Bab 4.

Bahkan Pak Alex juga tercengang.

“Oke Pak. Sudah selesai saya jawab” Ucap Rex sambil melihat ke arah Pak guru dan teman-teman sekelasnya.

Semua tentu kaget dan merasa takjub juga. Bahkan Pak Alex tak sangka kalau Rex bisa menjawab semuanya dengan benar. Hanya Brian dan teman-temannya menatap sinis ke arah rex.

“Jawabanmu benar semua Rex. Bagus sekali. Tapi bagaimana kau melakukannya Rex? Bukankah biasanya kau tak bisa mengerjakan apa pun” Pak Alex merasa heran.

“Gak tahu Pak. Tahu-tahu saya sudah bisa menjawabnya”

Pak Alex pun menganggukan kepalanya. Awalnya tak percaya. Tapi setelah dilihatnya rex sudah menjawab semuanya dengan benar dengan sendirinya di papan tulis, akhirnya Pak Alex pun kini percaya.

“Baiklah. kau duduk Rex. Kembali ke kursi mu”

“Baik Pak.”

Rex kembali ke kursinya. Rere kini menatap kagum ke arah Rex.

“Oke. Kita lanjutkan pelajarannya. Agung, semua buku teman kalian yang sudah bapak periksa sekarang bagikan ke semua temanmu”

“Baik Pak” Ucap Agung si ketua kelas. Agung dipilih jadi ketua kelas karena Rere tak mau jadi ketua kelas. Dan Brian tak peduli hal begituan. Jadi akhirnya memilih Agung sebagai ketua kelas. Agung ini juara ketiga dikelasnya. Dan sopan juga penurut. Karena baik akhirnya pak Alex memilih Agung jadi ketua kelasnya.

Agung pun membagikan buku teman-temannya.

Dan Pak Alex kembali memberikan materi yang di ikutin oleh semua siswa.

***

Jam istirahat tiba. Semua siswa ada yang ke kantin, ada yang dilapangan, ada yang ditaman sekolah dan ada yang dikelas.

Saat ini Rex sedang bersama Naomi di taman sekolah. Mereka duduk di bangku panjang yang ada di taman sekolah.

“Rex. Ini aku bawa roti dan minuman. Ayo dimakan. Oh iya. Mama ku juga buatkan bekal untuk kita dan ini ku bawa. Yuk kita makan bersama” Naomi mengajak Rex makan bersama.

Rex tentu saja setuju. Ia lalu teringat putri Ailen yang ada dirumahnya. Bagaimana ya keadaanya? Begitu pikir Rex.

Naomi dan Rex sedang makan bersama.

“Masakan Mamamu selalu enak Naomi.” Rex tersenyum.

“Hehe ... tentu dong. Mama ku” Naomi bangga.

“Nao....” Rex menatap Naomi.

“Kok suka sekali seh manggil namaku gantung gitu. Naomi. Begitu Rex”

“Udah sama aja. Nao.”

“Hadeh... terserah dah. Emang ada apa nyebut namaku?”

Rex hendak cerita tentang putri Ailen pada Naomi. Karena hanya Naomi yang ia percayai.

“Nao ... kau tahu kan tentang benda angkasa?”

“Iya tahu. Kenapa?”

“Kalau ku bilang, aku jadi pintar dan kuat karena itu kau percaya gak Nao?” Rex menatap serius ke arah Naomi.

Naomi mengerutkan keningnya.

“Ni anak kesambet apa yak? Apa salah makan yak?” keluh Naomi dari dalam hatinya.

Naomi bukannya menjawab malah meletakkan tangannya ke arah kepala Rex seperti orang yang mengecek suhu panas seseorang.

“Kagak panas. Berarti kagak sakit. Tapi kok ngomong aneh seh?” Naomi bingung.

“Ya elah. Kagak sakit aku lah. Sehat gini kok” Rex agak kesal. Dikira lagi sakit sama Naomi.

Naomi kembali mengecek kepala di keningnya Rex kemudian meletakkannya ke pantatnya. Hahaha.

“Oh ... iya. Kagak apa-apa tuh” ledek Naomi.

“Sialan ah” Rex hendak mencubit Naomi. Naomi segera bergeser dan terkekeh.

Rex dan Naomi jadi kejar-kejaran. Mereka tertawa bahagia. Kemudian kembali makan.

Di atas gedung, Brian dan kawan-kawannya melihat ke bawah. Mereka melihat Rex dan Naomi.

“Brian, apa tindakan kita selanjutnya? Masak iya kita biarkan” Ucap david. Ia masih kesal karena habis di hajar oleh Rex di depan anak-anak lainnya.

“Iya nih. Kita musti kasi Rex pelajaran. Enak aja dia udah bikin kita dipermalukan di depan lainnya” Jerry pun sama.

Sesungguhnya pun Brian juga sama seperti kedua temannya. Ia kesal dan tak suka pada Rex. Anak miskin dan kumuh tersebut. Tapi anehnya kenapa sekarang Rex itu kuat dan pintar. Semalam dia masih seperti orang culun dan oon tapi sekarang beda.

“Anak miskin itu harus kita singkirkan. Aku juga gak suka kalau sampai Rere jadi dekat sama dia”

“Nah, gitu dong” Ucap Jerry sambil memeluk senang Brian. Dan David juga menepuk pelan pundaknya Brian.

Disisi lain Rere dan Jenny lewat. Dan melihat ke arah taman sekolah dimana ada Rex dan Naomi sedang makan bersama.

Jenny melihat arah pandangan Rere.

“Re ... Teresa Anderson....” Panggil Jenny dengan lengkap menyebutkan nama Rere.

“Ah, iya. Kenapa Jen?”

“Lah, kau sendiri kenapa? Liatin siapa? Si Rex ya?”

“Itu yang sama Rex siapa Jen?”

“Oh itu Naomi. Naomi Yamaguci. Dia teman baiknya Rex”

“Oh ... baru tahu aku.”

“Ya iyalah baru tahu. Tuan putri gak pernah memperhatikan hal lain selain belajar ya kan hahaha” Ledek Jenny.

Rere menjitak kepala Jenny. Jenny mengaduh kesakitan.

“Aduh Re ... sakit tahu” Jenny mengusap-usap kepalanya yang sakit.

“Makanya jangan sembarangan” Rere tersenyum

“Lah. Kan emang benar kau ini selalu sibuk belajar. Tapi kok sekarang kepo sama Rex dan Naomi. Mereka kan gak penting” Jenny menatap aneh ke arah Rere temannya.

“Gak apa-apa. Yuk balik ke kelas.”

Rere melangkah menuju kelasnya dan Jenny mengikutinnya.

Waktu pun berlalu dan bel istirahat berakhir. Semua siswa kembali belajar. Hingga akhirnya waktu pulang pun tiba.

Saat pulang Rex dan Naomi berjalan bersama. Mereka seperti biasa hendak naik bus pulang. Terkadang naik taksi. Tapi lebih sering bus, maklum karena Rex hanya mampu bayar uang bayar ongkos bus.

Saat dalam perjalanan pulang, Rex dan Naomi di cegat di jalan oleh Brian dan kawan-kawannya.

Naomi dan Rex memandang ke arah Brian.

“Mau apa lagi kalian?” Ucap Naomi yang mulai garang.

“Ini bukan disekolah jadi kurasa tak apa kalau aku menghajar kalian ya” Tantang Naomi.

Rex hanya diam di samping Naomi.

Sedangkan Brian dan kawan-kawannya hanya menatap sinis.

“Dasar cewek bar-bar. Ringkus dia....” Ucap Brian pada David dan jerry.

David dan Jerry segera melangkah maju ke hadapan Naomi.

Naomi sudah bersiap dan memasang kuda-kudanya.

David mulai mengarahkan tinjunya tapi segera di tangkis Naomi. Jerry juga mulai mengarahkan tendangannya. Dan dengan sigap Naomi membalasnya.

Terjadilah perkelahian antara Naomi melawan David dan Jerry.

Kini Brian berhadapan dengan Rex.

“Tadi pagi mungkin hanya kebetulan. Tapi kali ini aku akan buat kau sengsara Rex. Hingga kau sendiri yang hendak keluar dari sekolah” Ancam Brian.

“Aku tak akan takut lagi padamu Brian”

Brian langsung melayangkan tinjunya. Dan dengan cepat Rex menangkisnya.

Naomi yang berhasil membuat David dan Jerry babak belur, kemudian melihat ke arah Rex.

Naomi kaget dan tak percaya. Hah, Rex melawan Brian? Benarkah ini? Begitulah ucap kata hati Naomi.

Brian masih saja melayangkan tinjunya. Dan Rex dengan cekatan mengelak. Bahkan ia hanya sekali tendang dan membuat Brian jatuh tersungkur ke tanah.

Naomi sampai tak berkedip dan tak percaya. Benarkah ini Rex temannya selama ini yang lemah dan selalu ditindas orang??? Naomi mengeluhkan hal tersebut di dalam hatinya.

Mulut Naomi sampai terbuka lebar dan berbentuk huruf O bulat. Syukur saja tak ada lalat atau serangga yang masuk ke mulutnya. Hehe.

Naomi yang sadar segera menutup mulutnya dan mendekatin Rex.

“Rex, bagaimana kau bisa menghajar Brian?” Tanya Naomi dengan takjub.

Bersambung ...

Yang suka dengan karya ini, ikutin terus kisahnya sampai akhir ya kakak readers semuanya :)

No Plagiat ya. Hargai usaha dan kerja keras seseorang dalam berkarya. Jadi katakan tidak pada meniru karya seseorang dan tidak menjiplaknya. No Plagiat. Makasih untuk yang sudah mampir ya kak. Love you all :)

Karya ini sedang mengikutin lomba, jadi mohon dukungannya terus ya kak.

Cara mendukungnya gampang yaitu :

1. Like semua episodenya / bab-nya ya kak. Dibaca juga semua babnya :)

2. Klik Vote setiap hari ya kak. Khususnya juga hari senin :D

3. Klik Favorite juga ya kak. Jangan dihilangkan yak :)

4. Selalu berikan dukungannya ya kak setiap saat :D plus hadiahnya ya :)

5. Tinggalkan komen ya kak :)

6. Kasi bintang/rate 5 ya kak untuk karya ini sebagai menyukai karya ini dan apresiasi ke karya saya ini.

Makasih semuanya. Dukung terus karya ini ya kakak readers semuanya, biar Author semangat UP ceritanya. Love you all  :)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***