Jealousy that Ends in Love~

Maria mengerjapkan matanya,,

dia terduduk dan menguap panjang...

kamar asing?

Maria terkejut, dia membulatkan matanya.

dan dengan segera membuka selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

hufttt,

dia membuang nafasnya lega,,

ternyata baju yang dia kenakan masih melekat sempurna di tubuh indahnya.

"Sudah bangun?"

suara dingin itu...

ya Maria mengenalnya.

Maria menoleh,, dirinya mencari dari mana asal suara berat nan seksi itu. suara itu,, sangat tidak asing di telinganya.

"Kau! Disini..?"

"Ya."

Jake berdiri.

ternyata sedari tadi pria itu duduk di kursi besar yang berada di ujung kamar sembari menatapnya tajam.

dan sekarang tatapan itu menggelap.

di kuasai oleh gairah dan kemarahan yang menjadi satu.

Maria menelan ludah susah payah,

dia sangat takut.

terlebih pria itu sudah mulai mendekat ke arahnya.

"Sudah puas bersenang-senang hm?"

Maria kembali terdiam, bahkan dia seakan tak mampu mengeluarkan suaranya, karena sekarang dia benar benar sangat takut dengan Jake. raut wajah Jake Kini mulai menunjukkan ekspresi misterius yang kental.

"Kau terdiam?"

lagi-lagi Maria tidak dapat berkata apa-apa rasanya mulutnya terkunci dan tak mampu untuk membuka mulut.

"Beraninya kau lari dari rumah, bersenang-senang di club malam, meneguk wine pula,, dan menggoda pria?Apa kau wanita murahan?"

rasanya hati Maria mencuat.

hatinya sangat sakit.

bisa bisanya pria itu mengatakan jika dirinya wanita murahan.

tentu saja Maria tak terima.

"Apa maksudmu?Menggoda pria?Aku bahkan tidak tau sama sekali. aku tidak sadar karena aku sedang mabuk berat tadi malam."

"Tidak perlu berpura pura.! Lucas mengatakan sebelum dia menghampirimu. Lucas sempat melihat jika kau menggoda pria berkemeja biru yang sedang meneguk wine bersebelahan denganmu."

"Aku tidak tau sama sekali."

"Kenapa kau tidak tau.?"

"sudah. jangan memaksaku untuk mengatakan sesuatu hal yang bahkan aku tidak tau."

Maria kembali mengingat apa yang dia lakukan tadi malam.

ya dia baru ingat.

memang saat dia meneguk wine dengan kasar, Maria sempat menggoda pria dengan mengatakan jika pria yang bersebelahan dengannya adalah pria tampan. tapi pria itu hanya diam saja. yasudah Maria terus menerus meneguk winenya, di tambah masalah yang dia alami membuatnya sangat stress,, karena itulah Maria tidak peduli dan asik meminum beberapa wine dengan sangat banyak. lalu Lucas datang dan yahh tentu saja Maria ingat jika tadi malam dia sempat memaki Lucas.

"Kenapa kau diam?Kau mengingatnya kan?"

"Kenapa kau selalu membesarkan masalah sepele?Aku sedang mabuk saat itu. lagipula aku juga tidak mengenal pria itu."

"Masalah sepele katamu?" ujar Jake dengan nada dingin yang khas.

"Jangan bilang, setelah ini kau akan mencari pria itu dan membuat pria itu celaka."

Jake tersenyum misterius.

"Kau sudah pintar dalam membaca fikiranku rupanya.."

Maria mengerutkan keningnya.

"Jangan bodoh.."

"Lalu?"

"Apa kau sejahat itu?Kenapa kau tidak pernah puas mencelakai orang lain..?"

"Itu semua karena kau!!Jika kau menurut dan tidak membantah atau melarikan rumah semua ini tidak akan terjadi. lagipula pria berkemeja biru itu harus di beri pelajaran."

"Di beri pelajaran apa?Pria itu bahkan diam saja saat aku mengatakan jika dia sangat tampan."

"Kau mengatakan jika dia tampan?!"

Ups Maria,, kau benar-benar tidak waras!

...kau justru malah memperbesar masalah,, kau tau kan dia itu cemburu buta? bagaimana bisa kau mengatakan hal yang dapat memancing amarahnya... Ah astaga Ntahlah,, Dia tidak tau.. Sungguh pria tampan berkemeja biru itu mengalami nasib yang malang,,, semoga saja Tuhan melindungi pria itu dari amarah Singa Jantan ini....

"B-bukan seperti itu.. "

"kau mengatakan hal manis kepada pria yang bahkan tidak kau kenal? Sedangkan aku sendiri adalah suamimu.. kau tidak pernah berbicara manis atau hal-hal berbaur romantis padaku."

Maria terdiam seribu bahasa.

dia benar-benar tidak bisa lagi menjawab pertanyaan dari Jake. ahh terlebih cemburu buta yang sedang menguasainya membuat Maria sangat frustasi.

"Maria." Jake mencekal tangan Maria.

Maria menatap Jake.

"Kau cemburu?"

"Tentu saja. aku ini suamimu dan kau Istriku. aku berhak akan hal itu."

"Jake,, apa kau tidak bisa menuruti keinginanku untuk tidak menyakiti orang lain?"

Jake menurunkan pandangan, dirinya berusaha mengalihkan tatapannya. Jujur saja dia masih di selimuti oleh amarah yang kental. Jake ingin sekali menghabisi pria itu. berani sekali pria itu membuat istrinya mengatakan jika pria berkemeja itu tampan.

Jake masih terdiam dia tidak berniat menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Maria.

"Jake jawab.!"

"Akan aku usahakan. tapi tidak berjanji."

"Jake. kau benar-benar brengsek!"

"Yes.. it's me!"

Maria menggelengkan kepalanya tak percaya..

ternyata Jake nya,, teman masa kecilnya yang kini menjadi suaminya adalah pria brengsek.

Maria menitihkan air matanya,,

dia mengalihkan pandangan ke arah lain agar tidak melihat wajah iblis yang bertopeng rupawan itu. dia sangat-sangat kecewa.

Maria berharap jika dirinya memberikan kesempatan kepada Jake, itu akan mengubah Jake menjadi pria yang lebih baik agar tidak menyakiti orang lain.

Maria takut jika Jake memiliki banyak musuh itu akan membuatnya mengalami masalah besar dan sudah pasti pula musuhnya akan mengincarnya dan menuntut balas atas apa yang dia perbuat.

Maria sangat takut jika Jake dalam bahaya.

atau dia sendirilah yang akan mengalami bahaya tersebut.

karena sudah pasti musuh akan mengincar orang-orang terdekatnya. terutama Maria sendiri, karena Maria adalah istrinya,, orang yang Jake cintai.

ntah mengapa,,

hati Maria sudah tidak bisa lagi untuk kehilangan Jakenya.

bagi Maria,, Jake masih temannya,, super hironya..

terkadang Maria binggung dengan perasaannya sendiri,, sebenarnya dia itu sangat membenci Jake tapi tidak bisa jauh dari Jake. Maria sangat frustasi.!

Ataukah Maria benar-benar sudah sangat mencintai Jake?

Maria hendak pergi,, tapi Jake mencekal tangannya dengan sangat kasar.

ya sangat,, membuat Maria meringis kesakitan.

"Apa yang kau lakukan?Kau menyakitiku!!" lirih Maria.

Jake melempar Maria di atas ranjang dan segera menindihnya, hingga Maria meronta,, tapi Jake tak bergeming,, wajahnya begitu menakutkan,, Aura misterius, dingin, dan marah menjadi satu.

"Kau lebih menyakitiku,,, kenapa kau selalu bertingkah seperti ini?Aku begitu mencintaimu,, tapi kau selalu menyakiti hatiku,, tau kah kau jika aku sangat mencintaimu hingga nyaris gila.!"

kata-kata Jake terdengar tulus,, membuat hati Maria berdegup kencang,,, suara berat Jake mampu melemahkan Syaraf sadar Maria.

"Jake jangan seperti ini.." lirih Maria.

"kau harus bertanggung jawab,, karena kau telah membuatku seperti ini,,"

Maria mengerutkan keningnya tak paham dengan apa yang pria itu maksud.

"kau harus menerima hukuman dariku." sambung Jake

"hukuman apa?"

"Karena kau pergi dari rumah, bersenang-senang di club, mengatakan pria berkemeja biru sangat tampan, mabuk dan terakhir..."

"terakhir apa..?"

"kau berani mengumpat suamimu dengan mengatainya 'brengsek!'"

"yah memang kau brengsek, kau sendiri yang mengakuinya."

Jake menciumi wajah Maria,, dia telah kehilangan akal sehatnya.

pria itu sangat ganas seperti predator yang siap untuk memangsa,, Jake mencium bibir Maria rakus,, sesekali mengecup leher dan dada Maria.

pria itu sudah di kuasai oleh amarah dan cemburu.

hingga membuat Maria tak kuasa memberontak karena tenaganya yang sangat kuat.

Jake menanggalkan pakaian Maria satu persatu, ntah kapan dia menanggalkan pakaiannya sendiri,,, kini tubuh keduanya sudah telanjang bulat hanya tertutup selimut tebal yang membungkus tubuh keduanya..

tanpa aba-aba Jake telah menyatukan dirinya kepada Maria.

membuat Maria memekik kesakitan yang luar biasa.

"Itu hukuman yang pertama untukmu, istriku." Jake menyeringai hebat.

sedangkan Maria,, dia hanya bisa pasrah dengan hukum yang Jake berikan. tentu saja hukuman tersebut sangat,, Nikmat!.

Jake memompa Maria gila,,

membuat Maria tidak kuasa menahan gleyar aneh yang mulai menghantam ubun2 hingga membuatnya seperti terbang melayang di udara,,

Jake terengah-engah,, tanpa melepaskan penyatuannya,,

Jake mencium pucuk kepala Maria. untuk sejenak dia berusaha memberikan jeda terhadap Maria.

Maria berkeringat cukup banyak..

sesekali Jake memeluk istrinya,, dan kembali melakukan percintaan panas yang membuat kedua insan itu kelelahan dan kembali tertidur dengan cukup pulas.

bersambung~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!