Tiga Belas

Marcell memandangi wajah Nala yang tengah fokus pada ponselnya. Gadis itu menyempatkan diri untuk makan siang bersama Marcell meski ia sedang begitu sibuk.

Marcell tiba-tiba merasa sangat iba pada Nala, apa yang ia lakukan pasti sangat menyakiti gadis itu. Apalagi semenjak kejadian itu ia seringkali tidak fokus pada Nala, ia terlalu disibukkan oleh rasa bersalahnya pada Loli. Untung saja Nala sedang sibuk dengan proyeknya sehingga gadis itu tak menyadari perubahan nya.

"Beb, kesalahan apa yang kalo aku lakuin nggak akan pernah bisa kamu maaf kan?" Nala mengernyitkan keningnya mendapatkan pertanyaan tiba-tiba dari Marcell.

"Pengkhianatan" Jawab Nala kemudian tanpa keraguan.

"Kalo aku mengkhianati kamu apa yang akan kamu lakukan?"

"Tentu saja aku akan membunuh kamu dan selingkuhan kamu" ucap Nala sambil tertawa.

"Aku serius beb"

"Yah mengakhiri hubungan kita lah, aku nggak mau hidup sama pengkhianat. Kamu kenapa nanya gitu? jangan-jangan kamu uda mengkhianati aku ya?" Tanya Nala curiga.

"Menurut kamu?" Marcell tersenyum tipis, ia berusaha terlihat santai agar Nala tak semakin curiga.

"Sejauh ini kamu baik dan setia sama aku. Kayaknya sih enggak mungkin. Tapi mungkin aja sih di belakang aku kamu main sama wanita lain. Nggak tau lah terserah kamu aja tapi yang pasti aku uda percaya penuh sama kamu. Semoga kami nggak akan setega itu melukai kepercayaan aku" Nala menatap dalam pada Marcell. Pria itu tersenyum meski jantungnya berdetak dengan kencang, hatinya bagaikan ditusuk benda tajam mendengar penuturan kekasihnya.

"Beb, percayalah kalaupun suatu saat aku melakukan kesalahan itu diluar kendali aku. Aku nggak pernah berniat untuk nyakitin kamu" Marcell mengusap pipi Nala, menatap wajah teduh gadis itu selalu menyenangkan untuknya. Sikap dewasa dan pengertian Nala memberikan kenyamanan di hati Marcell hingga pria itu tak bisa memalingkan perasaan nya pada gadis lain.

Namun keadaan begitu kejam, di saat mereka akan segera menuju jenjang yang lebih serius kemalangan malah menimpa Marcell hingga impian indah bersama Nala terancam sirna.

"Iya aku percaya, kamu bukan pria jahat yang akan dengan sengaja menyakiti orang yang sangat mencintainya. Aku benar-benar beruntung memiliki kamu sayang" Bisik Nala sambil meletakkan kepalanya di pundak Marcell. Ucapan manis Nala bagaikan air garam yang menyirami luka Marcell yang masih basah.

Marcell merasakan kepedihan mendalam, nyatanya Nala tak seberuntung itu. Pria yang Nala anggap baik ini adalah penjahat yang sebenar nya, yang telah menghancurkan masa depan dan harapan Loli adiknya sendiri. Entah akan seperti apa sakit yang Nala derita andai ia tau kenyataan yang tengah Marcell simpan rapat-rapat.

Tatapan sendu Loli tiba-tiba melintas di benaknya, tangisan pilu gadis itu terngiang menambah dalam luka hati Marcell. Pria itu ingin sekali berteriak karena tak kuat menahan tekanan yang ia rasakan.

Hati Marcell terenyuh membayangkan kondisi Loli yang begitu rapuh. Sampai detik ini ia sudah tak pernah lagi berhubungan dengan keempat sahabat nya, ah tidak mereka bukan lah sahabat. Sahabat macam apa yang tega menjerumuskan dan menghancurkan sahabatnya tanpa sisah.

Nathan dan ke tiga teman nya yang lain masih terus berupaya untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan pertemanan mereka, namun Marcell masih menutup diri karena rasa sakit masih begitu terasa.

🍁🍁🍁

"Kita main dulu ya Loli, masa langsung pulang" Bujuk Sania, mereka baru saja keluar dari ruang ujian.

"Aku capek banget San, lain kali ajalah" Tolak Loli. Tubuhnya terasa lemas karena memang ia tak sempat memakan bekal yang diberikan mama Dita karena ia sama sekali tak berna* fsu menikmati sarapan nya.

"Kita kan bentar lagi mau pisah Lo, kamu sih pakai acara milih universitas di luar kota segala. Jadi pisah deh" cebik Sania.

"Besok aja yah kalo mau jalan, hari beneran aku nggak enak badan" Loli merindukan kasur dan bantalnya saat ini.

"Besok aku pergi liburan, ayolah makan siang bentar oke? cuma makan deh janji" Karena Sania terus memaksa mau tidak mau Loli menganggukkan kepalanya.

"Gitu dong, itu baru sahabat nya aku" Loli tak menimpali Sania, ia benar-benar malas bahkan hanya untuk mengeluarkan suara.

"Kamu kenapa tiba-tiba mau kuliah di luar kota sih Lo? kan enakan di sini" Ucap Sania, Loli memejamkan matanya dengan tubuh bersandar pada kursi mobil.

"Jangan ajak aku ngomong dulu ya San. Aku lagi malas banget. Please ngertiin aku ya" Lirih Loli tanpa membuka matanya, kepalanya terasa pusing. Sania mengunci bibirnya agar tak kembali berbicara meski rasa penasaran akan sikap Loli begitu mengganjal di hatinya.

Ia kembali fokus memacu mobilnya membelah jalanan.

"Kita uda sampe Lilo" Sania tau Loli begitu kesal jika namanya ia plesetkan, namun kali ini Loli hanya diam dan tak memprotes sedikitpun. Ini semakin menegaskan bahwa Loli sedang tidak baik-baik saja.

Loli mengekori Sania sambil menundukkan pandangan nya.

"Kamu kok kayak bodyguard aku jalan di belakang" protes Sania. Gadis itu menghentikan langkahnya hingga Loli menabrak tubuh sahabatnya itu.

"San bisa nggak sih jangan ngerem tiba-tiba" keluh Loli sambil mengusap keningnya yang terasa sakit.

"Iya deh sorry" Sania terkikik, Ia meraih tangan Loli agar berjalan di sampingnya.

Saat baru memasuki restoran Sania menoleh pada Loli.

"Eh Lilo itu kak Nala sama kak Marcell, duh baper. Mesra banget mereka" ucap Sania sambil menunjuk ke arah di mana ada Nala dan Marcell di sana.

Loli menatap dengan termangu ke arah sepasang kekasih yang terlihat mesra dengan Nala yang meletakkan kepalanya di pundak Marcell. Pria itu tampak melingkarkan tangan nya di pinggang Nala.

"Kita samperin mereka?" usul Sania yang langsung ditolak oleh Loli.

"Nggak usah, nggak boleh ganggu orang yang lagi pacaran" Lirih Loli, ada perasaan sedih tanpa sebab yang tak Loli mengerti saat melihat pemandangan di hadapan nya. Ia ingin meninggalkan tempat itu namun ia tak mau Sania curiga.

"Yah kita cari tempat duduk lain tapi sapa dulu lah mereka nanti ketauan kalo kita ada di sini kan nggak enak uda nyuekin mereka" Loli ingin menolak tapi Sania sudah terlanjur menariknya ke arah Nala dan Marcell. Loli sangat ingin mengumpati Sania yang sok santun dengan menyapa kakak nya segala.

"Dek, udah selesai ujian nya?" Tanya Nala saat melihat Loli dan Sania yang mendekat ke arahnya. Marcell yang sedang memainkan ponsel sontak mengangkat kepalanya saat mendengar Nala menyapa seseorang. Tatapan nya bertemu dengan tatapan sendu Loli padanya. Lagi-lagi Marcell dibuat heran pada gadis itu, jika biasanya Loli selalu membuang muka maka sejak tadi pagi Loli selalu memandang ke arah nya.

"Udah kak" Sania yang menjawab.

"Gimana gampang nggak? bisa dikerjain semua?" tanya Nala lagi.

"Bisa, kita optimis bisa nembus kampus yang kita mau makanya sekarang aku sama Loli mau merayakan nya" lagi-lagi Sania yang menjawab. Sementara Loli masih setia memandangi wajah Marcell seolah tengah merekam tiap lekuk wajah pria itu ke dalam ingatan nya.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh.. si dedek bener² pengen deketan ama ayahnya nih.. bisa gaswat..

2023-12-30

0

Darsih suranto

Darsih suranto

ngidamnya sederhana,cma pengen Deket trs sama bapak si anak.anaknya pengen ortunya selalu deketan

2022-06-04

1

Mus Zuliaka

Mus Zuliaka

fix ini si loli tekdung,, siap2 bntar lg huru hara

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga.
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat.
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Info
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Info Novel terbaru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga.
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat.
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Info
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Info Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!