#Markas LA SAVAS
Jake menghisap rokok dan menghembuskannya dengan kasar,, matanya lurus ke depan raut wajahnya sangat sulit di artikan. sembari menunggu informasi dari Marcus dan Seth.
Lucas meneguk wine kasar, dia terdiam tapi fikiranya berkecamuk,, bukannya Lucas takut. ck pria itu bahkan tidak memiliki rasa takut. dia hanya tidak sabar menunggu informasi yang sedang di selidiki oleh Marcus dan Seth.
sedangkan Jay dan Mark.
kedua pria itu sibuk dengan misi rahasianya. hingga mereka berdua tidak hadir di Markas tersebut.
Victor mengerang, tangannya mengepal. pria itu terlihat menunjukkan ekspresi datar yang khas.
Dan William?
jangan tanyakan pria dewasa yang tidak tau waktu itu.
pria itu asik bersenang-senang dengan para wanita malam.
Marcus dan Seth datang,,
"Bagaimana.. Apa kalian sudah mendapatkan informasi tentangnya?" tanya Victor.
"Menurut informasi yang kita selidiki,, James Morrone bukanlah anak dari Xavier Morrone."
Lucas mengerutkan keningnya..
"Bukan anaknya?Tapi dia yang meneruskan bisnis gelapnya?"
"James Morrone adalah anak angkat dari Xavier Morrone." singkat Seth.
"Anak angkat?" Victor tersenyum kecut.
"Lalu Apa motif dari Pria itu sebenarnya? kenapa dia memiliki dendam kepada keluarga Valentino?" sambung Victor.
"Ada sebuah informasi yang membuat kalian semua terkejut.." Marcus tersenyum penuh arti Seth pun mengikuti.
"kalian tau John Palmer?" tanya Marcus
"Ya. John Palmer adalah kepercayaan Jackson Phil. musuh Daddy. yang di bunuh oleh mom dulu." jelas Jake.
"James adalah putra dari John yang di adopsi oleh Xavier Morrone." sambung Marcus.
"Dan James sedang mengincar mom kara. karena dulu John mati di tembak oleh mom saat melarikan diri. " Seth menimpali "James beranggapan bahwa mom kara adalah pembunuh sekaligus yang menghancurkan keluarganya.. karena setelah kematian John Palmer istrinya yakni Nadira pergi menghilangkan dan meninggalkan James sendirian. lalu James bertemu dengan Xavier Morrone. pria tua Bangka itupun mengangkat James sebagai anak angkat sebagai imbalannya, James harus menjadi penerus black Tiger. ya karena pria tua itu memiliki anak tapi tak mau menjadi penerusnya." jelas Seth.
"Siapa anak kandung dari Xavier Morrone?" tanya Lucas.
Marcus melirik Jake.
"Axel Morrone. mantan kekasih Maria." jelas Marcus.
"Dan. aku sudah membunuhnya." ujar Jake Singkat.
"Kau membunuhnya? Membunuh Axel Morrone?" Victor bertanya dengan nada melengking.
"Ya. aku lah yang membantu Jake membunuh Axel Morrone dengan belati beracun, pada saat Maria melarikan diri dan menemuinya." jelas Lucas santai.
"Celaka." Victor mengerang. "Dia pasti mengincar kalian dan juga mom kara."
"Kita tunggu saja. bagaimana caranya membalas dendam." dengan santainya Jake mematikan rokoknya dan berdiri dari kursi kebesarannya.
"Kau tidak takut? Bagaimana jika mom kara dalam bahaya?" Victor kembali bertanya dengan nada gelisah yang khas.
"Takut?Kata itu tidak ada di dalam hidupku.! aku tidak takut dengan siapapun. apa kau lupa?" Jake melangkah maju.
"Aku memiliki kabar lagi yang lebih menarik untukmu Lucas." Marcus angkat bicara.
Lucas menoleh, dan menatap mata Marcus dalam-dalam.
"Bukankah kau akan di jodohkan dengan Rose? sepupumu?" tanya Marcus.
"Ya."
"Dan kau menerimanya?"
"Of course."
"Aku tau alasan di balik kau mau menikahi Rose." Marcus tersenyum kecut.
"Kau pasti memiliki rencana rahasia.." kata Victor.
"pastinya kau bisa menebak apa yang ada di dalam pikiranku, dan rencana rahasia ku bukan?" Lucas menyeringai licik.
"Kita lihat, siapa yang akan menang dalam pertarungan ini." jake mengerti dengan arah perbincangan Lucas dan Marcus.
"Dia sepupumu.. apa kau tidak takut menyakitinya?dan Bagaimana dengan uncel Daniel?" sambung Seth.
"Sudah ku katakan bukan?Aku dan Jake adalah satu. Aku tidak takut dengan apapun dan siapapun." nada dingin Lucas menunjukkan ekspresi wajah misterius yang khas.
"Apakah rose menyetujui perjodohan kalian?" Victor angkat bicara.
"Dia pasti menyetujuinya,, bukankah dari dulu rose memang menginginkan Lucas?" Seth menimpali.
"Ahh.. aku sudah tidak sabar bermain-main... " Lucas menyeringai gila.
"Lucas,, bagaimana jika kau sendiri yang terjebak dalam permainan yang kau ciptakan sendiri?" Marcus kini mulai menatap Lucas.
"Tidak mungkin."
"Kita lihat saja nanti." ujar Marcus.
.......
Vanesia italia~
kara sedang berkutat dengan urusan dapur dan rumah sembari di bantu oleh beberapa pelayan.
terlihat dari raut wajah kara,,, wanita paruh baya itu terlihat sangat bahagia, karena impian dan keinginannya akan segera menjadi kenyataan.
Bara,, pria itu sedang sibuk bekerja dan berkutat dengan laptopnya. di bantu oleh Ken dan sam.
ya walaupun perusahaan sudah di tangani oleh putra-putra mereka, tapi tetap saja sebagai orang tua harus ikut serta dalam menjalankan bisnis bukan?Yah walaupun tidak seperti dulu,, karena sekarang mereka semua sudah tua. jadi giliran anak-anak yang mengurus bisnis. ya walaupun terkadang pria pria tua itu di butuhkan.
Mata kara berbinar, melihat kedatangan ketiga putranya.
"Lucas kau datang?" kara langsung memeluk putranya.
Lucas terdiam.
"Mom.. hanya Lucas yang kau sambut?Apa mom tidak melihat kedatangan kita?" ujar Jay tak terima sembari melirik Mark.
"Ah ya,, putra putra mom sudah datang,, Kemarilah.. dan duduklah.."
"Lucas,, duduklah di sebelah mom.." kara terlihat sangat antusias.
Lucas memutar matanya jengah,
"Tidak perlu berlebihan mom. aku sudah dewasa."
"Jangan seperti itu. mom ini mommymu bodoh!"
Lucas hanya diam.
"Mom.. sebenarnya ada apa ini?" Mark bertanya.
"apa kalian tau?Mom sangat bahagia."
Jay mengerutkan keningnya.
"Karena sebentar lagi,, kakak kalian ini akan segera menikah." kara tersenyum lebar dan terlihat sangat bahagia.
"Menikah?" Mark tak percaya.. "Lucas kau akan menikah dengan siapa?" sambung Mark sembari bertanya dengan menyelidik.
"Kakak kalian akan menikah dengan Rose. sepupu kalian.." cloe datang langsung menimpali.
Jay terdiam, sebenarnya dia sudah tau rencana Lucas.
"Ya,, dan sebentar lagi uncel Daniel dan aunty Carrol akan datang bersama dengan Rose." sambung kara
****!
Sebenarnya Lucas malas membahas ini. tapi yasudah lah..
Jay dan Mark hanya terdiam. dan memilih untuk duduk santai. sembari menunggu hal yang membosankan menurutnya.
Tak lama kemudian..
Daniel dan Carol sampai, sembari membawa rose untuk menemui Lucas.
untuk sejenak rose mengagumi ketampanan Lucas.. sungguh rose teramat sangat bahagia,, karena mimpinya akan segera menjadi Kenyataan yaitu menikah dengan Lucas pria pujaan hati rose sejak dulu.
betapa bahagianya..
hati rose sangat berbunga-bunga dan bersorak ria.
Lucas tersenyum miring.
pria itu seakan memiliki niat buruk kepada rose, sepupunya.
kara berdiri,,
Lucas, Jay dan Mark pun ikut berdiri untuk menyambut kedatangan uncel dan aunty mereka. tidak lupa si cantik jelita Rose.
jika di lihat,, wajah rose
wanita itu sangat-sangat cantik.
rambut hitam panjang,, mata kecoklatan yang indah tubuh ramping dan tinggi semampai..
gadis itu bak model papan atas yang sangat cantik.
kali jenjang yang indah berliak-liuk menghampiri mereka semua.
"Selamat datang Daniel..." kara dan bara menyambut sembari memeluknya.
"Wah ini pasti Rose,, putri sulungmu,, dia sangat cantik.." kara memuji rose karena kecantikannya,, sembari menatap gadis itu dan menyentuh dagu nya singkat.
rose tersenyum malu.
"Terimakasih aunty.." lirih rose.
"Jangan panggil aunty tapi panggil saja mommy kara,, karena sebentar lagi kau akan menjadi menantu mom kara dan dad bara."
lagi-lagi rose tersenyum anggun dengan malu-malu.
"Hei kara, apa kau akan terus membuat mereka berdiri?" cloe angkat bicara "Lihatlah,, wajah Carrol... dia menunjukkan ekspresi kelelahan dan ingin segera duduk."
mereka semua tertawa..
selain Lucas, Jay dan Mark.
pria muda itu memutar matanya jengah dan ingin segera pergi untuk bersenang-senang dari pada berada di tengah hal membosankan ini.
"cloe kau ini." Ken mencium pucuk kepala istrinya.
"silahkan duduk.." kara bersikap ramah.
"Ya Daniel duduklah,, " sambung bara.
"Terimakasih kak." ujar Daniel.
"Jadi.. kapan pernikahan mereka berdua di adakan?" tanya bara tanpa berbasa-basi.
rose hanya tersenyum malu.
"Secepatnya.." Lucas yang tadinya diam kuni angkat bicara.
"Wah, sepertinya Lucas tidak sabar untuk menikah dengan Rose..." Carrol tertawa.
Lucas menunjukkan ekspresi wajah datar.
"kemarin dia tidak mau menerima perjodohan ini, tapi saat dia bertemu dengan rose,,, dia menerima. dan ingin segera menikah saja..." Sarah tersenyum.
"Orang dapat berubah fikiran dengan cepat bukan?" Sam merengkuh tubuh Sarah posesif.
Semua orang hanya tersenyum dan tertawa terbahak-bahak saling bercerita, bergurau menceritakan hal-hal yang sudah lama mereka rindukan.
Terpaksa 3 pria tampan itu harus ikut serta..
walaupun terpaksa!
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments