“Halo makhluk bumi ... aku Putri Ailen”
Rex begitu kaget dan mulutnya terbuka lebar hingga berbentuk huruf O bulat.
Rex melangkah mundur dan jatuh terduduk.
“Kau ... Kau ... bisa bicara dan paham bahasaku?” Tanya Rex.
Putri Ailen menganggukan kepalanya.
“Tolonglah aku. Aku terluka”
Rex kasian. Ia mendekatin Putri Ailen.
Benar saja. Kaki dan tangannya terluka. Pesawatnya saja rusak. Sepertinya pendaratan tiba-tiba mengakibatkan ia terluka dan pesawat rusak pula.
“Kau bisa jalan?”
“Tak bisa”
“Aku akan bantu.”
Rex mendekatinnya. Tangannya Rex dan tangannya Ailen bersentuhan. Dan sebuah cahaya bersinar terang dan menyilaukan. Kemudian sel-sel otak Rex mengalami sesuatu hal yang dirasakannya lain serta beda. Bahkan luka luka yang ada pada Rex malah sembuh.
Rex segera melepaskan sentuhan tangannya. Ia kaget dan bingung.
“Apa yang kau lakukan padaku?”
“Tak ada. Sepertinya gelangku langsung bereaksi padamu” Gelang putri Ailen bersinar dan kemudian meredup sinarnya.
“Artinya apa?”Tanya Rex bingung.
“Keajaiban akan terjadi padamu” Putri Ailen lalu pingsan. Rex yang melihatnya pingsan langsung membawanya. Ia mengendong Ailen dan membawanya ke rumahnya.
Ia rebahkan di atas tempat tidurnya. Lalu di bersihkannya luka-luka ailen dan di obatinnya.
Ia menggunakan obat seadanya yang ada dirumahnya.
Malam semakin larut dan Rex pun tertidur. Rex tidur di lantai bawah beralaskan sebuah kain. Sedangkan Ailen tidur di atas tempat tidurnya Rex.
Esok paginya. Saat Rex bangun, ia melihat Ailen sudah bangun juga. Ia duduk dan Rex juga duduk.
“Kau dari mana?” Tanya Rex menatap serius ke arah Ailen.
“Dari planet disebutin Planet Gala. Jauh dari galaksimu.”
“Dimana itu Planet Gala?”
Putri Ailen lalu melihat kearah jam tangannya yang canggih. Ia menunjukan sesuatu. Dan terpancar lah sebuah cahaya. Cahaya tersebut memperlihatkan tatanan tata surya dan semua bintang dan planet.
“Nah... di galaksi inilah planetku dan asalku”
Rex lalu menganggukan kepalanya.
“Lalu kenapa kau ada disini?”
“Aku sedang belajar dan menyusuri tata letak bintang dan planet-planet. Kemudian bangsaku sedang mempelajari bumi. Aku kemari untuk belajar langsung di bumi”
“Tapi buat apa? Apa kau mau menjajah bumi?” Rex teringat film yang ia tonton di rumahnya Naomi, film Alien dan manusia. Ceritanya sungguh horor dan menakutkan.
“Tidak. Aku tak seperti itu. Hanya mempelajari. Setelah itu pulang kembali”
“Kalau sudah pelajarin dan pulang, lalu kau akan membawa anggota mu dan menyerang kami di bumi?”
“Hahaha ... tidak kok. Hanya sebatas belajar tantang bumi dan manusia saja”
“Terus bagaimana selanjutnya?”
“Karena aku terluka, aku akan menyembuhkan diriku sambil belajar tentang bumi. Saat mendarat aku terlalu tiba-tiba sehingga kecelakaan dan jadi begini. Kemudian aku juga harus memperbaiki pesawatku, jika tidak bagaimana aku akan kembali”
“Baiklah. Aku akan bantu”
“Terima kasih”
“Tapi dengan gelangmu luka ku bisa sembuh, kenapa tak lakukan juga dengan luka yang ada di tangan dan kakimu?”
“Tak bisa. Gelangku ada batasnya. Jika digunakan, maka tunggu dayanya terisi penuh kembali”
“Oh... Baiklah. kalau begitu kita makan dahulu. Sebentar lagi kakekku akan pulang. Aku masak bubur dahulu ya”
Rex bangkit ke kamar mandi dan mandi, setelah itu memakai pakaian segram sekolahnya. Dan ke dapur memasak bubur. Tiga mangkuk bubur pun sudah siap. Ia letakakan di atas meja kecil.
“Makan lah” Ajak Rex.
Putri Ailen mendekat.
“Ini apa?”
“Ini bubur ayam. Makanlah”
Putri Ailen menganggukan kepalanya. Ia mulai memakannya. Dan menghabiskan dalam sekali tegukan.
Rex memandang dengan kaget dan heran.
“Itu kan masih panas. Kenapa bisa langsung di habiskan?” Rex menatap aneh
Putri Ailen hanya tersenyum.
Ia hendak memakan mangkuk berikutnya. Tapi di cegah oleh Rex.
“Eh ... jatahmu sudah di habiskan. Ini jatah kakekku. Di pasti lapar kalau pulang tak ada makanan. Hanya seadanya saja yang kami punya”
Ailen pun mengurungkan niatnya.
Rex menghabiskan sarapannya. Ia pun segera mengambil tas sekolahnya.
“Aku pergi dahulu ya. kalau ada kakek ku pulang diamlah didalam kamar ku tanpa suara ya. diam dan bersembunyi. Oke”
“Oke”
Rex pun pergi dan tinggallah Putri Ailen dirumah sendirian sampai kakeknya Rex pulang nantinya. Tapi ia harus diam dan bersembunyi.
Diperjalanan menuju terminal bus, Rex berjalan sendirian dan Naomi langsung menghampiri.
“Hai....”
“Hai juga”
Naomi melihat wajah Rex yang sudah tak lebam dan tak ada luka di bibirnya.
“Kok bisa?”
“Apanya?”
“Lukamu sudah hilang. Bagaimana bisa Rex?” Naomi menatap takjub.
“Hehehe ... gak tahu” Rex terkekeh dan Naomi malah terpelongo. Keduanya lalu naik bus bersama menuju sekolah.
Sampai di sekolah, Naomi dan Rex berjalan bersisian. Keduanya tersenyum.
Sampai di depan pintu kelas Rex, Naomi pun berpisah dan masuk ke kelasnya. Sedangkan Rex masuk ke kelasnya dan duduk di kursinya yang paling sudut dan paling belakang. Sendirian.
Ia sudah biasa di abaikan jadi sudah tak terlalu di pikirkannya. Rex lalu menatap ke arah Rere.
Hari ini Rere semakin cantik saja. Rere mengenaikan lips tint baru berwarna pink muda. Terlihat makin manis saja. Rex tersenyum menatap ke arah Rere yang duduk di sebelah Jenny.
Brian lalu melihat ke arah Rex. Ia tak suka kalau Rex berani menatap gadisnya. Walau ia dan Rere belum jadian, tapi Brian sudah menetapkan kalau Rere akan jadi pacarnya.
Brian mendekatin Rex.
“Hey. Jaga tu mata. Jangan asal lirik dan lihat hah!!!” Bentak Brian.
“Maaf” Rex menundukan kepalanya.
“Dasar lu ya” Brian meninju ke arah Rex, namun dengan cepat di tangkis Rex.
Brian kaget. Ia tak sangka kalau Rex bakal berani. Selama ini biasanya hanya diam dan menerima semuanya.
“Kau ... kau berani ya....” Brian kembali hendak menendang tapi Rex dengan segera mengelak dan malah menendang kakinya Brian, hingga Brian jatuh tersungkur di lantai.
Semua anak-anak kaget melihatnya.
Bahkan Rex sendiri pun kaget. Bagaimana bisa aku melakukannya. Kok bisa? Keluh Rex dalam hati.
David dan Jerry yang melihat langsung hendak menghajar Rex. Tapi dengan segera di tangkis oleh Rex serangan David dan Jerry. Bahkan di tendangnya Jerry dan David hingga mereka sampai mundur lima langkah.
“Gila. Kok tendangannya kuat” Ucap David.
“Iya. Sakit lagi” keluh Jerry juga.
Brian kembali bangkit dan hendak menyerang. Namun Rex segera mengelak. Dan secepat kilat ia bergerak dan membalas Brian. Hingga perut Brian terkena pukulan yang kuat. Ia kembali jatuh tersungkur.
“Ba-bagimana mung-kin” Ucap Brian terbata-bata karena menahan sakit di perut.
Kembali Rex pun merasa heran. Bahkan teman-teman sekelas menatap kaget dan heran ke arah Rex. Begitu juga Jenny dan Rere.
“Makan apa tu anak, kok kuat tiba-tiba?” Jenny berucap sambil terheran-heran.
Rere pun bingung dan hanya menggeleng tak mengerti.
David, Jerry dan Brian yang sudah berdiri kembali hendak menyerang Rex bersamaan. Tapi guru masuk ke kelas. Dan perkelahian tersebut pun berhenti.
Yang masuk adalah pak Alex. Guru matematika yang galak di mata semua anak-anak.
Semua siswa kembali duduk di tempatnya masing-masing. Dan pak Alex mulai mengabsen. Kemudian ia memulai pelajaran. Setelah menjelaskan beberapa materi. Ia memberikan tiga buah soal di depan papan tulis agar semua anak-anak mengerjakannya.
Kemudian ia memberikan waktu 15 menit agar anak-anak menjawab dan mengumpulkan jawabannya. Setelah 15 menit semua buku sudah dikumpulkan. Dan pak Alex memeriksa semua satu persatu.
Selesai memeriksa semuanya, Pak Alex cukup kaget. Kalau biasanya hanya Rere dan Brian yang paling pandai dan bisa menjawab setiap soal yang di berikan, namun kali ini berbeda. Rex bisa menjawabnya dan jawabanya cukup mencengangkan.
“Rex....” Panggil Pak Alex.
“Iya Pak....” Rex bingung. Biasanya ia tak pernah dipanggil pak alex. Apa kesalahanyaku ya? begitulah pikir Rex.
“Mampus kau....” Ucap Brian dan kawan-kawannya menatap ke arah Rex.
“Ke depan sini”
“Baik Pak”
Rex ke depan dan mendekat di dekat pak Alex.
“Coba kau kerjakan semua soal di depan” perintah pak alex yang membuat semua anak-anak dikelas menjadi ribut dan bingung.
“Sudah. Diam semuanya. Saya cuma mau mengetes saja. Ayo kerjakan Rex”
“Baik Pak”
Semua kembali tenang. Rex mulai menjawab soal di papan tulis. Di soal pertama yang ia jawab dan di tulis juga di papan tulis sudah membuat semua anak kaget luar biasa. Seorang Rex yang jelas-jelas zero di kelas malah menjawab soal pertama dengan mudah.
Soal kedua ia kerjakan dan ditulis juga jawabannya di papan tulis. Kembali Rex bisa menjawabnya. Membuat semua semakin heran dan bingung. Kok bisa di jawabnya dengan benar.
Hingga ke soal yang terakhir, Rex jawab di papan tulis, tapi papan tulis tak cukup, ia menyeberang ke papan sebelah yang masih kosong untuk menulis jawabannya. Dan kembali semua siswa di kelas tersebut terkejut sambil semua mulut terbuka lebar dan membentuk huruf O bulat.
Bahkan Pak Alex juga tercengang.
“Oke Pak. Sudah selesai saya jawab” Ucap Rex sambil melihat ke arah Pak guru dan teman-teman sekelasnya.
Bersambung...
Yang suka dengan karya ini, ikutin terus kisahnya sampai akhir ya kakak readers semuanya :)
No Plagiat ya. Hargai usaha dan kerja keras seseorang dalam berkarya. Jadi katakan tidak pada meniru karya seseorang dan tidak menjiplaknya. No Plagiat. Makasih untuk yang sudah mampir ya kak. Love you all :)
Karya ini sedang mengikutin lomba, jadi mohon dukungannya terus ya kak.
Cara mendukungnya gampang yaitu :
1. Like semua episodenya / bab-nya ya kak. Dibaca juga semua babnya :)
2. Klik Vote setiap hari ya kak. Khususnya juga hari senin :D
3. Klik Favorite juga ya kak. Jangan dihilangkan yak :)
4. Selalu berikan dukungannya ya kak setiap saat :D plus hadiahnya ya :)
5. Tinggalkan komen ya kak :)
6. Kasi bintang/rate 5 ya kak untuk karya ini sebagai menyukai karya ini dan apresiasi ke karya saya ini.
Makasih semuanya. Dukung terus karya ini ya kakak readers semuanya, biar Author semangat UP ceritanya. Love you all :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
August Gunawan
kaya,film india....
2023-07-20
2
isnaini naini
kyk cerita film india ya 😀
2023-06-22
0
Romans Abdullah
cerita ini di ambil film india 😆😄😃👍👍👍
2022-08-10
0