Blind Date.~

sepulangnya Jake dan maria dari rumah, kini mereka berdua bergantian untuk membersihkan diri. Maria yang baru saja keluar dari walk in closet terlihat memukau dengan piyama satin berwarna coklat, di tambah kulitnya yang mulus nan bersih membuat Jake menelan ludah susah payah.

rasanya Jake ingin menerjang Maria sekarang juga,, terlebih ucapan Maria yang mengatakan tentang percintaannya pada pesta pernikahan Lexa tadi.. membuat gairah Jake berkali-kali lipat menggebu.

Jake yang tadinya bertelanjang dada, dan hanya mengenakan handuk yang melingkar rendah di bawahnya kini mulai mendekati Maria, sesekali dirinya mencium ceruk leher Maria dengan sedikit hisapan membuat Maria terkesiap, terkejut sekaligus menikmati setiap sentuhan yang suaminya berikan.

"A-apa yang kau lakukan?"

"Tak mungkin kau tak tau apa yang aku inginkan,,, tentu saja bercinta." Jake membalikkan badannya,, kini Jake dapat melihat dengan jelas kecantikan Maria, wanita yang berstatus menjadi istrinya.Ya Maria! teman masa kecilnya.

"Kau harus membersihkan tubuhmu,,,"

ucapan Maria menggantung..

telunjuk Jake sudah terlebih dulu membungkam mulutnya..

"Sttt..." lirih Jake dengan nada sensual

mata abu2 itu mulai menggelap, Maria dapat melihat dengan jelas wajah tampan Jake yang kini telah di penuhi oleh gairah dan seringai jahat pastinya.

jika seperti ini, mana mungkin Maria menolak?

setiap hari Jake selalu saja menggempur Maria tanpa memberikan dirinya jeda.

wajah Jake mulai mendekat,, hendak untuk mencium bibir merah merekah itu penuh nafsu. perlahan namun pasti.. kini bibir keduanya menyatu,, berpangutan dan saling mengejar kepuasan Masing-masing.

seolah-olah hawa panas mulai menyelimuti kedua insan tersebut, Maria sudah kehilangan akal. dirinya kini telah hanyut oleh permainan Jake yang begitu gila dan mendamba.

seolah olah pula, Maria menginginkan Jake lebih.

Jake mulai merobek piyama satin Maria.

tubuh Maria begitu indah,, permainan Jake memang tidak bisa di pungkiri. Jake benar-benar luar biasa dalam hal memuaskan. ntah berapa lama Maria meledak tapi Jake masih terus melanjutkan permainannya.

tubuh mereka kini telah menyatu. dengan lihai Jake bergerak, Maria menikmati surga dunia yang kini mulai ia gapai bersama dengan Jake, suaminya. Maria telah kehilangan akal. seolah Syaraf sadarnya kini telah di kuasai oleh gairah.

hentakan terakhir membuat Jake mengerang, dan sejenak menghentikan aktifitas malamnya tanpa melepaskan penyatuannya.

Jake kembali berdiri,

Maria terengah-engah..

"K-kau mau apa?Apakah belum cukup?Aku sangat lelah." gerutu Maria di sela-sela percintaan panas keduanya.

"Satu ronde tidak akan cukup untukku sayang,,," Jake menyeringai, dia kembali menghentak Maria.

Maria tidak dapat berkata-kata kini tubuhnya terkulai lemah, karena Jake terus-menerus menerjangnya habis-habisan.

.....

pagi harinya,

Maria terbangun terlebih dahulu, dirinya melihat sekeliling kamar, tapi tak menemukan keberadaan Jake..

di dalam hati maria bertanya-tanya..

kemana perginya suaminya itu?

Maria meringis, dia masih sangat mengantuk, lagipula ini masih sangat pagi...

Maria membungkuk tubuhnya dengan selimut tebal untuk menutupi tubuhnya yang penuh bekas tanda merah akibat percintaan hebat tadi malam.

"Good morning myQueen.."

Maria kembali terbangun, dirinya bergegas duduk,

Jake,, pria itu membawa sebuah nampan makanan dengan berisikan sarapan pagi untuknya,,, betapa manisnya?.

Maria tersenyum geli melihat penampakan indah di pagi hari.

"Jake,, kau?Kau memasak?Dan menyiapkan sarapan untukku?"

"Of course myQueen,,"

"Apa yang kau masak?"

Jake mendekat, dan meletakkan nampan tersebut di hadapan Maria,, sandwich, telur dan susu.. makanan sehat di pagi hari.

"Kau suka?" tanya Jake.

Maria melahap makanan tersebut dengan santai, sembari mengecap setiap rasa nikmat di dalamnya.

"Sangat,,, thankyou so much..."

"apa jadwalmu hari ini myQueen?" tanya Jake.

"Ntahlah,, "

"kau mau berjalan jalan?"

"Apakah boleh?"

"Of course,, asalkan bersama denganku.."

"Baik." Maria pasrah. "Apa kau hari ini tidak bekerja?"

"Aku bosnya , tentu saja aku boleh mengambil cuti sesukaku.." ujar Jake dengan nada arogan yang khas.

"sombong sekali kau itu." gerutu Maria.

Jake tersenyum,

"Kau masih sama seperti dulu,, selalu merajuk.." Jake mencubit hidung Maria.

"tidak." Maria tak terima.

"selesaikan makanmu,, dan segeralah bersiap,, kita akan melakukan kencan buta pada pagi hari." Jake tersenyum geli.

"Kencan buta?yang benar saja.." Maria berdecih.

Jake berdiri, untuk menuju kamar mandi,, dia harus segera bersiap bukan?

bukankah hari ini adalah hari bahagia Jake?

kencan buta? bersama Maria pula.. wah berapa menyenangkannya...?

setelah mendapati Jake selesai bersiap, kini ganti Maria lah yang bersiap,,

tak lama,,

Maria pun keluar dari kamar dengan menggunakan sweeter rajut, dan celana jens sembari jaket tebalnya,,, karena cuaca telah memasuki musim dingin.

Maria sangat sederhana tapi sangat cantik dengan rambut yang tergerai indah. rambut kecoklatan sebahu itu tampak berkilau.

sedangkan Jake,,

pria itu menggunakan pakaian senada.

kaos hitam panjang,, jaket kulit tebal dan celana jens tak lupa kacamata hitam menambah nilai plus seorang Jake Andrich Alexander V.

Maria menatap Jake kagum.

"Let's go myQueen.." Jake mengandeng tangan Maria memasuki Lamborghini miliknya.

karena Jake baru saja pindah dari Roma menuju Milan.

membuatnya sedikit kesusahan mencari tempat yang indah di kota tersebut. tapi banyak yang mengatakan jika kota Milan juga salah satu kota paling romantis.

Jake mengajak Maria menuju sebuah cafe yang di desain dengan sangat modern. cafe tersebut sangat ramai.

"Kenapa kau mengajakku ke cafe di pagi hari?" gerutu Maria.

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu sayang,,,"

Jake membimbing langkah Maria menuju ruangan khusus yang indah, meja dengan hiasan lilin dan kelopak bunga Serta lampu berkedip menyala-nyala indah dan tentu saja makanan lezat telah terhidang di atas meja.

Maria terkejut sekaligus bahagia dengan keromantisan Jake.

"Happy Valentines day my Queen.."

Jake memberikan bunga yang dia bawa kepada Maria dan beberapa coklat serta sebuah kotak kecil berisikan cincin permata indah seperti berlian.

"Thankyou so much,,,, i'm very happy you know?" Maria memeluk Jake setelah mencium bibir Jake singkat.

Jake memasang cincin tersebut di jari manis Maria.

cincin tersebut seperti mengeluarkan cahaya indah di bawah cahaya pagi yang tertutup oleh awan mendung.

Jake membimbing langkah Maria untuk duduk, dan menghabiskan makan bersama. kini waktu senggang Jake hanya untuk Maria seorang.

ya Maria, istrinya.!

"Jake bisakah hari ini kita menonton bioskop saja?Aku sangat ingin menonton film."

"of course,, anything for you.." Jake mengelus pipi mulus Maria lembut.

.....

setelah puas melakukan aktivitas bersama,, yakni kencan buta yang dilakukan oleh sepasang suami istri yang telah menikmati masa indah bersama.

Maria dan Jake kini berjalan dengan bergandengan tangan di atas pasir putih sesekali mereka berpelukan bak sepasang orang yang di mabuk cinta.

"Maria..."

"Hm..."

"Bolehkah aku bertanya?"

"Ya.."

"Apa setelah kepergian ku dulu,, kau pernah menjalin hubungan dengan pria lain selain Axel?"

"Iya,, "

"Siapa?Apa kau pernah berciuman atau tidur bersama?"

"Tentu tidak. walaupun aku memiliki kekasih,, aku tidak pernah tidur dengan mereka,, kita hanya berciuman."

"Berciuman??!!" raut wajah Jake kini telah berubah menjadi dingin.

"oh ayolah Jake,, kau tidak perlu cemburu begitu,, lagipula itu semua hanya masalalu."

"Masalalu katamu?Tapi tidak perlu juga berciuman."

"Jake,,, Berciuman itu sudah biasa. jangan membesar-besarkan hal sepele yang kau ciptakan sendiri."

"Siapa pria itu?"

"Jake.."

"Siapa pria itu,,"

"Jake kau tidak perlu tau."

"Aku hanya ingin tau namanya,, "

"Benar kau hanya ingin tau namanya?"

"Ya."

"Baiklah ku beri tau, tapi kau harus berjanji tidak akan menyakiti pria itu.. kau mengerti?"

Jake mengangguk.

"Namanya Dean Christon. dia adalah mantan kekasihku yang pertama, sebelum aku menjalin hubungan dengan Axel." jelas Maria.

"Tapi aku tidak janji. untuk tidak menyakitinya."

"Jake, kau memang brengsek."

Jake terdiam.

"Jake jangan sakiti dia,, kau sudah berjanji tadi."

"Aku tidak berjanji."

"Tapi kau tadi mengangguk."

"Hanya mengangguk, tidak berjanji."

"Jake jangan bertindak seperti psikopat."

"Aku memang psikopat."

"Jake kau memang babi."

Jake diam dengan raut wajah yang mulai di kuasai oleh cemburu buta dan amarah yang mulai menjadi satu.

"Jake, bisakah kau menuruti keinginanku untuk tidak menyakiti orang lain?Aku hanya takut jika kau memiliki banyak musuh, itu akan membuat kita mengalami masalah besar." jelas Maria.

Jake masih terdiam.

"Kau itu memang pria yang pandai mengambil situasi untuk dirimu sendiri... dasar pria gila tidak tau diri..Cih.!" sambung Maria.

"Kita pulang." nada dingin nan otoriter itu,,

Maria benci sikap itu.

mau tidak mau dia harus menuruti Jake..

jika tidak,, maka Jake akan semakin marah dan tentu saja Dean menjadi incaran.

Maria.. bodoh sekali kau itu!!!

Jake menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, tanpa berbicara dan hanya menunjukkan ekspresi datar dan dingin yang menyeramkan.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Rhenii RA

Rhenii RA

Ngakak😆

2022-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!