Saat Ailen muncul di hadapan Naomi. Naomi begitu kaget dan syok. Ia lalu jatuh pingsan.
Rex segera menangkap tubuh Naomi yang telah pingsan.
Ailen mendekat.
“Kenapa dia?” Tanya Ailen.
“Pingsan lah. Kaget kurasa. Soalnya kau muncul tiba-tiba begitu” jawab Rex.
“Oh iya ya. Hehehe ... maaf”
Rex membaringkan tubuh Naomi di atas ranjang lusuhnya. Kemudian Rex dan Ailen duduk di dekat ranjangnya Rex.
“Selanjutnya bagaimana?” Ailen menatap ke arah Rex.
“Tunggu Naomi bangun dan sadar” Rex kemudian mengambil segelas air putih.
Beberapa menit kemudian Naomi pun sadar. Naomi duduk di ranjang dan melihat ke arah Ailen dan Rex bergantian.
Rex menyerahkan segelas air minum yang tadi ia ambil untuk Naomi.
“Minum dulu Naomi” Naomi pun minum. Segelas air putih pun habis di teguknya.
Setelah dirasa Naomi tenang, Rex mulai menjelaskan dan menceritakan awal mulai ia mengenal Ailen.
“Jadi begitu Nao ....” Rex mengakhiri ceritanya.
Naomi kemudian melihat ke arah Ailen.
“Aku Naomi Yamaguci. Panggil saja Naomi” Naomi memperkenalkan dirinya.
“Aku Putri Ailen. Dari planet Gala. Galaksi yang jauh dari bumi” Ailen tersenyum dan berjabat tangan dengan Naomi.
Semenjak hari itu terjadilah persahabatan antara Ailen, Rex dan Naomi.
Berangsur-angsur luka Ailen telah pulih. Dan sesekali mereka bermain bertiga di luar rumah Rex. Ketiganya sangat bahagia.
Rex juga mengajarkan banyak hal tentang bumi ke Ailen. Ailen belajar banyak hal tentang bumi dari Rex dan Naomi.
Waktu pun terus berlalu. Hari demi hari dan bulan demi bulan. Sudah 5 bulan Ailen tinggal di bumi dan semuanya baik-baik saja.
Begitu juga Rex semakin gemilang dan bagus nilainya di sekolah. Bahkan penampilannya sekarang sangatlah keren dan tampan.
Banyak gadis di sekolah yang sekarang jatuh hati pada Rex. Namun Rex tak peduli. Dan semua guru kini kagum juga dengan kepintaran Rex.
Hanya Naomi yang disisinya selalu. Naomi pun merasakan perubahan drastis dari Rex yang sekarang, tampan, pintar dan keren.
Suatu ketika saat jam istirahat.
Naomi dan Rex bersama di taman sekolah dan duduk di kursi panjang yang ada di taman tersebut. Kali ini Rex membaca buku pelajarannya.
“Hebat ya sekarang.” Puji Naomi.
“Hebat gimana?”
“Kau lebih keren dan pintar sekarang”
“Biasa saja Naomi. Aku masih teman baikmu” Rex bersandar di bahu Naomi. Tanpa sadar kalau hal tersebut membuat debaran aneh di hati Naomi. Dan Rex tak menyadarinya.
“Tapi Rex. Sekarang Brian dan teman-temannya tak mengganggumu. Kenapa ya?” Naomi merasa aneh dengan tingkah Brian dan teman-temannya. Naomi pun bertanya hal tersebut sambil mengusir debaran aneh di hatinya. Setiap kali hal tersebut terjadi, Naomi merasa bingung dan kurang nyaman.
Rex duduk dengan tegak. Ia melihat ke Naomi.
“Benar juga? kok aneh ya. Tak biasanya. Biasanya dia selalu mengganguku. Dikelas juga mereka cuek saja padaku.”
“Nah iya kan. Apa jangan-jangan mereka lagi nyusun rencana?”
“Entahlah. Yang pasti kita harus selalu waspada”
Naomi dan Rex saling menganggukan kepalanya.
“Eh ... nanti sehabis pulang sekolah, kita bermain lagi dengan Ailen kan?” Naomi menatap Rex.
“Tentu dong.”
“Kali ini kita bawa keliling kota saja bagaimana?”
Rex agak ragu.
“Sepertinya tak baik.”
“Loh kenapa? Masak selalu bermain di rumah mu atau dirumah ku. Atau di gedung kosong terbengkalai di belakang rumah mu itu terus seh. Ailen pasti senang kalau kita ajak keliling kota”
“Berbahaya Nao. Ailen itu kan makhluk asing. Dia itu kan alien. Jika orang-orang tahu, pasti Ailen di tangkap. Bisa bisa di jadikan bahan percobaan” Rex tak ingin hal itu terjadi karena Ailen sudah ia anggap teman baiknya.
“Benar juga. Tapi sudah berbulan-bulan dan aman saja kok Rex. Lagian Ailen kan punya kemampuan menghilangkan diri. Jadi orang-orang biasa tak akan dapat melihatnya” Naomi berkata hal yang baginya masuk akal.
Rex pun berpikir. Ia lalu melihat ke arah Naomi.
“Nanti kita bicarakan lagi dengan Ailen bersama-sama”
“Oke”
Dari atas gedung sekolah. Lantai tingkat dua. Kebetulan emang kelasnya dilantai dua. Rere dan Jenny menatap ke arah Rex dan Naomi.
“Re ... kau gak tertarik kan sama Rex?” Jenny menatap temannya itu.
Rere hanya diam dan tersenyum ke Jenny.
“Please Re ... jangan sampai kau suka dia. Dia tu anak miskin dan kumuh” Jenny tetap menganggap Rex itu tak layak. Walau sekarang Rex pintar dan terlihat lebih tampan dan keren. Namun Jenny tetap tak suka. Karena tetap saja Rex itu orang miskin.
“Kenapa? Rex pemuda baik, tampan dan pintar”
“OMG ... Hello ... Re, dia tu miskin bin kumuh. Kagak pantas. Mending Brian lagi, udah tampan , tajir dan pinter juga kan. Masih segala-galanya si Brian lagi lah Re”
“Jen, kau suka Brian ya”
“Kagak. Tapi kalau doi mau ya aku mau juga hehe. Namun sayang Doi Cuma melirik kau Re. Apa dari dulu kau gak ada hati ke Brian ?” Jenny menatap Rere.
“Suka seh. Suka sebagai teman.”
“Maksud ku suka antara cewek dan cowok loh. Kalau Brian jelas dari dulu emang suka sama kau kan. Ku dengar dulu kalian juga satu SMP kan. Sekarang satu SMA. Udah jodoh tu kalian”
Rere tersenyum dan terkekeh.
“Sok tahu ah.”
“Lantas gimana lagi? Apa suka sama si kunyuk yang udah keren itu?” Jenny menunjuk Rex
“Entahlah. Hanya saja rasanya menarik saja” Rere tersenyum dan masuk kedalam kelas.
Jenny hanya bisa geleng kepala mendengarkan perkataan Rere.
Di lain pihak David baru saja mendengar perkataan Rere dan Jenny. Ia segera berlari mencari Brian.
Setelah berkeliling sekolah, ternyata Brian dan Jerry sedang berada di markas mereka di gudang belakang sekolah.
David masuk ke dalam dan mendekatin Brian.
“Gawat bro.” David menepuk bahu Brian dan Brian menatap David.
“Apa yang gawat?”
“Si Rere mulai tertarik ke kunyuk itu”
“Maksudnya si Rex?” Jerry ikut nimbrung.
“Iya lah. Siapa lagi si kunyuk yang sering kita buli dan kita gangguin dari dulu” Jawab David.
“Sialan” Umpat Brian.
“Sudah hampir dua tahun ini di sekolah dia jadi kunyuk maka selamanya akan jadi kunyuk. Mentang-mentang belakangan ini kita biarkan, sekarang malah mau menggaet Rere dewi pujaan ku” Brian nampak kesal.
“Kita hajar lagi gimana?” Usul Jerry.
“Kau bodoh ya Jer ... mau babak belur lagi di hajar cewek bar-bar itu. Lagian sekarang Rex sudah berani ngelawan kita” David mengingatkan.
“Benar juga ya. Tapi bagaimana Rex bisa berubah gitu. Dulu dia kan culun dan oon kok sekarang bisa pintar, kuat dan keren lagi” Jerry merasa heran.
Brian pun merasa ada yang aneh. Ia pun menyadarinya.
“Jer ... David ... kita harus selidiki dahulu tentang Rex. Jangan sembarangan lagi. Kalau sembarangan kita lagi yang akan luka dan sakit. Jadi kita gak boleh gegabah” Brian menatap Jerry dan David. Dan kedua rekannya pun menganggukan kepalanya.
Brian merasa pasti ada sesuatu yang membuat Rex bisa berubah begitu. Walau dia belum tahu apa itu, namun ia mau menyelidikinya.
Bersambung ...
Yang suka dengan karya ini, ikutin terus kisahnya sampai akhir ya kakak readers semuanya :)
No Plagiat ya. Hargai usaha dan kerja keras seseorang dalam berkarya. Jadi katakan tidak pada meniru karya seseorang dan tidak menjiplaknya. No Plagiat. Makasih untuk yang sudah mampir ya kak. Love you all :)
Karya ini sedang mengikutin lomba, jadi mohon dukungannya terus ya kak.
Cara mendukungnya gampang yaitu :
1. Like semua episodenya / bab-nya ya kak. Dibaca juga semua babnya :)
2. Klik Vote setiap hari ya kak. Khususnya juga hari senin :D
3. Klik Favorite juga ya kak. Jangan dihilangkan yak :)
4. Selalu berikan dukungannya ya kak setiap saat :D plus hadiahnya ya :)
5. Tinggalkan komen ya kak :)
6. Kasi bintang/rate 5 ya kak untuk karya ini sebagai menyukai karya ini dan apresiasi ke karya saya ini.
Makasih semuanya. Dukung terus karya ini ya kakak readers semuanya, biar Author semangat UP ceritanya. Love you all :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
♡~Yuki.nur019
30%100 Nice 👍🏻
2022-02-06
2
Kucing Sopan
tumben biasanya anak orang kaya bakal pake kekuasaan orang tua nya buat ngejatuhin MC nya ini lumayan beda
2022-01-25
3
NugoBee•^¶
nc
2022-01-03
1