Change~

Pagi yang indah,,

burung berkicau seakan melantun indah di telinga, celah cahaya matahari menyinari kamar kedua insan yang tengah menikmati sejuknya hawa di pagi hari.

Jake kini tengah bersiap dengan pakaian formalnya, setelah jas hitam dengan kemeja yang sedikit terbuka membuat Jake tampak menawan di pagi ini.

Jake turun dari kamarnya,,

saat kaki Jake hendak melangkah, ia mencium bau harum masakan yang membuat Jake ingin melihat siapakah orang yang telah memasak masakan lezat di pagi hari dengan harum yang mengugah seleranya,, orang itu berhak mendapatkan pujian bukan?

Jake melangkahkan kakinya ke dapur,

dirinya melihat Maria yang sedang berkutat dengan beberapa sayur, Maria terlihat sangat sibuk dengan masakan Spesial yang dia buat.

Jake tersenyum tipis, sangat tipis bahkan tak terlihat karena Sangking tipisnya senyuman itu. padahal hatinya kini telah bersorak riang,, apakah Maria tengah memberikan kesempatan padanya untuk membuat Maria jatuhnya cinta padanya?

jika ya! Jake Pasti sudah gila dengan rasa bahagia yang tak terhingga karena Maria telah memberikan kesempatan agar jatuh cinta padanya..

tapi jika tidak!

mungkin Jake terlalu berharap.

Persetan!!

Jake bimbang..

apa yang sedang Maria lakukan?

memasak?

pertanyaan Maria memasak untuk apa?

dan atas dasar apa pula?

Ahhh kepala Jake pusing di pagi hari.

memikirkan sesuatu yang tidak terlalu penting pula!

apa Jake sekarang sudah menjadi pria congek tak berguna karena memikirkan sesuatu yang tak penting??

Hah yang benar saja??!!

tak lama kemudian,, masakan Maria sudah siap.

bahkan Maria sendiri yang menyiapkan masakannya di meja makan tanpa bantuan pelayan?

Sebenarnya pelayan ingin membantu Maria tapi si wanita keras kepala itu menolak. Terserah lah apa yang Maria lakukan. Jake tidak peduli.

Jake hampir melangkah untuk keluar tapi, Maria memanggilnya..

"Jake.."

panggilan itu terdengar indah dengan nada halus di dalamnya,, tak seperti biasa,, Maria selalu berkata kasar dan hobi mengumpat suaminya.

Jake menoleh,,

"Aku memasak untukmu,, kemarilah. kita akan makan bersama" ujarnya.

Tidak ada angin tidak pula ada hujan,

kenapa Maria sangat baik pagi ini?

apa dia sedang kerasukan arwah gentayangan?

mengapa Maria bisa berubah secepat itu,?

Jake masih terdiam, dan bergelut dengan perasaannya serta fikirannya tentang perubahan Maria yang secara tiba tiba.

"Ayo..."

Maria menarik tangan Jake menuju ruang makan dengan beberapa porsi makanan yang mengugah selera. makanan lezat ini adalah buatan Maria sendiri, tanpa campur tangan pelayan?..

Wah wah Bravo..

Maria seharusnya mendapatkan apresiasi bukan?

Jake masih tak bergeming,

"Duduklah,," Maria menarik kursi dan mendudukkan suaminya di kursi tersebut,,

Maria membuka piring dan menyiapkan segala keperluan makan Jake bak seperti istri idaman yang ada di flm2 romantis.

Jake Masih terkejut dengan apa yang dia lihat.

benarkah ini Maria?

istrinya?

wanita yang dia cintai?

"Kenapa kau masih diam?Makanlah,,"

Jake menatap mata Maria,,

Jake melihat ketulusan di dalamnya..

apa jangan-jangan Maria memang sudah berubah..

ataukah Maria memang ingin menjadi istri yang baik dan melaksanakan kewajibannya..

atau Maria juga memberikan Jake kesempatan?

Jika iya...

ini adalah kabar baik untuk Jake..

sudah lama bukan?Jake menantikan hari ini?

"Kenapa kau menatapku seperti itu??Ayoo makanlah,,,"

Jake melahap sesendok makanan yang Maria berikan untuknya,,,

mata Jake membulat,

"Bagaimana rasanya?" tanya Maria tak sabar dengan rasa masakannya.

"Ini sangat lezat,," ujar Jake.

masakan Maria memang sangat lezat,,

Jake sangat menyukainya,, Jake tak menyangka jika Maria bisa memasak makanan selezat ini,, sebelumnya Jake tak pernah melihat Maria berkutat dengan hal hal berbau dapur dan masakan.

"Sungguh...??" mata Maria berbinar dan antusias karena telah mendapatkan pujian dari suaminya.

"Aku berkata sebenarnya Maria." ujar Jake "aku tak menyangka kau bisa memasak makanan selezat ini.. sebelumnya aku tak pernah melihatmu memasak."

"Oh jadi kau menghinaku begitu???" Maria kesal dengan ucapan Jake barusan.

seakan-akan Maria di rendahkan karena Jake mengatakan jika dirinya tak bisa memasak,,

"Bukan begitu maksudku.."

"Lalu apa maksudmu???!!!"

Maria sebal,,, padahal Maria hanya ingin mengucapkan terimakasih dengan memasak untuk Jake, karena telah mengobati lukanya kemarin malam.

tapi Jake malah begitu,

pagi ini mood Maria seakan hilang begitu saja.

sebelum mendengar pembelaan dari Jake,, Maria bergegas pergi meninggalkan Jake yang sedang makan sendiri dengan porsi makanan yang sangat banyak.

Jake kehabisan kata-kata jika berbicara dengan Maria.

gadis itu selalu merajuk, dan gampang berubah seperti bunglon,, terkadang begitu manis terkadang pula menjengkelkan. membuat Jake geleng geleng kepala dengan sikapnya.

Dia merajuk...

Bagaimana caranya membujuknya?

(batin Jake)

"Wah2 Jake kau,, memakan makanan dengan porsi yang begitu besar dan banyak?apa kau ingin menaikkan berat badan?" Jay datang dan langsung mengejek kakaknya itu.

Jay sangat kurang ajar bukan?

"Diam kau!" tegasnya..

jay terdiam tapi masih tersenyum,, bak menangkap basah suami yang takut dengan istrinya,,, apalagi Maria kini tengah merajuk.

"Untuk apa kau kemari?" tanya Jake.

"Tentu saja ingin menemuimu brother.." timpal Lucas.

"Ada apa?!"

"Kami sudah menyelesaikan tugas yang kau berikan." ujar Lucas.

"Bagus."

"Hei jake,, apa kau tidak ada niatan menawarkan kita sarapan pagi?" goda Jay..

ya memang sebenarnya Jay lapar.

"Jika kau mau,, makanlah...!" lirih Jake..

terpaksa Jake mempersilahkan adik2nya untuk makan bersama,, sebenarnya Jake tak rela masakan Maria di lahap oleh pria lain tapi apa boleh buat? mana mungkin Jake menghabiskannya sendiri dengan beberapa porsi makan yang banyak..

"Ah yaa Jake,, Seth dan Marcus sudah mencari dimana keberadaan Ragil" timpal Jay.

Jake melirik sekilas

"Marcus dan Seth tidak mendapatkan informasi apapun.!" sambung Jay.

"Si keparat itu pandai dalam hal bersembunyi rupanya." gunam Lucas

"jika dia tidak di temukan di Italia,, mungkin saja dia memang sudah pergi dari negara ini dan bersembunyi di negara lain." ujar Jay.

"jika dia tidak ada di Italia, sudah pasti pula dia menggunakan identitas palsu untuk pergi ke luar negeri," Lucas menimpali "Ragil adalah seorang pengedar narkoba dan juga pemakai,, dia sempat tertangkap oleh polisi waktu itu!, tapi si keparat itu berhasil kabur dengan membodohi polisi, sehingga membuatnya menjadi incaran para polisi,, selain dia adalah buronan dia juga pria bodoh yang tidak pandai bermain-main."

"Tapi jake, bagaimana kau tau jika Ragil adalah lawan yang berkedok sebagai teman?" tanya Jay.

"Aku sempat mengawasinya tempo hari, sebelum dia meminta ganja dengan imbalan senjata!" lirih Jake.

"Kenapa kau tidak memberitahu kita jika kau mengawasinya?" Jay kembali bertanya.

"Aku bisa mengatasinya sendiri." jelas Jake. "Ragil adalah seorang penghianat! dia adalah seorang mata mata dari kelompok Anggota musuh. Ragil meminta ganja dengan imbalan senjata kepada kita,,karena dia di suruh oleh kelompok mafia musuh yang dia ikuti untuk membodohi kita! sebenarnya kelompok itu tak miliki banyak senjata,, mereka berusaha menipu kita dengan memberikan senjata mainan.!! si keparat itu hampir membodohi kalian semua! itulah sebabnya mengapa aku menyuruh kalian untuk meminta kekuasaan Rigel sebagai imbalan ganja yang kita berikan padanya,, dan benar saja,, dia menolaknya bukan?Itu Karena Ragil tak memiliki kekuasaan di manapun." jelas Jake "Dan sekarang kalian sudah mengerti,Aku tak perlu memberikan bukti tapi aku hanya perlu memperlihatkan kebenaran yang tersembunyi di depan mata kalian."

"Bravo... aku tak menyangka memiliki kakak sepertimu" Jay bersiul mendengar pernyataan dari Jake.

benar saja,,

kakaknya adalah tipe orang yang tak banyak basa basi tapi dapat melihat kebenaran walau di sembunyikan secara rapat sekalipun.

Jake memang luar biasa,,

cerdas, licik, dan jugaa tampan!

Sama seperti Lucas!Mereka tak jauh berbeda.

"Dan ya Lucas, bagaimana kau tau tentang Asal usul Ragil?"

"Tentu saja aku mengorek segala sesuatu informasi tentang bedebah sialan itu!" ujar Lucas.

"Kalian berdua memang luar biasa,, tidak sia sia mom melahirkan kalian berdua di Dunia ini.!" Jay tertawa.

"Sialan kau!" Lucas mengumpat.

"Mark dimana dia?" Jake bertanya.

"Disini.."

mereka bertiga menoleh untuk melihat asal suara yang tak asing baginya,,,

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Lia Bhineka

Lia Bhineka

lanjut thor

2022-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!