Sebelas

"Hai, apa aku mengganggu?" Loli mengerutkan kening nya saat seseorang tiba-tiba duduk di hadapan nya. Ia meneliti wajah pria yang bisa dibilang tampan itu, ia merasa seperti pernah melihat pria ini.

"Kamu nggak ingat aku ya? aku Nathan, teman nya Marcell"

Seketika tubuh Loli memanas, amarah bercampur rasa malu memenuhi jiwanya. Pria ini ikut andil menghancurkan hidupnya dengan Marcell, mata sendu Loli menyalakan kebencian. Di sudut hati terdalam rasa malu ikut hadir, karena pria ini mengetahui bahwa ia gadis yang sudah tidak suci.

Loli segera berdiri, ia ingin segera pergi. Ia tak sanggup bertemu Nathan. Kalau saja Sania tak memaksanya untuk ke toko buku dan berakhir makan siang di kafe ini Loli lebih memilih untuk membenamkan diri di kamar nya. Ia tak siap jika kemungkinan seperti ini terjadi.

"Loli tunggu" Nathan berhasil meraih tangan Loli namun segera ditepis dengan kasar oleh gadis itu. Tatapan nya terhunus tajam.

"Bisa kita bicara?" ucap pria itu lembut.

"Kita tidak saling mengenal, jadi aku rasa tidak ada hal penting yang mengharuskan kita untuk bicara" Loli mengumpati Sania yang begitu lama di toilet hingga ia harus menghadapi pria brengsek ini.

"Aku tau aku sangat bersalah, tolong kasih kesempatan untuk ku bicara" Nathan menatap penuh permohonan.

"Jika hanya ingin membicarakan tentang penyesalan atau permohonan maaf maka lebih baik tak usah. Karena semua itu hanya omong kosong yang tak akan pernah mengubah apapun yang sudah terjadi. Harusnya kalian berfikir sebelum melakukan hal keji itu"

Loli bernafas lega kala melihat kedatangan Sania. Ia yakin Nathan tak akan memaksanya jika ada orang lain diantara mereka.

"Lama banget San"

"Toiletnya penuh, maaf ya" Sania tersenyum sok imut pada sahabatnya. Sesaat kemudian pandangan Sania beralih pada sosok Nathan.

Ia lalu menatap pada Loli, matanya bertanya tentang siapa pria itu.

"Kenalkan aku Nathan teman nya Marcell" Ucap Nathan mengulurkan tangan nya pada Sania Ia seolah paham bahwa gadis itu mempertanyakan keberadaan nya.

"Oh iya teman nya kak Marcell calon suaminya kak Nala?" Sania menerima uluran tangan Nathan. Pria itu mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Terus ini kenapa berdiri kayak mau berantem?"

"Aku buru-buru mau pulang San. Kamu temenin dia dulu ya" ucap Loli, ia segera meninggalkan Sania dan Nathan yang menatap bingung ke arahnya.

"Maaf aku harus kejar Loli, ada yang harus aku bicarain sama dia" Ucap Nathan yang segera berlalu setelah mendapatkan anggukan dari Sania.

Nathan berusaha mengejar Loli dengan langkah lebar nya.

"Loli aku mohon kasih aku kesempatan bicara"

"Mau bicara apa? ingin memuaskan perasaan kalian dengan meminta maaf padaku agar tak merasa bersalah lagi? mau mengatakan bahwa kalian kesulitan tidur karena rasa bersalah yang terasa mencekik? kalian egois. Kalian bisa lega dan tenang setelah aku memaafkan kalian, sementara aku? tak ada yang berubah. Aku tetap saja cacat" Mata berkaca-kaca Loli serta ucapan tegas nya menikam hati Nathan berkali-kali.

"Aku bersedia bertanggung jawab" Loli membelalakkan matanya, ia melihat sekeliling pria ini masih saja nekat mengajaknya bicara meski dalam keadaan ramai begini.

Loli mempercepat langkahnya dan Nathan masih mengikutinya.

"Izinkan aku bertanggung jawab padamu" ucap Nathan setelah Loli menghentikan langkahnya di parkiran yang tampak sepi.

"Apa maksudmu?"

"Aku akan menikahi mu" tegas Nathan tanpa keraguan. Loli mendecih sinis

"Apa menurutmu aku sudah cukup umur untuk menikah?" Nathan terdiam, ia tak tau harus bicara apa.

"Aku tak habis fikir ada orang sejahat kalian. Kalian mengaku sahabat tapi menjebak dan menghancurkan hidup kak Marcell, bahkan mengorbankan aku yang tak tau apa-apa" suara Loli bergetar namun ia menahan diri agar tak menangis Ia tak mau terlihat lemah dan menyedihkan di depan Nathan.

"Maaf, kami tak menyangka semua ini akan terjadi. Ini di luar dugaan, kami kira malam itu yang datang adalah wanita bayaran"

"Kalaupun bukan aku, tetap saja ulah kalian akan menghancurkan kak Marcell. Kalian memaksanya mengkhianati kak Nala. Jika yang ditiduri kak Marcell adalah wanita panggilan yang menderita penyakit kalian tetap akan menghancurkan kak Marcell dan kak Nala. Aku tidak pernah mengerti otak kalian terbuat dari apa hingga bisa melakukan hal bejat itu" rasanya sudah cukup, dada Loli kembali terasa sesak.

"Apa kau merasa bersalah dan berharap pengampunan dari ku? jika iya maka akan aku penuhi permintaan mu. Aku mengampuni mu dan teman-teman mu itu. Jadi jangan pernah lagi menampakkan wajah kalian di hadapan ku. Tolong berbaik hatilah padaku dengan tidak mengganggu hidupku lagi, karena ketika melihat kalian aku merasa seperti sedang di kubur hidup-hidup"

Nathan terperangah pada setiap kata yang terucap dari bibir Loli, tegas namun sarat akan luka. Sikap Loli semakin mencabik hatinya meski kata maaf telah terucap dari bibir gadis itu.

"Apa kata-kata ku bisa dimengerti?" Nathan mengangguk, wajahnya memerah menahan berjuta perasaan yang mengerubungi hatinya.

Loli menghela nafas dan membuangnya dengan kasar. Gadis itu berharap teman Marcell yang lain nya tidak berusaha menemui nya seperti pria di hadapan nya ini.

"Baiklah aku rasa semuanya cukup."

Loli berlalu dari hadapan Nathan yang masih terpaku. Pria itu tak pernah merasa sehancur ini dalam hidupnya. Ini kali pertama ia sangat merasa bersalah.

🍁🍁🍁

Marcell memandangi Loli yang terlihat muram, tubuh mungilnya tengah meringkuk di ayunan rotan yang terletak di teras belakang. Terlihat begitu rapuh dan menyedihkan. Sekilas Loli tampak sedang menatap pada kolam ikan, namun Marcell tau tatapan Loli begitu hampa.

"Kamu juga merasakan nya kan sayang? Loli terlihat berbeda akhir-akhir ini" Nala yang baru datang meletakkan kopi susu panas untuk Marcell di atas meja. Sepasang kekasih itu memilih untuk melewatkan malam minggu di rumah Nala dengan memandangi langit malam di teras belakang rumah nya. Mereka duduk tak jauh dari tempat Loli. Namun saking asik dengan lamunan nya Loli tak menyadari keberadaan Marcell dan Nala.

"Aku dan mama jadi khawatir, dia sering melamun. Dia juga nggak cerewet kayak biasanya. Sering nggak fokus, lebih suka menyendiri. Pokoknya aneh" Lanjut Nala yang semakin membuat Marcell gelisah.

"Mungkin memikirkan masa depan nya" Lirih Marcell.

"Papa juga bilang gitu, mungkin karena dia lagi fokus mempersiapkan diri buat ujian akhir sama ujian masuk universitas. Eh iya Loli juga tiba-tiba minta kuliah di luar kota. Padahal dia tu paling nggak bisa lama-lama jauh dari mama" Jantung Marcell berdetak lebih keras saat mendengar niat Loli yang ingin meninggalkan kota ini.

"ke mana?"

"Nggak tau, malah awalnya dia minta kuliah ke luar negeri. Tapi mama nggak kasih izin"

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Loli menderita sendiri.. krn masalah yg dia hadapi gak mungkin bisa di ceritakan ke org lain termasuk itu mapa atau Nala...

2023-12-30

0

langitsenja

langitsenja

dibaca berulang kali nyesekkknya tetep sama😭😭😭

2023-06-16

0

Sheng

Sheng

lah rebutan loli crita nya ini

2022-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga.
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat.
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Info
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Info Novel terbaru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga.
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat.
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Info
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Info Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!