Loli menatap tanpa semangat bayangan nya di cermin. Pegawai butik sedang membantunya memakaikan kebaya yang akan ia kenakan pada acara pernikahan Nala dan Marcell.
Sebuah kebaya berwarna pastel yang begitu manis melekat indah di tubuhnya.
"Cantik sekali nona" puji pegawai itu, Loli hanya menimpalinya dengan senyum tipis.
Nyatanya Loli merasa kecantikan fisik yang ia miliki sungguh percuma mengingat ia sudah tak suci lagi. Ia tak memiliki sesuatu yang bisa ia banggakan.
"Wah cantiknya bungsu mama" mama Dita begitu terpesona pada putrinya saat melihat Loli keluar dari kamar pas.
"Iya Loli cantik banget" Timpal tante Rina mamanya Marcell tak kalah terpesona.
Lagi-lagi Loli hanya tersenyum tipis. Mereka tak tau pujian itu hanya membuat hati nya semakin hancur.
"Lihat calon adik ipar kamu cantik banget Cell" Tante Rina begitu bersemangat saat Marcell yang habis dari toilet mendekat pada mereka. Tubuh Loli menegang ia tak menyangka bahwa Marcell ikut datang ke butik ini. Tadi sebelum masuk ke kamar pas Marcell belum terlihat datang.
Loli memalingkan wajahnya saat melihat Marcell menatap ke arahnya, sekilas Loli melihat pria itu juga terpaku menatap padanya. Entah apa yang pria itu fikirkan.
"Tuh Marcell sampai melongo melihat kamu saking cantiknya Loli" lanjut mama Marcell sambil terkekeh. Begitu pun mama Dita yang ikut tertawa bangga sementara Marcell dan Loli tampak kelabakan dan salah tingkah.
"Iya mama benar, Loli memang selalu cantik" puji Marcell.
"Wah bisa-bisa para tamu sulit membedakan mana pengantin nya. Tapi sayang nya pernikahan nya diundur, padahal aku sudah tidak sabar ingin menimang cucu" Keluh Tante Rina.
"Sabar mbak, cuma ditunda satu bulan bukan setahun" Mama Dita mengusap lengan tante Rina dan wanita itu pun mengangguk sambil tersenyum.
"Semoga nanti setelah menikah mereka bisa langsung dikasih momongan, jangan ditunda ya Cell" Ucap tante Rina pada putranya. Marcell hanya mengangguk. Pria itu kembali menatap pada Loli yang lebih banyak diam.
"Habis ini kita makan siang bareng ya sambil membahas apa saja yang belum disiapkan" ajak mama Dita yang diangguki oleh tante Rina, beliau terlihat antusias.
"Mama, adek pulang duluan naik taxi boleh ya?" Loli tidak akan sanggup berlama-lama jika ada Marcell.
"Jangan naik taxi dong sayang, minta antar sama kak Marcell aja kalo Loli nggak mau ikut. Maklum ya remaja kayak Loli pasti bosan gabung sama kita yang uda tua" Usul tante Rina sambil terkekeh.
"Nggak usah tante, Loli naik taxi aja. Mungkin kak Marcell banyak yang harus dikerjain" Niatnya ingin pulang duluan karena tak ingin terus berdekatan dengan Marcell, jika pria itu malah mengantarnya maka sia-sia sudah niatnya untuk menghindari calon kakak iparnya itu.
"Nggak dek, kakak lagi nggak banyak kerjaan. Biar kakak anterin adek pulang" Loli ingin sekali mengumpati Marcell yang malah menyetujui usul mamanya.
"Nggak us..."
"Sayang, nggak baik nolak niat baik orang. Mama juga lebih tenang kalo Loli pulang bareng kak Marcell" mama Dita memotong ucapan Loli.
Gadis itu membuang nafas putus asa, jika seperti ini sungguh ia menyesal meminta untuk pulang duluan. Andai mamanya tahu bahwa ia sudah habis di tangan Marcell ia yakin mama nya akan menyesal atas ucapan nya itu.
"Ayo dek" Marcell mengulurkan tangan ke arah gadis itu, Loli dibuat bingung karena nya. Ia ingin menolak uluran tangan Marcell namun kedua mama itu memperhatikan mereka dengan senyum merekah. Mereka terlihat bahagia melihat keduanya terlihat akrab.
Mau tidak mau Loli menerima uluran tangan Marcell dengan perasaan kacau. Sementara Marcell tampak tersenyum lega ke arah Loli.
🍁🍁🍁
"Kamu baik-baik aja?" Marcell membuka obrolan dengan Loli yang hanya diam Saja Beberapa kali Marcell melirik ke arah Loli, namun gadis itu sedikitpun tak menatap ke arahnya. Loli membuang pandangan ke luar jendela.
Loli memberikan tatapan protes pada Marcell yang tiba-tiba menghentikan mobilnya.
"Kamu masih membenci kakak?"
Tanya Marcell sendu.
"Jawab kakak Loli" ucap Marcell lagi saat Loli tak kunjung menjawab pertanyaan nya
"Enggak"
"Tapi kenapa kamu masih terus menghindari kakak?" Loli merasa begitu kesal atas pertanyaan yang Marcell ajukan.
"Lantas kakak mau aku seperti apa? kak mengertilah bukan hanya kakak yang aku hindari. Aku takut untuk bertemu dan berinteraksi dengan siapapun. Bahkan dengan mama, papa dan kak Nala"
"Aku masih terus berusaha mencerna apa yang menimpaku dan sedang menata hidup aku lagi, semua ini nggak mudah buat aku. Jangan menuntut ku terlalu banyak karena aku juga tak menuntut apapun dari kakak, yang penting aku sudah memaafkan kakak" Lanjut Loli yang membuat Marcell terhenyak.
Yah memang luka itu tak akan sembuh semudah itu, bahkan ia saja sebagai pelaku masih kerap dihantui mimpi buruk tentang kejadian kelam malam itu, apalagi Loli sebagai korban nya. Sekilas jika dilihat dari luar Marcell juga tak kehilangan apapun yang akan menghambat masa depan nya meski kenyataan nya hatinya terus menyesal tanpa henti.
Sementara Loli? Ia kehilangan harta berharga nya sebagai seorang gadis. Loli pasti merasa ketakutan menghadapi masa depan nya nanti, bagaimana jika tidak ada pria yang mau menerima dirinya yang sudah tak utuh. Untuk menceritakan kondisinya pun Marcell tau tak akan mudah bagi gadis itu. Karena itu Marcell terus didera kebimbangan. Ia ragu untuk menjalani pernikahan dengan Nala, ia takut penyesalan itu terus menghantui nya.
Itu juga yang menjadi alasan sehingga Marcell sama sekali tak menolak kala Nala mengatakan ingin mengundur tanggal pernikahan mereka bahkan jika boleh jujur Marcell justeru merasa lega. Dengan begitu Ia bisa menggunakan kesempatan itu untuk membujuk Loli agar mau memberitahu keluarga mereka dan menerima pertanggung jawaban darinya.
"Maafkan kakak dek" Marcell menggenggam tangan Loli meski langsung ditarik kembali oleh gadis itu. Loli masih ketakutan mendapatkan sentuhan fisik dari Marcell.
"Aku sudah memaafkan kakak, anggap semua tak pernah terjadi kak. Aku mohon jangan pernah membahas ini lagi"
"Kamu benar-benar nggak mau kakak jujur sama semua atas apa yang terjadi? kamu nggak mau kakak bertanggung jawab?" Tanya Marcell dengan menatap penuh kesungguhan pada Loli.
"Keputusan ku tetap sama kak, rahasiakan lah aku mohon" Gadis itu mengiba.
Marcell mengangguk meski hatinya terus saja merasa risau. Loli tak mengerti bentuk pertanggungjawaban apa yang Marcell maksud. Menikahinya? Loli sama sekali belum siap untuk itu, ia sadar usianya masih terlalu muda untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
"Antar aku pulang sekarang kak" mohon Loli.
"Iya dek, kita pulang" Marcell kembali menghidupkan mobilnya dan membawa Loli menuju rumah gadis itu.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Safa Almira
seru
2024-06-29
0
Sandisalbiah
semoga nasib baik berpihak pd Loli..
2023-12-30
2
momtikita
Lalu bisa aja menyembunyikan dari semua tapi kalo seandainya kamu hamil apa masih bisa disembunyikan ? hadeuuuh keras jg kaya batu
2022-08-02
0