“Rex, bagaimana kau bisa menghajar Brian?” Tanya Naomi dengan takjub
Rex hanya menatap Naomi dengan pandangan biasa sambil mengangkat bahunya.
Kemudian melihat ke arah Brian dan kawan-kawannya yang terkapar di tanah.
“Yuk kita pergi saja. Biarkan saja mereka” Ajak Rex dan Naomi pun mengiyakan.
Pergilah Naomi dan Rex meninggalkan Brian dan kawan-kawannya.
Sedangkan David dan Jerry segera bangkit dan memapah Brian agar mereka segera pulang dan mengobatin lukanya.
Beberapa saat kemudian Rex dan Naomi sudah sampai di daerah lingkungan rumahnya.
Naomi menatap ke arah Rex dari tadi. Rex pun menyadari tatapan Naomi.
“Ada apa?” Rex menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Naomi.
“Bagaimana kau bisa berubah begini Rex?” Naomi seakan masih kurang percaya padahal dia sudah melihat sendiri.
Rex pun menceritakan kejadian di sekolah dan di kelasnya hari ini. Naomi seakan tak percaya.
“Jadi kau bisa menjawab semua soal dari Pak Alex yang killer itu? Aku saja kadang susah menjawabnya. Hehe ... tapi biasanya aku lebih pintar dari mu. Kenapa sekarang kau lebih baik?” Naomi menyelidik.
Naomi pun membuka tas ranselnya dan memberikan semua PR yang diberikan oleh gurunya hari ini.
“Coba kau kerjakan ini Rex?”
Naomi menyerahkan dan Rex menerimanya. Rex duduk di rerumputan yang bersih dan Naomi duduk di sebelahnya.
Rex mulai mengerjakan satu soal dan soal lainnya. Setelah 15 menit kemudian semua buku sudah selesai dikerjakannya. Rex menyerahkan semuanya ke Naomi.
“Ini sudah selesai” Ucap Rex sembari menyerahkan semua buku latihan milik Naomi.
Naomi menerimanya dan memeriksanya.
“Sudah selesai semua dalam waktu 15 menit. Hebat. Ini benar semuanya kan?” Tatap Naomi.
“Coba saja cek esok saat kau serahkan ke guru”
“Ok. Mantap” Naomi menyimpan buku-buku tersebut ke dalam tasnya.
“Jadi kau juga menghajar Brian dan teman-temannya ya Rex. Tadi pagi dan saat pulang sekolah tadi juga. Hem ... artinya sekarang kau sudah hebat dong. Pintar dan kuat. Aduh ... aku tak perlu lagi melindungimu kah?” Naomi menatap Rex dan Rex juga menatap Naomi.
Rex tersenyum ke Naomi.
“Terima kasih Naomi, kau memang sahabat baikku”
“Sama-sama Rex. Tapi kau tak berniat mengubah penampilanmu?” Naomi menatap Rex dari ujung kaki hingga kepalanya.
“Maksudnya???” Rex mengerutkan keningnya.
Naomi menarik tangan Rex dan membawanya serta ke arah rumahnya.
Sampai dirumah Naomi, Naomi mengajak Rex masuk ke kamarnya. Didalam kamarnya Naomi yang rapi dan sangat nyaman. Rex duduk diatas ranjangnya Naomi. Dan Naomi mulai melihat isi dalam lemarinya dan tempat meja riasnya.
Kamar Naomi nampak seperti seorang cewek pada umumnya.
“Kita mau apa Nao?”
“Duduk saja di situ” Naomi melihat-lihat dan mencari yang diperlukannya.
“Mama mu mana?”
“Paling masih di kantor. Pegawai kantor Bank kan lama baru pulangnya hehe. Paling cepat jam 5 sore” Naomi tersenyum manis.
Kemudian Naomi mulai mendandanin Rex. Ia mulai mengubah gaya rambut Rex. Yang dari culun di ubah menjadi lebih keren. Kemudian wajah Rex dibersihkan agar tidak kucel. Pakaian Rex di rapikannya.
Dan beberapa saat kemudian ... tada. Sudah selesai.
Naomi menarik tangannya Rex dan menghadapkannya ke hadapan cermin rias milih Naomi.
Rex menatap kaget dan tak percaya.
“Ini aku kah?” Tanya Rex pada dirinya sendiri.
Naomi menganggukan kepalanya.
“Yes. That’s right. Ternyata setelah di dandanin keren juga. Dan tampan sekali” Naomi tersenyum.
Rex berbalik dan menghadap ke arah Naomi. Ia memegang kedua pundak Naomi.
“Ini aku Naomi?”
“Ya”
“Makasih Naomi”
“Nah. Mulai sekarang berdandanlah seperti ini. Oke”
“Oke”
Rex memeluk Naomi. Ia memeluk erat Naomi.
“Makasih Naomi, kau teman terbaikku. Sahabat baik ku” Rex mengecup keningnya Naomi.
Naomi terkejut. Kecupan sekilas itu malah membuat Naomi tertegun.
Sedangkan Rex malah kegirangan dan menatap cermin kembali. ia bertekad agar berpenampilan seperti ini saja sekarang.
Namun Naomi malah diam mematung. Ia merasakan debaran aneh di hatinya.
“Nao ... aku pulang dulu. Bye.” Rex melambaikan tangannya dan pamitan pulang. Sedangkan Naomi hanya menganggukan kepalanya.
Naomi dan Rex memang dekat. Tapi untuk kecupan tak pernah mereka lakukan. Jadi hal barusan membuat Naomi bingung dan merasakan hal aneh di hatinya.
Di rumah Rex.
Rex masuk ke dalam rumah. Dan melihat sang kakek yang tertidur.
Rex masuk ke dalam kamarnya. Ia mencari putri Ailen.
“Kau dimana? Putri Ailen?” Rex mencari ke segala sudut di kamar kecilnya. Namun Ailen tak muncul. Kemudian dari arah dapur terdengar suara.
Rex berlari ke arah dapur.
Ternyata Ailen ada di dapur reot mereka.
“Sedang apa?” Tanya Rex ke putri Ailen.
Ailen tersenyum manis ke arah Rex. Ia segera menghampiri Rex.
“Sudah siang hari. Aku lapar. Kakekmu sedang tidur. Ia tak sadar ada aku di sini. Aku bersembunyi dengan baik. Dan kakek mu tidur barulah aku keluar dan ke dapur. Tapi di dapur tak ada apa pun”
Rex tersenyum.
“Hehe ... rumah ini hanya ada makanan pas-pasan saja. Aku akan buatkan sesuatu. Biasanya kakek buat makan siang. Tapi sepertinya kakek sedang lelah. Biar aku yang buat. Tunggu lah ya.”
Putri Ailen mengangguk. Rex mulai memasak di dapur. Hidup sederhana membuatnya dan kakeknya bisa makan seadanya saja. Bahkan gara-gara hal tersebut, Rex bisa masak walau pun masak ala kadarnya.
Beberapa saat kemudian sudah ada nasi tiga mangkuk secukupnya dan tempe goreng dan tahu goreng serta kecap manis.
“Ini apa? Tanya Ailen agak bingung.
Rex meletakan semuanya di atas meja makannya yang kecil.
Kemudian Rex dan Ailen duduk bersama.
“Ini nasi, tempe, tahu dan kecap. Hehe ... makan seadanya” Rex tersenyum.
“Oh ....”
“Mari kita makan. Dan untuk kakekku jangan dimakan ya”
“Oke”
Makanlah mereka berdua. Setelah selesai makan. Rex membersihkan bekas makan mereka dan meletakkan di tempat yang bersih.
Rex ke kamarnya untuk ganti pakaian dan Ailen mengikutin ke kamarnya.
Rex menatap ke arah Ailen.
“Ngpain? Kok ngikutin?”
“Jadi aku harus kemana lagi?” Ailen bingung.
“Aku mau ganti baju. Jangan di intipin”
“Ya elah. Siapa yang mau intip” Ailen cemberut. Ia menutup matanya.
Rex segera mengganti pakaiannya. Seragam sekolah kini berganti pakaian biasa.
Kemudian Rex duduk di meja belajarnya yang lusuh. Ailen membuka mata dan duduk di samping Rex.
Ailen memperhatikan penampilan Rex.
“Kok lebih baik ya hehehe”
“Tadi Naomi membantu mendandanin aku. Oh iya. Aku mau tanya sama mu” Rex kemudian menatap Ailen.
“Tanya apa?”
“Kok hari ini aneh sekali. Aku tiba-tiba bisa pintar dan mengerjakan semua tugas dari guruku. Biasanya aku ini payah dalam pelajaran tapi hari ini sungguh lain. Aku bisa mengerjakan dengan mudah. Kemudian aku juga kuat. Aku bisa menghajar Brian dan teman-temannya yang suka membuli ku”
Ailen tersenyum.
“Mungkin kekuatan gelangku telah mempengaruhimu dan merubahmu. Keajaiban telah kau terima. Semoga bisa membantumu Rex.”
“Terima kasih Putri Ailen. Berkatmu aku jadi kuat dan pintar”
Rex dan Ailen tersenyum bersamaan.
“Dan juga penampilanmu sekarang lebih baik” Ailen kembali tersenyum.
“Hehehe ... iya”
“Tadi kau bilang Naomi. Siapa dia?”
“Naomi itu teman baikku. Mau ku kenalkan?”
“Lebih sedikit yang tahu tentangku itu lebih baik Rex. Kau menolongku dan mengobatin ku serta membolehkan ku tinggal disini, jadi aku hanya percaya kepadamu. Kepintaran dan kekuatanmu anggap saja hadiah dari ku karena kebaikanmu padaku. Jadi apakah Naomi bisa dipercaya?”
“Bisa. Tentu saja. Naomi teman baik ku.”
Ailen pun percaya.
“Eh tunggu dulu. Bagaimana kau tahu nama ku? Apa sebelumnya kita sudah kenalan?”
“Aku bisa tahu dengan mudah Rex. Baiklah. kita kenalan resmi. Namaku Putri Ailen dari galaksi yang jauh dari bumi. Aku berasal dari planet Gala” Ailen tersenyum dan mengulurkan tangannya.
“Aku Rex Royce Han. Panggil saja Rex. Aku makhluk bumi. Senang menjadi temanmu” Rex meraih dan menerima uluran tangannya Ailen dan mereka pun berjabat tangan.
Hari pun berganti malam dan kakeknya Rex berangkat kerja. Tinggal lah Ailen dan Rex berdua.
“Tunggulah disini sebentar. Aku akan ke rumah Naomi sebentar. Rumahnya ada di seberang kita”
Ailen menganggukan kepalanya.
Rex pun pergi ke rumah Naomi.
Beberapa saat kemudian, Rex kembali datang dan Naomi ikut bersamanya.
“Mau ngapain Rex?” Tanya Naomi saat mereka sudah didalam rumah Rex.
“Sebentar saja Naomi.” Ucap Rex.
Rex melihat ke sekeliling. Ia lalu memanggil Ailen.
“Ailen ... Putri Ailen. Kau dimana?” Panggil Rex.
Kemudian Ailen pun muncul. Ternyata Ailen bisa menghilangkan diri agar orang tak bisa melihatnya.
Saat Ailen muncul di hadapan Naomi. Naomi begitu kaget dan syok. Ia lalu jatuh pingsan.
Bersambung ...
Yang suka dengan karya ini, ikutin terus kisahnya sampai akhir ya kakak readers semuanya :)
No Plagiat ya. Hargai usaha dan kerja keras seseorang dalam berkarya. Jadi katakan tidak pada meniru karya seseorang dan tidak menjiplaknya. No Plagiat. Makasih untuk yang sudah mampir ya kak. Love you all :)
Karya ini sedang mengikutin lomba, jadi mohon dukungannya terus ya kak.
Cara mendukungnya gampang yaitu :
1. Like semua episodenya / bab-nya ya kak. Dibaca juga semua babnya :)
2. Klik Vote setiap hari ya kak. Khususnya juga hari senin :D
3. Klik Favorite juga ya kak. Jangan dihilangkan yak :)
4. Selalu berikan dukungannya ya kak setiap saat :D plus hadiahnya ya :)
5. Tinggalkan komen ya kak :)
6. Kasi bintang/rate 5 ya kak untuk karya ini sebagai menyukai karya ini dan apresiasi ke karya saya ini.
Makasih semuanya. Dukung terus karya ini ya kakak readers semuanya, biar Author semangat UP ceritanya. Love you all :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
♡~Yuki.nur019
Langsung Pingsan
2022-02-06
2
♡~Yuki.nur019
Anda Jatuh Cinta Ya Kak
2022-02-06
1
NugoBee•^¶
nc..
2022-01-03
1