“Aduh, siapa sih yang main nendang sembarangan?” Ucap seseorang.
Naomi sontak kaget. Ia pikir ia sendirian, nyatanya ada orang lain. Hah? Siapa tuh? Keluh hati Naomi.
Seorang pemuda muncul dihadapan Naomi. Ternyata Naomi tidak sendirian di atas atap gedung. Naomi pikir tak ada siapa pun jadi ia asal menendang saja. Tak tahunya malah mengenai orang. Pemuda tersebut keluar dari tempat persembunyiannya dan muncul di hadapan Naomi. Naomi cukup kaget dengan orang yang di lihatnya. Malahan Naomi heran kenapa pemuda itu ada di atas atap gedung? Dan si pemuda pun cukup kaget sekaligus heran melihat Naomi.
“Kau...” Ucap Naomi dan David bersamaan. Iya benar. Pemuda itu adalah David Taylor satu geng dengan Brian dan Jerry.
Sontak saja David memasang jarak. Ia tahu Naomi itu pandai bela diri. Jadi ia harus mawas diri. Begitu Naomi melihat David, ia menatap sinis.
“Ngapain juga kau disini?” Ucap David melirik ke Naomi.
Naomi memutar kedua bola matanya dengan malas.
“Suka-suka ku lah. Emang kemari harus ijin dulu sama kau hah? Kagak kan? Kau sendiri ngapain disini? Ini kan bukan tempat geng kau? Naomi berdecak kesal.
“Gak ada larangan juga kalau aku kesini atau enggak. Whee...”David menjulurkan lidahnya ke arah Naomi. Naomi tentu kesal. Ingin ia memukul dan menendang David. Tapi David segera mengelak.
“Woy, cewek bar-bar jangan asal nendang orang.”
“Kau sendiri mancing-mancing orang yang sudah kesal.” Naomi tersulut amarahnya.
David agak heran dengan Naomi yang nampak beda. Walau cewek itu emang terkesan bar-bar dan tomboi sebagai cewek namun kali ini kelihatan beda. Entah apa David juga tak tahu. Namun di atas atap gedung, David kemudian melihat ke arah bawah kalau Rere dan Rex lewat dan berjalan bersama bersisian. David kemudian melihat ke arah Naomi yang juga melihat Rex dan Rere.
Terlihat wajah sedih bercampur kesal pada wajah dan diri Naomi. David jadi bisa menarik kesimpulan.
“Oh, cowok kau lagi sama cewek lain yak? Kasian deh di tinggalin...” David terkekeh.
Naomi menatap tajam ke arah David. David bisa merasakan tatapan tajam Naomi.
“Sial” Ungkap hati David. “ Mau entar aku jadi di benyek-benyek kayak ayam geprek” keluh hatinya David. “Tatapannya ngeri euy” sambung kata hatinya David.
Naomi yang masih keal menatap tak suka dengan David. Ditambah dengan perkataan David yang sangat memicu amarahnya. Ia mendekatin David. David muncur beberapa langkah. Naomi sudah siap melayangkan tinjunya. Namun tak jadi karena perkataan konyol David.
“Stop Naomi, Mau jadi pacarku gak?” David memejamkan matanya takut di tonjok sama cewek bar-bar.
Naomi terdiam seketika. Ia menatap David heran. Keningnya Naomi sampai berkerut. Tinjunya yang akan mengenai David malah berhenti di depan wajahnya David. David merasa aneh, kok gak ada yang sakit ya di wajahnya? Udah di tonjok apa belum sih? Atau aku udah pingsan jadi gak sadar diri kalau sakit? Keluh David dalam pikiran dan hatinya.
Perlahan David membuka matanya. Saat dibuka ia melihat kalau Naomi menghentikan tinjunya tepat didepan wajahnya. David bernafas lega. Syukur dah wajah gantengku kagak bonyok. Hehe.
“Apa maksudmu tadi hah?” bentak Naomi.
“Eh cewek bar-bar, maksudku Naomi. Kalau kau seperti ini bagaimana bisa disukai cowok. Pantas saja cowok kau kabur. Lihat Rere cantik dan lembut pasti pilihan semua cowok. Apalagi dia kaya dan pintar” David sudah kebat kebit hati dan jantungnya.
“Rex dan aku hanya berteman. Dan lagian bukan itu maksudku. Maksud mu apa tadi minta aku jadi pacarmu kah?” Naomi masih mengepalkan tinjunya dan belum menurunkannya di hadapan David.
“Waduh. Sial. Asal ngomong tadi.” keluh David dalam hatinya. Ia sudah berkeringat dingin rasanya sudah.
“Jawab hah?” Naomi mendesak.
“Itu tadi, Maksud ku adalah ... ah itu... eh lihat itu apa?” David mengalihkan perhatian Naomi.
Naomi menatap arah lain. Ternyata tak ada apa pun. Namun David segera berlari dan kabur. Ngacir cuy hehe :D
Naomi kembali melihat David namun dia sudah kabur. Ah, Naomi menghela nafas panjang. Ia memikirkan perkataan David tadi tentang Rere yang lebut dan cantik plus kaya dan pintar. Sedangkan dirinya hanya cewek bar bar yang tomboi. Naomi kemudian terduduk sambil menatap langit sendirian.
Disisi lain David terus berlari sampai jauh. Syukurlah ia tak dikejar Naomi. Seharusnya ia tak menggangu macan betina. Hadeh. David geleng kepala sendiri. Namun ia tersenyum sebentar. Kalau dilihat-lihat Naomi itu sebenarnya manis loh. Ucap David dalam hatinya. Ups. Kok malah mikir aneh pikir David. Ia segera pergi mencari Brian dan Jerry. Tadi sehabis membersihkan diri, David ke atas atap gedung sekedar ingin tidur saja. Eh malah ketemu macan betina si cewek bar-bar. Kabur lebih baik. David pun segera mencari kawan se gengnya.
Sedangkan Rex dan Rere saat ini duduk di bawah pohon rindang yang ada disekitar taman sekolah.
“Rex, thanks banget ya atas pertolongannya.” Rere tersenyum.
“Gak masalah kok Re. Kita kan teman” Rex tersenyum juga.
“Selain mau ucap makasih, aku mau ngasih ini.” Rere memberikan sesuatu pada Rex. Sebuah sapu tangan yang disulam sendiri oleh Rere.
“Makasih Re” Rex menerimanya.
“Juga ada ini” Rere memberikan beberapa camilan dan minuman. Rex dan Rere menikmatin makanan serta minuman tersebut berdua.
“Rex...” Rere kembali menatap Rex.
“Iya Re”
“Minggu depan aku ulang tahun. Datang ya”
“Boleh. Aku akan datang bersama Naomi”
“Naomi?” Rere mengerutkan keningnya.
“Iya. Naomi teman baik ku dari kecil hingga sekarang”
“Oh, cewek yang rambutnya kucir kuda itu ya. ku pikir dia pacarmu Rex?”
“Bukan kok. Kami teman baik dari kecil”
“Bagus lah. Kalau gitu, kalau kita dekat gak masalah kan”
“Iya. Gak masalah”
Rex dan Rere, keduanya sama-sama tersenyum. Keduanya nampak bahagia dan senag sekali. tak tahu dan tak sadar dari jauh ada yang kesal dan sedih. Contohnya Naomi yang nampak sedih. Dan Brian yang nampak kesal. Dari kejauhan ada Brian yang nampak kesal menatap Rere dan Rex berduaan.
“Sial. Kenapa bocah miskin itu dekat-dekat sama Rere seh. Fuck” Umpat Brian dengan kesal. Karena terbawa emosi, Brian menghampiri Rere dan Rex. Ia datang mendekat.
“Re....” Brian datang menyela di antara Rex dan Rere. Rere pun menatap Brian dengan bingung.
“Kenapa Brian?”
“Kau ikut aku yuk”
“Kemana?”
“Udah ikut aja.” Brian menarik tangannya Rere namun Rex mencegah. Akhirnya karena Brian masih kesal terjadilah perkelahian antara Rex dan Brian.
Rere tentu panik dan bingung. Namun ia menyingkir dari pertikaian Rex dan Brian.
Brian meninju dan melayangkan tendangannya. Dan dengan cepat Rex menghindar lalu membalas dengan tinjuan yang kuat dan tendangan yang kuat pula. Tubuh Brian merasakan sakit akibat tinju dan tendangan dari Rex.
Kedua pemuda tersebut saling tonjok dan adu kekuatan. Tak ada yang mau mengalah. Walau Brian beberapa kali jatuh tersungkur tapi ia kembali bangun untuk menyerang Rex. Rex pun dengan sigap melawan Brian. Satu menyerang dan satunya menangkis. Satu menendang dan satunya melayangkan tinju.
Karena keduanya tak mau mengalah akhirnya Rere segera campur tangan. Ia tak mau kalau ada yang kena hukuman lagi. Soalnya sebelumnya Rex sudah kenak hukuman. Jadi sebelum ketahuan yang lainnya, maka ia mau melerai Rex dan Brian.
“Sudah, hentikan. Sudah cukup” Rere melangkah ke tengah Rex dan Brian. Rere berada di antara kedua pemuda tersebut.
Keduanya pun menghentikan adu jontosnya. Dan keduanya menatap Rere yang ada di tengah di antara Rex dan Brian.
“Ada apa ini?” Ucap seseorang.
Rex, Rere dan Brian pun menoleh ke asal suara.
Bersambung....
Waduh ... berantem lagi. Nah loh siapa tuh lagi yang muncul? Apakah itu guru BP lagi kah? Auto gawat ini mah kalau begitu. :D
Jangan lupa kasi bintang/rate 5 nya ya plus hadiah-hadiahnya ya :)
Klik like, klik vote, klik favorite dan kasi komennya ya :D
Thanks. Love you all :D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Bhayu Indah Lestari
Ketinggalan jauh aku beb...
baru mampir lagi..
lanjut cinta.... 😘
2021-11-25
1
🧭 Wong Deso
Naomi Naomi lain kali hati² Neng
2021-11-25
1
Irma Kirana
semangat kak 😀 baru mampir lagi nihh
2021-11-23
1