Tujuh Belas

"Dek, kamu percaya nggak kalau semua hal yang terjadi dalam hidup kita seburuk apapun itu sudah Tuhan garis kan untuk kita jalani? Meski kita sangat membencinya, kita berusaha sebaik mungkin agar nggak ngelakuin kesalahan sedikitpun tapi ketika Tuhan menggariskan bahwa kita akan mengalami ini maka kita nggak bisa apa-apa selain menjalaninya dengan ikhlas. Dan pasti akan selalu ada pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil suatu saat nanti" Marcell melihat perubahan raut wajah Loli. Jika sejak tadi Loli sama sekali tak memandang wajahnya kini gadis itu menatap kepada Marcell.

"Jawab dek, kamu percaya nggak?" Marcell tau Loli tengah berusaha menerka arah pembicaraan nya, karena itu Loli tak kunjung menjawab pertanyaan nya.

"Iya aku percaya" Tentu saja Loli percaya akan hal itu. Namun ketika kemalangan benar-benar menyapa, maka untuk menjalani nya dengan ikhlas nyatanya tak semudah berucap. Rasanya begitu berat dan sakit.

"Seperti itu juga yang kita alami sekarang, kamu juga percaya kan meski saat ini kamu merasa dunia kamu seakan runtuh, kehilangan arah dan semua tampak gelap tapi ini mau nggak mau harus kita hadapi dan ada kebahagiaan yang tengah menanti di ujung jalan sana"

"Kak bisa langsung aja nggak? kepala aku pusing" ucap Loli. Marcell menghela nafasnya, ia mengumpulkan kekuatan untuk memberitahu Loli.

"Loli, Ada bayi kita di sini. Dia sedang tumbuh di rahim kamu" Marcell mengusap perut Loli dengan mata tak lepas menatap wajah Loli yang kini semakin pucat dengan mata yang membulat sempurna. Hati pria itu teriris ketika melihat Loli hanya mematung namun air matanya mengalir dengan sangat deras.

"Kakak tau ini berat dek, tapi kakak harap kamu bisa menerima kehadiran nya. Ia butuh penerimaan dari kita berdua orang tuanya" Bisik Marcell lagi.

"Nggak, kakak bohong kan? aku nggak mungkin hamil kan kak? ini pasti cuma akal-akalan kakak aja kan?" Ucap Loli lirih, gadis itu terus menggelengkan kepalanya seolah ingin menghapus semua kata yang terucap dari bibir Marcell. Ia berharap Marcell hanya sedang bercanda.

"Tapi ini kenyataan nya Loli, dia sudah hadir di sini. Kita akan membesarkan nya bersama. Kakak akan bertanggung jawab"

"Nggak mau, aku nggak mau hamil kak. Aku nggak butuh tanggung jawab dari kakak. Aku nggak mau." Loli menceracau, tubuhnya semakin lemas mendapati fakta yang begitu menakutkan.

"Loli kakak mohon"

"Aku nggak mau kak, dia nggak boleh hadir sekarang. Aku nggak mau bikin mama dan papa sedih. Aku nggak mau nyakitin hati kak Nala. Ini semua pasti bohong kan kak? aku nggak mungkin hamil. Aku nggak mau hamil" Hati Marcell begitu sakit atas penolakan Loli atas benih nya yang tumbuh di rahim gadis itu.

"Mama, papa, dan Nala pasti akan mengerti dek. Kamu tenang ya, semua akan baik-baik saja" Marcell berusaha membujuk Loli agar lebih tenang.

"Gimana aku bisa tenang, dia nggak boleh ada kak. Aku harus gugurin anak ini"

"Loli! Dia nggak salah, jangan hukum dia dengan penolakan kamu. Kakak yang bersalah dalam hal ini, kenapa kamu malah berniat membunuh janin yang tak tau apa-apa, dia nggak berdosa dek." Marcell meninggikan suaranya. Meski sebelumnya ia sangat Shock dan membuat nya semakin dilanda kebingungan akan kehadiran janin itu namun untuk menghilangkan nya sedikitpun tak terlintas di benak Marcell.

"Lantas aku harus bagaimana? aku nggak siap melihat mama, papa dan kak Nala kecewa, aku nggak kuat melihat mereka sedih. Tolong jangan lakukan ini kak, jangan biarkan aku jadi penjahat bagi keluargaku, bantu aku menggugurkan bayi ini" Marcell memegangi tangan Loli yang akan memukuli perutnya.

"Tapi tidak dengan menjadi penjahat bagi anakmu sendiri Loli. Aku tau ini akan sangat menyakitkan, namun mau tidak mau harus ada yang berkorban. Semua demi bayi itu"

Marcell sadar semua menjadi korban dalam hal ini, tak ada siapapun yang diuntungkan. Namun Marcell merasa langkah yang paling bijak saat ini adalah bertanggung jawab pada bayi yang sedang Loli kandung. Ia sudah menghancurkan hidup Loli, dan Marcell tak ingin menambah dosanya dengan menyia-nyiakan bayi yang sedang gadis itu kandung apalagi sampai membunuhnya.

Nala adalah gadis yang baik, tentu saja gadis itu akan sangat hancur namun Marcell yakin Nala akan menemukan pria yang jauh lebih baik darinya yang mampu membahagiakan gadis itu. Ia ikhlas melepaskan Nala yang ia cintai untuk kebahagiaan gadis itu meski semua tidak akan mudah. Lagipula Loli lebih membutuhkan nya saat ini.

Loli kira kehilangan kesucian adalah kehancuran nya yang paling sempurna, namun ternyata tak cukup bagi semesta mempermainkan nya. Tuhan lengkapi kesakitan Loli dengan kehadiran janin di perutnya.

"Kakak mohon dek, jangan pernah berniat untuk membuang janin itu. Dia nggak salah, kalau kamu ingin kamu bisa membunuh kakak. Karena kakak pantas menerima hukuman dari kamu" Marcell menangkup wajah Loli yang basah oleh air mata.

Marcell dapat menangkap ketakutan yang begitu besar di mata Loli. Pria itu tau Loli menanggung beban yang terlalu berat hingga hampir tak mampu ia pikul dalam usianya yang masih belasan tahun.

"Aku harus gimana? aku takut." Keluh Loli.

"Tenanglah, kakak akan menyelesaikan semuanya. Semua akan baik-baik saja" Bisik Marcell.

"Aku nggak mau hamil kak, aku belum siap punya anak. Kakak tau aku bahkan belum 18 tahun. Aku belum ingin menikah, aku masih ingin kuliah dan punya teman yang banyak. Aku belum siap jadi istri, aku belum bisa ngurus anak dan suami, aku nggak bisa masak dan beres-beres rumah. Lagian Kak Marcell nggak cinta sama aku, aku juga nggak cinta sama kak Marcell. Mana mungkin kita nikah dan memiliki anak. Akan sangat aneh rasanya, kak Marcell itu calon kakak ipar aku, kak Marcell mencintai kak Nala begitupun sebaliknya. kak Marcell harus menikah sama kak Nala bukan sama aku" Marcell membiarkan Loli terus mengeluarkan apa yang ada di dalam otak dan hatinya agar gadis itu merasa lega.

"Loli lihat kakak, dengerin kakak ya? kakak tau ini nggak akan mudah tapi kakak akan selalu ada buat kamu, kita akan melewatinya berdua. Kakak nggak nuntut kamu pintar mengurus anak dan suami apalagi memasak dan beres-beres rumah karena status kamu itu istri bukan pembantu." Marcell sangat sadar konsekuensinya jika ia menikahi Loli. Ia sama sekali tak akan menuntut kesempurnaan gadis itu dalam menjalankan peran nya sebagai istri.

"Soal cinta? memang iya sekarang kita nggak saling cinta. Tapi kita bisa belajar untuk saling mencintai dan kakak yakin sekali itu bukan hal yang sulit. Kamu begitu mudah untuk dicintai Loli. Kamu cantik, kamu baik, kamu cerdas, kamu nyaris sempurna. Kakak juga sama kan? Kakak tampan, bertanggung jawab, baik hati kakak ini pria yang juga nyaris sempurna. Kamu pasti akan dengan mudah jatuh cinta sama kakak." Marcell mengulum senyum melihat wajah kaget Loli mendengar nya membanggakan dirinya sendiri.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

untungnya Marcell bisa sesabar, setenang dan sedewasa itu dlm menghadapi Loli yg emang masih labil krn masih usia remaja juga kan..!! doa terbaik deh buat mereka berdua.. semoga kedepannya di beri kemudahan..

2023-12-30

0

langitsenja

langitsenja

part-nya sedih ehh diakhir malah bengekkk sama kenarsisan Marcell 🤣😂

2023-06-16

0

Rina Adriana

Rina Adriana

promosi diri sendiri🤧

2023-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga.
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat.
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Info
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Info Novel terbaru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga.
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat.
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Info
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Info Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!