La Savas

"Maria..!!" Jake berteriak dan langsung berlari menghampiri Maria yang sedang terjatuh akibat mengejar langkahnya.

"Kau tidak apa2?" tanya Jake,,

nada bicara Jake yang khawatir serta raut wajah tampannya yang berkeringat, sejenak membuat Maria nampak berfikir benarkah pria ini sangat mencintainya? Sehingga begitu khawatir dengan dirinya?,Padahal Maria hanya terjatuh dan mengalami luka ringan di area lututnya. yaaa walaupun kaki Maria sedikit sakit karena terkilir.

"Aku akan segera mengobati lukamu.." Jake menggendong Maria ala bridal style.

Maria hanya tercengang, melihat Jake yang begitu peduli terhadap dirinya, ntah apa yang merasuki pikiran Maria sekarang, sehingga dirinya sudah tidak lagi memikirkan Axel. mantan kekasih yang sudah tewas terbunuh itu.

sesampainya mereka di kamar, Jake pun bergegas mengambil kotak obat, dengan telaten Jake membersihkan luka di lutut Maria, sembari meniup2 luka tersebut,, Jake sangat berhati-hati dalam mengobati agar Maria tidak merasa sakit.

"Kakimu terkilir."

Jake sedikit memijit kaki Maria,

dan jake membalut luka Maria dengan plaster, walaupun luka kecil tapi harus segera di obati bukan?Jake takut Maria terkena inveksi.

Maria menatap Jake lekat-lekat, begitu tulus pria yang berstatus suaminya itu mengobati lukanya, dengan telaten dan berhati-hati agar dirinya tidak kesakitan.

apakah Jake begitu mencintainya?

dan apakah Maria harus memberikan jake kesempatan untuk membuatnya jatuh cinta kepada pria itu?

Ntahlah Maria bimbang dengan hatinya,

terlebih fikirannya sedang berkecamuk. Maria binggung!

jika Maria memberikan kesempatan kepada Jake, berarti Maria sudah gila, karena memberikan kesempatan kepada pria yang telah membunuh kekasihnya itu!

bukannya Maria menegaskan jika dirinya tidak akan memberikan kesempatan kepada Jake untuk membuatnya mencintai pria itu?

Dan bukankah Maria juga mengatakan jika dirinya tak akan tersentuh dengan pesona yang Jake miliki?

lalu apa ini?

Maria ragu!

Maria bimbang!

Astaga apa yang harus Maria lakukan?

"Sudah selesai,, sekarang beristirahatlah Maria!" Jake menidurkan Maria serta menyelimutinya.

Maria hanya bisa menatap pria itu tanpa menjawab ucapannya.

Jake mematikan lampu,

segera pria itu berbaring di samping Maria.

"Tidurlah,, aku tidak akan mengganggumu." lirihnya.

Maria memejamkan matanya dan memeluk tubuh Jake,

Jake terkejut,, tiba-tiba Maria memeluknya tanpa paksaan.

dan yaa bahkan Maria menggunakan lengan Jake sebagai bantal untuk tidur.

apakah Maria mulai membuka hati untuk dirinya?

Jake tersenyum sendiri bak orang gila di tengah malam.

....

"Kita sudah mengumpulkan banyak pajak dari anggota2 geng mafia lain di kota Vanesia, tinggal berapa lagi yang kurang?" tanya Lucas.

Jay mengotak ngatik ponsel miliknya "Tinggal 3 lagi,, setelah itu kita pergi ke Milan." jawab Jay.

"Oke. Let's go..!"

Lucas menekan pedal gas Lamborghini dengan kecepatan tinggi. Lucas berliak liuk bak pembalap nasional yang siap untuk bertanding mengalahkan lawan.

Jay tersenyum miring , sekilas Jay melihat sebuah Club malam yang masih terbuka lebar dan juga ramai di sudut kota Vanesia "Apa kau tidak ingin kita bersenang-senang dulu untuk malam ini?" tanya Jay,

"Tidak!" tegas Lucas "Kita masih memiliki pekerjaan!Aku tidak ingin bersenang-senang jika pekerjaan kita belum selesai."

"Oke."

Seth masih mengotak ngatik komputer miliknya yang dia gunakan untuk melacak keberadaan musuh yang perlu dia selidiki sesuai perintah atasannya.

Seth masih fokus mengotak ngatik bak orang profesional yang ahli dalam bidang menyelidiki.

"Bagaimana?Kau sudah menemukan keberadaan Ragil?" tanya Marcus yang hanya menunggu Seth mengotak ngatik komputer sembari mengawasi pergerakan para anggota la Savas yang lainnya.

"Belum." ujar Seth singkat.

"secerdik itukah keparat itu bersembunyi dari kita? sehingga kita tidak bisa menemukannya??!" Marcus menghembuskan asap rokok dengan kasar.

"Diamlah kau Marcus! aku sedang berkonsentrasi!" .

Marcus tersenyum kecut. ",Bahkan dari tadi aku menunggumu tapi kau belum juga menemukannya!"

"Kau meremehkan aku? Kalau begitu cari sendiri!" geram Seth. "Aku sedang menyabotase CCTV di seluruh kota Roma, Vanesia, Milan dan Palermo. bahkan aku sudah mencari tau segala informasi dari CCTV di seruluh negara ini tapi tak juga menemukannya!" jelas Seth.

"Mungkin kah si keparat itu bersembunyi dan pergi dari negara ini?" tanya Marcus.

"Kemungkinan besar seperti itu." ujar Seth singkat.

"Haruskah kita memberitahu Jake sekarang?"

"Itu tidak perlu,, lagipula kita akan bertemu lagi besok malam untuk menjalankan bisnis gelap dengan mengirim kokain kita menuju markas Gloria." jelas Seth.

"Oke."

Vanesia~

"Mark kau pulang?" tanya kara.

kara yang melihat kepulangan putranya merasa sangar senang sekaligus gembira.

"ya mom." ujar Mark singkat.

Kara mengerutkan keningnya,

"Dimana kakak-kakakmu?Apa mereka tidak ikut pulang bersama denganmu?"

"Mereka ada pekerjaan yang harus di selesaikan mom."

"Selalu saja begitu! apa mereka tidak merindukan mom dan dad? sehingga selalu bekerja tanpa mengunjungi mom dan Daddy nya?Apa mereka sesibuk itu?"

"Oh Ayolah mom,, jangan seperti itu."

"Baiklah,, baiklah" kara memanyunkan bibirnya " Mark tidurlah hari sudah malam."

"Oke mom." Mark hendak melangkah "Dimana dad?"

"Daddy sudah tidur, karena kelelahan"

Mark tersenyum "Oke mom. Good night" Mark mencium pipi kara.

"Good night".

.....

Matahari terbit dari ujung timur memasuki celah jendela kamar yang menyinari kedua insan yang masih tertidur lelap dengan posisi saling berpelukan dan berhadapan bak pasangan suami istri yang paling bahagia.

Jake terbangun lebih dulu, Jake mengerjap2kan matanya sembari melirik Maria yang tertidur pulas dengan memeluknya, tubuh Maria dan Jake bersentuhan tanpa ada celah sedikitpun dari keduanya. bahkan posisi Maria sekarang berada di tubuh Jake. posisi kepala Maria di dada suaminya.

Jake tersenyum dan membiarkan Maria tertidur kembali, Jake takut membangunkan Maria di pagi buta seperti ini.

lagi pula sekarang baru pukul 06.00 pagi. akan lebih baik untuk melanjutkan tidur.

Jake kembali menutup matanya, tapi dirinya tidak bisa kembali terlelap ke alam mimpi. Jake hanya diam dan sesekali berfikir mengurus bisnis gelap dan juga perusahaan turun temurun dari kakek dan ayahnya. terlebih Sekarang Jake juga memiliki perusahaan sendiri dalam bidang perhotelan dan kapal pesiar terbesar yang hampir menguasai dunia. bisa di bilang harta kekayaan Jake tujuh turunan takkan habis-habis. dan bisa di bilang pula Jake lebih kaya dari kakek dan ayahnya dulu.

Tapi untungnya Jake memiliki adik yang juga bisa mengurus segala keperluan dalam berbisnis, Lucas juga membantu dalam mengelola perusahaan Star.Gruop dan juga membantunya dalam menjalankan bisnis gelap dalam hal meminta pajak dari para kelompok mafia lain yang menjadi rekan bisnis gelapnya. walaupun Lucas juga memiliki usaha club yang juga berkembang maju dan terkenal.

Sedangkan Jay,

Jay adalah seorang pembunuh bayaran, jika Jake adalah pembunuh berdarah dingin dan Lucas adalah pembunuh berantai maka Jay adalah seorang pembunuh bayaran seperti neneknya dan bibinya carroline Arabella. tugas Jay adalah menjalankan misi untuk membunuh dan juga membantu Jake mengurus bisnis gelap dalam bidang perdagangan kokain terbesar dalam sejarah gelapnya.

Dan Mark?

ya Mark juga membantu Jake mengurus usaha kapal pesiar dan perhotelan di perusahaan. Mark juga meringankan tugas Jake dalam segala hal. walaupun Mark adalah saudara termuda tapi Mark cukup bijak dan ahli dalam hal hal seperti mengurus perusahaan dari pada bisnis gelap.

Beruntung Jake memiliki adik yang mampu meringankan pekerjaannya dan mengurus bisnis bisnisnya. walaupun mereka semua juga memiliki pekerjaan masing-masing yang perlu mereka urus.

Marcus dan Seth,

walaupun mereka berdua berprofesi sebagai tangan kanan serta tangan kiri Jake dan Lucas, mereka berdua juga seorang hacker handal yang mempu membobol segala sesuatu informasi yang terpampang nyata dan juga secara rahasia dan tersembunyi.

Mustahil jika Marcus dan Seth gagal untuk melacak keberadaan musuh kecuali musuh tersebut memang memiliki kemampuan bersembunyi seperti rubah, sehingga Seth dan Marcus tidak dapat menemukannya.

dari semua anggota La Savas pasti memiliki tugas masing2 dalam menjalankan bisnis gelapnya. seperti William dan Victor. mereka memiliki tugas untuk selalu mengawasi pergerakan anggota la Savas, para rekan bisnis dan juga para musuh sekalipun. dan mereka juga di tugaskan selalu berada di Palermo untuk menjaga kokain yang akan di perjualbelikan dengan rekan bisnis gelap La Savas.

Bersambung~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!