“Om ... Tante ... David pamitan mau pulang.” Ucap David kepada kedua orang tuanya Jerry.
David pamitan pada Tom dan Lea. Lea dan Tom melihat ke arah David. Jerry berada disebelah David.
“Kok udah mau pulang David?” Tanya Tom.
“Udah sore Om, udah lama juga mainnya. Jadi mau pulang. Kasian Mama dirumah sedirian.
“Oke. Hati-hati ya di jalan” Ucap Tom kembali.
“Kirim salam sama Mama mu ya David” Lea menambahkan.
“Iya Om ... iya tante....” Setelah david pamitan, Jerry pun mengantarkan sampai depan rumah. Dan pulanglah David.
Setengah jam kemudian sampailah David di rumahnya. Syukur saja tak macet dijalan jadi ia bisa sampai dengan cepat. Sesampainya di halaman rumahnya, mobilnya ia parkirkan. Kemudian David turun dari mobilnya. Ia hendak melangkah masuk tapi David heran kok ada mobil lain di halaman rumahnya. Di lihat-lihat kayak mobil Papanya Brian. David tahu jelas karena ia pernah melihat Brian membawa mobil tersebut sesekali.
David langsung melangkah masuk kedalam rumah. Didalam rumah David cukup kaget karena sewaktu ia baru masuk, papanya Brian baru hendak keluar. Keduanya untuk sesaat saling terdiam. Dan Alvin segera mengusai keadaan dengan tersenyum dan menyapa David terlebih dahulu.
“Oh, David. Baru pulang ya?”
“Iya Om. Om ngpain kesini?” David pun bertanya.
“Om Alvin lagi bahas masalah saham sama Mama” Mia pun muncul dan mencoba menjelaskan.
“Iya benar. Karena sudah selesai Om pamit ya.” Alvin pun melangkah pergi. David hanya menganggukan kepalanya. Mia hanya tersenyum.
Setelah Alvin pergi, David pun masuk ke rumah bersamaan dengan Mamanya. Mamanya tersenyum ke David putranya dan menghelanya untuk ikut duduk bersama di ruangan tamu.
“Bagaimana hari ini nak? Senang? Seru?” Mia melihat putra dengan lembut.
“Biasa aja Ma. Tadi juga cuma main dirumah Jerry aja. Ma, Om Alvin apa perlu bicarakan bisnis di rumah kita? Apa gak bisa jumpa dikantor saja gitu Ma?” David agak keberatan sebenarnya kalau Alvin main ke rumahnya.
“Sayang, anak Mama. Mama kan jarang di kantor. Yang urus perusahaan dan kantor juga cuma asisten Mama. Kan Mama lagi malas ke kantor Alvin jadi dia yang kemari” Mia menjelaskan.
“Hem, David kemari ya Ma. udah gerah mau mandi” David pun bangkit dan menuju kamarnya. Mia hanya senyum dan lega di dalam hatinya karena david tak meneruskan bertanyanya.
Kembali ke tempat Rex.
Kali ini Rex dan Naomi sedang ke arah gedung belakang yang terbengkalai serta semak-semaknya yang sangatlah menjulang tinggi dan disanalah pesawat Ailen berada. Rex mengamatin pesawat tersebut sekarang hampir tertutup semak belukar. Naomi pun ikut serta menemanin.
Rex memperhatikan setiap kerusakan pada pesawat tersebut. Cukup parah dan akan susah memperbaikinya. Tapi Rex tak putus asa. Ia berusaha agar bisa menolong Ailen. Ia meminta bantuan pada Naomi agar bisa membantunya.
Beberapa hari kemudian.
Rex dan Naomi sudah bisa bersekolah kembali. Tak lupa mereka membersihkan sampah karena hukuman tambahan yang harus mereka kerjakan. Kini Naomi dan Rex sedang mengumpulkan sampah dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah di belakang gedung sekolah.
“Rex, bagaimana langkah kita selanjutnya? Tentang Ailen” Tanya Naomi saat mereka baru saja selesai membuang sampah bersama.
Rex menoleh ke Naomi.
“Kau kumpul kan saja beberapa alat yang bisa digunakan”
“Kita tak menunggu pasukan Ailen menjemput Ailen kah?”
“Aku belum menanyakan pada Ailen. Jadi nanti saja itu. Sebaiknya sekarang kita melakukan sebisanya”
“Baiklah” Naomi pun mengikutin perkataan Rex.
Naomi dan Rex kembali ke kelas. Naomi ke kelasnya dan Rex masuk ke kelasnya. Pelajaran pun dimulai. Semua siswa sibuk belajar dengan gurunya yang mengajar di kelas. Waktu terus berjalan dan saatnya jam istirahat. Naomi mengajak Rex ke kantin. Rex pun ikut ajakan Naomi. Keduanya pun ke kantin.
Brian menatap tak suka pada Rex. David dan Jerry pun sama. Ketiganya berniat hendak mengerjain Rex kembali. saat ini Rex dan Naomi mengantri mengambil makanan di kantin. Saat mereka memesan yang mereka sukai, Rex dan Naomi melangkah hendak mencari tempat duduk. Brian dan teman-temannya sudah saling tatap dan kedip mata. Mereka hendak mencekal kakinya Rex. Namun tanpa mereka duga, Rex seakan sudah mengetahui rencananya mereka.
Di saat Rex dan Naomi melangkah, Rex menarik tangannya Naomi agar berhenti berjalan. Sehingga kakinya Brian dan teman-temannya tak terkena mereka. Namun sayang, sebagai gantinya malah Rere dan jenny yang kenak. Brian dan teman-temannya gak tahu kalau gadis pujaannya yang terkena.
Disaat Rere hendak jatuh, dengan sigap Rex menangkapnya. Nampan yang ia pegang diletakkan di atas meja. Kemudian ia berlari cepat dan menangkap Rere. Nampan makanan Rere jatuh dan tumpah bahkan mengenai Brian dan teman-temannya. Sedangkan Jenny tak ada yng menangkap ia malah jatuh sendiri dengan nampan makanan yang mengenai dirinya sendiri.
Rere yang ditangkap oleh Rex kemudian menatap Rex. Ia tersenyum memandang ke arah Rex. Rex pun sama tersenyum ke arah Rere yang sekarang dalam tangkapan pelukannya. kedua insan saling menatap dan tersenyum.
Naomi yang melihat merasa kesal dan sedih. Ia kurang suka jika Rex dan Rere saling dekat seperti itu.
Rex pun melepaskan Rere dan Rere berdiri seperti semula.
“Makasih Rex” Rere tersenyum.
Jantung Rex berpacu dengan cepat. Gadis pujaannya baru saja ada dalam dekapannya. Ingin rasanya ia melonjak senang kegirangan. Namun di tahan Rex.
“Iya Re, sama-sama” Rex pun tersenyum.
Sedangkan Jenny merasa kesal. Ia bangkit dan berdiri. Dan Brian dan kawan-kawannya malah syok terkena tumpahan makanan.
“Sial” Umpat Brian dan kawan-kawannya.
Brian menatap kesal pada Rex. Apalagi dilihatnya Rere menatap tersenyum pada Rex.
“Brian, kenapa kaki kalian menghalangi jalan. Aku kan jatuh dan semua makanan tumpah” Jenny kesal dan protes.
“Berisik banget sih kau Jen” Brian nampak kesal.
Jenny lalu berjalan ke arah Rere.
“Re, temanin aku ke toliet yuk. Lihatlah aku” Jenny sudah mau mewek. Rere pun menoleh ke arah Jenny dan menganggukan kepalanya. Sebelum pergi dengan Jenny, Rere kembali tersenyum ke Rex. Rex pun sama. Dan pergilah Rere dan Jenny bersama ke arah toilet.
Brian hendak meninju Rex tapi Jerry dan david mencegah. Mereka pun mengajak Brian untuk ke toilet juga untuk bersihkan diri. Dan pergilah Brian bersama Jerry dan David. Namun sebelum pergi ia sempat mengucapkan kata “Awas kau Rex” dan lalu berlalu pergi.
Rex bisa melihat gerakan bibir Brian dan bisa paham apa yang di ucapkan Brian. Namun ia bersikap biasa saja. Naomi yang melihat saja dari tadi langsung mendekatin Rex.
“Nih, makanan mu Rex. Yuk duduk disana dan makan kita” Naomi menyerahkan nampan makanan Rex tadi dan mengajak Rex makan duduk di sudut. Rex pun menerima dan mengikutin Naomi. Setelah keduanya duduk bersama. mereka pun menikmatin makanannya.
Selesai makan, Rex dan Naomi berniat kembali ke kelas. Namun Rex mengajak Naomi ke perpustakaan dahulu. Naomi pun mengiyakannya. Karena jam istirahat masih ada jadi keduanya sepakat mau ke perpustakaan. Namun saat menuju ke perpustakaan Rere muncul dan memanggil Rex.
“Rex....” Rere datang mendekat.
Rex yang melihat Rere datang mendekat sungguh senang. Senyum merekah menghiasin wajah Rex. Dan Naomi menyadarin hal tersebut. Naomi sebenarnya tahu kalau dari dulu Rex suka dengan Rere. Hal itu ia sudah lama ketahui. Karena Rex dan Naomi berteman dan kenal dari kecil maka hal tersebut ia pun tahu.
“Rere, ada apa?” Tanya Rex saat melihat Rere di hadapannya.
“Ikut aku yuk, bisa kan?” Rere tersenyum cantik. Dan Rere memang gadis paling cantik disekolahnya.
“Bisa kok. Aku gak hal lain yang mau dikerjakan.” Ucap Rex dan ia melupakan Naomi di sampingnya.
Naomi merasa kesal. Bukannya tadi Rex mengajaknya ke perpustakaan, kenapa malah lupa dan bilang tak ada hal lain. Malah meninggalkannya dan mau pergi dengan Rere. Seketika Naomi kesal.
“Nao, aku pergi dengan Rere dulu ya. Sampai nanti. Bye” Rex pamitan pada Naomi dan pergi bersama denga Rere.
Naomi menatap kesal dan sedih. Ia melihat punggung belakang Rex yang pergi makin menjauh darinya dan pergi bersama Rere.
“Nao, apa yang kau pikirkan? Kau ini teman baik Rex. Seharusnya kau senang kalau Rex akhirnya bisa dekat dengan gadis pujaannya” Keluh Naomi dalam hatinya.
Naomi jadinya uring-uringan gak jelas. Ia tak jadi ke perpustakaan. Mau kekelas kok jadi malas. Ia akhirnya berjalan ke atas atap gedung sekolah. Dia mau menyendiri saja rasanya. Sampai di atas atap gedung sekolah. Naomi menatap ke arah langit. Ia melihat matahari bersinar terang dan awan putih yang ada di langit biru yang cerah saat ini harinya.
Naomi hendak menjerit tapi takut ada yang lihat. Akhirnya ia meminum minuman botolnya kemudian ia habiskan lalu ia tendang ke asal arah saja. Dan tepat mengenai kepalanya seseoarang rupanya.
Pletok. Suara yang cukup kencang dan kuat. Mengakibatkan seseorang mengaduh kesakitan.
“Aduh, siapa sih yang main nendang sembarangan?” Ucap seseorang.
Naomi sontak kaget. Ia pikir ia sendirian, nyatanya ada orang lain. Hah? Siapa tuh? Keluh hati Naomi.
Bersambung....
Naomi kesal noh lihat Rex sama Rere hehehe... Lah terus siapa lagi noh yang kenak tendangan madunnya si Naomi yak Hahaha :D kira-kira tuh siapa? :)
Jangan lupa kasi bintang/rate 5 nya ya plus hadiah-hadiahnya ya :)
Klik like, klik vote, klik favorite dan kasi komennya ya :D
Thanks. Love you all :D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Bhayu Indah Lestari
Keyyeeennn,,, aku tertinggal jauuuuh deh beb...
semangat beb.. 😘
2021-11-25
2
Rinjani Asa
kasian Naomi
2021-11-23
1
Manami Slyterin
next say
2021-11-22
1