Psycopath~

Maria keluar dari kamar mandi menuju walk in closed guna untuk mengganti pakaian.

selang beberapa menit kemudian, Maria keluar dari walk in closed menggunakan dress putih selutut, tak lupa rambut hitam kecoklatan yang ia kepang membuat Maria tampak segar pagi ini.

Saat Maria hendak mengoleskan riasan tipis di wajah cantiknya, tiba2 Jake memeluk tubuh Maria dari belakang.

Maria terkejut,

"Apa yang kau lakukan?"

"aku hanya mencium aroma tubuhmu." ujar Jake.

Jake menciumi leher jenjang Maria, membuat bulu kuduk Maria meremang. "Hentikan,," lirihnya.

Jake masih tak menggubris.

Maria pun langsung melepaskan pelukan Jake Dengan kasar.

Jake mengerutkan keningnya, "Ada apa?"

"Apa kau tidak mendengarkankan aku?!Aku sudah mengatakan kepadamu untuk berhenti bukan?Apa kau tuli?" teriak Maria.

Hei Jake tak habis pikir dengan mood seorang wanita, terkadang bersahabat, terkadang manis, terkadang pula menjengkelkan.

"Apa kau tidak bisa sekali saja berbicara lembut kepada suamimu Hem?!" ujar Jake dengan nada dinginnya.

Maria bungkam.

"Apa kau di ajarkan oleh orang tuamu untuk menjadi seorang istri pembangkang?!" sambung Jake tanpa mengubah nada bicaranya.

"Jangan bawa2 orang tuaku dalam hal ini. mereka tidak ada sangkut pautnya sama sekali!" Maria sudah mulai meninggikan suaranya.

"Tentu saja mereka ada sangkut pautnya! karena membesarkan seorang putri yang pembangkang, tidak bisa menurut kepada suaminya! bahkan selalu melawan. apa itu dapat di sebut sebagai istri yang baik?"

"Ya walaupun status sosial kita adalah suami istri, tapi aku tidak pernah menganggap mu sebagai suamiku! Aku bahkan sangat membencimu! jadi jangan harap untuk mendapatkan cintaku karena cintaku hanya untuk Axel seorang. kau dengar?!!"

sorot mata Jake kini menunjukkan kemarahan, mata elangnya menatap Maria dengan tajam.

Maria sedikit ketakutan dengan tatapan mata mematikan Jake, "Kau tidak lebih dan tidak kurang dari seorang wanita rendahan rupanya! kau mencintai pria lain dan secara terang2an mengatakan hal memalukan itu kepada suamimu sendiri?Aku bahkan tidak tau mengapa aku begitu mencintaimu!" ujar Jake.

ntah Mengapa ucapan Jake barusan membuat hati maria sangat sakit.

benar kata Jake.

Maria tidak lebih dan tidak kurang dari seorang wanita rendahan yang mencintai pria lain.

Jake pun pergi meninggalkan Maria.

Maria menangis mendengar ucapan Jake yang begitu menyakitkan.

Jake memang pria yang memiliki lidah tajam, sekali dia berbicara, dia dapan melukai hati seseorang. tanpa memikirkan perasaan.

Jake memang pria yang tak berperasaan!

Maria pun bergegas merapikan pakaiannya dan riasan wajahnya. Walaupun hatinya sakit dengan ucapan yang Jake lontarkan, tapi Maria harus kuat bukan?

satu2nya cara agar bisa lolos dari cengkraman Jake adalah dengan melarikan diri.

ya melarikan diri.

tapi bagaimana caranya? Haruskah Maria mengendap2 dan menyelinap untuk kabur dari mansion milik Jake?.

Maria harus berfikir,, bagaimana caranya kabur dari cengkraman Jake.

Tok.. tok..

"Nona.." panggil sang pelayan.

Maria pun membuka pintu kamar, "Iya?"

"Sarapan sudah siap nona, tuan muda meminta kami untuk memanggil nona dan melayani nona jika nona membutuhkan sesuatu, ada yang bisa kami bantu nona?." ujar sang pelayan.

"Tidak ada." ujar Maria "Baiklah aku akan segera turun untuk sarapan." lirih Maria.

pelayan menganggukkan kepala "Baik Nona, kalau seperti itu saya permisi,,"

saat pelayan hendak melangkah Maria pun bertanya "Apa Jake sudah makan?"

pertanyaan apa yang baru saja Maria lontarkan?

Maria sudah mulai peduli terhadap Jake kah?

Maria tidak habis pikir dengan dirinya.

bukannya Maria membenci Jake?

lalu?mengapa ia menanyakan pertanyaan seperti itu?

Ahh ntahlah Maria tak tau!

"Tuan muda sudah pergi Nona,," jelas pelayan itu.

Maria mengerutkan dahinya "Jake pergi?Pergi kemana?"

"iya nona, saat tuan turun dari kamar, tuan bergegas untuk pergi dan sebelum itu tuan meminta kami untuk melayani nona dengan baik." jelas pelayan. "Kami juga tidak tau kemana perginya tuan muda."

Deggg,,

tubuh Maria mendesir.

Maria merasa sangat bersalah sekarang.

Bahkan Maria menyakiti hati Jake tapi pria itu?pria itu masih memperdulikan dirinya?

Apakah Jake benar2 mencintainya?

Maria mulai ragu dan bimbang dengan perasaannya.

Apakah Maria harus memberikan kesempatan kepada Jake?Agar pria itu dapat membuktikan cintanya kepada Maria.

tidak! Maria tidak boleh lemah hanya karena hal seperti itu. mungkin saja Jake berpura pura baik agar Jake dengan leluasa bertindak seenaknya kepada Maria.

lagipula untuk apa Maria memikirkan Jake. bukannya Maria Tidak peduli dengan Jake?lalu apa ini?Maria bahkan sudah mulai peduli kepada Jake.

"Baiklah kau boleh pergi,," ujar Maria.

sang pelayan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Jake menginjak pedal gas Lamborghini miliknya, Jake sangat marah.

Maria sangat keterlaluan!

Jake kini seperti seorang yang kehilangan harga diri hanya karena seorang wanita seperti Maria.

Seorang Jake di permainkan?Yang benar saja.

bahkan banyak wanita yang mengantri untuk menjadi pasangannya. dan juga ada yang rela melemparkan diri secara gratis hanya untuk Jake seorang.

Tapi Maria?

Jake bahkan mencintai gadis itu. tapi Jake sudah sangat di rendahkan oleh Maria. bisa2nya Jake memiliki istri yang mencintai pria lain. apa sebenarnya kekurangan Jake sehingga Maria begitu sulit untuk memberikan Jake kesempatan untuk membuatnya jatuh cinta kepada Jake seorang.

Jake berliak liuk bak pembalap handal mengitari jalanan kota Roma pagi ini dengan kecepatan tinggi melebihi rata2.

Jake telah sampai di salah satu club besar milik Lucas.

Jake meneguk beberapa alkohol dengan kasar, guna untuk menenangkan diri dari kemarahan.

Lucas melihat Jake,

Lucas pun menghampiri Jake dengan penuh tanda tanya.

"Jake.."

Jake menoleh "Ternyata kau, ada apa?

Lucas mengerutkan dahinya "Seharusnya aku yang harus bertanya padamu. ada apa?apa yang terjadi? Kau terlihat kacau pagi ini."

Jake masih terdiam.

"Kau tidak perlu mengetahuinya." jelas Jake dingin.

"Terserah kau saja.,,"

Jake kembali meminum alkohol dengan sangat banyak.

salah di antara para wanita malam mendekati Jake,

ia pun menggoda Jake dengan menari di hadapan Jake.

Jake tak merespon.

wanita malam itu lalu menanggalkan sendiri pakaiannya, dan tanpa rasa takut wanita itu duduk di pangkuan Jake.

"Mau ku temani tuan?" lirihnya dengan nada seksualnya.

Jake tampak biasa saja dengan godaan demi godaan wanita yang ingin bersamanya.

"Sungguh kau ingin menemaniku Hem?" lirih Jake tapi sangat tajam.

wanita itu mengangguk yakin, sembari sesekali tersenyum penuh kemenangan bak orang gila.

Terpaksa Jake pun mengiyakan untuk menemaninya kali ini, dan melampiaskan kemarahannya.

"Mari tuan.." lirih sang wanita malam.

Jake pun mengikuti wanita tersebut menuju kamar VVIP yang tersedia,

Jake menyeringai,

wanita itu mulai menyentuh tubuh Jake, bahkan sudah berani lancang menyentuh anggota inti dari tubuh Jake.

"Katakan padaku tuan, apa masalahmu?Hem,,, Apakah istrimu tidak bisa memuaskan mu, sehingga kau lari kemari untuk mencari kepuasan dari kami?"

Jake yang masih di selimuti oleh amarah mendengar wanita itu memprovokasinya, Jake tidak tinggal diam.

Jake menjambak rambut sang wanita hingga kesakitan. "Lebih baik kau bekerja yang benar, wanita rendahan sepertimu hanya untuk bersenang-senang sesaat, setelah itu, saat tugasmu sudah selesai kami para pria akan membuangmu, bukannya tugas seorang ****** adalah menggoda para pria?"

sang wanita menelan ludah susah payah, takut!

"T-tuan maafkan aku,," lirihnya.

"Maaf?" Jake menyeringai licik "Untuk apa meminta maaf *****?Oh astaga kau berkeringat,, apa yang membuatmu begitu gelisah hem? Katakan padaku."

wanita itu takut dengan suara Jake, suara seorang psycopath kini telah datang. "T-tuan,,,"

Jake mengambil pisau yang berada di nakas sebelah sofa yang sedang ia duduk i, dengan mudah Jake dapat menggapai pisau tersebut tanpa sepengetahuan wanita itu.

Tanpa berbasa-basi, Jake langsung menancapkan pisau tajam tersebut ke leher si wanita berkali kali, sehingga langsung tewas di hadapannya.

tanpa perasaan bersalah dan rasa takut,

Jake malah tersenyum seperti orang tak berdosa?.

inilah yang dapat memadamkan kemarahan dari seorang Jake yaitu membunuh seseorang.

Hanya Maria seorang yang dapat memadamkan kemarahan Jake tanpa harus membunuh orang lain.

Ya. Jake adalah psycopath berdarah dingin, ia mampu membunuh seseorang tanpa bekas kasihan sedikitpun.

jika Jake marah maka ia akan membunuh orang dengan mudah.

jake tidak akan puas tanpa membunuh seseorang jika ia sedang marah.

tapi semenjak Jake bertemu dengan Maria, semuanya telah berubah. bahkan Jake sudah lama tidak membunuh orang lain jika sedang tersulut emosi yang memuncak.

karena hanya Maria seorang, yang dapat memberi asupan yang membuat jiwa psycopath Jake yang sedang marah, menjadi terpendam.

"Lain kali jangan pernah berani menyebut nama istriku dengan mulut kotormu itu *****!" lirih Jake sembari memperlihatkan senyum jiwa psycopathnya.

"**Hallo Marcus,, kemarilah!! ada pekerjaan untukmu.*" titah Jake.

"*.....*'

"*Club milik Lucas yang berada di tengah2 kota.*"

"*.....*"

"*Cepatlah..!*"

Tut*.

Jake mematikan ponselnya sembari tersenyum mengerikan.

Jake adalah monster.

bahkan Jake lebih kejam dari yang lain.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Rhenii RA

Rhenii RA

Nada sensual mungkin maksudnya

2022-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!