Bab 7.

Brian merasa pasti ada sesuatu yang membuat Rex bisa berubah begitu. Walau dia belum tahu apa itu, namun ia mau menyelidikinya.

Waktu berlalu terus hingga waktunya pulang sekolah.

Rex dan Naomi segera bergegas pulang. Sampai dirumah Rex segera mengajak Ailen berjalan-jalan. Namun sebelumnya Naomi berganti pakaian dahulu dan Rex juga berganti pakaian rumah.

“Ailen. Mau jalan-jalan ke kota gak?” Tanya Naomi.

“Mau. Mau banget pun”

“Tapi kalau penampilanmu begini orang-orang akan ....” Rex tak meneruskan perkataannya.

“Tak apa. Bisa menghilangkan diri pasti aman” Ucap Naomi.

“Tenang saja. Aku bisa menyamar seperti kalian” Ailen tersenyum.

“Hah?” Naomi dan Rex bersamaan heran dan saling pandang.

Ailen mundur beberapa langkah. Kemudian berputar dan gelangnya bercahaya. Dengan sekali putar penampilan Ailen berubah. Ia nampak seperti manusia biasa.

“Bagaimana? Sudah mirip kan?” Tanya Ailen ke Rex dan Naomi yang nampak terpana.

Wow. Ailen berubah jadi gadis yang sangat cantik dan mirip sekali seperti manusia.

“Kalau tahu gitu, dari sebelumnya saja seperti ini. Ya kan Rex” Naomi masih menatap kagum ke Ailen.

“Ho’oh” Rex menganggukan kepalanya. Ia masih terbengong dengan penampilan Ailen yang dilihatnya sangat fantastik dan cantik.

“Seperti seorang putri saja.” Rex masih terkesima.

“Hahaha ...” Ailen tertawa. Sedangkan Naomi agak merasa cemburu.

“Aku kan memang seorang Putri. Dari galaksi lain planet Gala” Ailen membenarkan.

“Jadi kau benaran seorang putri?” Rex memastikan kembali.

Ailen menganggukan kepalanya.

“Pantas saja awal kenal mengatakan namanya Putri Ailen” Naomi baru mencernanya.

“Ya sudah. Ayo kita jalan-jalan.” Ajak Rex.

Dan semuanya mengagukan kepalanya.

Pergilah ketiganya berjalan-jalan bersama ke pusat kota.

Rex dan Naomi memperlihatkan semua keindahan kota dan mengajak Ailen bersenang- senang ke tempat yang asyik tentunya. Ketiganya happy bersama.

Kini hari mulai sore, ketiganya makan es cream yang tadi dibeli mereka dan mereka memakannya saat duduk di kursi umum yang ada di dekatnya.

Ketiganya sedang asyik makan es cream.

“Maaf ya Ailen, tak bisa sering-sering mentraktirmu. Karena es cream enak pastilah mahal” Ucap Rex yang sadar kekurangannya.

“Tenang, ada aku kok.” Ucap Naomi.

“Jangan Naomi, Mamamu pasti lelah bekerja. Kau harus menabung” Rex mengingatkan.

“Kalian berdua tenang saja. Kalau makanan enak dengan gampang aku munculkan” Ailen tersenyum sambil menghabiskan makanannya.

Rex dan Naomi saling pandang.

“Serius ya?” Rex dan Naomi bersamaan berkata.

Ailen pun mengangguk.

Untuk membuktikannya Ailen melihat sebuah selebaran gambar burger dan minuman colanya. Dengan kekuatannya, Ailen memunculkan makanan tersebut setelah Ailen menyentuh selebaran tersebut. Gelang Ailen bersinar terang.

Rex dan Naomi menatap kagum.

“Kok gak bilang dari awal seh. Kalau bilang kan kita gak musti makan yang sederhana terus” Ucap Rex ke arah Ailen.

“Hebat ...” Naomi kagum ke arah Ailen.

Ailen hanya tersenyum. Dan memberikan burger dan cola tersebut kepada Naomi dan Rex untuk mereka makan dan minum.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada yang memperhatikan mereka. Sebuah mobil hitam dari kejauhan selalu memantau mereka.

“Siapa tuh cewek? Kok dia bisa munculkan burger dan minuman cola?” Brian mengerutkan keningnya.

Jerry dan David juga menatap heran.

“Kayaknya dia deh yang udah buat Rex berubah” David menebak.

“Bisa jadi tuh. Tapi tu cewek cantik juga ya bos” Jerry menyukai kecantikan Ailen.

Kepalanya Jerry langsung di geplak kedua temannya.

“Aduh sakit woy” Jerry mengusap kepalanya yang sakit.

“Lagian kita lagi serius, eh kau malah mikirin cewek cantik. Tu cewek aja kita kagak tahu siapa?” celetuk David.

“Kita harus pantau mereka” Ucap Brian dengan tatapan tajamnya.

Kembali ke Rex, Naomi dan Ailen.

Setelah puas bersenang-senang dan jalan-jalan ketiganya kembali pulang.

Sampailah mereka  kerumahnya. Naomi masuk ke rumahnya sendiri. Dan Rex dan Ailen masuk kerumah Rex.

“Gila ... tu cewek cantik masuk kerumah Rex. Apa mereka tinggal bersama?” Tebak Jerry.

“Bisa jadi” David yang menjawab.

“Tapi Brian, apa kita harus pantau mereka terus? Bagaimana kalau orang tua kita nyariin kita? Sebaiknya sewa seseorang saja untuk mengawasi si Rex dan cewek itu” David mengusulkan.

“Iya bos. Lelah juga kalau kita terus pantau disini. Seharian ngeikutin mereka aja aku udah lelah banget” Jerry emang terkadang memanggil Brian dengan sebutan bos. Jerry emang lelah saat ini. Maklum anak orang kaya biasa enak jadi manja deh dengan kehidupan yang kalau susah dikit.

Brian pun mempertimbangkan usul kedua temannya. Walau sebenarnya ia  mau menyelidikinya sendiri tapi benar juga, nanti orang tua mereka mencari pula. Akhirnya Brian menyupir mobilnya dan pulang, ia akan tugaskan orang lain untuk menyelidiki dan mengikutin Rex dan cewek itu.

Di kediaman rumah kecil Rex. Seperti biasa kakeknya pergi malam bertugas kerja. Bahkan sampai sekarang kakeknya tak tahu perihal Ailen. Ailen menghilangkan dirinya saat ada kakeknya Rex jika dirumah.

Setelah kakeknya pergi barulah Ailen memunculkan dirinya.

Dan seperti biasa setelah makan malam mereka pergi ke kamar. Namun kali ini makanannya beda. Ailen menghidangkan ayam goreng dan beberapa buah segar juga makanan enak lainnya. Ia melihat sebuah majalah yang Rex tunjukan. Hasilnya makanan enak banyak tersaji. Mereka makan dengan puas. Tak lupa Rex menyimpankan juga untuk kakeknya.

Setelah itu mereka kekenyangan dan kembali ke kamar Rex.

Ailen tidur di atas ranjang Rex dan Rex tidur di bawah beralaskan tikar kecil dan selimut lusuhnya.

Ailen memandang ke arah Rex.

“Rex, jika kau bolehkan ... Aku tinggal dengan naomi saja. Jadi kau tak perlu tidur dibawah” Ailen merasa tak enak hati juga, sudah 5 bulan ia menumpang pada Rex. Kasian juga ia melihat Rex selalu tidur dibawah.

“Tak apa-apa Ailen. Aman saja” Rex tersenyum.

Mereka pun akhirnya tertidur.

Esok harinya.

Seperti biasa Rex akan berangkat sekolah dan tinggallah Ailen di rumah.

Rex pergi sekolah bersama Naomi.

Ailen merasa bosan di rumah sendirian. Kakeknya Rex belum juga pulang. Akhirnya Ailen memberanikan diri pergi ke sekolahnya Rex. Sepertinya akan asyik menurut Ailen.

Pergilah Ailen dengan sosok manusianya.

Gadis yang cantik dan menawan. Ia berjalan menuju tempat sekolah Rex.

Sampailah Ailen di sekolah Rex. Bagaiman Ailen bisa tahu, karena dari gelangnya bisa merasakan keberadaan Rex.

Ailen menyelinap masuk ke sekolah Rex.

Kali ini pelajaran olah raga. Rex dan teman-temannya lagi lari keliling lapangan dengan semua teman sekelasnya. Pak Jimi yang mengajarkan mata pelajaran olah raga. Semua siswa di suruh lari keliling lapangan.

Setelah selesai lari-lari, disuruhnya semua siswa berbaris di lapangan dan membentuk dua tim main sepak bola untuk anak laki-lakinya.

Sedangkan anak perempuannya di suruh main tenis meja.

Tim pun sudah di bentuk.

Mereka pun bermain bola. Tim Brian satu tim dengan David dan Jerry tentunya. Mereka bermain bola dengan langsung mengepung Rex yang sedang membawa bola.

Ailen hadir dan melihat dari samping.

Ailen bisa melihat kalau ketiga cowok tersebut mengelilingi Rex.

Walau Rex sekarang sudah hebat dan kuat, namun jika main keroyok sama saja tak adil.

Ailen tak senang. Ia menggunakan kekuatannya. Setiap Brian, Jerry dan David hendak menyepak bola, pasti meleset atau pun jatuh sehingga semua anak-anak tertawa melihat kekonyolan mereka. Itu jelas saja ulah Ailen.

Dan Rex dengan mudah mencetak gol.

Semua gadis cewek menatap kagum ke Rex.

“Ih ... keren ya sekarang Rex” kata gadis yang satu.

“Iya. Tampan lagi” Kata cewek ke dua.

“Hebat banget. Tipe impianku” Kata cewek ke tiga.

Beberapa kali Gol di cetak oleh Rex. Rex tersenyum bahagia bersama satu timnya.

Brian dan kawan-kawannya merasa kesal.

“Tenang anak-anak. Ini hanya permainan. Ingat kita hanya berolah raga” Ucap Pak Jimi.

“Sial” Umpat Brian kesal.

Davida dan Jerry sudah kelelahan dan keringat sudah bercucuran.

Dan hasil akhir tim Rex menang. Mereka senang sekali. dan di bagian siswa cewek semua hanya bermain santai tenis mejanya.

David melihat ke samping lapangan, ia melihat cewek misterius yang bersama Rex semalam.

David pun segera memberitahukan Brian.

“Brian. Itu gadis semalam kan?” Tunjuk David.

Brian dan Jerry segera melihat ke arah yang di tunjuk David. Dan benar saja. Gadis cantik itu muncul dan sekarang ada disekolah.

Rex kemudian melihat ke arah Ailen.

Ia menghampirinya.

“Ailen ... kenapa kau disini?” Tanya Rex di dekat Ailen.

“Aku bosen Rex. Jadi aku bermain kemari” Ailen

“Waduh ... gawat dong. Jika pihak sekolah tahu, kau akan ditangkap.”

“Gampang. Aku tinggal menghilangkan diri” Ailen tersenyum kembali.

“Berhati-hatilah”

“Naomi dimana?”

“Dia ada dikelasnya. Sepertinya sekarang Nao belajar bahasa inggris”

“Aku ke sana ya. Dah” Ailen berjalan ke arah gedung sekolah dan mencari Naomi di kelas.

Rex hendak melarang tapi sudah di panggil oleh guru.

“Semua siswa berkumpul” Panggil Pak Jimi.

Semuapun berkumpul.

Setelah pak Jimi memberikan pengarahan dan materi sebentar barulah semua di bubarkan dan disuruh kembali ke kelas. Semua siswa pun bergerak kembali ke kelas. Pak Jimi sendiri kembali ke ruangan guru.

Namun berbeda dengan Rex, ia mencari Ailen. Dan Brian dan kawan-kawannya juga mencari Ailen.

Ailen tersesat. Ia tak bisa menemukan Naomi. Ia malah nyasar ke arah gudang belakang sekolah. Markas tempat ngumpul Brian dan kawan-kawannya.

“Wah ... di cari-cari rupanya disini gadis cantiknya” Ucap Jerry menatap ke arah Ailen.

“Kau mau kemana Non?” Tanya David.

Ailen menoleh dan kaget melihat ke arah Brian dan kawan-kawannya.

Brian mendekatin Ailen.

“Hehehe ... ini tempat kami. Buat apa kau kesini? Kau ini siapa hah?” Tanya Brian.

Ailen kebingungan. Ia tak tahu harus bagaimana.

Bersambung...

Jangan lupa kasi bintang/rate 5 nya ya plus hadianh-hadiahnya ya :)

Klik like, klik vote, klik favorite dan kasi komennya ya :D

Thanks. Love you all :D

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***