangan indah dan sepertinya Rere yang menyulamnya. Lihatlah sulamannya yang indah ini. Rere pintar ya” Rex memamerkannya di hadapan Naomi dan bermaksud mengajak Naomi yang dari tadi diam.
Naomi hanya menatap sekilas. Dan merasa enggan kembali. a memutar kedua bola matanya dengan malas. Naomi sama sekali tak berminat melihatnya. Bahkan tak mau tahu. Namun karena Rex bercerita sangatlah bersemangat jadi Naomi hanya diam dan merespon kata “Oh” saja.
“Nao. Kok Cuma oh sih. Apa gitu kek?” Rex mengerutkan keningnya.
Naomi hanya menunjukan senyum terpaksanya. Lalu berjalan melangkah lebih cepat dari Rex. Rex sampai mengejar Naomi karena merasa ditinggalkan. Rex sungguh tak peka masalah hati seorang gadis. Apa gunanya sekarang sudah pintar dan hebat juga jago namun peka perasaan pun tidak rupanya.
“Tunggu Nao” Rex mengejar dan berusaha mengimbangi langkah Naomi.
Keduanya tak sadar kalau Alvin terus memperhatikan mereka berdua dari belakang.
“Nao, kau kenapa seh? Nampaknya lain gitu” ucap Rex kembali.
“Tak apa” Naomi hanya cuek.
Rex sampai menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatel. Ia nampak bingung dengan sikap Naomi.
“Kenapa ya? Apa Naomi lagi datang bulan yak? Biasanya kan kalau datang bulan dia banyak sewotnya” keluh Rex dalam hatinya.
Karena tak bisa menebak isi pikiran orang dan isi hati orang maka rex kembali diam dan keduanya kini diam. Sebuah bus datang dan keduanya pun naik bus. setelah perjalanan cukup lama sampailah mereka dilingkungan rumahnya. Mereka turun dari bus setelah membayarnya. Keduanya berjalan kembali bersisian.
Setelah Naomi sampai ke rumahnya, ia pun langsung masuk ke rumahnya. Sedangkan Rex hanya bisa memandang aneh ke Naomi serta menghela nafas panjang. Rex pun berjalan ke arah rumahnya dan masuk kedalamnya.
Alvin yang memperhatikan sambil tersenyum, karena akhirnya ia tahu lokasi rumahnya Rex dan Naomi. Sekarang memantau dan menemukan makhluk asing tersebut. Alvin juga segera memanggil beberapa anak buahnya untuk segera datang. Mana tahu dia butuh bantuan para anak buahnya. Sekalian ia menelepon Scoot untuk menyuruhnya membawa alat pelacak tersebut. Jadi posisinya alien dengan mudah diketahui.
Di dalm rumahnya Rex segera makan setelah berganti pakaian rumah. Setelah selesai makan, Rex ke kamarnya. Rex melihat ke arah Ailen.
“Putri Ailen, bagaimana keadaanmu?” tatap Rex ke Ailen.
“Aku sudah membaik. Syukurlah beberapa hari ini semuanya aman jadi kondisiku pun cepat pulih” jawab Ailen.
“Syukurlah” Rex pun lega.
Rex duduk disamping Ailen. Saat ini Ailen dan Rex dudukdi tepi ranjangnya Rex. Kemudian gelangnya Ailen bercahaya dan berbunyi kembali. keduanya menatap aneh.
“Kenapa” Tanya Rex.
“Sepertinya sebentar lagi akan datang para pasukan tersebut. Rex bantu aku?” Ailen terlihat cemas.
“Baiklah.”
Rex dan Ailen berjalan keluar rumah. Sementara Ailen memakai mode menghilang dahulu. Rex memanggil Naomi. Naomi sebenarnya malas namun karena ada Ailen akhirnya Naomi ikut serta. Sebelumnya mereka sudah mengumpulkan banyak barang dan alat. Bahkan tempat barang bekas dan rongsokan pun sudah mereka datangi dan mengumpulkan semua yang kiranya bisa digunakan atau pun untuk dimanfaatkan kembali.
Ketiganya berkumpul di belakang gedung yang terbengkalian tersebut, dimana peswat Ailen di sembunyikan dibalik semak-semak. Kesitulah mereka. Saat dirasa aman, maka Ailen kembali muncul. Kini ketiganya berada dihadapan pesawat yang rusak.
Rex dan naomi mengumlkan alat dan bahan-bahannya. Mereka ingin berusaha memperbaiki. Soalnya Rex sudah menceritakan dan bertanya pada Ailen. Dan jawaban Ailen, ia mau pesawatnya diperbaiki dahulu. Akhirnya kini mereka memperbaikinya. Begitulah rencanaya.
Rex memeriksa beberapa kondisinya. Alat-lata dan bahan-bahan yang dikumpulkan pun digunakan sebisanya. Dibantu Naomi dan Ailen, mereka berkerja bertiga merakit kembali dan memperbaiki kemvali pesawat tersebut.
Didepan rumah Rex, saat ini Alvin sudah bersama dengan para anak buahnya. Sebuah mobil van hitam penuh anak buah dan peralatan dan senjata mereka. Scoot pun ada. Ia mulai menyalakan alat pelacknya. Agar bisa melacak keberadaan alien. Alvin menatap ke Scoot.
“Bagaimana?” Tanya Alvin kurang sabar.
Scoot masih mau menghidupkan alatnya. Setelah semua sudah siap dan alat sudah dihidupkan sebuah sinyal dan lampu merah berkedip-kedip. Scoot tersenyum puas.
“Iya. Alien itu ada disini. Sinyalnya sangatlah kuat”
“Bagus. Kalau begitu kita tangkap saja” Alvin tersenyum jahat.
Bersambung....
Wah, si Ailen mau ditangkap lagi oleh Alvin dan anak buahnya. Dapatkah Rex dan Naomi menolong Ailen ya???
Jangan lupa kasi bintang/rate 5 nya ya plus hadiah-hadiahnya ya :)
Klik like, klik vote, klik favorite dan kasi komennya ya :D
Thanks. Love you all :D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Bawang
Semangaat Re-Na!! Kalian bisa menolong alien! Eh ailen!! 🤭
Lanjooet beb 💃🏻💃🏻
2021-11-25
2
Manami Slyterin
lanjut
2021-11-24
1
Rinjani Asa
gagalkan Alvin gagalkan Alvin 😂😂😂
semangat Beb
2021-11-24
1