Lima Belas

"Pulang bareng kakak" Ucap Marcell setelah selesai menyuapi Loli sampai makanan nya habis tak bersisah. Pria itu merasa sangat lega karena Loli tak menolak makanan yang ia sodorkan, malah Loli terlihat lahap.

"Aku pulang bareng Sania" Tolak Loli. Otaknya terus memerangi keinginan hati yang ia rasa mulai tak masuk akal.

"Boleh, tapi jangan salahkan kakak kalo kakak kasih tau kak Nala juga mama dan papa tentang kejadian satu bulan yang lalu" Loli menatap tak percaya pada Marcell yang kini tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya ia memiliki alasan untuk mendekati Loli. Marcell berencana meluluhkan hati Loli dengan cara ini meski harus diawali dengan mengancam nya.

"Aku mau minum air putih, abis makan nggak enak kalo minum jus alpukat, hausnya nggak ilang" ucap Loli dengan nada kesalnya. Marcell tersenyum senang itu artinya Loli tak lagi menolak. Ia mengambil air putih kemasan yang masih terletak di meja Sania, tadi ia lupa membawanya.

"Habisin" Ucap Marcell sambil menyerahkan botol air mineral pada gadis itu. Loli langsung menenggak minuman itu hingga tersisah setengah nya tanpa mengucapkan apapun sebelumnya.

"Aku mau pulang sekarang" ucap Loli masih dengan mode kesalnya.

"Nggak nungguin Sania dulu?"

"Emang Sania belum selesai makan nya?"

"Belum, tuh lihat" Marcell menunjuk pada Sania yang masih menyantap makanan nya. Sesekali gadis itu menoleh pada Loli dan mencebik kesal.

"San masih lama? aku capek banget pengen tidur" Tanya Loli setengah berteriak. Ia tak peduli jika ada pengunjung yang mengejeknya. Ia sengaja ingin mempermalukan Marcell.

"Belom, dikit lagi. Dasar sapi, abis makan langsung tidur" Gerutu Sania.

"Please buruan San aku beneran capek banget" Keluh Loli.

"Kita pulang duluan aja ya?" Marcell merasa iba, sepertinya Loli benar-benar butuh istirahat.

"Tapi kasihan Sania" Lirih Loli sembari kembali menatap ke arah Sahabatnya.

Loli kemudian menelungkup kan kepalanya ke meja dengan menjadikan lengan sebagai penyangga nya. Marcell memberanikan diri mengusap rambut gadis itu, di luar dugaan ternyata Loli tak menolak. Loli hanya diam saja mendapat usapan lembut Marcell di kepalanya.

Loli merasakan kenyamanan yang tak ia dapatkan setelah kejadian pemerkosaan itu. Karena rasa nyaman yang Marcell ciptakan, kantuk semakin menyerang nya.

Untung saja tidak berapa lama Sania telah selesai dan mengajak Loli pulang. Setelah Marcell membayar mereka berjalan ke luar menuju parkiran.

Terlihat jelas wajah lelah Loli dengan mata sayu menandakan ia benar-benar mengantuk. Sudut bibir Marcell terangkat, Loli ternyata sangat manis.

"San, Loli kakak yang antar. Kami nggak usah repot nganterin" Ucap Marcell setelah mereka tiba di parkiran.

"Oke kak" Jawab Sania sambil mengangkat ibu jarinya serta mengedipkan matanya dengan ceria khas anak remaja. Marcell tersenyum getir, dulu Loli juga ceria seperti Sania. Sayang keceriaan itu kini harus terenggut paksa.

"Bye Loli, hati-hati" Loli dan Sania berpelukan sebelum keduanya berpisah.

Marcell membukakan pintu mobilnya untuk Loli. "Aku duduk di belakang aja" Ucap Loli tak bergerak dari posisinya.

"Enggak, kakak bukan sopir" Tolak Marcell tegas.

"Kak Marcell kenapa ngeselin banget sekarang" ucap gadis itu lirih.

"Karena kamu berontak terus sama kakak, Kalo kamu nurut kakak juga nggak akan maksa kayak gini" Marcell melembutkan suaranya.

"Aku menolak juga bukan tanpa alasan kak, permintaan kakak menyulitkan aku. Kakak nggak berusaha buat ngerti perasaan aku. Kita harus membangun jarak, karena kondisi sekarang berbeda dengan dulu. Aku butuh waktu untuk kembali bersikap normal layaknya adik ipar pada kakak iparnya. Kenapa kakak keras kepala banget nggak mencoba memahami posisi aku" Marcell tau semua yang Loli katakan benar adanya, ia bukan tak mencoba untuk mengerti. Namun ia berada pada kebimbangan semua tampak abu-abu sekarang, Marcell tak kunjung menemukan jalan mana yang paling tepat untuk ia tempuh.

"Udah? kalo udah sekarang masuk" Marcell sengaja bersikap seolah tak peduli pada keluhan Loli.

Benar saja gadis itu menghembuskan nafas lelah dan mau tidak mau masuk ke dalam mobil Marcell.

Loli menyandarkan kepalanya pada kursi dan memejamkan mata yang mulai terasa berat. Bau mobil membuat perutnya kembali bergejolak. Loli berusaha menahan agar tidak muntah dengan mencoba untuk tidur.

Marcell menatap wajah Loli sebelum menghidupkan mobil.

"Adek mau tidur?" Loli tak menggubris meski ia mendengar pertanyaan Marcell. Ia juga hanya diam saja saat Marcell kembali mengusap kepalanya.

Marcell mulai menjalankan mobilnya karena Loli tak merespon pertanyaan nya, ia membawa mobilnya dengan pelan. Nalurinya mengatakan bahwa ia harus berhati-hati seolah begitu takut akan membuat Loli terluka. Cukup sekali ia membawa Loli tenggelam pada permasalahan pelik yang menghancurkan mereka.

Marcell menatap heran pada Loli yang tiba-tiba mengangkat tangan memberi kode pada Marcell agar berhenti sementara tangan nya satu lagi menutup mulutnya dengan mata setengah terpejam.

Setelah Marcell menghentikan mobilnya Loli segera membuka pintu mobil dan melompat cepat keluar dari sana.

Loli memuntahkan isi perutnya, rasa mual begitu menyiksa diri Loli.

"Kamu kenapa dek?" Marcell memijat tengkuk Loli. Pria itu menyusul turun karena merasa khawatir pada kondisi calon adik ipar nya itu. Marcell sungguh iba melihat Loli yang terus saja muntah meski gadis itu sudah lemas. Air mata Loli mengaliri wajahnya.

Setelah berhasil mengeluarkan semua isi perutnya Loli mengelap bibir dan wajahnya dengan baju yang ia pakai. Ia sudah tak peduli Marcell akan jijik padanya. Gadis itu merasa tubuhnya lemas seperti tak bertulang, hingga membiarkan tubuhnya melorot karena tau Marcell tak akan membiarkan nya jatuh.

"Dek kita ke rumah sakit ya?" Ucap Marcell yang semakin panik melihat wajah Loli yang telah berubah seputih kertas. Loli tak menjawab, hanya menatap sayu pada Marcell. Ia merasa tak sanggup untuk sekedar menganggukkan atau menggelengkan kepalanya. Terserah pada Marcell akan melakukan apa karena ia merasa sudah tak berdaya.

Marcell menggendong tubuh Loli ke dalam mobilnya lalu berlari ke sisi kemudi.

"Dek bertahan yah, kita segera ke rumah sakit" Loli dapat merasakan kekhawatiran yang tergambar pada suara Marcell.

Marcell terpaksa membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera tiba di rumah sakit melihat kondisi Loli yang begitu lemah.

Sebuah bayangan tiba-tiba melintas di benak Marcell. Pria itu tersentak ketika menyadari sesuatu, menyulut rasa panik yang memenuhi hatinya.

'Ya Tuhan aku ikut apapun yang Engkau kehendaki. Kuatkan kami menerima semua ketentuan Mu" Bisik Marcell. Ia berusaha untuk tenang agar tidak membuat semuanya menjadi kacau, terlebih di hadapan Loli. Ia tak boleh menunjukkan kepanikan pada gadis kecil itu.

Sekuat apapun Marcell berusaha tenang, pria itu tetap tak bisa mencegah matanya yang mulai berkaca-kaca. Dadanya terasa begitu sesak, ia tak mengerti apa yang ia rasakan kini, semua terasa campur aduk.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Marcell menyadari akan kondisi Loli yg kemungkinan besar krn di hamil...
panik.. pasti...!!

2023-12-30

0

langitsenja

langitsenja

Marcell udah punya feeling LILO hamil

2023-06-16

0

Rumiyati Hanif

Rumiyati Hanif

marcell udh mengira kl.loli hamil nihhh dlht dr gelagat loli yg muntah2...

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga.
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat.
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Info
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Info Novel terbaru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga.
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat.
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Info
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Info Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!