Sembilan

Marcell nekat memeluk Loli, hatinya terasa begitu perih melihat gadis itu menangis. Semua kata makian dan kutukan telah ia layangkan pada dirinya sendiri karena telah menimpakan beban seberat ini pada Loli yang seharusnya masih menikmati dengan bahagia masa remaja nya.

"Maafin kakak Loli, rasanya ingin mati saja agar rasa bersalah ini bisa hilang" Loli yang akan mendorong tubuh Marcell mendadak tak berdaya, ia juga tak tega pada Marcell. Ia tau calon kakak iparnya ini adalah pria baik yang sedikitpun tak berniat menyakitinya, apa yang terjadi di luar kendalinya.

Loli tiba-tiba ikut andil dalam hal ini, andai ia menunggu dengan sabar di lobi dan tak menyusul ke kamar mungkin mereka berdua bisa terbebas dari masalah yang begitu pelik. Tapi sebesar apapun sesal tak akan bisa mengurungkan semua yang sudah terlanjur terjadi.

"Izinkan kakak mengakui perbuatan bejat kakak pada orang tuamu dan juga Nala. Izinkan kakak bertanggung jawab pada mu, kakak mohon Loli, izinkan kakak bertanggung jawab" Marcell tergugu kian merapatkan dekapan nya pada tubuh Loli.

Mendengar ucapan Marcell membuat Loli seketika panik, ia mendorong tubuh Marcell ia menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Ja-jangan. Aku mohon jangan katakan pada mereka. Aku nggak mau lihat mama sedih, papa juga akan terluka apalagi kak Nala. Alu mohon jangan hancurkan hati mereka juga. Biar aku aja yang hancur sendirian. Tolong jangan hancurkan mimpi indah kak Nala yang akan terwujud sebentar lagi" Loli begitu ketakutan.

"Tapi kakak nggak sanggup menanggung kesalahan ini terus menerus dek, kakak nggak akan bahagia. Bagaimana kakak bisa membahagiakan Nala sementara kakak tak bisa memaafkan diri kakak sendiri" keluh Marcell.

"Lantas setelah mengakui kesalahan kakak pada mereka apa yang kakak harapkan? Rasa bersalah kakak lenyap? hanya demi kepuasan batin kakak sendiri kakak menghancurkan hati 3 orang lagi? kakak yakin bisa melenyapkan rasa sesal itu dengan menambah jumlah orang yang tersakiti? kakak jangan egois!" pekik Loli, untung saja mereka berada di ruang privat sehingga tak ada yang mendengar pembicaraan mereka. Loli kelepasan berteriak karena rasa panik. Kepalanya terasa begitu sakit, Marcell membuatnya merasa semakin tertekan.

"Kakak harus bagaimana dek, kakak benar-benar hampir gila. Apa kakak mati saja iya?" Marcell dikuasai kekalutan yang membuat nya semakin terdesak.

"Aku nggak tau! aku juga hancur kenapa kakak bertanya padaku" Entah kenapa Loli begitu kesal pada sikap Marcell sekarang.

"Maaf, maafin kakak" Marcell mengusap air matanya dengan kasar.

"Aku mohon jangan hancurkan hati keluarga ku dengan pengakuan kakak. Biarkan aku menderita sendirian. Aku memaafkan kakak" Semoga kata maaf yang terucap dari bibirnya bisa menghapus sedikit sesal yang Marcell rasakan. Dengan begitu kebahagiaan kedua orang tuanya dan juga Nala tetap utuh.

🍁🍁🍁

"Pernikahan kakak diundur jadi dua bulan lagi" Ucap mama Dita pada Loli yang baru saja tiba di meja makan untuk sarapan.

Masih seperti hari-hari sebelumnya, meski kejadian naas itu sudah berlalu selama satu minggu Loli masih belum mampu menyatukan kembali puing-puing harapan nya yang telah berubah menjadi butiran-butiran debu.

Marcell setiap harinya juga selalu mengirimkan pesan permohonan maaf. Sepertinya pria itu juga masih setia dengan penyesalan nya meski kata maaf telah Loli berikan.

"Kenapa diundur?" Loli mulai merasa khawatir, ia takut karena Marcell sudah menceritakan kejadian pemerkosaan itu.

"Kak Nala ada proyek yang harus dikerjakan selama 1 bulan ke depan" Ucap Nala.

"Kok bisa? kenapa kakak terima. Kan kakak uda mau menikah masa masih dikasih tanggung jawab proyek." Ini kali pertama Loli berbicara cukup panjang semenjak kejadian itu.

"Sayang aja buat lewatin kesempatan emas ini. Untuk mendapatkan kepercayaan memegang proyek ini nggak mudah loh"

"Menurut kak Nala proyek ini lebih berharga dari rencana pernikahan kakak? lagian kenapa harus diundur kan bisa proyeknya dikerjain abis nikah, bulan madunya aja yang ditunda setelah proyeknya selesai"

"Bukan gitu dek. Ini tu salah satu pencapaian dalam hidup kakak. Karena setelah menikah otomatis kakak harus membatasi diri dan lebih fokus mengurus keluarga. Kak Marcell aja mendukung penuh kok" Untung saja undangan pernikahan mereka belum sempat disebar meski pernikahan nya dan Marcell akan digelar 3 minggu lagi.

"Mama sama papa dukung juga?" Loli menatap pada papa dan mama nya, keduanya kompak mengangguk.

Loli mengedik kan bahunya, setidaknya bukan karena masalah yang menimpanya pernikahan ini tidak terlaksana dengan seharusnya. Lagipula dengan begini ia tak akan tinggal seatap dengan Marcell dalam waktu dekat.

"Adek temenin mama ya hari ini?" Ucap mama Dita.

"Ke mana?" Karena satu minggu lagi Loli akan ujian akhir maka satu minggu ini siswa yang akan mengikuti ujian diliburkan untuk menenangkan diri.

"Fitting baju seragam"

"Nikahnya aja batal ngapain fitting ma" Ucap Loli sambil menyesap segelas susu yang baru saja sang mama tuangkan ke dalam gelasnya.

"Diundur dek bukan batal" Protes Nala sambil mengacak rambut Loli dengan gemas. Jika biasanya Loli akan berteriak dan mengadu pada mamanya maka kali ini Loli hanya diam saja, ia merapikan rambutnya dengan pelan.

Nala bukan tak memperhatikan perubahan adiknya yang lebih banyak termenung dan melamun akhir-akhir ini. Tapi Loli selalu beralasan sedang menghafal pelajaran bukan melamun.

"Boleh nggak adek di rumah aja?" Loli lebih suka mengurung diri di kamar ketimbang harus melihat dunia luar. Ia malas bertemu banyak orang.

"Kan adek juga mesti fitting" Sungut mama nya. Jika sudah begini maka Loli hanya bisa menuruti permintaan mama nya.

"Nanti adek siap-siap ya, kita perginya jam 9" Ucap sang mama. Loli mengangguk lalu meninggalkan meja makan untuk kembali ke kamar nya.

"Mama ngerasa nggak sih Loli tu nggak seceria biasanya?" Tanya Nala saat Loli sudah tidak ada di sana.

"Mungkin dia lagi fokus mempersiapkan diri untuk ujian nya yang sebentar lagi juga mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi" Sang papa yang menimpali.

"Iya masuk akal. Tapi mama juga ngerasa Loli jadi jarang senyum. Dulu waktu mau ujian SMP Loli nggak kayak gini loh pa" Sebelumnya mama Dita berusaha menepis perasaan nya melihat Loli yang terlihat berbeda. Namun karena Nala juga merasakan perubahan itu akhirnya ia pun mengungkapkan nya.

"Ini beban nya beda ma, baru SMP tujuan nya ya jelas ke SMA, kalo sekarang kan beda. Tujuan nya perguruan tinggi yang akan menentukan masa depan nya nanti. Jadi wajar lah" Kedua wanita itu mengangguk menyetujui ucapan satu-satunya pria di rumah itu.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

syuku sih kalau pernikahan nya di undur... setidaknya ada jeda waktu buat memastikan keadaan.. secara kejadian naas itu dilakukan Marcell sampai berulang, takutnya Loli nya hamil...kan kasihan saat ketahuan hamil tp status Marcell udah suami org.. tp setidaknya dgn di undur andaikata Loli beneran hamil kan bisa dibicarakan itu gimana solusinya..

2023-12-30

0

Sheng

Sheng

takutnya si loli bunting sih😔

2022-06-24

0

Darsih suranto

Darsih suranto

keluarga yg harmonis 💐💐💐👍👍

2022-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga.
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat.
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Info
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Info Novel terbaru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga.
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat.
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Info
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Info Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!